PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan serta penerapan didunia kerja
sangatlah perlu diberikan kepada mahasiswa, oleh karena itu jurusan DIII
Teknologi Laboratorium Medik STIKES Panrita Husada Bulukumba
menyelenggarakan Praktek Klinik II (PKK II) bagi mahasiswa semester empat
sesuai dengan kurikulum DIII Teknologi Laboratorium Medik STIKES Panrita
Husada Bulukumba.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk secara nyata menerapkan pengetahuan
serta keterampilan yang telah diperoleh selama pendidikan sekaligus untuk
mendapatkan pelatihan dalam pengembangan dan kerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya. Disamping itu mahasiswa juga diharapkan mampu
memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan profesi teknologi
laboratorium medik.
Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan yang merupakan tugas
dari Analis atau Teknologi Laboratorium Medik adalah salah satunya
merupakan suatu proses penegakan diagnosa suatu penyakit, oleh karena itu
upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan laboratorium
pada khususnya maka perlu dilakukan suatu teknik pemeriksaan yang
seoptimal mungkin untuk memberikan hasil yang berkualitas, cepat, dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Sesuai dengan fungsi tersebut diatas maka praktek klinik laboratorium ini
diwajibkan kepada seluruh mahasiswa Jurusan Teknologi Laboratorium Medik
dalam jangka waktu yang telah ditentukan yaitu 17 (tujuh belas) hari dan
merupakan bagian internal dari program pendidikan calon DIII Teknologi
Laboratorium Medik.
Pelaksanaan praktek klinik tidak terbatas pada praktek kerja laboratorium
saja tetapi disamping itu adalah praktek pengenalan lingkungan kerja yang
sesungguhnya termasuk dalam mengaplikasikan disiplin kerja serta membagun
kerja sama antar tenaga kesehatan. Selain itu juga mahasiswa mampu
MISI
Untuk mewujudkan visi diatas,rumah sakit bhayangkara telah menyusun
langkah-langkah yang tercakup dalam misi sebagai berikut ;
1. Menyelenggarakan pelayanan kedokteran kepolisian secara
professional dan paripurna dalam rangka mendukung tugas operasional
polri
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepolisian secara
prosedural,professional dan paripurna dalam rangka meningkatkan
mutu dan keselamatan pasien kepada masyarakat polri dan masyarakat
umum
Instalasi narkoba
Instalasi laboratorium & Bank Darah
Instalasi Farmasi
Instalasi Radiologi
Instalasi kedokteran kepolisian (DOKPOL)
Instalasi laundry
Instalasi Gizi
Password : lab
3) Pemeriksaan HIV
a. Pengertian
Pemeriksaan HIV dengan rapid test merupakan pemeriksaan
penyaring untuk mendeteksi adanya antibody terhadap HIV tipe1/2
2.3 dan HIV tipe 1/2 didalam serum, plasma dan darah pasien.
b. Metode
Imunokromatografi
c. Tujuan
Untuk mendeteksi antibody HIV-1 dan HIV-2 dalam Serum,
plasma dan darah.
d. Prinsip dasar
Imunokromatografi dimana membrane dilapisi oleh antigen HIV
rekombinan pada garis tes. Pada saat serum diteteskan pada salah satu
ruang membrane, sampel akan bereaksi dengan partikel yang telah
dilapisi dengan protein A yang terdapat pada bantalan specimen.
Selanjutnya campuran ini akan bergerak secara kromatografi ke ujung
lain membrane dan bereaksi dengan antigen HIV rekombinan yan
terdapat pada garis tes. Jika serum/plasma mengandung antibody
HIV-1/HIV-2 maka akan timbul garis warna pada garis tes.
e. Prosedur
1) Pra analitik
a) Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus.
b) Persiapan sampel
Serum, plasma dan darah.
c) Alat :
a) Pengertian
Narkoba adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius
pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Atau dengan kata lain merupakan zat kimia yang dapat mengubah
2) Analitik
a) Cara kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Preparat digenangi dengan karbol fuchsin sampai seluruhnya
tertutup dengan larutan.
3. Dipanaskan dengan nyala api dan dibiarkan selama 5 menit.
Jangan sampai mendidih, cukup menguap saja.
4. Dibilas dengan aquadest.
5. Dilunturkan dengan HCl alkohol sampai zat warna hilang.
6. Preparat digenangi dengan methilen blue selama 10 detik,
lalu dibilas dengan aquadest dan biarkan kering diudara.
7. Diamati dibawah mikroskop.
b) Interpretasi hasil
(-) : Tidak ditemukan atau hanya 1 – 3 BTAdalam 100
lapangan pandang.
(+) : Ditemukan antara 1 – 99 BTA dalam 100
lapangan pandang
( ++ ) : Ditemukan 1 – 9 BTA dalam tiap lapangan
pandang.
( +++ ) : Ditemukan 10 atau lebih BTA tiap lapangan
pandang
c) Pasca analitik
1. Dicatat dibuku arsip.
2. Dicatat hasil formulir hasil kemudian ditandatangani oleh
penanggung jawab laboratorium.
B. PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
F. KIMIA KLINIK
Pemeriksaan kimia klinik di Rs Bhayangkara menggunakan alat kimia
analyser Biosystem BA400. Pemeriksaan kimia klinik menggunakan sampel
serum, pemeriksaan ini bertujuan untuk menginterprestasikan nilai dari parameter
yang meliputi; Faal hati (Bilirubin total, bilirubin direk,bilirubin indirek,
SGPT,SGOT,protein total,Albumin,Globulin,Fosfatase Alkali, Gamma GT),
Lemak dan jantung (Kolesterol total,Kolesterol HDL,kolesterol LDL, LDH), faal
ginjal ( Ureum ,Kreatinin,asam urat), gula darah ( Glukosa sewaktu, glukosa
puasa,dan glukosa 2 jam PP), dan beberapa pemeriksaan lain (serum iron,
Ferritin,TICB)
Pemeriksaan fungsi hati diindikasikan untuk mendeteksi adanya kelainan
atau penyakit hati, membantu menegakkan diagnosis, memperkirakan beratnya
penyakit, membantu mencari etiologic suatu penyakit, menilai hasil pengobatan,
membantu mengarahkan upaya diagnostic selanjutnya serta menilai prognosis
penyakit dan difungsi hati.
a.) Bilirubin
Pemeriksaan bilirubin untuk menilai fungsi ekresi hati di laboratorium terdiri
dari bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin indirek.
b.) SGPT (serum glutamate piruvat transaferase)
A. Kesimpulan
Praktek laboratorium klinik merupakan salah satu mata kuliah persyaratan
dalam menyelesaikan suatu pendidikan pada progaram studi DIII Teknologi
Laboratoium Medik, selain itu kegiatan ini sangat penting dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa untuk mempersiapkan diri untuk terjung langsung ke
masyarakat, mengevaluasi diri sendiri baik dalam segi teknik maupun
penguasaan teori, dan meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan
suatu pekerjaan serta menambah wawasan pengetahuan.
Tenaga yang terampil dan penguasaan teori merupakan faktor penting dalam
membantu diagnosa yang tepat. Pemeriksaan laboratorium sangat penting
dalam membantu diagnosa dan merupakan pemeriksaan penyaring terhadap
suatu penyakit.
B. Saran
1. Diharapkan kerjasama antar RS Bhayangkara Makassar dengan pihak
STIKES Panrita Husada Bulukumba tetap terjalin untuk tahun-tahun
berikutnya.
2. Diharapakan adanya koordinasi yang baik antara RS Bhayangkara Makassar
dengan pihak STIKES Panrita Husada Bulukumba dengan meningkatkan
pengawasan terhadap keadaan mahasiswa dilokasi
Alat Imunologi
Alat Elektrolit