DIABETES MELITUS
05/09/2011 02:48:39 By Webmaster RSMK Group
A : DM adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi gula darah karena
kegagalan untuk memproduksi insulin, kerja insulin atau keduanya, serta gangguan dalam
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
A : DM ada 4 tipe yaitu : Tipe 1 (diabetes yang tergantung kepada insulin, sel pembuat insulin rusak),
Tipe 2 (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, ada faktor keturunan), tipe lain (insulin absolut,
tidak ada faktor keturunan), diabetes Melitus gestasional (kehamilan).
A : Usia ≥ 45 tahun, usia lebih muda, terutama dengan IMT > 23 kg/m2, yang disertai dengan
Kebiasaan tidak aktif, turunan pertama dari orang tua dengan DM, riwayat melahirkan bayi dengan
BB lahir bayi > 4000 gram, atau riwayat DM-gestasional, hipertensi (≥ 140/90 mmHg), kolesterol HDL
≤ 35 mg/dl dan atau trigleserida ≥ 250 mg/dl, menderita polycyctic ovarial syndrome (PCOS) atau
keadaan klinis lain yang terkait dengan resistensi insulin, adanya riwayat toleransi glukosa yang
terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya, memiliki riwayat penyakit
jantung dan pembuluh darah.
A : Keluhan klasik pada penderita diabetes yaitu poliuria (sering BAK), polidipsia (rasa haus yang terus
menerus), polifagia (rasa lapar yang terus menerus), penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan
penyebabnya, sedangkan keluhan lain dapat berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur,
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita.
Q : Pemeriksaan screening apa yang dapat saya lakukan, jika saya termasuk kelompok yang
mempunyai factor risiko diabetes?
A : Pemeriksaan penyaring yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu atau
kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO) standar.
page 1 / 3
DIABETES MELITUS
by Webmaster RSMK Group - http://www.mitrakeluarga.com/bekasitimur/
webmaster@mitrakeluarga.com date:08/12/2012
3. Kadar glukosa darah 2 jam pada TTGO ≥ 200 mg/dl (11.1 mmol/L).
Q : Apa yang harus saya lakukan jika tes gula darah puasa (100-125 mg/dL) dan sewaktu (140-199
mg/dL)?
A : Anda dapat melakukan pemeriksaan screening selanjutnya yaitu TTGO (Tes Toleransi Glukosa
Oral), jika hasil tes tidak normal maka sebaiknya anda konsul kepada dokter untuk mendapatkan
tindakan selanjutnya.
A : Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran
yang normal untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes. Pengobatan jangka pendek
untuk hilangkan gejala dan mempertahankan rasa sehat/nyaman, dalam jangka panjang untuk
mencegah komplikasi serta kurangi angka kesakitan dan kematian. Pada pengobatan DM ada 4 pilar
yaitu 1).Edukasi yang diberikan pada pasien. 2).Terapi gizi medis (TGM). 3).Latihan jasmani secara
teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30 menit yang sifatnya sesuai CRIPE (Continous,
Rhytmical, Interval, Progresive,Endurance). 4).Intervensi farmakologis jika sasaran glukosa darah
belum tercapai dengan TGM dan latihan jasmani.
A : Obat hipoglkemik oral dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respon
kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal. Cara kerja obat DM tidak semua
harus diminum saat makan, ada beberapa golongan obat yang diberikan 15-30 menit sebelum makan
(Sulfonilurea generasi I dan II), sesaat/sebelum makan (Replaglimid, nateglimid), sebelum/pada
saat/sesudah makan karbohidrat (Metformin), bersama suapan pertama makan (acarbose), serta ada
golongan obat yang tidak bergantung pada jadwal makan (Thiazolidin).
A : Kadar glukosa yang tinggi dan tidak terkontrol dalam waktu yang lama menyebabkan timbulnya
komplikasi jangka panjang seperti : penyakit jantung, stroke, gangren kaki dan tangan diabetik,
impoten, mudah terkena infeksi, kelemahan tungkai secara perlahan, berkurangnya rasa, kesemutan
page 2 / 3
DIABETES MELITUS
by Webmaster RSMK Group - http://www.mitrakeluarga.com/bekasitimur/
webmaster@mitrakeluarga.com date:08/12/2012
& nyeri di tangan & kaki, kerusakan syaraf menahun, tekanan darah yang naik-turun, kesulitan
menelan disertai perubahan fungsi pencernaan terkadang sampai terjadi diare, penyembuhan luka
yang buruk, fungsi ginjal yang menurun sampai gagal ginjal, gangguan penglihatan hingga kebutaan
dan lain sebagainya. Menurut berbagai penelitian, bila glukosa darah bisa di kendalikan, komplikasi
dapat dihindari.
Copyright :
All this contents are published under RS Mitra Keluarga Group License.
for reproduced, please specify from this website RS Mitra Keluarga Bekasi Timur AND give the
URL.
Article link:http://www.mitrakeluarga.com/bekasitimur/?p=975
page 3 / 3
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)