Tujuan
Setelah Latihan/penugasan ini, peserta mampu melakukan deteksi dan mampu membuat
laporan kasus dan mampu mengisi form surveilans dalam surveilans AFP
Langkah-langkah
a. Peserta dibagi ke dalam 3 kelompok Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang
b. Fasilitator meminta setiap kelompok melakukan Latihan dalam kelompok pencatatan
dan pelaporan dengan kasus yang sama (lembar Latihan terlampir)
c. Setiap kelompok diberikan waktu untuk latihan (25 menit)
d. Fasilitator memberikan masukan terkait hasil diskusi. (5 menit)
Bila diketahui bahwa tetangga yang mengalami kelumpuhan tersebut adalah seorang anak
perempuan berumur 4 tahun. Dia mengalami kelumpuhan kedua kakinya setelah deman
seminggu. Kelumpuhan tersebut bersifat lemah, tidak ada ketegangan ototnya bila otot
kedua tungkai kakinya. Ketika ditanya apakan sudah diimunisasi polio kedua orang tuanya
mengatakan sudah 2 kali Ketika bayi. Apakah Ketika demam telah berobat, dikatakan ketika
demam berobat karena anak kesadarannya menurun. Satu minggu kemudian anak
mengalami kelumpuhan dan dikatakan dokter kemungkinaan ada infeksi di otaknya. Setelah
2 minggu dirawat di rumah sakit anak membaik tetapi tetap lumpuh. Kelumpuhan pada
kedua tungkai berangsung-angsur membaik tetapi anak belum dapat berjalan setelah 2
bulan kemudian. Ketegangan otot pada kedua tungkat mulai ada tetapi anak masih belum
bisa berjalan.
Tugas latihan
a. Investigasi kasus tersebut dengan melakukan kunjungan rumah dan isi form kunjungan
kasus hari I?
b. Setelah 60 hari kasus tersebut dengan melakukan kunjungan follow up dan isi form
Follow up 60 kasus tesebut dengan berdasarkan informasi diatas!
c. Kemudian masukan dalam laporam surveilans rutin AFP? Variable apa saja yang harus
dilaporkan?
d. Spesimen apa lagi yang harus dikumpulkan dari kasus tersebut? Bagaimana kriteria
specimen yang baik?