SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Suatu cara pengambilan darah tepi yang di ambil dari
kapiler ujung jari untuk mendapatkan sampel darah yang
baik dan representative dalam jumlah sedikit.
Halaman 1/2
A.103/ YAD /
RUMAH SAKIT UMUM RSUMI / SPO -
MUDER IGNACIA SOE LAB/ I / 2022
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Pengambilan darah vena adalah tindakan pengambilan darah
vena melalui penusukan jarum ke vena pasien.
Halaman 1/2
A.104/ YAD /
RUMAH SAKIT UMUM RSUMI / SPO -
MUDER IGNACIA SOE LAB/ I / 2022
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Antigen Febrile Salmonella adalah suspensi berstandar dari
stained. bacteria yang dipersiapkan untuk pemeriksaan cepat
dan semikuantitatif dari serum antibody yang terbentuk saat
fase akut dari penyakit. Antigen akan teraglutinasi dengan
adanya homologous antibody di sampel.
KEBIJAKAN
Halaman 1/2
A.105/ YAD /
RUMAH SAKIT UMUM RSUMI / SPO -
MUDER IGNACIA SOE LAB/ I / 2022
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Pemeriksaan golongan darah A,B,AB,O adalah suatu
prosedur pemeriksaan untuk mengetahui jenis golongan
darah seseorang
KEBIJAKAN
6. Baca hasil:
- Golongan darah A : aglutinasi terjadi pada tetes
darah 1 dan 3
- Golongan darah B : aglutinasi terjadi pada tetes
darah 2 dan 3
- Golongan darah AB: aglutinasi terjadi pada semua
tetesan darah
- Golongan darah O : tidak ada aglutinasi pada
semua tetesan darah.
7. Catat hasil pada buku register
UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman 1/2
A.106/ YAD /
RUMAH SAKIT UMUM
RSUMI / SPO -
MUDER IGNACIA SOE
LAB/ I / 2022
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui fungsi ginjal dan mengetahui adanya
infeksi pada ginjal atau saluran kemih.
KEBIJAKAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman 1/2
RUMAH SAKIT UMUM
MUDER IGNACIA SOE
A.107/ YAD /
RSUMI / SPO -
LAB/ I / 2022
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Pemeriksaan HBsAg adalah pemeriksaan untuk mengetahui
adanya antigen virus hepatitis B dalam serum / plasama
seseorang
KEBIJAKAN
No. Dokumen
RUMAH SAKIT UMUM No. Revisi Halaman 1/2
MUDER IGNACIA SOE A.108/ YAD /
RSUMI / SPO -
LAB/ I / 2022
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Albumin adalah protein yang membentk sebagian besar
plasma darah,yakni sekitar 60 persen. Proses pembentukan
albumin adalah suatu mekanisme tubuh yang dilakukan oleh
organ hati.
C. Prosedur
ALBUMIN
Reagen 500µl
Standard/sampel 5µl
Blangko Reagen 500µl
Con.Std 5,0 g/Dl
Range 3,5 -5,0 g/Dl
Inkubasi 1 menit
UNIT KERJA Instalasi Laboratorium
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN SGPT/SGOT
No. Revisi
No. Dokumen
Halaman ½
A.109/ YAD /
RUMAH SAKIT UMUM
RSUMI / SPO -
MUDER IGNACIA SOE
LAB/ I / 2022
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN SGOT dan SGPT adalah dua jenis enzim yang dihasilkan
oleh sel-sel hati. Jika kadar SGOT dan SGPT meningkat
dalam darah, maka hal ini pertanda adanya kerusakan pada
sel-sel hati
PROSEDUR A. Persiapan
1. Petugas Laboratorium Menggunakan alat
pelindung diri
B. Alat dan Bahan
1. Fotometer BTS 350 biosytems
2. Tabung vakum
3.Dispo
4. Kapas alcohol
5. Plester
C. Prosedur
ALT/GPT
PENGERTIAN Kreatinin adalah produk limbah kimia yang berada dalam darah, limbah ini
kemudian disaring oleh ginjal dan dibuang kedalam urin. Kreatinin merupakan
produk sampingan dari kontraksi otot normal, dimana kreatinin dibuat dari
creatine yang merupakan pemasok energy untuk otot
TUJUAN Pemeriksaan kreatinin bertujuan untuk menguji kemampuan ginjal dalam
menyaring darah dan urine. Apabila fungsi ginjal terganggu, laju pembersihan
ginjal pun akan ikut terganggu
A. Prosedur
CREATININ
Reagen A + 1:1 (250µl + 250µl)
Reagen B
Reagen kerja 500 ml
Sampel 50 µl
Langsung baca
Normal range 0,5 – 1,3 mg/dl
PENGERTIAN Protein Total adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar
total protein dalam tubuh seseorang, lebih tepatnya albumin dan globulin
TUJUAN Pemeriksaan Protein total biasanya dilakuakan sebagai bagian dari
pemeriksaan kesehatan rutin (chek up) atau jika pasien mengalami penurunan
berat badan tanpa mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas,
sering lemas, dan menunjukan gejala yang mengarah pada gangguan hati dan
ginjal
KEBIJAKAN Buku panduan instrument biosytems
PROSEDUR A. Persiapan
1. Petugas Laboratorium Menggunakan alat pelindung diri
B. Alat dan Bahan
1. Fotometer BTS 350 biosytems
2. Reagen Protein Total
3. Tabung vakum
4. Dispo
5. Kapas alcohol
6 .Plester
7. multi pipet
8. Torniquet
9. yellow tip
10. blue tiP
B. Prosedur
PROTEIN TOTAL
Reagen 500 µl
Standart 5 µl
/sampel
Incubasi 10’(16-25 C) 5’(37 C)
Conc.st 7,0 gr/dl
d
Normal 6,4 – 8,3 mg/dl
range
PENGERTIAN Ureum atau urea adalah zat sisa dari proses pemecahan protein pada organ hati.
Setelah hati menguraikan protein, tubuh akan mengeluarkan zat ini melalui
urine
TUJUAN Pemerikasaan kadar ureum dapat dilakuakan sebagai bagian dari pemeriksaan
rutin pada orang yang sehat, seperti medical check-up
KEBIJAKAN Buku panduan instrument biosytems
PROSEDUR A. Persiapan
1. Petugas Laboratorium Menggunakan alat pelindung diri
B. Alat dan Bahan
1. Fotometer BTS 350 biosytems
2. Reagen Ureum
3. Tabung vakum
4. Dispo
5. Kapas alcohol
6 .Plester
7. multi pipet
8. Torniquet
9. yellow tip
10.blue tip
A. Prosedur
UREA COLOR
Persiapan reagen
kerja: 1 ml reagen
A2+24 ml reagen A1
BLANGK STANDA SAM
O RD PEL
STANDA - 5 µL
RD
SAMPEL - - 5 µL
REAGEN 500 µL 500 µL 500
KERJA µL
Inkubasi selama 10 menit
Setelah 10 menit kemudian tambahkan
reagen B pada masing-masing tabung tersebut
BLANKO STANDARD SAMP
EL
RE 500 µL 500 µL 500 µL
GE
N
B
Inkubasi selama 10 menit dan baca pada alat
Normal range 15 – 39 mg/dl
UNIT KERJA Instalasi Laboratorium
PENGERTIAN Glukosa darah atau gula darah merupakan gula yang berada dalam darah yang
terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen
dihati dan otot rangka
TUJUAN Pemerikasaan glukosa bertujuan untuk mengidentifikasi tinggi randahnya gula
darah dalam tubuh, mempelajari pola makan dan olahraga yang sesuai untuk
menjaga kadar gula, memahami pengaruh factor lain seperti penyakit atau stress
pada kadar gula darah
KEBIJAKAN Buku panduan instrument biosytems
PROSEDUR A. Persiapan
1. Petugas Laboratorium Menggunakan alat pelindung diri
B. Alat dan Bahan
1. Fotometer BTS 350 biosytems
2. Reagen Glukosa
3. Tabung vakum
4. Dispo
5. Kapas alcohol
6 .Plester
7. multi pipet
8. Torniquet
9. yellow tip
10. blue tip
A. Prosedur
GLUKOSA
Rea 500 µl
gen
5 µl
Sta
nda
rt/s
am
pel
Inc 10’(16-25 C) 5’(37 C)
uba
si
Con 100 mg/dl
c.st
d
Nor - puasa : 70 – 100 mg/dl
mal - 2 jam PP : 80 – 120 mg/dl
ran - sewaktu : ≤ 140 mg/dl
ge
UNIT KERJA Instalasi Laboratorium
A. Prosedur
TRIGLYCERIDES
Rea 500 µl
gen
5 µl
Sta
nda
rt/s
am
pel
Inc 10’(16-25 C) 5’(37 C)
uba
si
Con 200 mg/dl
c.st
d
Nor < 150 mg/dl
mal
ran
ge
UNIT KERJA Instalasi Laboratorium
PENGERTIAN Asan Urat adalah senyawa alami yang diproduksi tubuh dan terbentuk dari
penguraian zat purin dari makanan atau minuman
TUJUAN Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah
atau urine
K EBIJAKAN Buku panduan instrument biosytems
PROSEDUR A. Persiapan
1. Petugas Laboratorium Menggunakan alat pelindung diri
B. Alat dan Bahan
1. Fotometer BTS 350 biosytems
2. Reagen Uric Acid
3. Tabung vakum
4. Dispo
5. Kapas alcohol
6 .Plester
7. multi pipet
8. Torniquet
9. yellow tip
10. blue tip
A. Prosedur
URIC ACID
Rea 500 µl
gen
5 µl
Sta
nda
rt/s
am
pel
Inc 10’(16-25 C) 5’(37 C)
uba
si
Con 6 mg/dl
c.st
d
Nor L : 3,4 – 7,0 mg/dl
mal P : 2,4 – 5,7 mg/dl
ran
ge
UNIT KERJA Instalasi Laboratorium
PENGERTIAN Tes koloesterol atau disebut juga pemeriksaan profil lipid adalah pemeriksaan
medis berupa tes darah untuk mengukur jumlah total zat lemak (kolesterol dan
trigliserida) dalam darah
TUJUAN Tes ini bertujuan untuk menentukan apakah seseorang memiliki kolesterol
tinggi atau tidak
KEBIJAKAN Buku panduan instrument biosytems
PROSEDUR A. Persiapan
1. Petugas Laboratorium Menggunakan alat pelindung diri
B. Alat dan Bahan
1. Fotometer BTS 350 biosytems
2. Reagen Cholesterol
3. Tabung vakum
4. Dispo
5. Kapas alcohol
6 .Plester
7. multi pipet
8. Torniquet
9. yellow tip
10. blue tip
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL
A. Prosedur
CHOLESTEROL
Reagen 500 µl
Standart/sampel 5 µl
Incubasi 10’(16-25 C) 5’(37
C)
Conc.std 200 gr/dl
Normal range ≤ 200 mg/dl
A. Prosedur
CHOLESTEROL HDL
Reagen A 500 µL
Supernat Sampel 200 µl +
a reagen B 500 µl
Diamkan selama 10’di
suhu ruang,kemudian
centrifuge dengan
kecepatan 4000rpm
selama 10’
Standart 50 µl + 500 µl regen B
Sampel 50 µl supernatant +
500 µL reagen B
Incubasi 30’(16-25 C)
Normal 30 – 60 mg/dl
range
UNIT KERJA Instalasi Laboratorium
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Cara untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap dengan menggunakan alat
swelab alfa
TUJUAN Untuk pemeriksaan darah lengkap
KEBIJAKAN Buku panduan alat Swelab Alfa
PROSEDUR Alat :
Swelap Alfa
Bahan :
1. Sampel darah vena
2. Tabung EDTA
Cara Kerja :
1. Tekan tombol ON/OF PADA UPS, kemudian pada alat,liat
perinta pada layar dialat
2. Pilih PRIME SYSTIM dari menu utama, tunggu sampai
selesai
3. Lakukan background, langkah pertama pilih main menu,
pilih background, lagkah selanjutnya tekan STATE
1:1,tunggu sampai analisis selesai, pastikan nilai PLT 10,
4. Pemeriksaan sampel
- Pilih main menu
- Pilih blood
- Mengisi sampel ID 1, sampel ID 2, dan operator
ID
- Tabung darah EDTA dihomogenkan , setelah itu
masukkan sampel pada probe lalu tekan
State plate 1:1, setelah darah tersedot sampe bunyi alat” tit”
kelurkan tabung dari probe
- Tunggu sampai hasil terbaca pada alat,
- Print hasil, dan catat pada buku register
UNIT KERJA Instalasi Laboratorium
PENGERTIAN Pemeriksaan parasite malaria adalah pemeriksaan darah penderita yang diduga
malaria, baik secara pemwriksaan mikroskopis atau dengan pemeriksaan rapid
diagnostic tes ( RDT ). Penderita dinyatakan positif malaria apabila pada
pemeriksan secara mikroskopis ditemukan palsmodiumdalam hapusan darah
TUJUAN Menemukan dan mengidentifikasi parasit malaria pada hapusan darah tipis
dan darah tebal
KEBIJAKAN Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria, kementrian kesehatan RI
2014
PROSEDUR A. Alat dan Bahan
1. Lancet/autoclic
2. Kaca objek yang bersih dan kering
3. Kapas alcohol
4. Kapas kering
5. Mikroskop
6. Oil imersi
7. Gimsa
8. Larutan Buffer
B. Lokasi pengambilan sampel
1. Pada orang dewasa biasanya pada ujung jari manis atau jari tengah
dibagian tepi
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Limbah Cair atau air limbah adalah semua bahan buangan yang berbentuk cair
dari RS yang kemungkinan mengandung mikroorganisme patogen,bahan
kimia beracun dan radio aktivitas
TUJUAN Agar pengolahan limbah dapat dilakuakn sesuai prosedur dengan sebaik-
baiknya sehingga limbah yang infektif tidak menjadi sumber penularan
penyakit yang dapat membahayakan kesehatan petugas laboratorium maupun
masyarakat disekitar rumah sakit
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Petugas laboratorium melakukan pengelolaan limbah medis Cair di
laboratorium yang berupa sisa specimen (Urin,darah,dan reagen kimia )
2. Cairan Urin dan reagen kimia di alirkan di saluran pembuangan yang
menuju ke IPAL
3. Cairan Sisa Spesimen Darah di dalam tabung dikumpulkan kedalam
plastik berwarna kuning , plastik diikat
4. Petugas Cleaning Servis akan membawa limbah tersebut ke tempat
pengelolaan sampah
dr.Erwin Leo,M.Kes
dr.Erwin Leo,M.Kes
KEBIJAKAN
ALAT DAN 1. ALAT
BAHAN - Dispo
- Kapas alcohol
- kaset strip
- pipet
2. BAHAN
- Serum
- Buffer
A. Prosedur
1. Siapkan alat ,reagen,dan sampel yang diperlukan
2. Buka segel kemasan ,ambil sassette syphilis
3. Tulis nama pasien dan tanggal pemeriksaan
4. Ambil serum 10 µl dengan pipet
5. Dimasukkan pada lubang sampel dala cassette syphilis
6. Ditambakan assay diluent sebanyak 3 – 4 tetes
7. Dilakukan pembacaan hasil 10 – 20 menit
INTERPRESTASI HASIL
1. NEGATIF
Garis berwarna hanya muncul pada daerah control (C)
2. POSITIF
Dua garis berwarna muncul pada daerah uji (T) dan sontrol
(C)
3. INVALID
Tiadak muncul pita berwarna pada daerah control (C) dan
daerah uji (T)
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Rapid diagnostic tes adalah suatu tes yang dapat mengdeteksi antigen
malaria pada sejumlah kecil darah,biasanya 5-10 µl menggunakan prinsip
imonokromotografi dengan antibody monoclonal untk mendeteksi
antigen parasit dan biasanya dalam bentuk tes strip.
TUJUAN Untuk melakukan deteksi kualitatif cepat diagnosstik malaria
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Siapkan alat ,reagen,dan sampel yang diperlukan
2. Buka segel kemasan RDT
3. Tulis nama pasien dan tanggal pemeriksaan
4. Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk menggunakan
kapas alcohol.tunggu alcohol benar-benar kering
5. Tusuk ujung jari yang telah bersihkan dengan
menggunakan lancet
6. Lap tetesan darah yang keluar pertama dengan
tisu,ambil sampel darah 5 µl dengan menggunakan pipet
7. Masukkan 1 tetesdarah( 5 µl)darah kedalam lubang S
8. Tanbahkan 3 tetes (60 µl) kedalam lubang A
9. Baca hasil setelah 20 menit
INTERPRESTASI HASIL
1. NEGATIF
- Garis berwarna hanya muncul pada daerah control (C)
2. POSITIF pf
- Munculnya dua garis (sat garis pada layar hasil di
samping C dan pada layar hasil di samping 1) menunjukkan
hasil positif untuk p.falcifarum
3. PAN Positif
Munculnya dua garis (satu garis pada layar hasil di samping
C dan garis lainnya pada layar hasil di samping 2)
menunjukkan
dr.Erwin Leo,M.Kes
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Merupakan tata cara pengambilan specimen yang berasal dari nasofaring
pasien yang dicurigai atau positif terinfeksi corona virus
TUJUAN Mengambil sampel sesuai dengan kewaspadaan standard, kewaspadaan kontak
dan droplet
KEBIJAKAN Petunjuk penggunaan INDOSWAB, COVID-19 Antigen Repid Tes Cassette
PROSEDUR 1. Kapas dikeluarkan dari kemasan
2. Kepala pasien dimiringkan kebelakang
3. Masukkan kapas melalui lubang hidung yang sejajar dengan langit-
langit (tidak ke atas) sampai resistensi ditemui atau jarak tersebut
setara dengan jarak dari telinga kelubang hidung pasien,
menunjukan kontak dengan nasofaring. (Penyeka harus mencapai
kedalaman yang sama dengan jarak dari lubang hidung ke bukaan
luar telinga). Gosok dan gulung dengan lembut lalu putarlah usap.
Biarkan kapas di tempatnya selama beberapa detik sampai
menyerap sekresi
4. Lepaskan kapas secara perlahan sambil memutarnya. Spsesimen
dapat dikumpulkan dari kedua sisi menggunakan usap yang sama,
tetapi tidak perlu mengumpulkan specimen dari kedua sisi jika
ujung swab sudah jenuh dengan cairan dari koleksi pertama. Jika
septum menyimpang atau penyumbatan menciptakan kesulitan
dalam mendapatkan specimen dari satu lubang hidung, gunakan
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
PENGERTIAN Rujukan laboratorium adalah suatu mekanis merujukan specimen dan pasien
yang dilakukan oleh laboratorium lain dalam rangka pemenuhan pelayanan
pemeriksaan laboratorium agar kebutuhan pasien terpenuhi.
TUJUAN Sebagai pedoman kerja pelaksana laboratorium dalam melakukan rujukan
laboratorium agar pelayanan laboratorium terpenuhi.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Pasien diberitahu terlebih dahulu apabila pemeriksaan tidak bisa dilakukan
di rumah sakit
2. Pasien/spesimen dirujuk ke laboratorium lain dengan membawa surat
permintaan pemeriksaan laboratorium yang telah disi lengkap dan ditanda
tangan oleh dokter yang mengirim. Rujukan spesimen dibawa oleh petugas
atau keluarga pasien ke laboratorium rujukan
3. Petugas/pasien kembali dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium
4. Pasien/keluarganya mendaftar untuk diperiksa kembali dan hasil
pemeriksaan Laboratorium dilaporkan kepada dokter pemeriksa.
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
SPO
dr.Erwin Leo,M.Kes
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Dokter ruangan/ Bidan ruangan menulis permintaan pemeriksaan
laboratorium dilembar permintaan pemeriksaan laboratorium dan
menyerahkan lembar permintaan pemeriksaan ke petugas laboratorium
2. Petugas ruangan/ petugas laboratorium mengambil specimen penderita
sesuai jenis pemeriksaan yang diminta
1/2
A.136/ YAD /
RSUMI / SPO -
LAB/ I / 2022
RSU MUDER
IGNACIA SOE
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
SPO
Dr.Erwin Leo,M.Kes
SPO
3 Januari 2019 dr.Erwin Leo,M.Kes
Dokumen terkait:
- Daftar nilai kritis (Terlampir)
Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. IGD
4. Unit terkait lainnya