OLEH :
SALMIATI
NIM : 2010263148
Oleh :
SALMIATI
Nim : 2010263148
SKRIPSI
Oleh : SALMIATI
ABSTRAK
Menurut WHO antara tahun 2000-2017, kematian ibu di seluruh dunia telah
menurun sekitar 38%. Sekitar 810 wanita meninggal setiap hari akibat
komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan atau persalinan. Mayoritas
kematian ibu, 9 %, terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Jumlah kematian ibu yang dihimpun dari registrasi program kesehatan keluarga
di Kementerian Kesehatan tahun 2020 menunjukkan ada .627 kematian di
Indonesia. Angka ini meningkat dari tahun 2019 sebanyak .221 kematian.
Berdasarkan penyebabnya, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2020
disebabkan oleh perdarahan sebanyak 1.330 kasus, hipertensi dalam kehamilan
sebanyak 1.110 kasus dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus.
Propinsi Riau Pada tahun 2019 jumlah kematian ibu meningkat dari tahun
sebelumnya yakni sebanyak 125 kematian Ibu, dengan rincian kematian Ibu 31
orang, kematian Ibu bersalin 35 orang, dan kematian Ibu dimasa nifas 59 orang.
i
Sedangkan jumlah kematian Ibu masa nifas tertinggi ada di Kabupaten Kuantan
Sengingi sebanyak 9 orang, salah satu penyebab Angka kematian pada Ibu hamil
adalah disebabkan oleh preeklamsi/eklamsi, yang didahului dengan perubahan
kondisi dengan naik nya tekanan darah dan bertambahnya kadar protein dalam
darah dan dengan cepat tersebar ke kedua lengan dan kaki. Ibu hamil yang
mengalami eclamsia akan mengalami perubahan otot yang berbeda- beda, terasa
panas dingin pada kedua tangan dan urat- urat wajah menegang, Semua ototnya
menegang dan seluruh tubuhnya membiru, terjadi kesulitan bernafas dan
kemudian pingsan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya proteinuria
ditemukan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
tekanan darah dengan proteinuria pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah
observasional dengan desain penelitian pendekatan cross sectional dilakukan
pada bulan juni 2021 sampai februari 2022 di upt puskesmas sawah. Populasi
pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
UPT Puskesmas Sawah selama juli- desember 2021, dengan jumlah sampel
sebanyak 37 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
proteinuria. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan tensi digital, sedangkan
untuk pemeriksaan proteinuria dilakukan dengan metodhe semi kuantitatif
dengan pemanasan asam acetat glasial. hasil penelitian menunjukkan terdapatnya
17 (45,9%) orang ibu hamil yang mengalami hipertensi (sistolik ≥140 mmHg
dan/ atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg), dari 17 orang ibu hamil yang
mengalami hipertensi diperoleh 9 (24,3%) responden protein urine positif ++/2+,
8 (21,6%) responden protein urine positif+/1+. Berdasarkan Hasil uji statistik
(chi_square) dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara tekanan
darah dengan proteinuria pada ibu hamil, dengan diperolehnya nilai signifikansi
0,000 (<0,05). Diharapkan untuk penelitian selanjutnya perlu meningkatkan
jumlah sampel yang digunakan dengan responden tingkat gejala yang lebih
bervariasi sehingga dapat menggambarkan lagi hasil laboratorium yang
sepenuhnya.
ii
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyakan lulus pada 18
Februari 2022 Abstrak telah disetujui oleh penguji.
Tanda 1 2 3
Tangan
Nama Terang Endang Suriani, DR. rer. nat., Ikhwan dr. Zulbadar Panil,
SKM., M. Kes Resmala Sudji, M.bioch
S.Si.,M.Si
Mengetahui
Ketua Program Studi: Nama Dr. Apt. Dewi Yudiana Shinta, M.Si
Tanda Tangan
iii
No Alumni University Salmiati No Alumni
SKRIPSI
Oleh : Salmiati
ABSTRACT
iv
in the blood and rapidly spread to both arms and legs. The Pregnant women who
have eclampsia will experience different muscle changes, feeling hot and cold in
both hands and facial muscles tighten, all muscles tense up and the whole body
turns blue, there is difficulty breathing and then faints. This can be proven by the
presence of proteinuria found in pregnant women. This study aims to determine
the relationship between blood pressure and proteinuria in pregnant women. This
type of research is observational with a cross sectional approach research design
carried out from June 2021 to February 2022 at UPT Puskesmas Sawah. The
population in this study were all pregnant women who had checked their
pregnancy at UPT Puskesmas Sawah during July-December 2021, with a total
sample of 37 pregnant women who did blood pressure and proteinuria checks.
The Blood pressure is measured by digital tensimeter, and proteinuria is
measured by semi-quantitative method by heating glacial acetic acid. The results
showed that there were 17 (45.9%) pregnant women who had hypertension
(systolic blood pressure 140 mmHg and/or diastolic 90 mmHg), from 17
pregnant women who had hypertension, 9 (24.3%) respondents with urine
protein positive ++/2+, 8 (21.6%) respondents with urine protein positive+/1+.
Based on the results of statistical tests (chi_square) it can be concluded that there
is a significant relationship between blood pressure and proteinuria in pregnant
women, with a significance value of 0.000 (<0.05). It is hoped that further
research will need to increase the number of samples used with respondents with
more varied levels of symptoms so they can fully describe the laboratory results.
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyakan lulus pada 18
Februari 2022 Abstrak telah disetujui oleh penguji.
Tanda 1 2 3
Tangan
Nama Terang Endang Suriani, DR. rer. nat., Ikhwan dr. Zulbadar Panil,
SKM., M. Kes Resmala Sudji, M.bioch
S.Si.,M.Si
Mengetahui
Ketua Program Studi: Nama Dr. Apt. Dewi Yudiana Shinta, M.Si
Tanda Tangan
v
LEMBAR PERSETUJUAN
Puskesmas Sawah
NIM : 2010263148
Medis
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Endang Suriani, SKM. M.Kes Dr. Rer.Nat. Ikhwan Resmala Sudji S.Si.M.Si
NIDN : 1005107604 NIDN : 1023097901
vi
SKRIPSI
NIM : 2010263148
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Endang Suriani, SKM., M.Kes Dr. Rer.Nat. Ikhwan Resmala Sudji S.Si.M.Si
NIDN : 1005107604 NIDN : 1023097901
vii
HUBUNGAN TEKANAN DARAH DENGAN PROTEINURIA
PADA IBU HAMIL DI UPT PUSKESMAS SAWAH
Disusun oleh
SALMIATI
NIM: 2010263148
LULUS
Pembimbing I Pembimbing II
Endang Suriani, SKM., M.Kes Dr. Rer.Nat. Ikhwan Resmala Sudji S.Si.,M.Si
NIDN : 1005107604 NIDN : 1023097901
viii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : SALMIATI
N I M : 2010263148
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ditulis dengan judul
merupakan duplikat dari hasil karya orang lain, kecuali kutipan yang
Salmiati
ix
Nama : Salmiati
Agama : Islam
Kampar
x
KATA PENGANTAR
xi
6. Bapak dr. Zulbadar Panil, M.bioch sebagai penguji yang telah
memberikan petunjuk dan saran yang senantiasa diberikan kepada
penulis.
7. Seluruh Dosen Universitas Perintis Indonesia yang telah mendidik
dan memberikan ilmunya hingga penulis dapat menyelesaikan
studi dengan baik.
8. Terimakasih buat keluarga tercinta suami (Rubbi Cahyadi, SH)
orang tua dan anak-anak yang telah memberikan semangat,
motivasi, pengertian dan doa yang tulus pada penulis dalam
mempersiapkan diri untuk menjalani dan melalui semua proses
pembuatan skripsi ini.
9. Terimakasih buat teman-teman Puskesmas membantu dalam
pembuatan skripsi ini serta teman seperjuangan Mahasiswa
D.IV Jasus Teknologi Laboratorium Medik (jalur khusus)
angkatan tahun 2020 Universitas Perintis Indonesia yang telah
memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan skripsi ini.
Padang, 18 Februari 2022
SALMIATI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
BIODATA........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................. 5
xiii
2.1.3. Tanda tanda Kehamilan............................................................ 8
2.1.4. Tanda Bahaya Kehamilan......................................................... 9
2.1.5. Penyakit Pada Masa Kehamilan............................................... 10
2.2. Tekanan Darah........................................................................................ 12
2.2.1. Defenisi Tekanan Darah........................................................... 12
2.2.2. Pengukuran Tekanan Darah...................................................... 13
2.2.3. Fisiologi Tekanan Darah........................................................... 13
2.2.4. KlasifikasiTekanan Darah........................................................ 14
2.2.5. Cara Mengukur Tekanan Darah................................................ 14
2.2.6. Langkah langkah Mengukur Tekanan Darah........................... 15
2.3. Hipertensi Dalam Kehamilan.................................................................. 16
2.3.1. Defenisi..................................................................................... 16
2.3.2. Tanda dan Gejala Hipertensi.................................................... 16
2.3.3. Klasifikasi Hipertensi .............................................................. 17
2.4. Proteinuria............................................................................................... 20
2.4.1. Defenisi .................................................................................... 20
2.4.2. Hubungan Proteinuria Pada Ibu Hamil..................................... 21
2.4.3. Metodhe Pemeriksaan Proteinuria............................................ 22
2.5. Kerangka Teori........................................................................................ 26
2.6. Hipotesis ................................................................................................. 27
xiv
3.5. Tehnik Pengambilan Sampel................................................................... 29
3.6. Bahan dan Alat Penelitian ...................................................................... 29
3.6.1. Bahan ....................................................................................... 29
3.6.2. Alat Penelitian ......................................................................... 29
3.7. Variabel Penelitian ............................................................................... 29
3.7.1. Variabel Independen ................................................................ 30
3.7.2. Variabel Dependen .................................................................. 30
3.8. Defenisi Operasional............................................................................... 30
3.9. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data.......................................... 31
3.9.1 Pengumpulan Data .................................................................... 31
3.9.2 Pengolahan Data ......................................................................... 32
3.9.3 Analisa Data................................................................................ 33
3.10. Prosedur Penelitian ................................................................................ 33
3.10.1. Persiapan Pemeriksaan Tekanan Darah Ibu Hamil...................33
3.10.2. Persiapan Pemeriksaan Proteinuria Ibu Hamil ........................33
3.10.3. Interprestasi Hasil Pemeriksaan Proteinuria............................34
3.11. Kerangka Operasional Penelitian ...........................................................35
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pembahasan............................................................................................. 39
5.1.1 Karakteristik Umum Berdasarkan Umur, Tekanan Darah ............ 39
5.1.2.Distribusi Responden Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah ............ 39
5.1.3. Distribusi Responden Hasil Pemeriksaan Proteinuria .................. 40
5.1.4. Hubungan Tekanan Darah dengan Proteinuria............................. 40
xv
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan.............................................................................................. 42
6.1. Saran........................................................................................................ 42
LAMPIRAN ................................................................................................... 46
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
xx
BAB I
PENDAHULUAN
melihat derajat kesehatan pada perempuan. Menurut WHO antara tahun 2000-
2017, kematian ibu di seluruh dunia telah menurun sekitar 38%. Sekitar 810
yang melahirkan untuk terakhir kalinya dalam 5 tahun sebelum survei, 8 dari 10
wanita (81%) tidak mengalami komplikasi selama kehamilan. Dari wanita dengan
terus-menerus dan pembengkakan pada kaki, tangan, wajah, atau sakit kepala
disertai kejang, dan 2% mengalami nyeri ulu hati sebelum 9 bulan dan ketuban
di Indonesia. Angka ini meningkat dari tahun 2019 sebanyak .221 kematian.
1
2
sebanyak 1.110 kasus dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus.
Propinsi Riau Pada tahun 2019 jumlah kematian ibu meningkat dari
tahun sebelumnya yakni sebanyak 125 kematian Ibu, dengan rincian kematian Ibu
31 orang, kematian Ibu bersalin 35 orang, dan kematian Ibu dimasa nifas 59
orang. Untuk jumlah kematian Ibu bersalin mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya. Dari seluruh jumlah kematian Ibu hamil, bersalin dan masa nifas
dapat dirincikan angka kematian Ibu hamil di kabupaten Rokan Hilir sebanyak 5
orang dan Kabupaten Rokan Hulu tidak ada memiliki jumlah kematian Ibu hamil.
dengan jumlah kematian Ibu melahirkan terbanyak yakni sebanyak 5 orang, dan
di Kabupaten Kuantan Sengingi dan Rokan Hulu tidak ada memiliki jumlah
kematian ibu melahirkan. Sedangkan jumlah kematian Ibu masa nifas tertinggi
ada di Kabupaten Kuantan Sengingi sebanyak 9 orang dan jumlah terendah yakni
2 orang ada di Kabupaten Indragiri Hilir (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau,
2019).
UPT Puskesmas Sawah adalah salah satu dari 31 Puskesmas yang ada
jumlah penduduk 16759 orang. Data di Puskesmas UPT Sawah pada tahun 2020,
tercatat Ibu hamil sebanyak 376 orang, dengan cakupan Ibu hamil beresiko tinggi
sebanyak 67 orang, sementara data Ibu hamil pada bulan Januari sampai Juni
tahun 2021 tercatat ibu hamil sebanyak 117 orang, dengan di jumpai kasus Ibu
hamil hipertensi sebanyak 17 0rang. Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil
Salah satu penyebab Angka kematian pada ibu hamil adalah disebabkan
ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan darah
dilakukan oleh Laila pada tahun 2019 tentang hubungan kadar protein urin dengan
tekanan darah sistolik diperoleh nilai signifikan (p) sebesar 0,171 sedangkan
hubungan kadar protein urin dengan tekanan darah sistolik sebesar 0,171 dan
tekanan darah diastolik diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,721, yang berarti
bahwa kedua analisis menunjukkan bahwa semua variabel memiliki p > 0,05.
Artinya tidak ada hubungan antara tekanan darah dengan kadar protein urin pada
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Mutiara tahun 2018 yang
hubungan tekanan darah dengan proteinuria pada Ibu hamil di UPT Puskesmas
tekanan darah dengan proteinuria pada ibu hamil di UPT Puskemas Sawah tahun
2021?.
tahun 2021.
tekanan darah dengan proteinuria pada ibu hamil di UPT Puskesmas Sawah tahun
2021.
2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi
Kehamilan disebut dengan periode prenatal atau antepartum,
merupakan periode yang dimulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT) dan
diakhiri dengan persalinan atau disebut dengan periode intranatal. Periode hamil
yang normal yaitu 280 hari ( 0 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
Lama kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira kira 280 hari ( 0 minggu),
tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan
2.1.2 Kehamilan Pertemuan sperma pria dengan sel telur wanita yang matang
6
7
terjadi, diperlukan sperma dan sel telur, pembuahan sel telur (konsepsi),
diperlukan dua faktor penting: sel telur dan sperma. Telur diproduksi oleh indung
telur atau indung telur wanita, ketika berovulasi seorang wanita melepaskan satu
telur matang setiap bulan, yang kemudian ditangkap oleh sekelompok buah
tuba (tuba fallopi). Sel-sel ini dapat bertahan hidup selama 12 8 jam setelah
ovulasi.
Tidak seperti wanita yang melepaskan sel telur setiap bulan, hormon
testis pria dapat terus bekerja untuk memproduksi sperma. Selama berhubungan
seks (coitus), jutaan sperma memasuki rahim melalui saluran tuba untuk mencari
sel telur untuk dibuahi, dan pada akhirnya hanya satu sperma terbaik yang dapat
a. tanda pasti
8
1. Terasa gerakan janin. Ibu dapat merasakan gerakan janin pada priigravida
pemeriksa dengan cara palpasi menurut leopold pada akhir semester kedua
dengan menggunakan:
tuanya kehamilan.
1. Amonorea (tidak dapat haid). Gejala ini sangat penting karena umumnya
2. Mual muntah
3. Payudara tegang
5. Hipersalivasi
6. Konstipasi
7. Pigmentasi kulit.
b). Tanda chadwick (uterus yang terus bertambah besar kesalah satu arah).
d). Teraba ballotement (saat uterus digoyangkan maka janin akan melenting
dalam uterus.
2014).
a. Perdarahan vagina
Pendarahan vagina Selama awal kehamilan, perdarahan yang tidak biasa yang
berwarna merah, berat, atau nyeri (yaitu, keguguran, tahi lalat ET, hidatidosa).
Sakit kepala parah Sakit kepala yang menunjukkan masalah serius adalah sakit
kepala parah yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Sakit kepala
Sakit perut yang parah Sakit parah yang menetap dan tidak hilang dengan
istirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit
Bengkak pada muka atau tangan Jika tidak hialng setelah beristirahat dan
disertai dengan keluhan fisik yang lain hal ini dapat merupakan pertanda
Gerakan bayi dimulai pada bulan ke 5 atau ke 6 atau lebih awal. Jika bayi tidur
gerakan akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam pariode
3 jam. Gerakan bayi Anda akan lebih mudah dirasakan jika Anda
a. Diabetes Melitus
11
yang ada dalam plasenta yang dari susunannya itu mirip dengan hormon
Penyakit diabetes ini menimbulkan komplikasi tidak saja menyerang ibu hamil
tetapi juga janin. Sekitar 10% janin meninggal khususnya setelah minggu ke 36.
b. Anemia
Anemia sangat berbahaya bagi ibu yang sedang hamil. Penyakit anemia
sering menyerang pada masa kehamilan. Sebab pada saat hamil, kebutuhan ibu
terhadap unsur- unsur makanan semakin banyak, misalkan zat besi, folic acid, dan
protein. Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, ibu akan mengalami anemia. Anemia
yang sering lazim dialami ibu adalah anemia kekurangan zat besi.
bobotnya bertambah berat dan menenkan kandung kemih. Air seni yang tertahan
beberapa lama dikandung kemih akan menjadi ladang subur bagi perkembangan
bakteri. Kehamilan mendorong tertahannya air seni dalam kandung kemih untuk
beberapa lama karena hormon progesteron yang berkembang pada diri ibu hamil
d. Eclamsia
Seperti kita ketahui bahwa eclamsia adalah kondisi yang terjadi sesudah
tekanan darah dan bertambahnya kadar protein dalam darah dan dengan cepat
12
tersebar ke kedua lengan dan kaki. Ibu hamil yang mengalami eclamsia akan
mengalami perubahan otot yang berbeda- beda, ada tiga tahap perubahan yang
dirasakan yaitu :
1). Terasa panas dingin pada kedua tangan dan urat- urat wajah menegang.
3). Dalam waktu singkat otot- otot tubuh semakin tegang dan terjadi kesulitan
2.2.1 Definisi
oleh banyaknya darah yang dipompa oleh jantung ke seluruh organ dan jaringan
tubuh, serta daya tahan dinding arteri jantung untuk memompa seluruh jaringan
Dalam kurun waktu 24 jam, tekanan dalam pembulu darah arteri mengalami
flukturasi 24 jam. Tekanan darah tertinggi biasanya terjadi pada pagi hari setelah
bangun tidur dan setelah melakukan aktivitas. Setelah itu, tekanan darah menjadi
stabil sepanjang hari, pada malam hari tekanan darah mulai turun. Tekanan darah
akan mencapai ke titik terendah saat kita tidur pulas (Junaedi, 2013).
Adalah tekanan darah yang terjadi ketika otot jantung berkontraksi. Ini
secara khusus digunakan untuk membaca tekanan darah puncak selama kontraksi
lobus ventrikel kiri jantung. Durasi kontraksi disebut sistol. Dalam format
penulisan angka tekanan darah, tekanan sistolik biasanya berupa angka pertama.
Tekanan sistolik (angka atas) adalah tekanan akibat kontraksi bilik jantung,
b. Tekanan diastolik
Adalah tekanan darah saat jantung tidak berkontraksi atau bekerja, atau
dengan kata lain saat istirahat. Tekanan diastolik (angka bawah) adalah kekuatan
yang menahan dinding pembuluh darah saat jantung berelaksasi di antara detak,
yang terjadi saat jantung mengembang atau saat istirahat, sehingga tekanan darah
turun.
darah perifer (tahanan perifer). Curah jantung (cardiac output) adalah jumlah
darah yang dipompakan oleh ventrikel ke dalam sirkulasi pulmonal dan sirkulasi
sistemik dalam waktu satu menit, normalnya pada dewasa adalah 4-8 liter.
Cardiac output dipengaruhi oleh volum sekuncup (stroke volume) dan kecepatan
denyut jantung (heart rate). Resistensi perifer total (tahanan perifer) pada
dipompa pada saat ventrikel berkontraksi secara normal pada orang dewasa
14
normal, yaitu ± 70-75ml atau dapat juga dipahami sebagai selisih antara volume
darah di ventrikel masuk akhir diastol dan volume residu ventrikel pada akhir
sistol. Denyut jantung atau heart rate adalah jumlah ventrikel yang berkontraksi
dalam satu menit. Volume sekuncup dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu volume akhir
(Dewi, 2012).
tidak langsung.
1. Metode langsung
arteri. Prosedur ini hanya dilakukan pada perawatan intensif karena risiko
Auskultasi atau palpasi dengan auskultasi adalah teknik yang paling banyak
a. Auskultasi
ruangan yang tenang dengan suhu yang nyaman. Posisi duduk lebih baik
dibandingkan berdiri atau berbaring. Pada sebagian besar kasus, nilai tekanan
b. Palpasi
berguna untuk klien dengan pulpasi arteri yang terlalu lemahdan tidak
lengan pasien diposisi benar, petugas menekan tombol pada alat, hingga bunyi
darah hingga seluruh parameter yang ingin diukur (tekanan darah sistolik, tekanan
2.3.1 Definisi
darah sistolik ≥140 mmHg dan/ atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
dalam kehamilan dan umumnya semakin awal hipertensi terjadi dalam kehamilan,
Risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi sangat tinggi jika ada
riwayat keluarga atau pewarisan tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi sering
ditemukan pada kembar identik (satu telur), jika salah satunya memiliki tekanan
hipertensi. Jika salah satu orang tua memiliki riwayat hipertensi, maka mereka
201 ).
adalah:
1) Sakit kepala.
2) Sakit pada ulu hati.
3) Gangguan penglihatan bahkan dapat menjadi kebutaan.
b. Gejala objektif (gejala yang tidak dapat dirasakan pnderita, tetapi
1) Kenaikan tekanan darah, gejala ini adalah gejala paling awal muncul.
17
terjadi pada jari tangan dan mata yang biasanya menetap dan sering
Dibagi menjadi ringan-sedang (140 – 159 / 90 – 109 mmHg) dan berat (≥160/110
(>20 minggu), hipertensi (= 1 0/90 protein (>/hari), 25% kehamilan dan 1215%
kematian ibu (Malha et al, 2018) Preeklamsia juga dapat disertai dengan sakit
kepala, perubahan visual, nyeri epigastrium, dan dispnea. Ada pun tanda gejala
1. Pre-eklamsia
Proteinuria lebih dari 0,3 g/l dalam air kencing 24 jam, Proteinuria melebihi 1g/l
dalam 2x pengambilan urin dengan kateter dalam waktu 6 jam dan Kenaikan BB
diastolik 15 mmHg atau lebih tinggi dari tekanan darah sebelum hamil
pada 20 minggu atau lebih, atau tekanan darah tinggi. kurang dari 160
mmHg, diastolik dari 190 mmHg menjadi kurang dari 110 mmHg.
kualitatif positif 2
mmHg atau lebih, dengan proteinuria dan edema pada usia kehamilan 20 minggu
atau lebih.
7. Nyeri epigastrium.
9. Perdarahan retina.
2. Eklamsia
b. Hipertensi Kronis
minggu ke-20 kehamilan, dapat bertahan lama sampai lebih dari 12 minggu pasca
ditandai dengan :
2014).
eklampsia sebesar 25%. Sedangkan bila tanpa hipertensi kronis angka kejadian
antara minggu 2 26 kehamilan berakibat kelahiran preterm dan bayi lebih kecil
d. Hipertensi gestasional
darah tinggi setelah 20 minggu kehamilan. Hal ini ditunjukkan dengan tidak
adanya protein yang berlebihan dalam urine, atau tandatanda lain dari kerusakan
2.4. Proteinuria
2.4.1 Defenisi
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, N, O
dan N. Protein sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan untuk
membangun struktur tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai sumber
energi bila terjadi defisiensi energi dari karbohidrat dan lemak. Sedangkan urine
adalah bahan buangan tubuh yang berupa cairan yang dikeluarkan melalui sistem
urogenital yang terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
nilai normalnya yaitu lebih dari 150 mg/2 jam atau pada anak anak lebih dari 1
0mg/m². Beberapa protein terdeteksi selama urinalisis rutin, tidak ada gejala atau
bisa menjadi gejala awal dan bisa menjadi bukti penyakit ginjal yang serius.
21
Dalam keadaan normal, meskipun sejumlah besar protein atau beberapa gram
protein plasma melewati nefron setiap hari, hanya sejumlah kecil yang muncul
dalam urin. Hal ini dikarenakan 2 faktor utama yang berperan, yaitu (Sudoyo,
2015).
1. Filtrasi glomerulus
dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit pada sistem urinarius baik yang
disebabkan oleh kelainan fungsi ginjal maupun kelainan pada struktur ginjal. Pada
Protein dalam urine akan diuraikan untuk menjadi asam amino oleh
enzim esterase yang selanjutnya akan diubah menjadi asam amino kemudian asam
amino di ubah menjadi sebuah pirufat dan asetil KoA. Gugus amino akan dilepas
dari asam amino untuk dibawa ke hati lalu di ubah menjadi amonia (NH3) dan
adanya penyakit, ginjal karena adanya sejumlah kecil albumin dan globulin dalam
urine, untuk mendeteksi jumlah protein yang lebih besar di perlukan urine pagi,
Karena spesimen urin ini telah disimpan dalam kandung kemih selama kurang
lebih 8 jam, spesimen ideal untuk menguji zat yang memerlukan konsentrasi atau
proteinuria postural atau ortostatik. Elemen yang terbentuk seperti sel darah putih,
sel darah merah, dan gips lebih stabil dalam spesimen urin asam pekat ini. Selain
itu, spesimen ini sering lebih disukai untuk studi sitologi karena jumlah sel epitel
2014) :
a. Semi Kuantitatif
mg/dl. Kelebihan pada metode asam sulfosalisil pemeriksaan ini sangat peka
karena adanya protein dalam konsentrasi 0,002% dapat di nyatakan, apabila hasil
testnya negatif tidak perlu lagi memikirkan kemungkinan adanya protein urin.
Prinsip dari pemeriksaan asam sulfosalicil adalah adanya protein dalam urine
titik isoelektris protein, dimana kekeruhan yang timbul dinilai secara semi
kuantitatif.
a. Tabung reaksi
b. Spritus
c. Penjepit tabung
Bahan:
b. Urin.
Cara kerja:
asam sulfosalicil.
Metode evaluasi :
e. Positif ++++/4+: urin sangat keruh kekeruhan dengan bercak besar, kental dan
padat.
memiliki kelebihan yang cukup sensitif karena protein sebanyak 0,00 % protein
dapat dinyatakan dengan metode ini, namun terdapat kekurangan yaitu apabila
urine encer mempunyai berat jenis rendah tidak dapat di periksa menggunakan
c. Penjepit tabung
d. Korek api
Bahan :
a. Asam asetat 6%.
b. Urine
Cara kerja :
b. Panaskan urin di atas nyala api dengan menggunakan penjepit tabung sampai
mendidih.
Penilaiannya :
a. Negatif (-): tidak ada kekeruhan sama sekali
e. Positif ++++/4+: urin sangat keruh kekeruhan dengan bercak besar, kental dan
padat. .
dengan carik celup ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor
suhu dan cahaya matahari maka carik celup harus disimpan dengan baik. Carik
celup berupa secarik kertas plastik yang pada sebelah sisinya dilekati dengan satu
sampai sembilan kertas isap atau bahan peyerap lain yang masingmasing
mengandung reagenreagen spesifik terhadap salah satu zat yang mungkin ada
dalam urin. Adanya dan banyaknya zat yang dicari ditandai oleh perubahan warna
Metode carik celup ini hanya sensitif pada albumin saja, globulin dan
f. Bandingkan dengan standart warna yang ada pada standar kartrid reagen.
b. Kuantitatif
1. Metode Esbach
Pada cara Esbach tidak menggunakan serbuk batu apung dan hasil
Tidak ada
Ada
Kekeruhan
Kekeruhan
Positif Negatif
Keterangan :
Variabel yang diteliti
2.6 Hipotesis
cross sectional.
Sawah. pada bulan Juni tahun 2021 sampai Februari tahun 2022.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memenuhi
kriteria inklusi sebanyak 37 orang di UPT Puskesmas Sawah Tahun 2021. Selama
darah dengan proteinuria pada ibu hamil. Besaran sampel dalam penelitian ini
28
29
mmHg)
normal.
adalah purposive sampling yaitu semua sampel yang masuk dalam kriteria inklusi.
tekanan darah pada ibu hamil jika didapatkan hasil tekanan darah normal dan
3.6.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah urin dan reagen asam
Alat yang digunakan adalah : Tensi meter ordinal digital, tabung reaksi,
dilihat
disetai
dengan
butir-butir
(0,05-
0,2%).
3+
kekeruhan
jelas dan
berkeping
keping
(0,2-
0,5%).
4+ urine
sangat
keruh
berkeping-
keping
dan
menggum
pal (lebih
dari 0,5%)
didapatkan hasil tekanan darah normal dengan rentang 110/70-120/80 mmHg dan
Data hasil pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan protein urin diolah dan
hadil pengukuran darah ibu hamil dengan tekan darah normal dan diatas
metodhe semi kuantitatif dengan pemanasan asam acetat 6%. terhadap ibu
Data Sekunder
Data sekunder meliputi gambaran data identitas dari ibu hamil terdiri dari
nama, umur, dan nomor rekam medik, serta data riwayat penyakit yang
b. Variabel kadar protein urin pada ibu hamil dikategorikan yaitu Score :
a. Analisis Univariat
masing- masing variabel yaitu tekanan darah ibu hamil pada variabel independen
b. Analisis Bivariat
dengan proteinuria pada ibu hamil. Karna data ini adalah merupakan data
kategorik maka tidak dilakukan uji normalitas data, dilakukan uji Chi-square.
lengan pasien diposisi benar, petugas menekan tombol pada alat, hingga bunyi
darah hingga seluruh parameter yang ingin diukur (tekanan darah sistolik, tekanan
Wadah urine untuk menampung harus bersih dan kering. Wadah urine
terbaik adalah gelas bermulut lebar, yang dapat ditutup rapat. Urine yang
digunakan sebagai sampel adalah urine pagi. Wadah urine harus diberi etiket yaitu
34
mencakup identitas pasien seperti nama, umur dan nomor registrasi pemeriksaan
protein urin
kemudian masukkan urine kedalam tabung reaksi sebanyak 2-3 ml, kemudian
dipanaskan diatas api bunsen dengan posisi dimiringkan sampai mendidih, jika
terjadi kekeruhan diteteskan larutan asam acetat 6% sebanyak 2-3 tetes, jika
kekeruhannya hilang protein disebabkan oleh calsium fosfat, dan calsium carbonat
yang ditandai dengan pembentukan gas, jika kekeruhan tetap terjadi, urine
(Gandasoebrata, 2014).
Positif (+) : Kekeruhan ringan tanpa butir butir (kadar protein kira
kira 0,01-0,05 %)
Positif (++) : Kekeruhan dapat dilihat dan tanpak butir- butir (kadar
protein 0,05-0,2%)
Positif (+++) : Urine tampak keruh dan kekeruhan itu berkeping-keping
(kadar protein 0,2-0,5%)
Positif (++++) : Urine sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping
besar atau bergumpal-gumpal ataupun memadat
( >0,5%) jika terdapat lebih dari 3% protein akan
terjadi bekuan.
Negatif (-) : Tidak terdapat kekeruhan sedikit juga (urine jernih)
35
POPULASI
BERDASARKAN
KRITERIA INKLUSI
SAMPEL
PROTEIN URINE
ANALISIS STATISTIK
pada Ibu hamil di UPT Puskesmas Sawah. Jumlah sampel dalam penelitian ini
Penelitian dilapangan dilakukan dari tanggal Juni sampai dengan februari 2022.
Karakteristik responden secara umum dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa rerata umur 32 tahun ± 6,857 tahun, dengan umur
maksimal 41 tahun dan umur minimal 22 tahun dengan jumlah frekuensi 37 orang
dan persennya 100 %, rerata sistol 136, ± 15,40884 mmHg, serta rerata diastol
89 ± 8,88963 mmHg. Nilai tertinggi sistol 160 mmHg dan nilai terendah sistol
120 mmHg. Nilai tertinggi diastol 110 mmHg dan nilai terendah diastol 80
mmHg.
36
37
f (%)
Normal 20 54,1
Hipertensi 17 45,9
Jumlah 37 100,0
f (%)
Negatif 20 54,1
Postif 1 8 21,6
Positif 2 9 24,3
Jumlah 37 100,0
Tabel 4.4 Hubungan Tekanan Darah dengan proteinuria Pada Ibu Hamil
38
Berdasarkan tabel 4.4 Hasil analisis hubungan antara protein urin dengan
tekanan darah diperoleh bahwa sebanyak 9 (100%) ibu hamil protein urine positif
++/2+ yang mengalami hipertensi, sedangkan 8 (100%) ibu hamil protein urine
(chi_square) dapat disimpulkan ada nya hubungan yang signifikan antara tekanan
darah terhadap proteinuria pada ibu hamil, diperoleh nilai signifikansi 0,000
(<0,05).
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Pada penelitian ini terdapat rata-rata umur ibu hamil adalah 32 tahun
dengan Rerata Tekanan darah sistol 136 ± 15,40884 mmHg, umur paling
minimum 22 tahun dengan tekanan darah terendah sistol 120 mmHg, nilai
terendah diastol 80 mmHg dan umur paling besar 41 tahun tekanan darah nilai
tertinggi sistol 160 mmHg, dan nilai terendah diastol 110 mmHg.
mengenai kadar protein urin pada ibu hamil trisemester II dan III yang
menyatakan bahwa, kejadian hipertensi pada masa kehamilan lebih banyak pada
umur >35 tahun. Hal ini disebabkan oleh usia ibu lebih dari 35 tahun, dalam tubuh
dengan tekanan darah hipertensi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Angelo,
39
40
subjek (94,87%) memiliki tekanan darah normal dan 2 subjek (5,13%) memiliki
yang dilakukan oleh Ni’mah pada ibu hamil trimester III di Rumah Bersalin
Mattiro Baji Gowa dimana sebagian besar subjek (87,8%) dengan hasil protein
dalam urin negatif. Sedangkan kadar protein urine positif 1 diperoleh 8 (21,6%)
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Riska terhadap hasil tes
protein urin pada ibu hamil trimester II di Poasia Medical Center Kota Kendari,
urin dan 21 (61,8%) wanita hamil pada trimester ketiga kehamilan negatif untuk
protein urin. Dari 13 responden positif protein urin tersebut dapat dikelompokkan
menjadi 6 (17,6 %) sampel positif (1), 7 (20,59%) sampel positif (2) dan 21
(61,77%) sampel negatif protein dalam urin 5.1. Hubungan antara tekanan darah
dengan proteinuria pada ibu hamil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
bahwa ada hubungan yang signifikan antara tekanan darah dan konsentrasi protein
41
urin. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mutiara tahun 2018, hasil
6.1. Kesimpulan
1. Tekanan darah sistol 120 mmHg/ diastol 80 mmHg, dan Tekanan darah
sistol 160 mmHg/diastol 110 mmHg, dengan nilai rata rata sistol 136, ±
6.2. Saran
1. Diharapkan ibu hamil mengontrol tekanan darah nya agar mengetahui akan
bahaya tingginya tekanan darah pada masa kehamilan yang disertai dengan
proteinuria.
42
DAFTAR PUSTAKA
Brunzel, 2018. Fundamentals of Urine & Body Fluid Analysis Description: Fourth
edition. | St. Louis, Missouri : Elsevier, [2018] University of Minnesota
Medical Center Minneapolis, Minnesota.
Dewi, S.K. 2012. Faktor faktor Resiko yang Berkaitan dengan Prevalensi kurang
tidur Kronis pada mahasiswa diDaerah Istimewa Jogjakarta.
Diana, S., & Mafticha, E. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.
Penerbit CV Kekata Group.
Evayanti, Yulistiana. 2015. Hubungan pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami
pada Ibu Hamil terhadap keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
di Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/550 .
Diakese pada tanggal 25 mei 2021.
Hartono, Arief. 2016. Dampak Proteinuria pada Anak. Lampung. Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1072 .
Diakses pada tanggal 25 mei 2021
Haryani Suprapto Ira, 2014. Menu Ampuh Atasi Hipertensi. Yogyakarta.
43
Laila, Millatul 2019. Hubungan Tekanan Darah Dengan Kadar Protein Urine Pada Ibu
Hamil Trimester III di Puskesmas Klampis Bangkalan Madura.
http://repository.unusa.ac.id/5299/. Diakses pada tanggal 25 mei 2021
Luh Putu Yoga Arsani, Wayan Merta, Cok Dewi Widhya HS 2017. Kadar Protein
Urin Pada Ibu Hamil Trimester II dan III di Puskesmas II Denpasar
Barat. Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159,
Vol. 5, No.1, Juni 2017 Hlm. 31 – 44, http://ejournal.poltekkes-
denpasar.ac.id. Diakses pada tanggal 01 Februari 2022.
Makhfiroh et al. 2017. Pemeriksaan protein urin pada ibu hamil trimester II
sebagai skrining preeklamsia (studi di puskesmas cukir jombang). Insan
Cendekia, 14(1),
Miftahul, Khairoh, dkk 2019. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Surabaya: CV.
Jagad Publishing
Mutiara, B., Amirus, K., Aryastuti, N., Wulandari, R., Sudirahayu, I., 2017. Studi,
P., Masyarakat, K., Malahayati, U., & Lampung, B. (n.d.). Analisis
Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Tekanan Darah Dan Protein Urine
Pada Ibu Dengan Preeklamsia Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JKMK/article/view/1567
Ni’mah M. Gambaran kadar hemoglobin dan protein pada ibu hamil trimester III
di Rumah Sakit Bersalin Gowa [Skripsi]. Makassar: Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Negeri Alauddin; 2017.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6846/1/MUFTIHATUN%20NI
%E2%80%99MAH.pdf. Diakses pada tanggal 01 februari 2022.
Novianti R 2018. Gambaran Hasil Pemeriksaan Protein Urine pada Ibu hamil
Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan
Analis Kesehatan. http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/ diakses pada
tanggal 01 februari 2022
Profil Kesehatan Provinsi Riau. 2019. Angka Kematian Ibu Propinsi Riau,
website : www.dinkes.riau.go.id
44
Putro, A., Santoso, R., Laila, M., Studi, P., Kesehatan, D.-I., & Kesehatan, F.
2019. Hubungan Leukosit Dengan Protein Urine Pada Ibu Hamil
Trimester III Di Puskesmas Klampis Bangkalan Madura.
https://journal2.unusa.ac.id/index.php/MTPHJ/artic . Diakses pada tanggal
25 mei 2021
Rukiah, Y. Yulianti, L. 2014.”Asuhan Kebidanan Kehamilan Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi”. jakarta : CV. Trans Info Media.
Subrata G.Penuntun Laboratorium Klinik..Jakarta: Dian Rakyat; 2014 cetakan ke
13
Supriyanto, W. 2015. Sehat dan Bugar Saat Hamil & Melahirkan Panduan Praktis
Untuk Calon Ibu. Yogyakarta. Cakrawala Ilmu.
Sudoyo, A. W. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta:
InternaPublishing.
45
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Kepada Yth :
Calon Responden di UPT Puskesmas Sawah
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah benar mahasiswa Diploma
IV Sarjana Terapan Kesehatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis
Indonesia.
Nama : Salmiati
NIM : 2010263148
Peneliti
(SALMIATI)
Lampiran 4
Nama :
Umur :
Alamat :
Penelitian ini tidak akan merugikan saya ataupun berakibat buruk bagi
saya dan keluarga saya, maka jawaban yang saya berikan adalah yang sebenar-
benarnya.
Responden
( …………………………. )
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Frequencies
Statistics
Frequency Table
umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 22 1 2,7 2,7 2,7
23 2 5,4 5,4 8,1
24 2 5,4 5,4 13,5
25 4 10,8 10,8 24,3
26 3 8,1 8,1 32,4
27 3 8,1 8,1 40,5
29 1 2,7 2,7 43,2
30 2 5,4 5,4 48,6
31 1 2,7 2,7 51,4
32 1 2,7 2,7 54,1
36 1 2,7 2,7 56,8
37 1 2,7 2,7 59,5
38 3 8,1 8,1 67,6
39 4 10,8 10,8 78,4
40 5 13,5 13,5 91,9
41 3 8,1 8,1 100,0
Total 37 100,0 100,0
sistol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 120,00 9 24,3 24,3 24,3
121,00 1 2,7 2,7 27,0
122,00 1 2,7 2,7 29,7
123,00 1 2,7 2,7 32,4
124,00 1 2,7 2,7 35,1
125,00 4 10,8 10,8 45,9
127,00 1 2,7 2,7 48,6
128,00 2 5,4 5,4 54,1
140,00 1 2,7 2,7 56,8
143,00 1 2,7 2,7 59,5
148,00 2 5,4 5,4 64,9
149,00 1 2,7 2,7 67,6
150,00 3 8,1 8,1 75,7
152,00 2 5,4 5,4 81,1
155,00 2 5,4 5,4 86,5
156,00 1 2,7 2,7 89,2
158,00 2 5,4 5,4 94,6
159,00 1 2,7 2,7 97,3
160,00 1 2,7 2,7 100,0
Total 37 100,0 100,0
diastol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 80,00 8 21,6 21,6 21,6
82,00 3 8,1 8,1 29,7
83,00 2 5,4 5,4 35,1
84,00 1 2,7 2,7 37,8
85,00 5 13,5 13,5 51,4
86,00 1 2,7 2,7 54,1
90,00 3 8,1 8,1 62,2
92,00 1 2,7 2,7 64,9
93,00 1 2,7 2,7 67,6
95,00 2 5,4 5,4 73,0
98,00 2 5,4 5,4 78,4
100,00 6 16,2 16,2 94,6
110,00 2 5,4 5,4 100,0
Total 37 100,0 100,0
Out put univariat protein urine
Frequencies
[DataSet1] D:\spss chisquare.sav
Statistics
proteinurine
N Valid 37
Missing 0
proteinurine
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid negatif 20 54,1 54,1 54,1
positif 1 8 21,6 21,6 75,7
positif 2 9 24,3 24,3 100,0
Total 37 100,0 100,0
Frequencies
[DataSet1] D:\spss chisquare.sav
Statistics
HIPERTENSI
N Valid 37
Missing 0
HIPERTENSI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid NORMAL 20 54,1 54,1 54,1
HIPERTENSI 17 45,9 45,9 100,0
Total 37 100,0 100,0
Lampiran 9
CROSSTABS
/TABLES=proteinurine BY HIPERTENSI
/FORMAT= AVALUE TABLES
/STATISTIC=CHISQ RISK
/CELLS= COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL .
Crosstabs
[DataSet1] D:\spss chisquare.sav
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
proteinurine *
37 100,0% 0 ,0% 37 100,0%
HIPERTENSI
HIPERTENSI
NORMAL HIPERTENSI Total
proteinurine negatif Count 20 0 20
% within proteinurine 100,0% ,0% 100,0%
positif 1 Count 0 8 8
% within proteinurine ,0% 100,0% 100,0%
positif 2 Count 0 9 9
% within proteinurine ,0% 100,0% 100,0%
Total Count 20 17 37
% within proteinurine 54,1% 45,9% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 37,000a 2 ,000
Likelihood Ratio 51,049 2 ,000
Linear-by-Linear
30,074 1 ,000
Association
N of Valid Cases 37
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 3,68.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for a
proteinurine
(negatif / positif 1)
a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They
are only computed for a 2*2 table without empty cells.