terbesar di dunia setelah Cina dan India. Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada
makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat
rokok (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 sekitar
34,7 % dari 82 juta penduduk Indonesia merupakan perokok aktif. Provinsi di Indonesia
dengan jumlah perokok tertinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur 68,7%, Bali
Umur 30-34 tahun mempunyai proporsi terbesar sebagai perokok aktif sebesar
33,4%. Perokok laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, yaitu 47,5% laki-laki
dan 1,1% perempuan. Petani atau buruh atau nelayan merupakan kelompok perokok
paling aktif tiap harinya berdasarkan pekerjaan yaitu sebesar 44,5% dibandingkan
kelompok pekerjaan yang lain di Indonesia (Kusumasari, 2015). Menurut data Hasil
Rikesdas 2013, rata-rata usia mulai merokok di daerah Kabupaten Badung berusia 10-14
tahun dengan presentase 13,2 %, usia 15-19 tahun dengan presentase 53,3 %, usia 20-24
tahun dengan presentase 21,8 %, usia 25-29 tahun dengan presentase 5,9 % (Riskesdas,
2013). Menurut data hasil Bappeda Litbang Kabupaten Badung, penyakit jantung koroner
berada pada posisi ke delapan dalam tabel sepuluh kasus terbanyak penderita rawat inap
di RSUD Kabupaten Badung dengan jumlah presentase 1,69% (Bappeda Litbang Dan
adalah salah satu faktor risiko utama dari beberapa penyakit kronis seperti kanker paru,
kanker saluran pernafasan bagian atas, kanker saluran pernafasan bagian bawah, penyakit
jantung, stroke, bronchitis, emphysema dan lain – lain, bahkan mernyebabkan kematian.
Bila pada tahun 2000 hampir 4 juta orang meninggal akibat merokok, maka pada tahun
2020 akan meningkat menjadi 7 dari 10 orang yang meninggal akibat merokok. Hal ini
pada tahun 2030 mendatang 10 juta orang akan meninggal setiap tahunnya karena
golongan alkaloid yang bersifat perangsang (stimulant). Alkaloid yang terdapat dalam
daun tembakau antara lain nikotin, nikotirin, anabasin, myosmin, dan lain-lain
dan VLDL, serta penurunan kadar HDL. Konsumsi nikotin jangka panjang dapat
meningkatkan kolesterol LDL dan penurunan kolesterol HDL (Sanhia et al., 2015).
Kolesterol total adalah jumlah kolesterol yang dibawa dalam semua partikel
pembawa kolesterol dalam darah, termasuk High Density Lipoprotein (HDL), Low
Density Lipoprotein (LDL), dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Kolesterol
terdistribusi luas di semua sel tubuh, terutama di jaringan syaraf (Listyaningrum, 2019).
rokok. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di Desa Taman,
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali diketahui Desa Taman terdiri
dari 12 banjar dinas. Meningkatnya jumlah perokok di Desa Taman dapat dilihat dari
merokok. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap masyarakat yang merokok, rata-
rata mereka merokok dari usia dini yakni pada saat SMA serta ada juga yang mulai
merokok pada saat SMP. Kebiasan merokok tersebut muncul dari faktor lingkungan.
Seringnya kontak dengan orang-orang yang sudah lebih dulu merokok sehingga
terpengaruh dan mulai ikut merokok merupakan alasan utama mereka merokok. Perilaku
merokok selain disebabkan dari faktor lingkungan juga disebabkan oleh faktor diri atau
kepribadian. Remaja mulai merokok dikatakan berkaitan dengan adanya krisis aspek
psikososial yang dialami pada masa perkembangannya yaitu masa ketika mencari jati diri.
Mengingat angka prevalensi perokok aktif di Desa Taman masih tinggi sehingga dapat
meningkatkan angka kematian akibat rokok. Maka dari itu, penulis ingin melakukan
penelitian mengenai “Gambaran Kadar Kolesterol Total Dalam Darah Pada Perokok
Aktif Di Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Badung”.
kadar kolesterol total dalam darah pada perokok aktif di Desa Taman,
setiap harinya.
7. Kerangka Konsep :
Rokok
Perokok
Aktif Pasif
Normal Abnormal
Arterosklerosis
1. Gangguan jantung
= Diteliti
= Tidak diteliti
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung atau dibungkus
dengan kertas, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, dengan diameter 10 mm,
biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Orang yang mengkonsumsi rokok
disebut perokok. Perokok dapat dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok
pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung menghisap rokok serta bisa
mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Sedangkan
perokok pasif merupakan individu yang tidak memiliki kebiasaan merokok, tetapi harus
menghirup asap rokok yang dihembuskan oleh orang sekitarnya yang merokok. Baik
perokok aktif maupun perokok pasif sama – sama beresiko terkena penyakit akibat
kandungan kimia yang terdapat dalam rokok. Namun, resiko yang lebih besar akan
dialami oleh perokok aktif. Orang yang banyak merokok (perokok aktif) dan orang yang
banyak mengisap asap rokok (perokok pasif), dapat berakibat paru-parunya lebih banyak
Kandungan kimia dalam rokok diantaranya tar, nikotin, karbon monoksida dan
logam berat. Nikotin yang terbawa dalam aliran darah dapat mempengaruhi berbagai
bagian tubuh. Nikotin dapat mempercepat denyut jantung (dapat mencapai 20 kali lebih
cepat dalam satu menit dari keadaan normal), menurunkan suhu kulit sebanyak satu atau
dua derajat karena penyempitan pembuluh darah kulit, dan menyebabkan hati melepaskan
gula ke dalam aliran darah. Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan
dan penyumbatan pembuluh darah yang (aterosklerosis) yang bertugas membawa oksigen
ke jantung. Nikotin merupakan salah satu unsur utama dalam rokok yang dapat
dapat mempengaruhi kadar kolesterol yang dapat menyebabkan gangguan pada jantung
dan stroke. Selain itu, usia, lama merokok, dan intensitas merokok setiap harinya juga
8. Kepustakaan yang sudah/sedang/akan dibaca yang berkaitan dengan judul KTI adalah :
A. Buku (minimal 3 buku)
1. Anies. 2015. Kolesterol dan Penyakit Jantung Koroner. Jogjakarta : AR-
RUZZ MEDIA.
2. Gandasoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Cetakan 16. Jakarta :
Dian Rakyat.
3. Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
3. Kasmiati, Mone, I., & Nursan. (2019). Studi hasil pemeriksaan kolesterol pada
perokok usia lanjut di rsud syekh yusuf kabupaten gowa. Jurnal Media
Laboran, 9(2), 28–32.