Anda di halaman 1dari 3

Pelabelan dan Pembuatan Sediaan Darah

Malaria
No. Dokumen :
/SOP-UKP/II/2023
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 13-01-2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Sarodin, S.KM


BUTANG BARU NIP. 196807031991031004

1. Pengertian Pelabelan sediaan darah adalah suatu kegiatan pemberian label untuk
sediaan darah malaria untuk memastikan bahwa sampel sesuai dengan data
pasien.
Pembuatan sediaan darah adalah pengambilan darah dari ujung jari,
menyiapkan sediaan darah tebal dan tipis untuk pemeriksaan malaria
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Pelabelan dan Pembuatan
Sediaan Darah Malaria d Puskesmas Butang Baru
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di Puskesmas
Butang Baru
4. Referensi 1. WHO. 2010. Basic Malaria Microscopy. Part I. Learner’s Guide. Second
Edition.
2. WHO. 2016. MM-SOP-05. Collection Of Finger-Prick Blood and
Preparation Of Thick and Thin Blood Films. Version 1.
3. WHO. 2016. MM-SOP-06A: Labelling Malaria Blood Films. Version 1.
4. Kementerian Kesehatan RI. Ditjen P2P, Direktorat P2PTVZ. 2016. Modul
Peningkatan Kemampuan Teknis Mikroskopis Malaria.
5. Kementerian Kesehatan RI. Ditjen P2P, Direktorat P2PTVZ. 2017. Modul
Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria.
5. Langkah- Persiapan Alat dan Bahan
Langkah/ 1. Object glass yang dibersihkan, 24 x 75 mm, dengan satu ujung buram
Prosedur untuk pelabelan;
2. 70% etil alkohol atau alkohol;
3. Lancet steril, satu per pasien;
4. Kapas kering (kapas atau kasa);
5. Sarung tangan lateks pelindung (bebas bedak);
6. Wadah biohazard atau wadah benda tajam yang tahan tusukan;
7. Wadah limbah infeksius
8. Rak pengeringan sediaan secara horizontal, terlindung dari debu dan
lalat;
9. Buku register / Log malaria
10. Pensil 2B
Langkah-Langkah
1 Periksa informasi pasien pada formulir permintaan pemeriksaan dan catat
secara akurat di logbook / buku register malaria.
2 Sebelum mengambil darah dari pasien, gunakan pensil untuk menulis informasi
berikut pada ujung kaca objek yang buram: KODE KABUPATEN / KOTA / KODE
FASYANKES / NOMOR REGISTER / BULAN/ TAHUN.
3 Kode kabupaten dan fasyankes dapat dilihat di e-SISMAL.
4 Pelabelan harus dilengkapi sebelum mengambil darah dari pasien. Saat
memberi label pada SD, hindari menyentuh SD dengan alat tulis. Jangan
gunakan bolpoin atau gel untuk memberi label SD, karena tinta akan menyebar
ketika dilakukan
pewarnaan SD.
5 Pegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas.
6 Pilih jari tengah atau jari manis (pada bayi usia 6-12 bulan darah diambil dari
ujung ibu jari kaki dan bayi <6 bulan darah diambil dari tumit).
7 Bersihkan jari dengan kapas alkohol untuk menghilangkan kotoran dan minyak
yang menempel pada jari tersebut.
8 Setelah kering, jari ditekan agar darah banyak terkumpul di ujung jari.
9 Tusuk bagian ujung jari (agak di pinggir, dekat kuku) secara cepat dengan
menggunakan lancet.
10 Tetes darah pertama yang keluar dibersihkan dengan kapas kering, untuk
menghilangkan bekuan darah dan sisa alkohol.
11 Tekan kembali ujung jari sampai darah keluar, ambil object glass bersih (pegang
object glass di bagian tepinya). Posisi object glass berada di bawah jari tersebut.
12 Teteskan 1 tetes kecil darah (±2 μl) di bagian tengah object glass untuk SD tipis.
Selanjutnya 2-3 tetes kecil darah (±6μl) di bagian ujung untuk SD tebal.
13 Bersihkan sisa darah di ujung jari dengan kapas.
14 Letakkan object glass yang berisi tetesan darah diatas meja atau permukaan
yang rata.
15 Untuk membuat SD tipis, ambil object glass baru (object glass kedua) tetapi
bukan cover glass. Tempelkan ujungnya pada tetes darah kecil sampai darah
tersebut menyebar sepanjang object glass.
16 Dengan sudut 45o geser object glass tersebut dengan cepat ke arah yang
berlawanan dengan tetes darah tebal, sehingga didapatkan sediaan hapus
(seperti bentuk lidah).
17 Untuk SD tebal, ujung object glass kedua ditempelkan pada ke tiga tetes darah
tebal. Darah dibuat homogen dengan cara memutar ujung object glass searah
jarum jam, sehingga terbentuk bulatan dengan diameter 1 cm.
18 Proses pengeringan SD harus dilakukan secara perlahan- lahan di tempat yang
datar. Tidak dianjurkan menggunakan lampu (termasuk lampu mikroskop), hair
dryer. Hal ini dapat menyebabkan SD menjadi retak-retak sehingga
mempengaruhi hasil pemeriksaan. Kipas angin dapat digunakan untuk
mengeringkan SD.
19 Selama proses pengeringan, SD harus dihindarkan dari gangguan serangga,
debu, panas, kelembaban yang tinggi dan getaran. Setelah kering, darah
tersebut harus segera diwarnai (maksimal 24 jam).

2/3
6. Diagram Alir
2-4. Beri label pada ujung buram sediaan
Catat informasi pasien
yang ada di buku register dengan rincian pasien dan catat dalam buku
malaria / logbook dan okmalaria.Format dan contoh label:
formulir permintaan KODE KABUPATEN/KOTA
pemeriksaan KODE FASYANKES
NOMOR REGISTER PASIEN
TANGGAL/BULAN/TAHUN

9-10. Tusuk jari dengan 5-8 Bersihkan jari tangan kiri pasien
lancet baru dan steril. dengan alkohol dengan mengggunakan sarung
tangan. Biarkan alkohol mengering di udara.

11. Bersihkan alkohol dan 12-13. Ambil dua atau tiga lebih tetes
tetes darah pertama yang darah kecil dan gunakan untuk membuat
keluar dengan kapas kering. SD tebal. Ambil 1 tetes kecil darah untuk
membuat SD tipis.

15. Tempatkan sediaan


dengan darah menghadap 14. Bersihkan sisa darah di jari dengan kapas
di permukaan yang datar.

16-17. Menggunakan object 18. Dengan ujung object glass


glass bersih, buat SD tipis baru, putar tetes darah tebal
dengan mendorong ke depan searah jarum jam sehingga
dengan cepat bersudut 45o
terbentuk bulatan sebesar 1 cm.

7. Unit terkait Laboratorium Puskesmas


8. Rekaman
Historis No Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai