Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PENGADAAN BARANG (KAK)

KEGIATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR RABIES


BELANJA VAKSIN ( PEMBELIAN VAKSIN ANTI RABIES / VAR )
TAHUN ANGGARAN 2017

1 LATAR BELAKANG : Rabies adalah penyakit infeksi akut pada sususnan saraf pusat yg disebabkan oleh virus
rabies, menyerang hewan berdarah panas termasuk manusia, yang ditularkan melalui
gigitan hewan penular rabies (GHPR) terutama anjing, kucing, kera, kelelawar dan selalu
diakhiri dengan kematian. Cara penularan rabies kepada manusia maupun hewan lainnya
melalui luka gigitan, jilatan pada kulit yang lecet, selaput lendir mulut, hidung, mata, anus
dan genitalia. Masa inkubasi pada manusia bervariasi biasanya berkisar antara 2-8 minggu,
kadang-kadang 9 hari sampai 1 tahun, tergantung keadaan luka gigitannya, lokasi luka
gigitannya, jumlah virus dan strain virus.
Rabies pertama kali muncul di Bali pada bulan Nopember 2008 di Ungasan Kuta Selatan.
Sampai dengan akhir tahun 2015 di Kabupaten Badung sudah terjadi 23 kematian akibat
rabies. Kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) masih tinggi di Kabupaten Badung
yaitu untuk tahun 2016 ada 5.679 kasus GHPR atau rata-rata 473 kasus per bulan.
Untuk satu orang pasien GHPR memerlukan VAR sebanyak 1 kiur (4 vial) yaitu 2 suntikan
pada hari ke 1, 1 suntikan pada hari ke 7 dan ke 21.
Untuk kasus gigitan dengan luka risiko rendah ( Jilatan, garukan, lecet atau luka kecil
disekitar tangan , badan dan kaki ), cukup diberikan VAR saja sedangkan pada luka risiko
tinggi ( Jilatan ataupun luka diatas leher, muka dan kepala serta ujung jari tangan dan
kaki) selain diberikan pemberian VAR juga diberikan SAR ( Serum Anti Rabies ).

Mengingat akan bahaya rabies terhadap kesehatan dan ketentraman masyarakat karena
dampak buruknya selalu diakhiri kematian ( CFR ) 100 %, maka melalui pengadaan
vaksin anggaran APBD tahun 2016 diharapkan dapat menyediakan kebutuhan VAR dan
SAR di Kabupaten Badung sebagai upaya penanggulangan penyakit rabies

2 MAKSUD DAN TUJUAN : a MAKSUD


Agar setiap pasien GHPR mendapatkan Vaksin Anti Rabies dan SAR sesuai dengan
PROTAP
b TUJUAN
1. Penanganan kasus GHPR sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
2. Menekan kasus kematian rabies
3. MencegahKejadianLuarBiasa (KLB)

3 LOKASI KEGIATAN : Dinas Kesehatan Kabupaten Badung


4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN : Belanja Vaksin ( Vaksin Anti Rabies / VAR )
5 TARGET/SASARAN Seluruh masyarakat Kabupaten Badung
6 NAMA ORGANISASI PENGADAAN : K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Badung
BARANG SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
PPK : Kepala Bidang PencegahanPengendalian Penyakit
7 SUMBER DANA DAN PERKIRAAN : a.APBD Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2017 dengan no rekening :
BIAYA 1.02.1.02.01.22.05.5.2.2.02.13
b. Total Perkiraan biaya ( Pagu Anggaran) yang diperlukan untuk pengadaan barang
adalah : Rp. 2.452.100.000( Dua milyar empat ratus lima puluh dua juta seratus ribu
rupiah ) dengan HPS Rp. 2,435,400,000( dua milyar empat ratus tiga puluh lima juta
empat ratus ribu rupiah )

8 JADWAL PENGIRIMAN Barang sudah harus tersedia : paling cepat bulan Juli dan paling lambat bulan Agustus
Tahun 2017
9 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PEKERJAAN 30 hari kalender
10 PERSYARATAN PENYEDIA Klasifikasi : Perdagangan Eceran Barang di Apotik
Kualifikasi : Kecil
11 TENAGA AHLI / TERAMPIL : -
12 SPESIFIKASI TEKNIS : Komposisi :
Vaksin bentuk kering, yang mengandung 2,5 IU virus rabies yang inaktifkan dalam beta
Proplolakton.
Starin virus yang digunakan Wistar Rabies PM/WI 38 1503-3M dalam biakan jaringan Vero
continous cell line
Kemasan : 1 syringe 0,5 ml
adalah vaksin kering dalam vial dan pelarut 0,5 ml dalam spuit dengan jarum disposible.
Dosis : Standar WHO 2.1.1. (Zagreb Protocol)
- Dua suntikan pada hari ke 1 ( D.1)
- Satu suntikan pada hari ke 7 (D.7) dan ke 21 (D. 21)
Pemberian : secara Intramuscular
Penyimpanan : Suhu 2 – 8 0 C
Expired Date : Minimal 1 Tahun dari tanda tangan kontrak
Reg. Terdaftar di BPPOM
a.Surat dukungan dari distributor/agen yang ditunjuk oleh pabrik dengan melampirkan surat
penunjukkan distributor/agen
b. Surat ijin Edar yang dikeluarkan oleh BPOM yang dilegalisir dari Pabrikan
c. Melampirkan Certifikate of analite (COA) yang dilegalisir oleh pabrikan
d.Surat Pernyataan dari penyedia yang menyebutkan sanggup menyerahkan barang dlm
keadaan 100% baru, baik, asli dan siap mengganti bila mana ditemukan Barang yg
r usak /cacat

13 SERTIFIKAT GARANSI : -
14 GAMBAR – GAMBAR BARANG : terlampir
15 PELATIHAN : Tidak Perlu

Mangupura,10 Juli 2017


Kepala Dinas Kesehatan
Kab. Badung

dr. I Gede Putra Suteja


Nip 19600407 198003 1 001

Anda mungkin juga menyukai