Anda di halaman 1dari 3

Pelabelan dan Pembuatan Sedian Darah Malaria

: /044 /SOP/CKS-
No. Dokumen
UKM/II/2019
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 24 Februari 2019
Halaman : 1 dari 2

UPT IYOT
PUSKESMAS SA’DIAH
CIKEUSIK

1.Pengertian Pelabelan adalah satu kegiatan untuk mencantumkan identitas dan


informasi sedian darah yang dibuat.
Sedian darah malaria adalah pemeriksaan mikroskopis parasit malaria
yang dilakukan untuk penegakan diagnostik malaria
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah pelabelan dan pembuatan
Sedian Darah (SD) Malaria di puskesmas DTP Sumur
3.Kebijakan /SK/PKM-SMR/I/2020 TENTANG KEBIJAKAN LAYANAN
KLINIS
4.Referensi Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik tahun
2017
5.Prosedur/La Alat dan Bahan :
1. Object glass yang dibersihkan, 25 x 75 mm, dengan satu ujung
ngkah –
buram untuk pelabelan
langkah
2. 70% etil alkohol atau alkohol;
3. Lancet steril, satu per pasien;
4. Kapas kering (kapas, kapas atau kasa);
5. Sarung tangan lateks pelindung (bebas bedak);
6. Wadah biohazard atau wadah benda tajam yang tahan tusukan
7. Wadah limbah infeksius
8. Rak pengeringan sediaan secara horizontal, terlindung dari
debu dan lalat;
9. Buku Register / Log malaria
10. Pensil 2B

Prosedur:
1. Petugas memeriksa informasi pasien pada formulir permintaan
pemeriksaan
2. Petugas mencatat secara akurat di logbook / buku register
malaria.
3. Petugas melakukan pelabelan menggunakan pensil untuk
dengan menulis informasi berikut : NOMOR
REGISTER/BULAN/TAHUN, pada ujung kaca objek yang
buram
4. Petuga memberi label pada ujung buram pada kaca sediaan
5. Petuga memegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak
tangan menghadap ke atas.
6. Petuga memilih jari tengah atau jari manis (pada bayi usia 6-
12 bulan darah diambil dari ujung ibu jari kaki dan bayi <6
bulan darah diambil dari tumit).
7. Petuga membersihkan jari dengan kapas alkohol untuk
menghilangkan kotoran dan minyak yang menempel pada jari
tersebut, tunggu sampai alcohol mengering.
8. Petugas menekan jari agar darah banyak terkumpul di ujung
jari.
9. Petugas menusuk bagian ujung jari (agak di pinggir, dekat
kuku) secara cepat dengan menggunakan lancet.
10. Petugas membersihkan tetes darah pertama dengan kapas
kering, untuk menghilangkan bekuan darah dan sisa alkohol.
11. Petugas menekan kembali ujung jari sampai darah keluar
12. Petugas mengambil object glass bersih (pegang object glass di
bagian tepinya). Posisi object glass berada di bawah jari
tersebut.
13. Petugas menteteskan 1 tetes kecil darah (±2 μl) di bagian
tengah object glass untuk SD tipis. Selanjutnya 2-3 tetes kecil
darah (±6μl) di bagian ujung untuk SD tebal.
14. Petugas mebersihkan sisa darah di ujung jari dengan kapas.
15. Petuga meletakkan object glass yang berisi tetesan darah diatas
meja atau permukaan yang rata.
16. Untuk membuat SD tipis, petugas mengambil object glass baru
(object glass kedua) tetapi bukan cover glass.
17. Petugas menempelkan ujungnya pada tetes darah kecil sampai
darah tersebut menyebar sepanjang object glass. Dengan sudut
45o geser object glass tersebut dengan cepat ke arah yang
berlawanan dengan tetes darah tebal, sehingga didapatkan
sediaan hapus (seperti bentuk lidah).
18. Untuk SD tebal, ujung object glass kedua ditempelkan pada ke
tiga tetes darah tebal. Darah dibuat homogen dengan cara
memutar ujung object glass searah jarum jam, sehingga
terbentuk bulatan dengan diameter 1 cm.
19. Petugas melakukan proses pengeringan SD dilakukan secara
perlahan-lahan di tempat yang datar. Tidak dianjurkan
menggunakan lampu (termasuk lampu mikroskop), hair dryer.
Kipas angin dapat digunakan untuk mengeringkan SD.
20. Selama proses pengeringan, SD harus dihindarkan dari
gangguan serangga, debu, panas, kelembaban yang tinggi dan
getaran.
21. Setelah kering, petugas melakukan pewarnaan (maksimal 24
jam).
6.Unit terkait Laboratorium Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai