Cahyawati Rahayu ,
S.Si, M.Pd
PRA ANALISA
1. Pasien Anak2 Hingga Dewasa Menggunakan
Pot Penampung Urin
Pot Urin yang sudah diberi label barcode
data pasien. Pasien diinstruksikan untuk
berkemih dengan cara urin yang pertama
kali keluar dibuang sedikit, lalu urin yang
keluar berikutnya ditampung dan urin yang
terakhir keluar dibuang juga. Setelah itu pot
urin pasien tersebut diletakkan pada wadah
yang telah disediakan di bagian loket
laboratorium.
2. Pasien Bayi & Balita menggunakan
bantuan urin bag
Orang tua atau wali pasien meminta bukti
pengatar permintaan pembelian urin bag
yang dikeluarkan dari administrasi lab.
Setelah itu Orang tua atau wali pasien
membeli urin bag di apotek dengan
menunjukan bukti pengantar tersebut,
kemudian kembali meminta tolong agar
dipasangkan oleh petugas lab. Kemudian
setiap 10 menit sekali dicek memastikan
agar tidak bocor. Setelah 30 menit dilihat
volume urinnya, kemudian urin pasien
tersebut langsung diletakkan pada wadah
yang telah disediakan.
Pengambilan Urin Porsi Tengah
Nitrit Negatif
Leukosit Negatif
Urobilinogen Negatif
Protein Negatif
pH 4,8 – 7,4
Berat Jenis 1,015 – 1,025
Darah/Blood Negatif
Keton Negatif
Bilirubin Negatif
Glukosa Negatif
b. Metode : Flourescent Flowcytometri
Leukosit 0 – 3/LPB
Eritrosit 0 – 2/LPB
Silinder Negatif
Parasit Negatif
Jamur Negatif
Kristal Negatif
Pemeriksaan HCG
(Human Chorionic Gonadotropin)
1. Pemeriksaan Amphetamin
Metode: Immunokromatograi
Tujuan: Untuk mengetahui adanya sabu-sabu +di dalam urine.
Prinsip : Kandungan Amphetamin yang terdapat dalam urin akan
bereaksi dengan reagen yang diletakkan pada strip yang
membentuk suatu garis.
Prosedur :
a) Bahan : Urin
b) Reagen : Test Card
c) Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. menggunakan APD yang sesuai
3. Dibiarkan reagen dan urine pada suhu ruang
sebelum digunakan.
4. Kit test jangan dibuka sebelum digunakan
5. Diberi label identitas pasien
6. Diteteskan 4 tetes (120 Ul) urine ke lubang sampel
7. Baca hasil sebelum 5 menit.
Interpretasi Hasil :
Pencatatan Hasil
Pelaporan hasi tes laboratorium dilaksanakan berdasarkan
pedoman khusus terhadap pelayanan pasien yang telah
disesuaikan dengan SPO yang berlaku, sebaga berikut :
Hasil pemeriksaan laboratorium secara otomatis
tersambung ke LIS.
Dokter pemeriksa dapat langsung terhubung dengan hasil
laboratorium langsung dari computer yang tersedia.
Sehingga pasien tidak perlu repot meminta hasil print out
ke pihak administrasi laboratorium.
Pelaporan Hasil
Pelaporan hasil tes laboratorium telah sesuai berdasarkan
kebutuhan pelayanan, kualitas serta tingkat kepuasan pasien
dalam pelayanan laboratorium yang telah diberikan
Hasil yang akan dikeluarkan terlebih dahulu dilakukan 81
tindakanevaluasi. Apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan
maka segera diperbaiki.
Jika ditemukan hasil tes diluar batas normal (Nilai Kritis) dan
kondisi tersebut dapat mengancam kehidupan pasien, maka
petugas labiratorium harus segera melaporkan kepada dokter
yang telah menangani pasien tersebut. Melalui direct massage.
Untuk pasien rawat jalan hasil laboratorium dapat langsung
diambil atau tidak. Karena hasil lab sudah bisa terhubung di
computer dokter pemeriksa.
Untuk pasien rawat inap, hasil sudah otomatis berada di LIS.
. TERIMA KASIH