Hematokrit berasal dari kata hema berarti darah, krinein yang berarti memisahkan.
Hematokrit (mikro) adalah volume eritrosit yang dipisahkan
dari plasma dengan memutarnya di dalam tabung khusus yang nilainya dinyatakan dalam persen Penetapan hematokrit cara manual (metode mikro) dapat dilakukan sangat teliti, kesalahan metodik rata-rata 2 %. Pemeriksaan Hematokrit Secara Manual I. Prinsip pengukuran hematokrit cara manual (metode mikro) adalah: darah vena dengan menggunakan antikoagulan, kemudian dimasukkan kedalam tabung kapiler yang salah satu ujungnya ditutup dengan bahan khusus (malam) dan dipusingkan dengan kecepatan tertentu sehingga terjadi pemadatan sel-sel darah merah. Tingginya sel darah merah diukur dengan menggunakan skala hematokrit yang dinyatakan dalam persen terhadap seluruh darah. Alat yang dipakai untuk pemeriksaan hematokrit
tabung mikrokapiler, tabung tersebut dibuat khusus untuk
mikrohematokrit ,panjangnya 75 mm dan diameter dalamnya 1,2 sampai1,5 mm. Ada pula tabung yang sudah dilapisi heparin, tabung tersebut dapat dipakai untuk darah kapiler dan terdapat juga tabung kapiler tanpa heparin yang dipergunakan untuk darah oxalat atau darah EDTA dari vena. Cara mikro ini cepat dan mudah tetapi daya sentrifugal harus dikontrol dan posisi tabung saat membaca dengan skala harus tepat. Metode tersebut memungkinkan untuk memperkirakan volume lekosit dan trombosit yang menyusun buffy coat diantara eritrosit dan plasma, plasma harus pula diamati terhadap adannya ikterus atau hemolisis. Keuntungan pengukuran hematokrit dengan metoda mikro antara lain : 1. volume sampel darah yang digunakan sedikit, 2. waktu pemusingan untuk mendapatkan endapan sel darah merah singkat sehingga sesuai untuk kepentingan rutin, 3. dapat digunakan sampel darah kapiler yang lebih mudah Faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan hematokrit : a. Jumlah eritrosit Apabila jumlah eritrosit dalam keadaan banyak (polisitemia ) maka nilai hematokrit akan meningkat dan jika eritrosit sedikit (dalam keadaan anemia) maka nilai hematokrit akan menurun. b. Bentuk eritrosit Apabila terjadi kelainan bentuk (poikilositosis) maka akan terjadi trapped plasma (plasma yang terperangkap) sehingga nilai hematokrit akan meningkat. c. Ukuran eritrosit Faktor terpenting pada pengukuran hematokrit adalah ukuran sel darah merah dimana dapat mempengaruhi viskositas darah. Viskositas yang tinggi maka nilai hematokrit juga akan tinggi. d. Diameter tabung Diameter tabung yang bervariasi dapat menyebabkan kesalahan pembacaan sehingga tabung untuk pengukuran hematokrit distandarkan Dari Inggris dengan diameter tabung 2,5 mm Semakin besar diameter tabung, maka hasil nilai hematokrit akan rendah. e. Sentrifuge Pemusingan yang kurang kuat akan mendapatkan endapan sel darah merah yang tidak maksimal. Pemusingan yang terlalu cepat juga dapat menyebabkan berkurangnya sel darah merah. Faktor-faktor lainnya : 1) Perbandingan antikoagulan dengan darah Jika antikoagulan yang dipakai berlebihan akan mengakibatkan eritrosit mengerut, sehingga nilai hematokrit menjadi lebih rendah dari yang sebenarnya. 2) Adanya gelembung udara Adanya gelembung udara akan mengakibatkan kesalahan pada pembacaaan nilai hematokrit. Sumber-sumber kesalahan dalam pemeriksaan Hematokrit (mikro)
1. Penggunaan antikoagulan EDTA yang lebih dari kadar 1,5
mg/ml darah mengakibatkan eritrosit mengerut sehingga nilai hematokrit akan turun. 2. Bahan pemeriksaan yang ditunda lebih dari 6 jam akan meningkatkan hematokrit. 3. Bahan pemeriksaan tidak dicampur hingga homogen sebelum pemeriksaan dilakukan. 4. Darah yang digunakan untuk pemeriksaan tidak boleh mengandung bekuan. 5. Kecepatan dan lamanya pemusingan harus sesuai. lanjutan 6. Pemakaian mikro sentrifuge dalam waktu yang lama mengakibatkan alat menjadi panas sehingga dapat mengkibatkan hemolisis. 7. Lapisan buffy coat tidak turut dibaca tetapi hal ini sulit diatasi. 8. Endapan atau lisis dari eritrosit dapat terjadi bila salah satu ujung pipet kapiler disumbat dengan cara dibakar. 9. Penguapan plasma dapat terjadi selama pemusingan atau bila pipet kapiler yang akan dibaca dibiarkan terlalu lama. 10. Pembacaan yang salah. PEMERIKSAAN HEMATOKRIT (PCV) CARA WINTROBE
ALAT TABUNG WINTROBE SEMPRIT UNTUK MEMASUKKAN DARAH KE DALAM TABUNG SENTRIFUS CARA MENGERJAKAN
ISAP DARAH-EDTA DENGAN
SEMPRIT MASUKKAN DARAH TSB KE DALAM TABUNG WINTROBE LAKUKAN TERUS SAMPAI DARAH MENCAPAI TANDA 10 DIBAGIAN ATAS TABUNG WINTROBE BERISI DARAH TERSEBUT DISENTRIFUS 3000 RPM SELAMA 30 MENIT BACA HASILNYA (DALAM %) 2. Pemeriksaan Hematokrit Secara Automatik Pemeriksaan hematokrit secara automatik menggunakan alat analisis sel darah automatik. Keuntungan pemeriksaan hematokrit secara automatik antara lain : 1. waktu pemeriksaan yang singkat, 2. penggunaan sampel yang sedikit 3. data hasil pemeriksaan segera diperoleh 4. tetapi harga alat yang mahal Sumber-sumber kesalahan pemeriksaan hematokrit secara automatik antara lain : 1. Waktu pemeriksaan yang ditunda terlalu lama menyebabkan terjadi perubahan morfologi sel darah. 2. Kesalahan tidak mengocok sampel secara homogen, terutama bila tidak memiliki alat pengocok otomatis (nutator) maka dikhawatirkan sampel tidak homogen . 3. Alat bekerja tidak teliti dan tidak tepat dikarenakan tidak melakukan kalibrasi secara berkala. 4.Volume sampel sedikit. Untuk alat jenis open tube maka, penyebab salahnya saat memasukkan sampel pada jarum sampling alat, misal ujung jarum tidak masuk penuh pada darah atau darah terlalu sedikit dalam tabung sehingga saat dimasukkan jarum tidak terendam seluruhnya. 5. Alat rusak atau keadaan alat yang kotor. 6.Tidak mengikuti petunjuk operasional alat.