Anda di halaman 1dari 79

Flebotomi dan

Pengambilan Sampel Darah Kering


PERSIAPAN PUNKSI VENA
Peralatan punksi vena
• Tourniquet
• Tabung vakum
• Holder
• Jarum, 20 – 22 G
• Wing Needle
• Kapas alkohol 70%
• Kapas kering Steril
• Plester
• Sarung tangan
• Wadah tahan tusuk
IDENTIFIKASI PASIEN
Formulir permintaan
• Nama pasien lengkap/ kode
• No MR/ no Lab
• Jenis kelamin,
• Usia/tanggal lahir
• Alamat, No telp, No Hp
• Dokter yang meminta
• Tanggal / Jam pengambilan
• Ruangan
• Pemeriksaan yang diminta
• Nama pengambil bahan
PUNKSI VENA

Posisi pengambilan darah :


• berbaring
• duduk
Pembendungan :
 7-10 cm dari lipat siku
 Maksimal 1 menit / tekanan 60 mmHg
 Bila terlalu lama:
- hemokonsentrasi
- kerusakan dinding vena
- hipoksia jaringan
PUNKSI VENA

Pembendungan :
• Hindari daerah luka
• Hindari lengan sisi post Mastectomy
• Jangan terlalu ketat (darah tidak keluar)
• Bendungan dibuka waktu desinfeksi
• Bendungan dibuka setelah darah mengalir.
SEBELUM MELAKUKAN PUNKSI VENA :
• PILIH TABUNG VAKUM YANG SESUAI

• LABEL TABUNG VAKUM


JENIS BAHAN

Hematologi : K2 EDTA
Hemostasis : Na-sitrat 0.109 M
Kimia Klinik : serum
Imunologi : serum

Sampel HIV
• Anti HIV : serum 3 ml
• CD 4 : K2EDTA 3 ml
• HIV RNA : Plasma K2EDTA 3 ml
PROSEDUR PUNKSI VENA

Siapkan peralatan punksi Vena sesuai Identitas


Lakukan pembendungan vena 7-10 cm diatas lipat siku
Disinfeksi lokasi yang akan ditusuk dengan alkohol 70 %
Lakukan pungsi vena dengan tabung vakum
Lepaskan bendungan bila jarum sudah masuk vena
Biarkan darah mengalir sesuai volume tabung vacum
Tarik jarum ke luar dari kulit
Tekan dengan kapas steril 1-2 menit, kemudian plester
PROSEDUR PUNKSI VENA

 PEMBULUH DARAH ANTECUBITAL FOSSA

Vena yang utama untuk venipucture (tusukan vena)


terletak pada antecubital. Area lengan ini berada di
bagian depan (anterior) dan dibawah lekukan siku.
Beberapa vena lengan yang utama berada dekat
permukaan ini,sehingga mudah untuk dicari dan
ditusuk dengan jarum. Vena ini disebut vena
antecubital.
TEKNIK DESINFEKSI
PROSEDUR PUNKSI VENA
PROSEDUR
PUNKSI VENA
Cara Pengambilan darah Vena menggunakan
tabung vakum
Cara Pengambilan darah Vena menggunakan
tabung vakum
Cara Pengambilan darah Vena menggunakan
tabung vakum
Pengolahan Sampel Darah Vena

Alat dan bahan yang dibutuhkan:

• Sentrifus
• Tabung sentrifus
• Pipet Pasteur sekali pakai
• Penampung berlabel (tahan beku -20°C)
• Rak tabung
Prosedur Pengolahan sampel
• Biarkan darah membeku dalam tabung vakum
selama sedikitnya 30 menit
• Siapkan tabung penyeimbang
• Lakukan sentrifugasi pada 3000 rpm (1500 g)
selama 10 menit untuk memisahkan serum dari sel
dan bekuan
• Pindahkan serum dan masukkan ke dalam
penampung bertutup dan tahan beku yang telah
diberi label identitas
Prosedur Pengolahan sampel

Hal yang harus diperhatikan


- Hentikan segera bila beban tidak seimbang ,
terdengar suara gemuruh
- Jangan membuka tutup sebelum sentrifus
berhenti sempurna
Penyimpanan Darah Vena

Bahan serum/plasma dapat disimpan :

 Pada 2 - 8°C (refigerator) selama 7 hari

 Pada -20°C (freezer) tahan lebih lama

Bahan tidak boleh beku-cair berulang.


PENGIRIMAN BAHAN

Perhatikan :
1. Label dicocokkan dengan identitas pasien pada formulir
permintaan
2. Cocokkan tes yang diminta dengan bahan dan zat aditif.
3. Pehatikan sampel apakah ada hemolisis ?
4. Perhatikan sampel adakah bekuan?
5. Segera kirim ke laboratorium sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan
Pengelolaan dan Pengiriman
Spesimen
Dalam transportasi dan pengemasan dikenal dua macam bahan
bahan infeksius dan spesimen diagnostik.
• Bahan yang termasuk dalam bahan infeksius adakah:
– Semua bahan biakan yang mengandung agen penyakit
penyebab infeksi.
– Semua sampel yang berasal dari manusia atau hewan
– Sampel dari pasien yang menderita penyakit berat yang
belum diketahui penyebabnya.
– Spesimen lain selain tersebut diatas yang dinyatakan
sebagai bahan infeksius oleh yang berwenang, seperti
dokter, ilmuwan, perawat, dll
Pengelolaan dan Pengiriman
Spesimen
• Bahan spesimen diagnostik adalah
– bahan yang berasal dari manusia atau hewan antara lain
ekskreta, darah dan komponennya, jaringan dan cairan
tubuh yang dikumpulkan untuk keperluan diagnosis.

• Untuk pengiriman bahan infeksius tersebut diatur oleh suatu


peraturan internasional, misalnya International Air Tranport
Association (IATA), WHO bertindak sebagai penasehat badan
internasional tersebut.
Kemasan dan dokumentasi
Sistim kemasan tersebut terdiri dari tiga lapis :
1. Wadah lapis pertama, adalah wadah/botol berisi spesimen,
berlabel kedap air, tertutup rapat dan anti bocor. Wadah
tersebut dibungkus dengan bahan yang menyerap air, untuk
menjaga kemungkinan wadah pecah.
2. Wadah lapis kedua, suatu wadah yang keras, awet, tertutup
rapat, anti bocor. berisi wadah lapis pertama dan bantalan
absorben yang cukup banyak untuk menghisap semua cairan
spesimen yang mungkin bocor.
3. Wadah kemasan luar. Wadah untuk melindungi isi kemasan
terhadap pengaruh luar, selama dalam perjalanan.
Pada kemasan luar tertempel label biohazard, alamat tujuan,
dan alamat pengirim.
Kemasan dan dokumentasi
• Pada lapisan kedua ditempel formulir berisi data tentang
spesimen,dikirim kepada penerima dan ada arsip untuk
pengirim.
• Jika bahan dalam nitrogen cair , semua wadah harus dapat
menahan suhu rendah dan tinggi. Kemasan pertama dan
kedua harus dapat menahan tekanan sampai 98 kPa dan
perbedaan suhu – 40 oC sampai 50 oC.
• Cantumkan peringatan pada dokumen pengiring, misalnya
SIMPAN DALAM KEADAAN DINGIN, ANTARA +2 oC dan 4 oC.
TRANSPORT SPESIMEN
PENGIRIMAN SAMPEL
• Harus ada koordinasi yang baik antara pengirim, jasa
transportasi dan laboratorium penerima.

• Langkah-langkah sebelum mengirim spesimen :


• Hubungi pemberi jasa dan pihak penerima
• Siapkan dokumen pegirim.
• Atur rute pengiriman
• Kirimkan informasi data transportasi kepada
pihak penerima.
PENGIRIMAN SAMPEL
• Tanggung jawab penerima adalah:
– Mendapatkan izin dari pihak yang berwenang.
– Mengirimkan izin import, surat atau dokumen lain
yang disyaratkan oleh tempat asal spesimen.
– Memberitahukan pengirim jika bahan telah
diterima.
FAKTOR PENYULIT PENGAMBILAN
DARAH
Oleh karena :
Cara pengambilan salah --->
arah tusukan tidak tepat
sudut tusukan terlalu kecil atau terlalu besar
keliru menentukan vena yang dipilih
tusukan terlalu dalam atau kurang dalam
pembuluh bergeser karena tidak terfiksasi
Tusukan sudah tepat ---> tetapi darah tidak cukup
terhisap, kemungkinan :
Kesalahan tehnik --> kalau bukan tehnik, oleh
karena :
pembuluh darah vasokonstriksi (menyempit)
karena rasa takut berlebihan
pembuluh darah menyempit (kolaps) karena
volume darah kurang---> perdarahan berat,
kekurangan cairan tubuh, tekanan darah turun
Petechiae : hati-hati kemungkinan kelainan pembuluh darah
Penyebab ---> perdarahan kapiler di bawah kulit
Waspada : bekas tusukan lebih lama berdarah, tekan kuat
dan lebih lama
Apabila terjadi setelah dibendung --->
torniquet terlalu keras atau terlalu lama
Jangan dipasang lebih dari 2 menit
Edema : penimbunan cairan tubuh
flebotomi menjadi sulit ---> sukar
menemukan pembuluh darah
dapat tercampur cairan edema --->
pengenceran darah
cari pembuluh di tempat yang tidak
edema
Kegemukan :
sulit karena terhalang jaringan lemak
lebih dalam, sulit diraba / dilihat
Alergi :
terhadap larutan antiseptik
gatal atau kemerahan pada kulit
cari larutan lain
Pembuluh rusak :
pada penderita yang sering ditusuk --->
pembuluh atau jaringan kulit menebal
cari pembuluh di tempat lain
Luka bakar :
jaringan rusak mudah mengalami infeksi
jangan melakukan penusukan di daerah ini
pasien sangat rentan terhadap infeksi
pakai masker, sarung tangan, pakaian steril
HEMATOMA :
penyulit tersering flebotomi, keluarnya darah
dari pembuluh ke jaringan seluler
oleh karena :
tusukan berkali-kali sehingga dinding
pembuluh pecah
tusukan tidak tepat --> sehingga bocor
penderita dengan kelainan dinding
pembuluh ---> mudah pecah
HEMATOMA :
Lepaskan jarum ---> tekan kuat-kuat sehingga
darah menyebar ---> mencegah
pembengkakan.
Jelaskan terjadinya lebam kebiruan ---> hilang
sendiri dalam beberapa hari
Apabila ingin cepat hilang ---->
kompres hangat
beri salep (thrombophobR)
Cari pembuluh di tempat lain
Hemolisis
akibat pecahnya sel darah merah --->
hemoglobin keluar dari sel --->
plasma / serum kemerahan
Hemolisis mengganggu pemeriksaan --->
hasil salah
Apabila hemolisis --->ambil spesimen baru.
Sebab-sebab hemolisis
jarum terlalu kecil untuk volume darah yang
besar
terlalu cepat menghisap
melakukan tusukan berkali-kali
memaksa menghisap darah yang tidak keluar
Sebab-sebab hemolisis (lanjutan):
Mengocok tabung / semprit berisi darah
mengeluarkan darah dari semprit dengan
tekanan keras
memaksa memindahkan serum sebelum
menggumpal sempurna
terlalu banyak menggoyang gumpalan darah
peralatan masih basah atau tercemar alkohol
terpapar suhu panas
Darah menggumpal
Darah antikoagulan tidak boleh
menggumpal sedikit pun !
Sebab-sebab darah menggumpal :
perbandingan antikoagulan dengan darah
tidak seimbang
Sebab-sebab darah menggumpal
(lanjutan):
Lambat bekerja ---> darah terlanjur
menggumpal
tidak mencampur segera antikoagulan dengan
darah
antikoagulan tidak larut
Apabila terjadi ---> ambil spesimen baru
Ketidak sesuaian data
apabila tidak sesuai ---> data pasien pada form
permintaan dengan label pasien ---> periksa semua
kemungkinan tertukar
Apabila tetap ragu ---> ambil spesimen baru
Bahan tertukar ---> dapat fatal !
PENGAMBILAN SAMPEL EID
SAMPEL YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
PEMERIKSAAN HIV DNA (kualitatif):
• Darah (whole blood)
• Dried blood spots
SAMPEL YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
PEMERIKSAAN HIV RNA:
• Darah (plasma EDTA) - kuantitatif
• Dried blood spots - kualitatif
Yang harus diperhatikan:
1. Tempat penampungan sampel yang sesuai (dengan/tanpa pengawet,
antikoagulan)
2. Volume
3. Prosedur yang benar tentang pengambilan sampel
4. Prosedur yang benar tentang penyimpanan sampel jangka panjang
5. Prosedur tentang suhu pengiriman
Sampel Darah
• Darah dalam antikoagulan EDTA/ACD, tidak
boleh menggunakan heparin diambil
dengan cara flebotomi
• HIV-DNA: Sampel harus diperiksa dalam 4
hari, jangan di freeze, simpan pada suhu 2-
25oC, jangan di sentrifus
• HIV-RNA: Sampel whole blood harus diperiksa
dalam waktu 24 jam, plasma EDTA disimpan pada
suhu 2-8oC sampai 7 hari, pada suhu -20oC sampai
1 bulan, dan pada suhu -70oC sampai 1 tahun
• Kesulitan: sulit untuk pengiriman dari area
terpencil, volume sampel besar
Dried blood spots

Tetes darah kering (Whatman 903)

Digunakan secara luas pada skrining neonatus, monitoring terapi dan


untuk daerah yang terpencil

DBS dapat digunakan untuk:


Serology (antibody or antigen detection)

Hormonal levels

Nucleic acid detection


Perlengkapan yang dibutuhkan:
• Handschoen
• Formulir permintaan
• DBS card (Whatman
903)
• Lancet
• Disinfektan
• Kassa atau kapas steril
kering
• Rak pengering
• Wadah tahan tusuk
Dried blood spots
• Biasanya didapatkan dari penusukan langsung bukan flebotomi.

• Hanya membutuhkan volume darah yang kecil.

• Mudah disimpan dan dikirimkan.

• Biohazard rendah dan mudah dibuang.


Pemrosesan mudah: Tidak perlu:
 Centrifugation,  Sub-aliquoting
 Freezing,  Defrosting

• Harga murah:
- Pengiriman: tidak berbahaya (HIV dan hepatitis virus inaktif)
- Penyimpanan: hemat tempat dan mudah
• Memudahkan pengiriman ke tempat pemeriksaan
• Proses sederhana, mengurangi kesalahan
• Sampel lebih stabil, 1 bulan pada suhu ruang, sampai 6 bulan pada suhu 2-8oC,
dan untuk penyimpanan >6 bln harus disimpan pada suhu -20oC
Penggunaan DBS pada Pemeriksaan
HIV
• Surveillance
• Quality control untuk pemeriksaan HIV rapid
testing
• Kuantifikasi HIV viral load
• Identifikasi bayi yang terinfeksi HIV
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk Pengambilan darah dan
Pengiriman DBS:

1. Pengambilan Sampel:
 Pelatihan personel yang akan melakukan pengambilan sampel

 Cara pengambilan sampel DBS (jari tangan/tumit/jari kaki)

 Kartu DBS- filter paper (Whatman 903 )


Area Penusukan
Area Penusukan
Pada anak-anak area penusukan ditentukan Ibu jari
berdasarkan umur dan berat badan anak.,
yaitu:

• Neonatus dan bayi - 4 bulan: tumit

• Bayi usia 4-10 bulan: Ibu jari kaki

• Bayi 10 bulan – 18 bulan: jari tangan-


jari ke-3 dan ke-4

Penusukan menggunakan lancet 2mm

Hati-hati: jangan menusuk tulang bayi atau


anak saat penusukan

Tusuk Tumit
Prosedur
1. Hangatkan Area pengambilan agar sirkulasi darah lancar
2. Kenakan Sarung tangan bebas bedak
3. Bersihkan kaki dengan NaCL dan keringkan dengan kain
lembut
4. Bersihkan dengan air hangat dan keringkan kembali
dengan kain lembut
5. Bersihkan kembali dengan Alkohol preparasi
6. Usap sampai kering dengan kasa atau biarkan kering
dengan sendirinya lalu lakukan penusukan
Recap -common collection steps after the
Setelah penusukan:
prick has been made

•Setelah melakukan penusukan, lancet harus dibuang pada wadah tahan tusuk utk
benda tajam yang berisi larutan sodium hipoklorit 1%

•Hapus tetes darah pertama dengan kassa steril.

•Biarkan darah menetes dalam tetesan darah besar. Sentuhkan secara lembut
filter paper (Whatman 903) pada satu sisi kertas bagian depan (terdapat print
bulatan)

•Biarkan darah menyerap dengan baik, dan seluruh bulatan terisi penuh. Pengisian
1 bulatan filter paper harus dilakukan dengan sekali aplikasi tetesan darah
(minimal 3 lingkaran). Oleh karena itu pastikan tetesan darah cukup besar sebelum
diaplikasikan ke filter paper.

•Untuk mempertahankan aliran darah, tekanan yang lembut dan intermiten harus
diberikan pada sekitar daerah penusukan

•Setelah selesai, tekan dengan mantap daerah penusukan sampai darah berhenti
mengalir dengan kassa steril
Pengambilan dari tumit
Pengambilan dari ibu jari:
1. Hangatkan area penusukan
2. Gunakan handschoen, cuci tangan

DBS Collection and Handling 58


3. Posisikan bayi, kaki kebawah
4. Bersihkan area penusukan, biarkan
kering minimal 30 detik
5. Lakukan penusukan
6. Hapus tetesan pertama
7. Biarkan sampai terbentuk tetesan besar
8. Sentuhkan kartu dengan lembut
9. Isi 1 lingkaran penuh dalam 1 kali
aplikasi
10. Aplikasikan pada minimal 3
lingkaran
DBS Collection and Handling 68
11. Clean area, no bandage

DBS Collection and Handling 69


Perhatian:
• Jangan memijat daerah penusukan, karena:
 Aliran darah menjadi berkurang  tetesan kurang besar
 Kontaminasi spesimen dengan cairan jaringan
 Mencederai kaki atau tangan bayi

• Pegang jari kaki/tumit/jari tangan lebih rendah dari siku tangan penusuk,
lalu tekan secara lembut dan intermiten

• Jangan mengkontaminasi filter paper akibat filter paper kontak dengan


tubuh bayi, jatuh, atau menyentuh kertas sebelum pengumpulan sampel.
Masalah yang sering timbul:
1. Pengambilan sampel yang tidak benar:

 Darah menggumpal pada filter paper

 Darah diaplikasikan pada 2 sisi filter paper

 Darah tidak menyerap ke dalam filter paper dengan


baik

2. Kartu DBS tidak dilabel secara lengkap


Invalid DBS specimens
Pengambilan sampel yang salah

Circles not filled Specimen not dry before mailing

Specimen is supersaturated
Clotted/layered - Blood may have been soaked from both
sides
- Excessive blood applied with syringe

Circles not filled well

Specimen appears clotted or layered


-May have put multiple drops of blood on
top of each other
Valid DBS specimens
Valid DBS samples

Paling sedikit 3 bulatan yang baik


2. Pemrosesan: Pengeringan DBS

Kartu DBS dikeringkan di udara minimal 3 jam, disimpan/dikirimkan


dengan penambahan dessicant pada suhu kamar.

• Letakan kartu DBS pada rak pengering dengan tetesan


darah menghadap keluar.
• Keringkan secara horisontal, jangan terkena panas,
kelembaban, serangga dan cahaya langsung
Pengeringan DBS
• Jangan sentuh tetesan darah dengan apapun
• Jangan dipanaskan, ditumpuk atau
membiarkan DBS menyentuh apapun
(termasuk kartu DBS lain) selama proses
pengeringan.
Masalah pada saat pemrosesan sampel

Pengeringan tidak sempurna

Serum terpisah dari sel – terbentuk halo


Tetesan darah ditempatkan di amplop glassine
sebelum benar-benar kering, sehingga dapat
terkontaminasi dan menyerap kelembaban.
3. Penyimpanan

Simpan pada suhu ruang

Untuk penyimpanan jangka panjang, DBS harus disimpan pada suhu -


20oC

Penting: Untuk penyimpanan: HARUS diberi desiccator/pengering


untuk menyerap kelembaban
Sampel yang ditolak

 Sampel dikirim tanpa dessicant/pengering

 Identifikasi tidak jelas dan lengkap

 Spot invalid

Darah yang benar-benar kering, disimpan dan dikirim dengan


baik adalah faktor utama diagnosis HIV pada bayi.
Sampel adalah berharga
Tidak bisa diambil ulang
Diagnosis HIV pada bayi (EID) diperlukan untuk penanganan
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai