Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN

GULA DARAH & HBA1C


 
KELOMPOK 1
1. ADE SEPTIAN MAULANA (2043700153)
2. ANGGADA AL HABSYI (2043700098)
3. ARIS MUNANDAR (2043700168)
4. HILDA PUSPITASARI (2043700095)
5. MULYADI LUBIS (2043700091)
6. WIDIA NESA BR KARO (2043700088)
KADAR GULA DALAM DARAH
• Kadar gula darah adalah terjadinya suatu peningkatan
Definisi setelah makan dan mengalami penurunan di waktu pagi
hari bangun tidur

• Gula darah sewaktu


Macam – macam pemeriksaan gula • Gula darah puasa dan 2 jam setelah makan
darah menurut Depkes (2008)

• Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan cara melalui pemeriksaan kadar


Pemeriksaan penyaring glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa darah puasa. Apabila pemeriksaan
penyaring ditemukan hasil yang positif, maka perlu dilakukan konfirmasi dengan
(screening) pemeriksaan glukosa plasma puasa atau dengan tes toleransi glukosa oral
(TTGO) standar.
Cara pelaksanan TTGO Nilai Normal Kadar Gula Darah Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus

Tiga hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti • Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai • Menurut Chris (2014) kriteria diagnosis diabetes
kebiasaan sehari – hari dengan karbohidrat yang cukup patokan penyaring dan diagnosa DM (mg/dl) melitus dapat ditegakkan melalui tiga cara, yaitu :
dan tetap melaksanakan kegiatan jasmani seperti biasa Jika keluhan klasik ditemukan, maka hasil
Berpuasa paling sedikit 8 jam di mulai malam hari Bukan Belum pemeriksaan sesaat pada glukosa plasma sewaktu lebih
sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa gula     DM dari 200 mg/dl. Glukosa plasma sewaktu merupakan
DM Pasti Dm
masih diperbolehkan Kadar Plasma
dari hasil pemeriksaan sesaat pada satu waktu tanpa
Diperiksa kadar glukosa darah puasa <100 100 – 199 ≥200 tidak memperhatikan waktu makan teratur.
Glukosa Vena
Diberikan glukosa 75 gram untuk orang dewasa, atau Darah Plasma Pemeriksaan kadar glukosa plasma puasa lebih dari
<90 90 – 199 ≥200 126 mg/dl dengan adanya keluhan klasik. Puasa
1,75 gram / kgBB untuk anak – anak, dilarutkan dalam sewaktu Kapiler
air 250 ml dan diminum dalam waktu 5 menit (mg/dL)         dimana tidak ada asupan kalori sekurangnya 8 jam.
• menurut Rudi (2013) hasil pemeriksaan kadar gula Kadar gula plasma 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa
Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah Kadar Plasma
untuk pemeriksaan 2 jam sesudah minum larutan darah dikatakan
Glukosa Venanormal bila :
<100 100 – 125 ≥126
Oral (TTGO) > 200 mg/dL.
glukosa selesai  Gula darah Plasma
sewaktu : < 110 mg/dL
Darah puasa
 Gula darah Kapiler
puasa <90
: 70 90 – 99
– 110 mg/dL ≥100
Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam setelah beban
glukosa  Waktu
(mg/dL)tidur :110
  – 150 mg/dL
     
Selama proses pemeriksaan pasien yang diperiksa  1 jam setelah makan :< 160 mg/dL
tetap istirahat dan tanpa merokok  2 jam setelah makan :< 140 mg/dL
 Pada wanita hamil :<140 mg/dL
Faktor – Faktor yang
Cara Mengukur Kadar Gula
Mempengaruhi Kadar Gula
Darah
Darah
Aktifitas fisik Tes Darah
Diet
Tes Urine
Penggunaan obat
Stres Glukometer

ALAT GLUKOMETER
HBA1C

Etiologi HbA1c HbA1c pertama kali ditemukan pada tahun 1960-an melalui suatu proses elektroforesis hemoglobin.
Huisman dan Dozy pada tahun 1962 melaporkan peningkatan salah satu fraksi minor hemoglobin pada 4
pasien diabetes

Lima tahun kemudian, Rahbar kembali menemukan fraksi tersebut pada 2 orang penderita diabetes yang
menjalani skrining karena hemoglobin yang abnormal

Tahun 1968 dilaporkan adanya suatu komponen hemoglobin diabetes pada pasien diabetes tidak terkontrol,
komponen diabetes tersebut memiliki karakteristik kromatografik yang sama dengan HbA1c, yaitu suatu
komponen hemoglobin minor yang digambarkan oleh Schnek dan Schroeder pada tahun 1961

Penggunaan HA1c untuk pemantauan derajat kontrol metabolisme glukosa pasien diabetes pertama kali
diajukan pada tahun 1976, dan diadopsi kedalam praktek klinik pada tahun 1990-an
HBA1C

Definisi komponen minor dari hemoglobin yang berikatan dengan glukosa. HbA1c
HbA1c disebut sebagai glikosilasi atau hemoglobin glikosilasi atau glycohemoglobin

Struktur molekuler HbA1c adalah N-(1-doxy)-fructosyl-hemoglobin atau N-(1-


deoxyfructose-1-yl) hemoglobin beta chain

Pembentukan HbA1c
HBA1C

Metode Metode pemeriksaan berdasarkan perbedaan muatan :


Pemeriksaan - Cation exchange chromatography (disposablemicrocolumns, high
Performanceliquid chromatography/ HPLC)
HbA1c - Electrophoresis (agar gel, isoelectricfocusing)
Metode pemeriksaan HbA1c
dapat dibagi menjadi 3 kategori
berdasarkan cara pemisahan
komponen hemoglobin
glikosilasi dan non glikosilasi.
Metode pemeriksaan berdasarkan reaktivitas kimis
Hydroxymethylfurfural / thiobarbituricacid colorimetry

Metode pemeriksaan berdasarkan perbedaan struktural


Affinitchromatography Alat Pengukur HbA1c
HBA1C

Penatalaksanaan Tes diagnostik klinis yang ideal adalah akurat,


pemeriksaan HbA1c spesifik, terstandarisasi, mudah dan murah.

Dibandingkan pemeriksaan gula puasa dan tes


toleransi glukosa 2 jam tes HbA1c memiliki
kelebihan dan kekurangan, dapat dilihat pada
table berikut
Kelebihan Pemeriksaan HbA1c Kekurangan pemeriksaan HbA1c
1. Sesuai standar DCTT/UKPDS Meningkat palsu pada keadaan
2. Memiliki indeks paparan glukosa keseluruhan 1. Anemia defisiensi besi
yang lebih baik dan dapat menilai komplikasi 2. Usia
lebih panjang 3. polisitemia rubra vena
3. Variabilitas biologis <2% 4. kehamilan trimester kedua
4. Tidak terpengaruh keadaan akut ( stress/penyakit 5. Ureum tinggi
yang terkait ) 6. HbF atau HbG
5. Sebagai petunjuk terapi dan penyesuaian terapi 7. Hipertrigliseridemia
6. Memiliki instabilitas yang rendah 8. Hiperbilirubinemia
7. Tidak terpengaruh oleh variasi akibat 9. Splenektomi
pembebanan jumlah glukosa yang sama pada 10. Konsumsi alkohol berlebih
individu dengan ukuran tubuh yang berbeda 11. Anemia aplastik
8. Dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu puasa 12. Penggunaan salisilat dosis tinggi dalam jangka Panjang
9. Variasi diurnal rendah
10. Kurang terpengaruh oleh obat-obat yang Rendah Palsu dalam keadaan
mempengaruhi metabolisme glukosa 13. Post tranfusi darah
11. Dapat digunakan untuk diagnosis dan kontrol 14. Post vena seksi
glikemik 15. Thalasemia
16. Anemia hemolitik
17. Hemolisis dan perdarahan gastrointestinal
18. Penyakit hati,ginjal
19. Obat-obat yang dapat menyebabkan anemia berat//yang
mempengaruhi sel eritrosit
20. Penggunaan antioksidan
21. Kehamilan trimester ketiga
22. Infeksi HIV
HBA1C

HbA1c dan Pemeriksaan HbA1c sangat berguna untuk memantau ketidakdisiplinan


pasien dalam menjalani terapi/diet karena sifat HbA1c yang relative stabil HbA1c Rata-rata
Hubungannya sepanjang umur eritrosit dan tidak dipengaruhi oleh faktor yang (%) glukosa darah
dengan Kadar mempengaruhi metabolisme seperti diet, olah raga dan waktu
pengambilan (mg/dl)
Glukosa 6 126
7 154
Data ini kemudian digunakan untuk menentukan perkiraan kadar glukosa
8 183
rata- rata dari pengukuran HbA1c. Kadar HbA1c 6% sama dengan 9 212
konsentrasi glukosa rata-rata 126 mg/dl dan setiap peningkatan kadar 10 240
HbA1c 1% sama dengan peningkatan kadar glukosa rata-rata 29 mg/dl.
11 269
12 298

Hubungan HbA1c dengan glukosa darah


HBA1C

HbA1c dan Tingkat HbA1c Pasien DM tipe 2


Hubungannya Tingkat HbA1c Interval
dengan Kadar Baik < 6.5 %
Glukosa Sedang 6.5 – 8 %
Buruk >8%

Pemeriksaan HbA1c sangat berguna untuk memantau ketidakdisiplinan pasien dalam


menjalani terapi/diet karena sifat HbA1c yang relative stabil sepanjang umur eritrosit dan
tidak dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi metabolisme seperti diet, olah raga dan
waktu pengambilan
Kesimpulan
• Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan klinik mulai dari pemilihan obat, penggunaan obat hingga
Saran
pemantauan efektivitas dan keamanan, apoteker memerlukan hasil pemeriksaan • Agar para calon Apoteker terus belajar dan
laboratorium meningkatkan pengetahuan data laboratorium klinik
• Hasil pemeriksaan tersebut dibutuhkan sebagai pertimbangan dalam penggunaan obat, lain selain pemeriksaan kadar gula darah dan HbA1c
penentuan dosis, hingga pemantauan keamanan obat. Hasil data laboratorium
pemeriksaan kadar gula darah dan HbA1c sangat penting untuk diketahui oleh Apoteker
sebagai indikator kepatuhan pasien dalam meminum obat antidiabetes oral yang sedang
dikonsumsinya agar pasien mendapatkan terapi yang diharapkan sehingga
meningkatkan kualitas hidup pasien.

Anda mungkin juga menyukai