PENDAHULUAN
Otrhomyxoviridae.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan virus Paramyxoviridae.
Untuk mengetahui golongan virus Paramyxoviridae.
Untuk mengetahui gejala klinik dan cara diagnostik dari penyakit akibat virus
Paramyxoviridae.
1.4 Manfaat
1 Kita dapat mengetahui apa yan dimaksud dengan virus Otrhomyxoviridae.
2 Kita dapat mengetahui golongan virus Otrhomyxoviridae.
3 Kita dapat mengetahui gejala klinik dan cara diagnostik dari penyakit akibat
virus Otrhomyxoviridae.
Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan virus Paramyxoviridae.
Kita dapat mengetahui golongan virus Paramyxoviridae.
Kita dapat mengetahui gejala klinik dan cara diagnostik dari penyakit akibat
4
5
6
virus Paramyxoviridae.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
OTRHOMYXOVIRIDAE
2.1.1. Pengertian
Orthoviridae merupakan virus dari genus Orthomyxovirus.
Virus ini
memiliki afinitas terhadap mucin dan mucoprotein. Oleh karena itu, virus ini
disebut myxovirus.
Gambar 2.1
Virus Influenza
Orthomyxovirus adalah virus RNA yang meliputi enam golongan, yaitu :
Influenzavirus A
Influenzavirus B
Influenzavirus C
Isavirus
Thogotovirus dan
Quaranjavirus.
Tiga golongan pertama diatas merupakan
influenza pada vertebrata, termasuk burung (flu burung), manusia, dan mamalia
lainnya.
Isaviruses menginfeksi salmon, sedangkan thogotoviruses menginfeksi
vertebrata dan invertebrata, seperti nyamuk dan kutu laut.
Tiga genus Influenzavirus, yang menginfeksi vertebrata diindentifikasi
sebagai berikut:
epidemis (membentuk wabah dalam satu daerah), atau pandemis (wabah pada
beberapa negara dalam waktu bersamaan).
3
2. Sero-diagnostik
Sero diagnostik perlu dilakukan oleh karena isolasi sangat tergantung pada
waktu. Caranya sebagai berikut:
a. Lakukan HI untuk serum I dan II bersama-sama dengan terlebih dahulu
menghilangkan non spesifik inhibitor dari serumnya, yaitu dengan
mengolah serum:
1) Dipanaskan pada suhu 56Oc selama 30 menit
2) Dengan tripsin 0,25 %.
3) Dengan kalium atau Natrium periodat pada molar tertentu.
4) Dengan RDE (Receptor Destroying Enzyme) yang berasal dari filtrat
cholera.
2.2
PARAMYXOVIRIDAE
Virus golongan famili paramyxoviridae mempunyai 3 macam genus, yaitu:
Perbedaan
Ukuran lebih besar
Membentuk badan
inklusi
dalam
eritrosit marmut.
Mempunyai afinitas terhadap mucin
Tidak bisa mutasi maupun elusi spontan
Mempunyai
daya
Hemaglutinasi Disamping mengadakan hemaglutinasi,
eritrosit tertentu dalam konsentrasi Parainfluenza
tertentu
dapat
mengadakan
hemolisis eritrosit
Dianatara
berbagai
Parainfluenzavirus,
ada
tipe
satu
jenis
10
11
Virus ini biasanya menyebabkan perdangan alat pernafasan bagian atas dan
bawah. Selain itu virus ini juga menyerang ternak yairu sapi dan
menyebabkan penyakit Shipping fever dengan suatu sindroma pernafasan.
d. Parainfluenza tipe IV
Virus ini hanya menimbulkan rasa lelah dan rasa tidak nafsu makan pada
anak kecil.
3) Cara Diagnosis
a. Dengan mengambil apus tenggorok atau air cucian tenggorok yang ditanam
pada biakkan jaringan manusia. Bila cpe tidak terbentuk lakukan hemabsorpsi
dengan eritrosit cavia.
b. Dengan melihat kenikan titer zat anti ikatan komplemen
2.2.1.2 Mumps ( Parotitis Epidemica)
Mumps merupakan suatu penyakit menular akut yang ditandai dengan
pembengkakan kelenjar ludah dirahang bagian bawah dan bisa terjadi pada satu
sisi saja.
1)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Sifat-Sifat virus
Mempunyai S dan V antigen seperti influenza.
Bisa hemaglutinasi tetapi tidak menyebabkan hemolisis
Elusi tidak spontan.
Sensitif terhadap eter
Bisa di inaktivasi dengan pemanasan.
Bila sudah di stabilisasi dengan MgSO4 virus menjadi tahan panas
Virus membentuk inclusion bodies dalam sitoplasma
2)
a.
b.
c.
Cara Penularan
Droplet infection per-inhalasi
Droplet Infection per-oral
Transplacental.
3) Gejala Klinik
12
Masa tunas virus berlangsung antara 2-5 minggu dengan gejala lesu, tidak ada
nafsu makan, terjadi pembentakan kelenjar ludah dan disertasi demam.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dalam virus ini adalah moningitis aseptica,
peradangan kelenjar alat kelamin yang mengakibatkan kemandula bagi wanita
maupun pria, dan peradangan pada ginjal.
13
Morbili Virus
14
Sifat-Sifat Virus
Sensitif terhadap eter
Dapat distabilisasi dengan MgSO4
Virus membentuk inklusion bodies pada inti dan sitoplasma
Dapat menimbulkan hemaglutinasi eritrosit, tapi tidak dapat menimbulkan
elusi spontan.
e. Menyebabkan hemolisis
f. Tumbuh pada biakkan jaringan ginjal kera atau sel hela dan menimbulkan cpe
g. Jika disuntikkan pada kera dapat menimbulkan gejala yang sama seperti pada
manusia
2) Cara Penularan
a. Droplet Infection per-inhalasi
b. Transplacental
3) Gejala Klinik
Masa tunas virus ini adalah 10 hari dengan gejala demam sangat tinggi, batuk
pilek, mata merah dan bercak koplik. Lalu bersamaan dengan timbulnya demam
timbul bercak merah pada kulit. Bercak merah ini akan menjadi coklat kehitam15
hitaman kemudian kulitnya akan mengelupas dan terjadi peradangan pada kelenjar
limfa di seluruh tubuh yang akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.
Penurunan daya tahan tubuh ini mengakibatkan infeksi sekunder oleh bakteri
patogen atau bakteri flora normal, dan juga infeksi sekunder oleh virus lain.
mata terlihat merah. Bahan isolasi tersebut ditanam pada biakkan jaringan.
Sero Diagnostik
Pemeriksaan ini ditentukan dengan melihat kenaikan titer zat antibodi ikatan
komplemen,zat anti hemaglutinin, atau zat anti netralisasi
2.2.3
alat pernafasan bagian atas, maupun pada bagian bawah. Menjangkiti anak-anak
terutama yang berumur kurang dari 2 tahun.
16
Yaitu dengan melihat kenaikan titer zat anti netralisasi. Dan metode pilihan
untuk diagnosa biasanya adalah tes antibodi fluoresensi.
BAB III
SIMPULAN
3.1 SIMPULAN
1. Orthoviridae merupakan virus dari genus Orthomyxovirus.
Virus ini
memiliki afinitas terhadap mucin dan mucoprotein. Oleh karena itu, virus ini
disebut myxovirus.
2. Orthomyxovirus adalah virus RNA yang meliputi enam golongan, yaitu :
Influenzavirus A
Influenzavirus B
Influenzavirus C
Isavirus
Thogotovirus dan
Quaranjavirus.
3. Gejala klinik tidak dapat dibedakan antara tipe A, B, dan C, yaitu demam,
menggigil, sakit kepala, lemas, tidak nafsu makan, nyeri otot, tulang dan
sendi, serta batuk pilek yang tidak khas. Cara diagnosis dilakukan dengan
isolasi dan sero-diagnostik.
4. Virus ini termasuk ke dalam golongan virus yang hanya terdiri dari satu
susunan kimiawi yaitu RNA. Paramyxoviridae lebih heterogen, artinya lebih
18
tidak
menutup
19
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, Nugroho Iman. 1989. Virologi Khusus. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan Departemen Kesehatan RI
20