Anda di halaman 1dari 8

PENGAMBILAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RS MEDIKA BSD 15/LAB/058/2022 02 1 dari 8


Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
SPO
31 Januari 2022
Drg. Annie Trisusilo, MARS

PENGERTIAN Suatu proses yang merupakan tahap pre- analitik dan dilaksanakan dengan
cara yang benar, agar diperoleh spesimen yang mewakili keadaan yang
sebenarnya.
TUJUAN Memberikan spesimen yang sesuai dengan jenis permintaan pemerikszen
sehingga dapat diperoleh hasil pemeriksaan yang ber akurat, sehingga dapat
membantu menegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika BSD No. 02/DIR-
RSMBSD/PERDIR/I/2022
PROSEDUR A. Pendaftaran Formulir Permintaan Pemeriksaan (FPPL)
1. Petugas menerima FPP dari pasien atau petugas perawatan.
2. Petugas memasukan data pembayaran ke sistem informasi rumah
sakit dan dicocokkan identitas pasien yang ada di FPP.
3. Petugas memasukan ada ke LIS nama lengkap pasien, nomor MR,
tanggal lahir, jenis kelamin, poli atau no kamar, nama dokter
pengirim dan jenis pemeriksaan.
4. Petugas mencetak label barcode sesuai jumlah pemeriksaan dan
memberikan kepada petugas pengambil spesimen (sampling).
B. Pengambilan Spesimen Darah (Vena)
1. Petugas sampling menerima FPP dari petugas administrasi dan
mencocokan identitas antara FPP dengan label barcode dan harus
sama.
2. Petugas sampling melihat jenis pemeriksaan untuk menyiapkan
tabung atau wadah yang diperlukan sekaligus menyiapkan peralatan
yang akan digunakan.
3. Petugas sampling memanggil pasien dengan suara yang jelas.
4. Petugas sampling mempersilahkan pasien untuk duduk dengan
nyaman atau posisi tidur untuk kondisi yang lemah.
5. Petugas sampling menyapa pasien dan memperkenalkan diri dengan
menyebutkan nama lengkap, sambil mengkonfirmasi identitas pasien
PENGAMBILAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RS MEDIKA BSD 15/LAB/058/2022 02 2 dari 8


Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
SPO
31 Januari 2022
Drg. Annie Trisusilo, MARS

pada FPP sebelum pengambilan darah.


6. Petugas sampling menyiapkan pasien pada posisi siap untuk
dilakukan sampling.
7. Teliti jenis pemeriksaan dan verifikasi persiapan pasien bila ada,
seperti puasa, minum obat, atifitas fisik dll.
8. Petugas sampling mengecek kembali kesiapan tabung pemeriksaan
atau wadah, alkohol swab, torniket dan micropore.
9. Sampaikan kepada pasien bahwa semua peralatan yang dipakai
semua adalah baru.
10. Gunakan sarung tangan.
11. Tempelkan semua label barcode pada tabung atau wadah letakkan di
atas FPP pasien.
12. Pasang torniket pada lengan atas ± 7 - 10 cm (4 jari) di atas fossa
cubiti. Waktu pemasangan < 2 menit.
13. Pastikan vena yang akan ditusuk (pada fossa cubiti).
14. Disinfeksi dengan kapas alkohol 70% secara sirkuler dari arah dalam
keluar, tunggu sampai kering (± 30 detik) hindari menyentuh ulang
daerah yang sudah didisinfeksi.
15. Lakukan penusukan vena dengan tepat dan benar, dengan sudut
kemiringan 15° - 30°.
16. Tusuk mengunakan syringe sampai indicator darah pada syring
terlihat ambil darah pasien sesuai dengan volume.
17. Bila mengunakan vakum, sampai indicator darah terlihat di jarum.
18. Masukkan tabung pertama ke HOLDER, sesuai order of draw
(tabung steril, tabung citrate, tabung SST, tabung heparin,
tabung EDTA).
19. Dorong tabung ke jarum sampai ujung HOLDER, gunakan ibu jari
untuk mendorong tabung, sementara jari telunjuk dan jari tengah
memegang ujung tepi HOLDER. Darah mengalir ke dalam tabung.
PENGAMBILAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RS MEDIKA BSD 15/LAB/058/2022 02 3 dari 8


Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
SPO
31 Januari 2022
Drg. Annie Trisusilo, MARS

20. Segera longgarkan torniket begitu darah pengalir lancar.


21. Sambil mengganti tabung, homogenisasi tabung dengan anti
koagulan agar tidak terjadi pembekuan 4 kali.
22. Jarum dicabut cepat dan bekas tusukan ditekan dengan kapas kering
kemudian di plester dengan micropore.
23. Masukan jarum kepenutup dengan satu tangan atau jarum langsung
dimasukakan ke dalam safety box.
24. Buang jarum pada tempat sampah benda tajam.
25. Homogenisasi kembali semua spesimen yang didapat (tabung
EDTA. Heparin, dan NaF sebanyak 8 - 10 kali, untuk tabung SST
dengan cloth activator 4 - 5 kali).
26. Cocokan label pada semua tabung atau wadah dan perlihatkan pada
pasien.
27. Berikan edukasi pada pasien tentang kondisi post sampling seperti
hematome (terutama jika ukuran vena pasien kecil).
C. Pengambilan Darah Kapiler
1. Lokasi penusukan adalah :
- Pasien dewasa atau di jari telunjuk, jari tengah dan jari manis
pada sisi samping kanan dan kiri dengan lancet 2.2 mm.
- Pasien pediatrik dan neonatal di tusuk pada tumit (2.4 mm) dan
untuk bayi prematur dengan 0.85 mm.
(Penusukan pada tumit lakukan penghangatan sebelum
dilakukan penusukan dengan handuk yang dicelupkan ke
air hangat).
2. Bersihkan bagian yang akan ditusuk dan lakukan disinfeksi dengan
kapas alkohol 70% tunggu sampaik kering (±30 detik).
3. Pegang bagian yang akan ditusuk agar tidak bergerak.
4. Tusuk dengan cepat menggunakan lancet sesuai ukuran secara tegak
turus, jangan menekan jari dan tumit karena darah akan bercampur
PENGAMBILAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RS MEDIKA BSD 15/LAB/058/2022 02 4 dari 8


Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
SPO
31 Januari 2022
Drg. Annie Trisusilo, MARS

dengan cairan jaringan akan menyebabkan pengenceran spesimen.


5. Buang tetes darah yang pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tampung tetes berikutnya dan biarkan mengalir bebas sampai
cukup untuk pemeriksaan.
6. Tampungan pertama adalah tabung 0.5 ul darah EDTA agar tidak
terjadi platelete clumping.
7. Beri label barcode pada tabung kapiler tersebut dan tujukan kepada
pasien atau orang tua pasien.
D. Pengambilan Spesimen Urin
1. Petugas sampling melaksanakan point B1 sampai B10.
2. Petugas menjelaskan langkah penampungan urin porsi tengah :
a. Pasien wanita
- Pasien harus mencuci tangan dengan menggunakan sabun
kemudian keringkan.
- Lebarkan labia dengan tangan kiri jika tidak kidal.
- Bersihkan labia dan vulva dengan kasa steril dengan arah
dari depan ke belakang.
- Bilas dengan air bersih dan keringakan dengan kasa steril
yang lain.
- Keluarkan urin, aliran urin pertama keluar dibuang. Aliran
urin selanjutnya ditampung dalam wadah dengan mulut
lebar. Tampung urin + 50 ml sebelum aliran habis.
- Wadah ditutup dengan rapat dan segera dikirim ke
laboratorium.
b. Pasien Laki-laki
- Pasien harus mencuci tangan dengan menggunakan sabun
kemudian keringkan.
- Bersihkan bagian genital depan dengan kasa steril.
- Jika tidak disirkumsisi tarik kulit preputium kebelakang dan
PENGAMBILAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RS MEDIKA BSD 15/LAB/058/2022 02 5 dari 8


Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
SPO
31 Januari 2022
Drg. Annie Trisusilo, MARS

dibersihkan.
- Keluarkan urin, aliran urin pertama keluar dibuang. Aliran
urin selanjutnya ditampung dalam wadah dengan mulut
lebar. Tampung urin + 50 ml sebelum aliran habis.
- Wadah ditutup dengan rapat dan segera dikirim ke
laboratorium.

c. Pasien anak dan bayi


- Pasien sebelumnya diberi minum untuk memudahkan
berkemih.
- Bersihkan bagian genital dengan kasa steril.
- Posisi anak duduk dipangkuan.
- Pengaruhi anak untuk berkemih, tampung urin atau dengan
kantung penampung urin..
- Pada bayi pasang kantung penampung urin, untuk sementara
tidak menggunakan diaper agar tidak terpencet.
- Tunggu hingga urin tertampung.
- Jika sudah tertampung segera kirim ke laboratorium.
d. Penampungan urine 24 jam :
- Bersihkan bagian genital dengan kasa steril seperti langkah
di atas.
- Jelaskan cara penampungan urin.
- Buang urin pertama pada waktu pertama berkemih.
- Tampung urin selanjutnya sampai waktu 24 jam pada hari
berikutnya, petugas mengingatkan agar pasien tidak lupa
menampung dan tumpah, karena volume urin tamping
berpengaruh pada hasil perhitungan.
- Petugas harus memastikan bahwa urin tampung ini harus
dengan pengawet atau tidak.
PENGAMBILAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RS MEDIKA BSD 15/LAB/058/2022 02 6 dari 8


Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
SPO
31 Januari 2022
Drg. Annie Trisusilo, MARS

E. Pengambilan Spesimen Feses


Sampel feses untuk pemeriksaan sebaiknya yang berasal dari defekasi
spontan (tanpa bantuan obat pencahar). Jika pemeriksaan sangat
diperlukan, dapat pula sampel feses diambil dari rectum dengan cara
colok dubur dilakukan oleh petugas yang berwenang Segera kirim ke
laboratorium jika sampel sudah tertampung.

F. Pengambilan Spesimen Sputum


1. Petugas memberikan penjelasan mengenai pemeriksaan tindakan
atau cara penampungan yang akan dilakukan, perbedaan antara
sputum dengan air liur.
2. Bila pasien mengalami kesulitan saat mengeluarkan sputum, pada
malam hari diminta minum teh manis atau diberi obat pengencer
dahak (gliseril guayakolat 200mg).
3. Sebelum pengambilan spesimen, pasien berkumur dengan air, bila
memakai gigi palsu, sebaiknya dilepas.
4. Saat pengambilan sputum pasien berdiri tegak atau duduk dengan
tegak.
5. Pasien diminta untuk menarik nafas dalam, 2 - 3 kali kemudian
keluarkan nafas bersamaan dengan batuk yang kuat dan berulang
kali sampai sputum keluar.
6. Sputum yang keluar langsung ditampung pada wadah dan
didekatkan pada mulut.
7. Amati keadaan sputum, sputum yang berkualitas baik akan tampak
purulen dengan volume cukup (3 - 5 ml).
8. Tutup wadah dengan rapat dan segera kirim ke laboratorium.
9. Tempat pengambilan sputum dilakukan di tempat khusus yang
berapa pada tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang bebas.
PENGAMBILAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RS MEDIKA BSD 15/LAB/058/2022 02 7 dari 8


Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
SPO
31 Januari 2022
Drg. Annie Trisusilo, MARS

(didekat Musholla RS Medika BSD).


G. Pengambilan Spesimen Kerokan Kulit (Jamur)
1. Petugas sampling memberikan penjelasan mengenai tindakan yang
akan dilakukan.
2. Petugas sampling menanyakan dan meminta pada pasien untuk
menunjukan lokasi yang akan dilakukan kerokan kulit.
3. Petugas menggunakan APD.
4. Bersihkan lokasi kerokan dengan kasa steril dan NaCl steril.
5. Lakukan disinfeksi pada lokasi kerokan.

6. Kerok pada bagian tepi lesi kulit dengan bisturi no 20 dengan


perlahan.
7. Letakkan hasil kerokan pada kaca objek dan tutup dengan kaca
objek juga.
8. Berikan identitas dan keterangan lokasi kerokan kulit.
H. Pengambilan Sekret Uretra
1. Petugas sampling memberikan penjelasan mengenai tindakan yang
akan dilakukan.
2. Petugas menggunakan APD.
3. Bagi yang tidak disirkumsisi, preputium di tarik ke arah pangkal.
4. Bersihkan sekitar lubang genital dengan NaCl fisiologis steril,
kemudian sekret dikeluarkan dengan menekan atau mengurut
uretra dari pangkal ke ujung.
5. Sekret yang keluar diambil dengan menempelkan kaca objek ke
ujung lubang kemaluan.
6. Untuk sekret vagina dilakukan tindakan oleh dokter spesialis
kebidanan. Spesimen yang dikirim ke laboartorium adalah preparat
basah dengan menyertakan brush atau sikat dalam NaCl steril.
I. Pengambilan Swab Tenggorok
PENGAMBILAN SPESIMEN DI LABORATORIUM

No. Dokumen No Revisi Halaman

RS MEDIKA BSD 15/LAB/058/2022 02 8 dari 8


Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
SPO
31 Januari 2022
Drg. Annie Trisusilo, MARS

1. Petugas samplin memebrikan penjelasan mengenai tindakan yang


dilakukan.
2. Pasien duduk (jika anak-anak dipangku).
3. Penderita diminta membuka mulut dengan lebar dan mengucapkan
huruf A.
4. Lidah ditekan dengan spatel lidah.
5. Masukkan lidi kapas hingga menyentuh dinding belakang faring.
6. Usapkan kekiri dan kanan dinding belakang faring dan konsil lalu
tarik keluar dengan hati - hati tanpa menyentuh bagian mulut yang
lain.
7. Masukkan lidi kapas kedalam media transpor. / VTM.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai