KLINIK
DENI PURWA AJI, A.Md.AK
SAMPEL PEMERIKSAAN KIMIA
KLINIK
PERSIAPAN :
1. Persiapan Pasien Secara Umum
a. Persiapan pasien untuk pengambilan
spesimen :
1) Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus
puasa sebelum diambil darah
2) Pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari
antara pukul 07.00 -09.00.
ANTIKOAGULAN DAN PENGAWET
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
PENGAMBILAN SAMPEL
URIN
1) Pada wanita
2. Warna urine
Normal : kuning muda sampai kuning tua
3.Kejernihan
Normal : jernih
4. Bau
Normal : bau aromatic adanya amonia
5. Buih
-Jika buih banyak berwarna kuning dan sukar
hilang perlu dicurigai adanya bilirubin
5. Pemeriksaan berat jenis
-Bahan urine segar
-Menggunakan urinometer
-Normal 1.010-1025
Pembuangan sampel urine maka Dialirkan ke
IPAL
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE
Sampel : urine segar atau urine yang diawetkan
dengan formalin
Urine di centrifuge - ambil endapan -+ 0,5 ml
–letakkan 2 tetes diobjek glass – tutup dengan deck
glass
Normal :
Leukosit : < 5/ LPB
Eritrosit : < 5/ LPB
Torak : < 2/ LPB
PEMERIKSAAN PH
-Normal : 5-7
-Asam : 4,5-5,5
-Basa : 7,8 – 8
Pemeriksaan Protein Urine Kualitatif
Metode : Asam sulfosalisil 20 %
Sampel : Urine Jernih
Normal : Negatif (tetap jernih)
Pemeriksaan Porfobilinogen :
Metode : Watson dan Schwartz
Sampel : urine sewaktul
Hasil : bila lapisan atas terjadi perubahan warna maka
positif
Pemeriksaan Clorida dalam urine
Metode : Fantus (Perak nitrat dan Kalium
Kromat)
Sampel : urine segar
Nilai normal : 110 -250 miliequivalen/ 24 jam
a. Pemeriksaan Makroskopis
1. Pemeriksaan kekeruhan : cairan otak dibandingkan
dengan aquadest. Opalescent (garis hitam pada dasar
tabung masih bisa dilihat). Keruh ( garis hitam pada
dasar tabung tidak tampak lagi jumlah sel > 500
sel/mm3)
2. Pemeriksaan pH
Normalnya sediki alkalis
3. Pemeriksaan BJ
Normal : 1.003-1.008
4. Pemeriksaan warna
-Kekuning-kuningan : karena protein yang tinggi
-Merah : pendarahan artifisial seperti punksi
-coklat : karena hemolisis
-Keabuabuan : leukosit dalam jumlah besar
5. Pemeriksaan Sedimen
Normal : tidak ada sedimen
6. Pemeriksaan Bekuan
Normal : tidak ada bekuan
Pemeriksaan Kimia LCS
Metode pandy : untuk mengetahui protein dalam LCS
1 ml pandy + 1 tetes LCS
Normal : tidak terjadi kekeruhan
1. Liquefaction
Normal : sperma mengalami liquefaction 15-20 menit
setelah sampel diambil
2. Jumlah/ volume sperma
Normal : 2-3 ml
3. Warna
Normal : keabuabuan
4. Bau
Normal : seperti bunga akasia
5. pH
Normal : 7-7,8
Pemeriksaan Mikroskopis
1. Jumlah sperma
-Menggunakan pipet thoma leukosit + reagen Natrium
bikarbonat
Normal : 20 -70 Juta / ml sperma
2. Bentuk sperma
-centrifuge sampel +buat sediaan apus supernatan + warnai wright/
giemsa
Normal : 60 -80 % berbentuk normal
Bentuk sperma :
O Normal : kepala oval dan berekor
O Piri : lekukan di leher
O Lepto : bentu pipih
O Terato : bentuk besar dan tidak beraturan
Kelainan pada sperma
• Normozoospermia : normal
• Oligozoospermia : sperma < 20 juta per ml
• Asthenozoozpermia : Jumlah sperma yang hidup dan
bergerak aktif dalam 1 jam setelah ejakulasi < 50 %
• Teratozoospermia : sperma dengan morfologi norma <
30 %
• Azoospermia : tidak ada spermatozoa dalam cairan
sperma
• Aspermia : tidak terjadi ejakulasi sama sekai
ANALISA TRANSUDAT DAN
EKSUDAT
Transudat :
-Akibat proses bukan radang
-Jernih
-encer
-Kuning muda
-BJ mendekati 1010 atau < 1018
-Tidak ada fibrinogen (tidak menyusun bekuan)
-Protein < 2,5 gr/ dl
-Jumlah sel kecil
-Steril
Eksudat :
-Akibat proses radang
-Keruh
-Lebih kental
-warna bermacam-macam
-BJ > 1018
-Tidak ada fibrinogen (tidak menyusun bekuan)
-Protein > 4 gr/ dl
-Mengandung banyak sel
-Sering ada bakteri
Pemeriksaan Makroskopis
-Jumlah/ volume
-Warna
-Kejernihan
-Bau
-Berat Jenis
-Bekuan
Pemeriksaan Kimia
Metode : Rivalta
Metode : Esbach
Alat : albuminometer
Prinsip : protein membentuk presipitat jika bereaksi
dengan esbach
Serum
a. Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama
20-30 menit, kemudian disentrifus 3000 rpm selama 5-15 menit.
b. Pemisahan serum dilakukan paling lambat dalam waktu 2 jam
setelah pengambilan spesimen.
c. Serum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan
keruh (lipemik).
Pemeriksaan Kimia Klinik
• FAAL HATI
• Albumin
• Globulin
• Total Protein
• SGOT
• SGPT
• Gamma- GT
• Fosfatase Alkali
• Bilirubin
• Gamma Globulin
• TTT
• Gross Titrasi
• Cholinesterase
• Protein Elektroforesis (ELP)
• Amylase
• Bile Acid
• UBT
• GULA DARAH
• Glukosa Puasa
• Glukosa 2 Jam PP
• GTT ( Test Toleransi)
• Glukosa Darah Acak
• Hb A1C
• Insulin
• C- Peptide
• JANTUNG
• CPK / CK
• CK- MB
• LDH
• Troponin I
• Myoglobin
• Hs- CRP
• Homocystatine Triple Cardiac Maker (CK-MB, Troponin I,
Myoglobin)
• BNP
• FAAL GINJAL
• Ureum (BUN)
• Creatinin
• Uric Acid
• Creatinin Clearance
• Acid Phospatase
• PAP (Pros. Ac. Phos)
• LEMAK
• Cholesterol Total
• Trigliserida
• Total Lipid
• HDl Cholesterol
• LDL Cholesterol
• Chol APO A-1
• Chol APO B
• Lippo Protein (A) / Lp (a)
• Rasio Chol / HDL
• ELEKTROLIT
• Natrium
• Kalium Chlorida
• Calsium
• Ca Ion
• Phospor Anorganik
• Magnesium
Pemeriksaan Kreatinin
1. Tes urine
sampel urine 24 jam
2. Tes darah
Untuk pemeriksaan darah (baik untuk mengukur laju
pembersihan ginjal maupun GFR), tidak ada persiapan
khusus yang perlu dilakukan oleh pasien.
Pemeriksaan SHK