Anda di halaman 1dari 6

SOP PENGAMBILAN DARAH VENA, KAPILER,

JARINGAN TUBUH DAN CAIRAN TUBUH

Dosen Pengempuh :
Asdinar, S.Farm., M.Kes

OLEH:
Nama : Tasya Jianita Asnun
Nim : E.19.04.067
Kelas : Analis B tingkat 3

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA TAHUN
AJARAN 2020/2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

Jl. Bintaro Raya No. 10, Tanah Kusir, Keb. Lama – Jakarta Selatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMERIKSAAN CAIRAN TUBUH (SITOPATOLOGI)

PENGERTIAN Pemeriksaan sitopatologi adalah pemeriksaan terhadap bahan yang diambil dengan cara
hapusan, bilasan, sikatan, aspirasi atau dari bahan cairan tubuh seperti urine, asites, cairan
pleura dan lain sebagainya.
TUJUAN 1. Memberikan pelayanan pemeriksaan cairan.
2. Dengan pemeriksaan ini keadaan sel yang terlepas dari jaringan tubuh dapat
dinilai, terutama penilaian terhadap proses keganasan, radang dan pengaruh
berbagai faktor pada sel.
KEBIJAKAN Tindakan hanya boleh dilakukan oleh petugas laboratorium atau petugas
kesehatan terkait yang berkompoten.
PROSEDUR 1. Bahan dan formulir dicek ulang oleh petugas diruang sitologi
PELAKSANAAN
2. Cairan dinilai warna, konsentrasi, volumenyaditulis dibagian belakangformulir
permintaan
3. Cairan yang diterima diambil secukupnya dimasukkan kedalam cytofunnel lalu
disentrifuge selama 5 menit 1000 rpm dengan menggunakan cytospin dibuat 4
slaid
4. 2 slaid difiksasi dengan alkohol 96% selama 15-45 menit untuk pewarnaan
papaniculou dan 2 slaid lagi dikeringkan untuk pewarnaan MDT
5. Cairan yang diterima diambil secukupnya pada bagian endapan dimasukkan
kedalam cytofunnel lalu disentrifuge dengan cytospin selama 5 menit 1600 rpm,
dibuat 4 slaid
6. Petugas kamar pula menyerahkan slaid beserta formulir permintaan keruang
diagnosis untuk diperiksa dokter spesialis PA.
7. Dokter spesialis PA memeriksa sediaan, menganalisa dan menetapkan diagnosis.
8. Diagnosis diketik pada formulir jawaban rangakp empat oleh petugas dan di
tandatangani dokter bersangkutan
9. Proses dari 1-7 dilakukan dalam waktu 5 hari kerja.
UNIT TERKAIT
Instalasi Laboratorium
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

Jl. Bintaro Raya No. 10, Tanah Kusir, Keb. Lama – Jakarta
Selatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMBERIAN OBAT MELALUI JARINGAN TUBUH


PENGERTIAN Pemberiann obat parenteral/injeksi merupakan pemberian
obat yang akan dilakukan dengan cara menyuntikkan obat
tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan
menggunakan spuit

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian obat melalui


jaringan tubuh.
KEBIJAKAN Tindakan hanya boleh dilakukan oleh petugas laboratorium
atau petugas kesehatan terkait yang berkompoten.

ALAT DAN 1. Sarung tangan steril 1 pasang


BAHAN 2. Masker
3. Spuit sesuai ukuran yang dibutuhkan
4. Obat yang akan diberikan
5. Kapas alkohol secukupnya
6. Desinfektan
PROSEDUR 10. Mencuci tangan
PELAKSANAAN 11. Mempersiapkan obat dengan prinsip 6 benar
12. Identifikasi pasien
13. Beritahu pasien dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan
14. Atur pasien pada posisi yang nyaman
15. Pasan perlak pengalas
16. Bebaskan pasien dari pakaian yang menutupi area yang akan dilakukan
tindakan
17. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kelakuan peradangan dan rasa
gatal
18. Memakai sarung tangan
19. Bersihkan area penusukan menggunakan kapas alkohol
20. Buka tutup jarum
21. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 1,0 cm dibawah area penusukan dengan
tangan nondominan
22. Menusuk jarum dengan posisi:
1. Dengan sudut 15º tepat dibawah kulit 1C
2. Dengan udut 90º masuk sampai pada jaringan
3. Pegang jarum 30º sejajar dengan vena
4. Masukkan jarun 45º atau menggunakan 90º untuk orang gemuk.
23. Masukkan obat perlahan-lahan
24. Keluarkan jarum
25. Posisikan pasien kembali
26. Buang peralatan yang sudah tidak terpakai
27. Buka sarung tangan dan cuci tangan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

Jl. Bintaro Raya No. 10, Tanah Kusir, Keb. Lama – Jakarta Selatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGAMBILAN DARAH KAPILER (DARAH TEPI)

PENGERTIAN Suatu cara pengambilan darah tepi yang diambil dari kapiler ujung jari untuk
mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dalam jumlah sedikit.
TUJUAN 3. Untuk mendapatkan sampel darah kapiler yang baik dan memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan.
4. Untuk pentunjuk bagisetiap petugas yang melakukan pengambilan darah
(phlebotomy).
KEBIJAKAN Tindakan pengambilan darah darah kapiler hanya boleh dilakukan oleh petugas
laboratorium atau petugas kesehatan terkait yang berkompoten.
PROSEDUR 28. Melakukan penjelasan kepada pasien (tentang apa yang dilakukan terhadap
PELAKSANAAN penderita, kerjasama penderita, sensasi yang dirasakan penderita, dsb).
29. Mempersiapkan alat dan bahan seperti autoclick beserta lancetnya, kapas dan
alkohol 70%.
30. a. Memilih jari yang akan diambil darahnya, hindari ibu jari dan jari kelingking,
karena faktor infeksius besar, apabila terjadi infeksi maka akan menjalar.
Sebaiknya menggunakan jari manis, tengah dan telunjuk karena ketiga jari tersebut
merupakan jalur limfa tertutup, resiko infeksius sedikit.
b. Untuk anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick) pada 1/3 bagian te[i
telapak kaki atau ibu jari kaki.
31. Melakukan penusukan tetapi jangan terlalu pinggir karena terdapat syaraf dan akan
lebih terasa sakit. Jangan pada area tengah jari pula, tetapi lakukan tidak ditengah
dan tidak terlalu dipinggir.
32. Memijat telapak tangan dan jari yang akan dilakukan penusukan.
33. Membasahi jari yang akan dilakukan penusukan dengan bola kapas dibasahi
dengan alkohol 70% /kassa alkohol dengan cara memutar dari dalam/tengah ke
luar area penusukan. Biarkan mengering. Gagal kontak dengan alkohol dapat
menyeabkan resiko kontaminasi dan jangan menyentuh daerah yang sudah bersih,
jika tersentuh lakukan disenfeksi kembali.
34. Menunggu hingga benar-benar kering dari alkohol.
35. Menusukkan jarum dengan sedikit menekan jari.
36. Mengusapkan dengan kapas kering saat sudah mengeluarkan darah
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

Jl. Bintaro Raya No. 10, Tanah Kusir, Keb. Lama – Jakarta Selatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGAMBILAN DARAH VENA

PENGERTIAN Pengambilan darah vena adalah suatu pengambilan darah yang diambil pada pembuluh
darah vena vossa cubitti, vena saphena magna/vena supervicial lain yang cukup besar
untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representatif dengan menggunakan spuit
atau vacutainer.
TUJUAN Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah petugas untuk medapatkan sampel darah
vena sebagai bahan untuk kebutuhan salah satu pemeriksaan dilaboratorium seperti
hematologi, kimia darah dan sebagainya.
PERSIAPAN ALAT 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan
3. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
4. Desinfektan (salf atau cair)
5. Torniquet
6. Perlak dan pengelas
7. Botol wadah specimen dengan atau tanpa koagula
8. Bengkok
9. Plester luka (contoh “Handsaplas”) atau kassa dan plester
10. Lembar pemeriksaan laboratorium
PROSEDUR A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/ pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
4. Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
5. Memakai hand schoon
6. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah dalam keluar)
biarkan kering
7. Mempertahankan vena pada posisi stabil
8. Memegang spuit dengan sudut 300
9. Menusuk vena dengan kemiringan 300, dan lubang jarum menghadap keatas
10. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit ambil darah sesuai kebutuhan
11. Membuka torniquet
12. Memasukkan darah secara perlahan
13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
14. Menutup daerah tusukan dengan “plester luka”
15. Memasukkan darah kedalam botol specimen
16. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluaasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai