PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Urinalis adalah test yang dilakukan pada sampel urine pasien untuk tujuan diagnosis
infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evanasi berbagai jenis penyakit ginjal, memantau
perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi, dan skrining terhadap
status kesehatan umum.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian makroskopis dan mikroskopis urine
2. Untuk mengetahui cara pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis urine
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Makroskopis
Volume urine adalah 750- 2.000 ml/ 24 hari pengukuran volume ini pada pengambilan
acak ( random) tidak relevan. Karena itu pengukuran volume harus dilakukan secara berjangka
24 jam untuk memperoleh hasil yang akurat.
2
Kelainan pada warna, kejernihan dan kekeruhan dapat mengindikasikan kemungkinan
adanya infeksi, dehidrasi, darah di urin ( hematuria), penyakit hati, kerusakan otot atau eritrosit
dalam tubuh . obat- obatan tertentu juga dapat mengubah warna urine ( protenuria).
Dipstrick adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang di tempeli kertas seluloid
yang mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan di periksa. Urine dip
merupakan analisis kimia cepat untuk mendignosa berbagai penyakit
Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah : glukosa, protein, bilirubin,
urobilinogen, pH, b dan berat jenis darah, keton, nitrit, dan leukosit estance.
B. Mikroskopis
Yang dimaksud dengan pemeriksaan mikroskopik urine yaitu pemeriksaan sedimen urine.
Ini penting untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat
ringannya penyakit. Urine yang dipakai ialah urin sewaktu yang segar atau urine yang
dikumpulkan dengan pengawet formalin. Pemeriksaan sedimen dilakukan dengan memakai
3
lensa objektif kecil (10X) yang dinamakan lapangan penglihatan kecil atau LPK.
Selain itu dipakai lensa objektif besar (40X) yang dinamakan lapangan penglihatan besar
atau LPB. Jumlah unsur sedimen bermakna di laporkan secara semi kuantitatif,yaitu : Jumlah
rata-rata per LPK untuk silinder dan per LPB untuk eritrosit dan leukosit.
Unsur sedimen yang kurang bermakna seperti epitel atau kristal cukup dilaporkan dengan :
+(ada),
++(banyak)
+++ (banyak sekali).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Prinsip :
- Makroskopis : Tes makroskopis, memperhatikan makroskopis urin secara visual
- Mikroskopis : adanya bentukan-bentukan elemen dalam urine yang akan dipresipitatkan
dengan cara disentrifuge dan diperiksa dibawah mikroskop
2. Volume
Alat dan bahan : beker glass, gelas ukur, sampel urine
Cara kerja :
- Tuang urine dari beker glass ke dalam gelas ukur
4
- Tuang secara perlahan agar tidak berbusa
- Bila terjad busa, saring
- Lihat volume urine pada skala gelas ukur
- Ukur setinggi miniskus bawah
Nilai normal :
- Volume urin 24 jam orang dewasa : 800-1300 ml
- Volume urine 24 jam anak 6-12th : + dari vol orang dewasa
- Volume urine 24 jam anak 1-6th : + 4 dari vol orang dewasa
- Volume urine sewaktu : tidak ada nilai normalnya
3. Warna
Alat dan bahan : tabung reaksi, rak tabung, urine
Cara kerja :
- Masukkan urine dalam tabung reaksi sebanyak tabung
- Miringkan tabung reaksi hingga 600
- Warna urine diuji pada penebalan 7-10 cm dengan cahaya terang dan latar belakang
putih
Nilai normal : kuning muda-kuning tua
4. Kejernihan
Alat dan bahan : tabung reaksi, rak tabung, urine
Cara kerja :
- Masukkan urine dalam tabung reaksi sebanyak tabung
- Miringkan tabung reaksi hingga 600
- Kejernihan urine diuji pada keseluruhan permukaan tabung dengan cahaya terang
tanpa latar belakang putih
Nilai normal : jernih-agak keruh
5. Keasaman urine
Alat dan bahan : beker glass, kertas pH, pinset, skala pH strip
5
Cara kerja :
- Masukkan urine ke dalam beker glass
- Ambil kertas pH dengan pinset
- Celupkan kertas pH tersebut ke dalam urine 30 detik
- Bandingkan perubahan warna yang terjadi dengan standart warna
Nilai Normal :
- Urine sewaktu : 4,6 8,5
- Urine 24 jam : 6,2
6. Busa
Alat dan bahan : tabung reaksi, gelas ukur, penyumbat tabung, urine
Cara kerja :
- Ukur urine sebanyak 5 ml
- Masukkan urine tersebut dalam tabung reaksi, lalu sumbat tabung
- Kocok dengan kuat
- Baca hasil setelah 5 menit
- Interpretasi Hasil :
- Jika terjadi busa putih/kuning yang hilang kurang dari 5 menit maka adanya
protein/bilirubin negative
- Jika busa putih tidak hilang pada 5 menit, maka adanya protein postif
- Jika terjadi busa kuning yang tidak hilang dari 5 menit, maka adanya bilirubin negative
Nilai normal : busa putih atau kuning yang hilang kurang dari 5 menit
Alat sentrifus
Corong
Pipet Pasteur
6
Mikroskop
Cara Kerja
1. Siapkan 10-15 ml sampel urin dalam tabung sentrifus selama 5 menit pada kecepatan
2000 rpm
2. Buang lapisan supernatannya, sisakan kurang lebih 1 ml urin dalam tabung sentrifus
3. Sentakkan dinding tabung dengan jari untuk mencampurkan sisa urin dengan endapan
(sedimen)
4. Ambil suspensi endapan dengan pipet tetes, tempatkan 1 tetes di atas kaca obyek
kemudian ditutup dengan kaca penutup
5. Periksalah di mikroskop:
Menggunakan lensa obyektif 10x:
- Torak
- Kristal
Eritrosit
Lekosit
Nilai rujukan:
Eritrosit : <5 / LPB
7
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Urin merupakan hasil metabolism tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Pemeriksaan
makroskopis meliputi volume, warna, bau, kejernihan, busa, ph dan berat jenis. Pemeriksaan
makroskopis urin yaitu pemeriksaan sedimen urin. Hal ini penting untuk mengetahui adanya
kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit.