Tiga hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti • Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai • Menurut Chris (2014) kriteria diagnosis diabetes
kebiasaan sehari – hari dengan karbohidrat yang cukup patokan penyaring dan diagnosa DM (mg/dl) melitus dapat ditegakkan melalui tiga cara, yaitu :
dan tetap melaksanakan kegiatan jasmani seperti biasa Jika keluhan klasik ditemukan, maka hasil
Berpuasa paling sedikit 8 jam di mulai malam hari Bukan Belum pemeriksaan sesaat pada glukosa plasma sewaktu lebih
sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa gula DM dari 200 mg/dl. Glukosa plasma sewaktu merupakan
DM Pasti Dm
masih diperbolehkan Kadar Plasma
dari hasil pemeriksaan sesaat pada satu waktu tanpa
Diperiksa kadar glukosa darah puasa <100 100 – 199 ≥200 tidak memperhatikan waktu makan teratur.
Glukosa Vena
Diberikan glukosa 75 gram untuk orang dewasa, atau Darah Plasma Pemeriksaan kadar glukosa plasma puasa lebih dari
<90 90 – 199 ≥200 126 mg/dl dengan adanya keluhan klasik. Puasa
1,75 gram / kgBB untuk anak – anak, dilarutkan dalam sewaktu Kapiler
air 250 ml dan diminum dalam waktu 5 menit (mg/dL) dimana tidak ada asupan kalori sekurangnya 8 jam.
• menurut Rudi (2013) hasil pemeriksaan kadar gula Kadar gula plasma 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa
Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah Kadar Plasma
untuk pemeriksaan 2 jam sesudah minum larutan darah dikatakan
Glukosa Venanormal bila :
<100 100 – 125 ≥126
Oral (TTGO) > 200 mg/dL.
glukosa selesai Gula darah Plasma
sewaktu : < 110 mg/dL
Darah puasa
Gula darah Kapiler
puasa <90
: 70 90 – 99
– 110 mg/dL ≥100
Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam setelah beban
glukosa Waktu
(mg/dL)tidur :110
– 150 mg/dL
Selama proses pemeriksaan pasien yang diperiksa 1 jam setelah makan :< 160 mg/dL
tetap istirahat dan tanpa merokok 2 jam setelah makan :< 140 mg/dL
Pada wanita hamil :<140 mg/dL
Faktor – Faktor yang
Cara Mengukur Kadar Gula
Mempengaruhi Kadar Gula
Darah
Darah
Aktifitas fisik Tes Darah
Diet
Tes Urine
Penggunaan obat
Stres Glukometer
ALAT GLUKOMETER
HBA1C
Etiologi HbA1c HbA1c pertama kali ditemukan pada tahun 1960-an melalui suatu proses elektroforesis hemoglobin.
Huisman dan Dozy pada tahun 1962 melaporkan peningkatan salah satu fraksi minor hemoglobin pada 4
pasien diabetes
Lima tahun kemudian, Rahbar kembali menemukan fraksi tersebut pada 2 orang penderita diabetes yang
menjalani skrining karena hemoglobin yang abnormal
Tahun 1968 dilaporkan adanya suatu komponen hemoglobin diabetes pada pasien diabetes tidak terkontrol,
komponen diabetes tersebut memiliki karakteristik kromatografik yang sama dengan HbA1c, yaitu suatu
komponen hemoglobin minor yang digambarkan oleh Schnek dan Schroeder pada tahun 1961
Penggunaan HA1c untuk pemantauan derajat kontrol metabolisme glukosa pasien diabetes pertama kali
diajukan pada tahun 1976, dan diadopsi kedalam praktek klinik pada tahun 1990-an
HBA1C
Definisi komponen minor dari hemoglobin yang berikatan dengan glukosa. HbA1c
HbA1c disebut sebagai glikosilasi atau hemoglobin glikosilasi atau glycohemoglobin
Pembentukan HbA1c
HBA1C