Anda di halaman 1dari 6

RS Ibu dan Anak

Lombok Dua DuaLontar


PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/LAB/RSIA 01 1/6
LDDL/01/VII/2018

Ditetapkan oleh
STANDARPROSEDUR Direktur RSIA Lombok Dua Dua Lontar
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
25 Juli 2018
( SPO )

dr. Yussi Winarto


NIP.18.86.158
PENGERTIAN Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah
phlebotomy yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek
laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah , yaitu :
melalui tusukan vena (venapuncture), tusukan kulit (skinpuncture),
dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling
umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering
dikaitkan dengan venipuncture.
TUJUAN 1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan
memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan
2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi,
needle stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun
penderita.
3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan
pengambilan darah (phlebotomy).
KEBIJAKAN 1. Kebijakan layanan RSIA Lombok Dua Dua Lontar.
2. Kebijakan keselamatan pasien RSIA Lombok Dua Dua Lontar.
RS Ibu dan Anak
Lombok Dua DuaLontar PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
003/LAB/RSIA
01 2/6
LDDL/01/VII/2018

ALAT 1. Spuit
2. Alkohol Swab
3. Pembendung/tourniquet
4. Kapas kering
5. Plester
6. Lancet sterile disposable
7. Kertas saring
8. Sarung tangan
9. Meja peralatan dan tempat meletakkan sampel
10. Rak tempat tabung
11. Tempat pembuangan jarum
12. Tempat sampah
13. Keranjang / container
PROSEDUR 1. Siapkan alat-alat yang digunakan.
 Pengambilan Darah
2. Pengambilan darah kapiler pada orang dewasa dan anak
Kapiler Dewasa
diambil dari ujung jari tengah dan manis. Pengambilan
darah diambil pada bagian tengah yang banyak jaringannya,
dan cara penusukan harus memotong guratan sidik jari.
3. Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan kapas
beralkohol dan biarkan kering.
4. Tekan jari penderita dengan jepitan ibu jari dan jari
telunjuk sedemikian rupa sehingga permukaan jari penderita
menegang dan kaku.
5. Tusuk jari penderita dengan menggunakan lancet. Darah
yang keluar pertama diusap dengan kapas sampai seluruh
daerah permukaan bersih.
RS Ibu dan Anak
Lombok Dua DuaLontar PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
003/LAB/RSIA
01 3/6
LDDL/01/VII/2018

6. Biarkan darah mengalir keluar , dan tampung pada alat


sesuai dengan pemeriksaan yang diminta.
7. Bila pengambilan specimen telah cukup, luka tusukan ditekan
dengan kapas agar perdarahan berhenti.

1. Tumit dihangatkan dengan handuk (< 420C) selama 3 menit,


 Pengambilan Darah
kemudian desinfeksi dengan alcohol 70%.
Kapiler Bayi
2. Pengambilan darah kapiler pada bayi dilakukan pada daerah
tumit. Jangan menusuk pada daerah sianosis atau infeksi,
hindari tusukan pada tulang (osteomyelitis atau
osteochondritis). Jangan menusuk terlalu dalam > 2,4 mm.
Jangan menusuk pada daerah yang tidak direkomendasikan.
3. Pegang kaki bayi untuk mengarahkan tumitnya lalu tusukkan
lancet pada bagian yang diperbolehkan.
4. Buang lancet pada penampung khusus jarum.

1. Identifikasi pasien. Sebelum mengambil darah harus


 Pengambilan Darah
dilakukan identifikasi pasien. Proses identifikasi dimulai
Vena
dengan menyapa pasien, menanyakan nama lengkap pasien,
dan mencocokkan dengan nama di Kartu Kontrol Pelayanan
dan label yang telah dibuat. Verifikasi pula jenis pemeriksaan
yang diminta beserta jenis sampel dengan yang tertulis
dilabel. Jangan bertanya dengan kalimat “Apakah anda
Tn/Ny.X? karena pasien bisa salah menjawab ya atau tidak.
Untuk pemeriksaan tertentu seperti HIV sebelumnya harus
sudah dilakukan counseling dan telah menandatangani surat
persetujuan dilakukan pemeriksaaan (informed consent).
RS Ibu dan Anak
Lombok Dua PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
DuaLontar
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/LAB/RSIA 01 4/6
LDDL/1/VII/2018

Lakukan pelabelan pada tabung yang diperlukan sesuai jenis


pemeriksaan yang diminta.
2. Persiapan pasien. Beri keyakinan dengan sikap yang ramah
dan professional kepada pasien, jelaskan singkat tindakan
yang akan kita lakukan, verifikasi kembali persiapan pasien
seperti puasa, makan obat tertentu dan sebagainya.
3. Siapkan alat-alat yang diperlukan. Keluarkan spuit dari plastic,
pasang dan kencangkan jarum pada spuit tanpa membuka
tutup jarum. Tarik penghisap untuk memeriksa kelancaran dan
penghisapan spuit.
4. Pasang tourniquet 7,5 – 10 cm di atas bagian yang akan
dilakukan tusukan (daerah antecubiti lengan).
5. Pasien dianjurkan untuk mengepalkan tangan agar
mempermudah penampakan vena. Bila kurang jelas dapat
dibantu dengan palpasi untuk membantu merasakan ukuran,
kedalaman.
6. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol 70% dengan
gerakan memutar dari tengah ke tepi pada vena yang akan
ditusuk. Biarkan selama 30 detik agar alkohol kering sendiri.
7. Tusukkan jarum secara cepat dan lancar dengan posisi lubang
jarum menghadap keatas dan membentuk sudut 15 -
300terhadap kulit. Selama jarum berada didalam vena, fiksasi
dan hindari gerakan seminimal mungkin. Begitu darah
mengalir pada tabung spuit, lepaskan tourniquet dan pasien
dianjurkan melepaskan genggamannya. Tarik penghisap spuit
sampai tabung spuit terisi penuh.
RS Ibu dan Anak
Lombok Dua PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
DuaLontar
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
003/LAB/RSIA
01 5/6
LDDL/01/VII/2018

8. Lepas jarum perlahan-lahan. Segera tekan luka bekas tusukan


dengan kapas kering selama 1-3 menit. Pasang plester pada
bekas luka.
9. Bagi darah pada tabung-tabung vakum yang telah disiapkan
sesuai pemeriksaan yang diminta. Bila darah akan
dimasukkan kedalam tabung vakum dengan zat adiktif maka
harus segera ditusukkan pada karet tabung vakum dan biarkan
terhisap sendiri oleh tabung vakum. Jangan menekan darah
dari semprit ke tabung. Untuk darah yang telah dimasukkan
ke dalam tabung vakum berisi zat aditif segera homogenkan
untuk menghindari pembekuan darah.
10. Ucapkan terima kasih pada pasien setelah dilakukan
pengambilan darah. Beri informasi apabila pasien harus
kembali untuk glukosa 2JPP.
Catatan :
Gunakan alat pelindung diri standar pada saat pengambilan
sampel seperti sarung tangan, jas laboratorium, masker. Selalu
mencuci tangan sebelum atau sesudah melakukan pengambilan
sampel.
Pada proses pengambilan darah dapat terjadi komplikasi, dan
harus diketahui bagaimana pencegahan dan penanggulangannya.
Komplikasi yang sering terjadi adalah syncope, hematoma dan
pajanan alat tajam.
RS Ibu dan Anak
Lombok Dua PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
DuaLontar

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
003/LAB/RSIA
01 6/6
LDDL/01/VII/2018

Bila penderita mengalami syncope (pusing, keringat dingin, nadi


cepat dan penglihatan kabur atau gelap) maka : lepaskan
tourniquet, keluarkan jarum, tekan bekas luka tusukan, pasien
diletakkan pada posisi tidur, pakaian dilonggarkan, kaki
diletakkan lebih tinggi dari kepala, cek nadi, tekanan darah,
pernafasan dan selanjutnya lakukan observasi.
Hematoma dapat dicegah dengan : tusukan jarum pada dinding
paling atas vena, tourniquet dilepas sebelum jarum dikeluarkan,
pengambilan pada vena yang besar. Jarum dipastikan sepenuhnya
masuk ke dalam pembuluh darah vena, karena bila hanya sebagian
yang masuk dapat menyebabkan kebocoran ke dalam jaringan
lunak sekitar vena, tekan daerah tusukan jarum dengan kapas atau
kasa steril minimal 1 menit. Apabila terjadi hematoma, kompres
dan tekan daerah hematoma atau beri Thrombophob gel.
Apabila petugas mengalami kejadian tertusuk jarum maka : cuci
daerah luka dengan sabun dan air mengalir, jari yang tertusuk
tidak boleh dihisap dengan mulut, setiap pajanan harus dicatat dan
dilaporkan kepada yang berwenang, berikan profilaksis pasca
paparan untuk HIV,HBs Ag sesuai kebijakan khusus.

UNIT TERKAIT Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai