Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN PRE ANALITIK

PADA PEMERIKSAAN HBa1C


RIZKA WIDYASTUTI,.AMD.KES
HBa1C
Apa Itu HbA1c?

•HbA1c adalah suatu zat yang dibuat ketika


glukosa (gula) dalam tubuh dan menempel pada
sel darah merah.

•Semakin tinggi glukosa, semakin tinggi HbA1c

•HbA1c mencerminkan glukosa darah yang


berlaku selama 2-3 bulan sebelumnya
Hemoglobin A1c
• Ini adalah hemoglobin terglikasi spesifik.
• Komponen penting untuk diagnosis dan manajemen
diabetes mellitus
• Mencerminkan konsentrasi glukosa darah rata-rata
selama 8 hingga 12 minggu sebelumnya.
• HbA1c berhubungan langsung dengan risiko komplikasi
diabetes.
• Komponen integral dari standar perawatan untuk
pasien diabetes.
Tujuan atau manfaat dilakukan pemeriksaan
HbA1c :
Karena dapat menggambarkan rata-rata kadar gula darah dalam 3 bulan
terakhir maka manfaatnya adalah untuk mengontrol kualitas pengendalian kadar
gula darah jangka panjang dan menilai efektifitas obat.  Dengan kata lain untuk
memantau kepatuhan penderita diabetes minum obat dan kepatuhan
menjalankan pola hidup sehat.  Akan tetapi sekarang penggunaannya sudah
lebih luas lagi yaitu untuk  menegakkan diagnosis atau skrining Diabetes
Mellitus khusunya DM tipe-2.
PROSEDUR
Hemoglobin glikosilat atau HbA1c dapat diukur dengan
beberapa metode, seperti kromatografi afinitas, elektroforesis,
immunoassay, atau metode afinitas boronat.

Spesimen yang digunakan untuk pengukuran HbA1c adalah :


darah kapiler atau vena dengan antikoagulan (EDTA)

Hindari terjadinya hemolisis selama pengumpulan sampel.


Batasan asupan karbohidrat sebelum dilakukan uji laboratorium
sifatnya dianjurkan.
Kondisi yang mempengaruhi hasil
HbA1c?

••Perputaran sel merah yang tidak normal


•• Hemoglobin abnormal
••Penyakit ginjal
•• Penyakit hati
• Anemia Berat
 Kelebihan pemeriksaan HbA1c
 Tidak perlu puasa dan dapat diperiksa kapan saja
 Dapat memperkirakan keadaan glukosa darah dalam waktu yang lebih lama
serta tidak dipengaruhi perubahan gaya hidup jangka pendek
 Kadar glukosa yang menempel pada hemoglobin sangat stabil, sehingga
HbA1c dijadikan salah satu parameter diabetes mellitus di seluruh dunia
 Relatif tidak dipengaruhi oleh gangguan akut seperti stress atau penyakit
terkait
 Lebih stabil dalam suhu kamar dibanding glukosa plasma
 Lebih direkomendasi untuk monitoring pengendalian glukosa
 Kadar HbA1c sangat berkorelasi dengan komplikasi diabetes
Ukuran Kontrol Glikemik yang
Tersedia
 Fasting Plasma Glucose (FPG)*
• Tes yang disukai untuk diagnosis (mmol/l atau mg/dL)
• Snapshot glikemia
 Oral Glucose Tolerance Test (OGTT)
• Respons terhadap tantangan glukosa, dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit
 HbA1c (Glycated Haemoglobin)
• Pengukuran jangka panjang kontrol glikemik (~3 bulan)
 Postprandial Glucose (PPG)
• Kadar glukosa setelah makan (mmol/l atau mg/dL)**
 Random Blood Glucose (RBG)
• Mengukur gula darah kapan saja, kadar normal tidak ditentukan
 Continuous Glucose Monitoring (CGM)
• Menilai bagaimana kadar glukosa darah bereaksi terhadap insulin, olahraga, dan
makanan
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil
Laboratorium
• Anemia dapat menyebabkan hasil uji yang
rendah
• Hemolisis spesimen dapat menyebabkan hasil
uji yang tidak akurat
• Terapi heparin dapat menyebabkan temuan
palsu hasil pengujian.
• Setelah transfuse darah hasil pembacaan
HbA1c mungkin berubah.
• Kenaikan kadar HbF pada talasemia dapat
menyulitkan interpretasi. HbF dapat menaikkan
pembacaan tes HbA1c.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai