Anda di halaman 1dari 31

KIMIA KLINIK

Tujuan dilakukannya pemeriksaan laboratorium :


1. Mendeteksi penyakit
2. Menegakkan diagnosa penyakit
3. Monitoring pengobatan pasien
4. Panduan pemeriksaan kesehatan perorangan

Pemeriksaan kimia klinik dilakukan untuk mengukur konsentrasi cairan /


bahan biologis dalam tubuh seperti Ion (garam dan mineral), molekul
organik kecil, makromolekul besar.

Berikut macam-macam parameter yang diperiksa dalam kimia klinik :

1
Pemeriksaan Laboratorium Klinik berdasarkan Group Panel / Profil :

Bahan Pemeriksaan Kimia Klinik (Specimen) :

1. Darah lengkap (whole blood), serum atau plasma


2. Urine
3. Lainnya ( cairan tubuh seperti CSF, ascites, dll )

Penjelasan mengenai bahan dan penampung specimen :

1. Specimen darah, serum dan plasma biasanya ditampung


menggunakan vaccutainer.

Berikut spesifikasi vaccutainer :

2
2. Urin
Bahan urin normalnya ditampung menggunakan bahan dari plastik
atau kaca steril. Berikut penjelasan mengenai specimen urin :

3
3. Bahan-bahan lainnya seperti cairan otak, ascites, dll biasanya
ditampung dalam spuit pada saat bahan tersebut diambil.

4
Untuk dapat melakukan pemeriksaan sampel-sampel kimia klinik tersebut
diatas sebuah laboratorium harus mempunyai :

1. Instrumentasi Laboratorium
2. Reagensia dan pendukungnya

INSTRUMENTASI LABORATORIUM

Berikut beberapa instrumentasi laboratorium yang berkaitan dengan Kimia


Klinik, dan merupakan minimum standart untuk menjalankan proses kerja
bagian kimia klinik.

A. CENTRIFUGE

Sampel untuk pemeriksaan Kimia klinik biasanya serum atau plasma, untuk
mendapatkan larutan serum dari darah, bisa dengan cara membiarkannya di
dalam suhu kamar, akan tetapi butuh waktu lama. Centrifuge merupakan
alat pemisah antara cairan dengan komponen sel darah.

Prinsip kerja centrifuge adalah melawan gaya tarik / gravitasi bumi dengan
kekuatan centrifugal sehingga partikel yang terlarut dalam suspensi akan

5
terlempar ke dasar dan diendapkan. Tenaga ini disebut Relative Centrifugal
Force (RCF) dengan satuan g.

Kecepatan yang diusulkan oleh NCCLS (National Committe for Clinical


Laboratory Standards) adalah 1000 – 1200 g selama 5 – 15 menit.

B. PIPET VOLUME & CLINIPET (FIXED & ADJUSTABLE)

Pipet, digunakan untuk mengambil sejumlah volume tertentu suatu cairan


dengan volume yang tepat dengan bantuan alat khusus.

Untuk menghindari kontaminasi bahan pemeriksaan, dipakai Tip sekali pakai


(disposable)

6
Fungsi utama dari pipet adalah :

 Aliquot sampel, bahan kalibrator, kontrol, dan lainnya. Ketepatan


dalam pipetasi mempengaruhi hasil pengukuran
 Melarutkan bahan seperti kalibrator dan kontrol, reagen, dan lainnya

C. KULKAS / FREEZER & ALAT PENGUKUR SUHU

Bahan-bahan di laboratorium khususnya kimia klinik membutuhkan


penanganan dalam hal penyimpanan. Kesalahan dalam penyimpanan
berakibat fatal bagi proses kerja di laboratorium. Bahan-bahan tersebut
seperti : reagensia, cleaner, kalibrator, kontrol dan bahan-bahan lainnya
menjadi rusak atau masa pakainya jadi memendek.

Untuk bahan yang tidak memerlukan suhu khusus, atau suhu ruang, maka
laboratorium juga harus mempunyai alat pengukur suhu didalam ruang
laboratoriumnya, suhu rata-rata ruangan laboratorium berkisar 20-26°C

Instrumentasi laboratorium mempunyai kisaran suhu operasional didalam


lab, untuk itu penting diperhatikan suhu pengukuran ruangan lab.

Berikut daftar bahan dan instrumentasi lab berkaitan dengan suhu :

 Reagensia pemeriksaan, perhatikan suhunya, biasanya tertera dalam


box atau botol kemasan. Suhu penyimpanan kulkas ( 2-8°C ) atau
suhu ruangan
 Alat Kimia Klinik semi atau Full otomatik. Membutuhkan suhu kamar
20-26°C, ruangan yang terlalu panas dapat mengganggu proses kerja
alat, alat tidak akan bekerja, biasanya alat-alat mempunyai sensor
terhadap suhu.
 Kalibrator dan kontrol, setelah bahan dilarutkan segera lakukan aliquot
bahan dan bekukan didalam freezer.

7
D. MIXER & ROTATOR

Mixer didalam laboratorium digunakan untuk mencampur / homogenisasi


bahan aliquot dan pelarutan reagen dalam kecepatan dan waktu tertentu.
Sebenarnya proses pencampuran dapat dilakukan secara manual, tetapi
proses manual bisa dibantu dengan menggunakan alat mixer & Rotator.

E. FOTOMETER

Secara umum prinsip pemeriksaan Kimia Klinik menggunakan reaksi warna


(prinsip pemeriksaan akan dijelaskan pada bab berikutnya).

Pada era sekarang alat fotometer sudah otomatis, dengan demikian sangat
membantu kinerja petugas laboratorium di lapangan, dengan jumlah
keanekaragaman jenis tes yang dikerjakan dan semakin banyaknya jumlah
pasien yang diperiksa otomatisasi alat fotometer mutlak diperlukan.

Berikut contoh alat otomatis dari berbagai vendor :

8
9
REAGENSIA DAN PENDUKUNGNYA

Dalam proses pelaksanaan pemeriksaan kimia klinik reagen memegang


peranan penting dalam interpretasi hasil pemeriksaan, untuk itu perlu
diperhatikan :

1. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Dengan terdaftarnya reagen tersebut di kementerian kesehatan, maka
secara langsung terdaftar pula pada daftar reagen PNPME (Program
Nasional Pemantapan Mutu Eksternal)
2. Penanganan Reagensia, kalibrator, kontrol dan kelengkapan lainnya
sesuai kit Insert

Ketika mempersiapkan Reagent, Kalibrator dan kontrol, selalu baca dan ikuti
petunjuk pada application sheet, package insert, customer buletin, atau
value sheet.

Berikut Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan Reagent, kalibrator


dan kontrol :

Ketika mempersiapkan reagent :

 Apakah nomor katalog berubah ?


 Apakah prosedur persiapannya sudah benar ?
 Kapan stabilitas reagent yang dipersiapkan ?
 Kapan kadaluarsa dari lot reagent yang dipersiapkan ?
 Apakah aquadest atau diluent yang digunakan untuk pelarutan baru
dan bebas bakteri ?
 Bagaimana aplikasi dan penggunaannya pada analyser ?

Ketika melarutkan Kontrol :

 Apakah penyimpanan bahan kontrol sudah benar ?


 Apakah target value sudah benar, khususnya bila terjadi perubahan
pada nomor lot ?
 Apakah volume yang digunakan untuk melarutkan sudah benar ?
 Kapan kadaluarsa bahan pelarutnya ?

10
 Bagaimana kondisi pipet yang digunakan ?
 Bagaimana kondisi diluent yang digunakan ?
 Kapan kadaluarsa dari lot kontrol yang digunakan ?

Ketika melarutkan Kalibrator :

 Apakah nomor lot nya telah berubah ?


 Bila nomor lot nya berubah, apakah sudah diset ulang pada analyser ?
 Apakah volume pelarutannya sudah benar ?
 Apakah penyimpanannya sudah sesuai dengan yang dianjurkan ?
 Kapan kadaluarsa dari bahan pelarutnya ?
 Bagaimana kondisi pipet yang digunakan ?
 Bagaimana kondisi pelarut yang digunakan ?
 Kapan kadaluarsa dari nomor lot kalibrator yang digunakan ?

Berikut daftar beberapa produsen reagensia :

 Kyowa
 Denka Seiken
 Sekisui
 Diasys
 Randox
 Elitech
 Dan lain-lain

11
ANALISA INSTRUMENTAL

Analisa instrumental adalah analisa kimia yang berdasarkan pada


pengetahuan fisika dan Kimia fisika.

Analisa ini berkembang pesat karena alasan-alasan berikut :

1. Waktu melakukan analisa lebih cepat dibanding dengan waktu yang


diperlukan untuk melakukan analisa secara klasik.
2. Ketelitian analisa lebih tinggi
3. Analisa untuk beberapa parameter dapat dilakukan bersama-sama
dalam satu seri pemeriksaan
4. Dengan kemajuan tehnologi komputerisasi, menunjang perkembangan
instrumentasi dan otomatisasi laboratorium.

Berdasarkan kepada prinsip analisa, cara insrumental ini dapat


dikelompokkan sebagai berikut :

A. Analisa Secara Optik

Cara ini berdasrkan kepada sifat-sifat optik dari zat-zat yang akan dianalisa.
Berikut macam-macamnya :

1. Kolorimetri
Kadar suatu zat ditetapkan dengan mengukur intensitas warnanya,
dibandingkan dengan intensitas warna larutan zat standart.
2. Spektrofotometri
Bila cahaya yang dipergunakan berupa cahaya monokromatis, dan
monokromatornya berupa prisma atau grating, maka kolorimetri
fotoelektrik disebut spektrofotometer.

12
Pengukuran pemeriksaan menggunakan hukum lambert beer
A=b.c
A = Absorbans atau ekstinsi

a = koefisien ekstinsi molar

b = konsentrasi

c = tebal larutan (diameter dalam kuvet)

13
3. Turbidimetri dan Nefelometri
Kadar suatu zat ditetapkan berdasarkan berdasarkan kepada
penyerapan cahaya oleh padatan yang tersuspensi dalam larutan
(kekeruhan)

4. Flame fotometri
Kadar suatu unsur ditetapkan dengan mengukur intensitas energi yang
dipancarkan (diemisikan) bila unsur tersebut oleh panas nyala api

14
5. Refraktometri
Kemurnian suatu zat didasarkan kepada pengukuran indek bias

B. Analisa cara Elektrokimia

Berdasarkan kepada sifat elektrokimia dari zat berupa larutannya. Termasuk


cara ini adalah :

1. Potensiometer

15
2. Konduktometri

3. Amperometri

C. Cara Fisika

Berdasarkan sifat-sifat fisika suatu zat. Termasuk cara ini adalah :

1. Thermal analisis
2. Mass spektrometri

D. Cara-cara lainnya
1. Gasometri
2. Khromatografi

16
TEHNIK PENGUKURAN

A. PENGUKURAN ENDPOINT (TITIK AKHIR)

Penentuan substrat secara ensimatik, dimana untuk penentuan substrat


tertentu dalam serum, reagen yang digunakan diberikan enzim yang
cocok dengan substrat yang ingin ditentukan dan substrat tersebut akan
direaksikan sampai habis. Reaksi itu akan berhenti secara konstan

Dalam pengukuran endpoint, fotometer harus dinolkan dahulu sebelum


dipakai untuk pemeriksaan. Untuk itu terdapat 3 cara untuk menolkan
fotometer :

 Pengukuran terhadap blanko udara atau air


(untuk mengontrol/mengetahui kesalahan kuvet)
 Pengukuran terhadap blanko reagensia & sampel
(dilakukan jika absorbance dari larutan reagensia dan sampel
berpengaruh terhadap hasil pengukuran, seperti
ikterik,lipemik,lisis)

17
B. PENGUKURAN KINETIK

Penentuan aktifitas enzim, yang ditentukan adalah konsentrasi enzim


(misal SGOT dalam serum). Untuk itu yang diberikan dalam reagen
adalah substrat yang cocok dengan enzim yang ingin ditentukan. Reaksi
tersebut tidak akan berhenti selama masih terdapat substrat dalam
larutan, karena enzim masih terus berfungsi. Tetapi reaksi akan berjalan
lebih cepat apabila konsentrasi enzim dalam sampel lebih tinggi. Jadi
konsentrasi enzim ditentukan melalui pengukuran kecepatan reaksi yang
merubah substrat. Metode semacam ini dinamakan metode kinetik

18
C. TIPE KALIBRASI
 Linear kalibrasi
 Non linear kalibrasi (logit-log, spline,poligonal)
 K-Faktor (conc tes= abs.tes x Faktor, Faktor=conc.std/abs.std)

19
PRODUK OVERVIEW
(BX SERIES, BM6010)

BX SERIES

20
Positioning of BX series

Instrument Overview

BX 3010 OVERVIEW

21
RPU : Reagent Pippette Unit

RC : Reagent Container

STIRRER : Stirrer Unit

IRU : Incubation Reaction Unit

DU : Detector Unit

SPU : Sample Pippette Unit

WU : Washing Unit

SC : Sample Container

STAT : Stat position

BX 4000 OVERVIEW

RPT1 : Reagent Pippette Unit 1

RPT2 : Reagent Pippette Unit 2

WU : Washing Unit

22
SPT : Sample Pippette Unit

SC : Sample Container

SPESIFIKASI I:

MODEL BX 4000 BX 3000/3010

Throughput 400 test/h 270 test/h


Throughput with ISE 560 test/h 404 test/h
ISE Unit 2 model : ISE/without ISE 2 model : ISE/without ISE
Sample feeder 92 50
Sample position 72 sample position 40
standart position 20 standart position 10
Reagent supply 60 50
Bottle type (70 mL : 30/20 mL : 30) (70 mL : 25/20 mL : 25)
Simultaneously processed 60+3 (with ISE) 50+3 (with ISE)
analytes
Basic : LED
Sample barcode reader Basic : LASER
Option : LASER
Sample volume 2.0 - 35.0 uL (0.1 uL step) 1.5 - 35 uL
Total reaction volume 150 - 400 uL 100 - 350 uL
BX3000 : Plastics cuvettes
Reaction cuvette Hard glass cuvettes
BX 3010 : Hard glass cuvettes

23
SPESIFIKASI II:

MODEL BX 4000 BX 3000/3010

Wavelength 12 different wavelength 12 different wavelength


Reaction unit Air bath Air bath
Reaction temperature (°C) 37.0 ± 0.3 37.0 ± 0.3
BX3000 : No
HbA1C testing -
BX 3010 : Yes
Rotation (5 step) Rotation (5 step)
Mixing Metallic mixing stick BX 3000 : Plastic mixing stick
BX 3010 : Metallic mixing stick
BX 3000 : No (option)
Clot Detection Yes
BX 3010 : Yes
BX 3000 : No (option)
Degasser Unit Yes
BX 3010 : Yes
Dimensions (W x D x H)
970 (W) 690 (D) 582 (H) mm 870 (W) 670 (D) 582 (H) mm
mm ANL
Amount of purify water 18 L/h 5 L/h
Weight (kg) 150 kg 120 kg

24
PRODUK OVERVIEW
(BX SERIES, BM6010/c)

BM 6010/c

25
FEATURES :

FEATURE & BENEFITS – DATA QUALITY :

26
FEATURE & BENEFITS – DATA QUALITY :

QUALITY CONTROL SERVICE – FUTURE VISION :

27
FEATURES & BENEFITS – FLEXIBLE & USER FRIENDLY :

28
CHEMISTRY REAGENTS :

29

Anda mungkin juga menyukai