MD, FARM
ANGGOTA :
Penetapan KLB dilakukan oleh Kepala Dinas Kab/ Kota, Provinsi atau menteri kesehatan dengan merujuk pada
Permenkes 1501 tahun 2010
Pencabutan Status KLB
Pencabutan status KLB Difteri dapat ditetapkan dengan mempertimbangkan kriteria Jika di suatu wilayah tidak
ditemukan lagi kasus difteri semala 4 minggu sejak timbulnya gejala kasus terakhir selama 4 minggu (masa penularan
terpanjang)
4. Sebagai Petuas Surveilans Puskesmas setelah mengetahui adanya KLB maka perlu dilakukan penanggulangan KLB
difteri dilakukan untuk mencegah penyebaran KLB difteri pada area yang lebih luas dan menghentikan KLB melalui
kegiatan berikut:
1) Penyelidikan epidemiologi KLB difteri
2) Pencegahan penyebaran KLB difteri dengan:
a. Perawatan dan Pengobatan kasus secara adekuat
b. Penemuan & Pengobatan kasus tambahanan
c. Tatalaksana terhadap kontak erat erat dari kasus suspek difteri
3) Komunikasi risiko tentang difteri dan pencegahannya kepada masyarakat
4) Pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) di daerah KLB difter
5. Informasi apa saja yang harus dikumpulkan untuk melengkapi laporan KLB difteri?
• Variabel orang : Identitas Penderita Nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan,gejala dan tanda sakit, status imunisasi
difteri, jenis specimen yang diambil dan hasilnya
• Variabel Tempat : Identitas Penderita Alamat, Desa, Kabupaten, Alamat Kantor
• Variabel waktu : Riwayat Sakit Tanggal mulai sakit, Tanggal pengambilan specimen,
• Riwayat pengobatan, Riwayat kontak
• Memastikan kasus yang dilaporkan memenuhi definisi suspek difteri
• Identifikasi kasus suspek difteri tambahan
• Cakupan imunisasi difteri pada periode waktu tertentu
• Distribusi kasus difteri pada periode waktu tertentu
• Informasi perawatan dan pengobatan kasus suspek yg adekuat
• Tatalaksana kontak erat
3) Memperkuat Laporan di SKDR