Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Malaria dengan Apusan

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP
Halaman :

UPT.Puskesmas H.M. Noor Islam,SE,SKM


Martapura Timur NIP. 196112201983071001

1. Pengertian Tes malaria adalah tes laboratorium yang dapat memberikan informasi tentang
parasit genus plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria. Tes malaria
meliputi: tes apusan darah tebal dan tes apusan darah tipis
2. Tujuan Untuk menunjang diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas
pengobatan penyakit malaria
3. Kebijakan SK kepala Puskesmas
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.37 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.75 tahun 2014 Tentang Tentang
4. Referensi Puskesmas.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI no.364/MENKES/SK/III/2003 tentang
Laboratorium Kesehatan.

5. Prosedur Pra Analitika.


a. Persiapan pasien:
- Pengambilan sampel dilakukan sebelum pasien menggunakan obat
antimalaria
- Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada saat deman
b. Persiapan sampel :
Darah dapat berupa darah kapiler atau darah vena yang diberi
antikoagulan EDTA
c. Alat dan bahan :
- Kapas alkohol 70%
- Blood lancet
- Metanol absolut
- Objek glass
- Larutan giemsa dengan larutan buffer ph 7, 2
- Air kran/aquades
- Mikroskop

Analitik
A. Cara pembuatan sediaan darah tebal dan tipis
1. Bersihkan ujung jari atau anak telinga dengan kapas alcohol 70%. Biarkan
mengering.
2. Tusuk kulit dengan jarum (blood lancet) dengan cepat, cukup dalam
sehingga darah dapat mengalir secara bebas tanpa diperas (dipijat).
Tetesan darah pertama dibuang
3. Buat sediaan darah tebal dengan cara meneteskan sebanyak sebanyak
3-4 tetes darah pada daerah dekat ujung objek glass yang bersih dan
bebas dari lemak
4. Dengan sudut objek glass yang lain campurkan tetesan darah tersebut
secara membulat sehingga diameternya sekitar 20 mm. Ketebalannya
demikian rupa sehingga masih bisa membaca tulisan yang diletakkan
dibelakang sediaan tersebut
5. Buatlah sediaan darah tipis pada sisa tempat di objek glass yang sama
6. Tempatkan di kotak sediaan atau Letakkan horizontal agar mengering.
Lindungi terhadap pengotoran oleh debu atau ganguan lalat, dan kecoa.
Sediaan darah tebal kadang-kadang perlu waktu 2 jam untuk menjadi
kering

B. Prosedur pewarnaan
1. Sediaan darah tipis
a. Sediaan darah tipis difikasi dengan direndam metanol selama 2-3
menit.
b. Rendam sediaan dalam larutan campuran 1 (satu) cc stok giemza
dengan 50 cc larutan buffer air selama 10-45 menit
c. Cuci dengan aquadest dan biarkan mengering
2. Sediaan darah tebal
Pada sediaan darah tebal, tidak dilakukan perendaman dengan metanol
absolut tetapi langsung dengan penawaran. Kemudian cuci dengan
aquades dengan hati-hati.

C. Pemeriksaan sediaan apusan


Periksaan sediaan apusan darah dibawah mikroskop dengan lensa objektif
100x untuk melihat ada atau tidak parasit malaria, dan untuk mengidentifikasi
ada/tidak Plasmodium vivax, falcifarum, malariae, atau Plasmodium ovale.

Nilai rujukan:
Hasil tes positif jika ditemukan parasit malaria, negatif jika tidak ditemukan
parasit malaria

Pasca Analitik
Interprestasi
Pemeriksaan mikroskopis yang terbaik adalah berdasarkan hitung parasit dengan
identifikasi parasit yang tepat
Hitung parasit pada tetes darah tebal : dihitung berdasarkan leukosit
(eritrosit sudah lisis), yaitu per 200 leukosit
Contoh : Hasil : 1500 parasit/200 leukosit
Bila leukosit 8000/ul, hitung parasit 8000/200x1500 par = 60.000/ul
Penilaian : Hitung parasit < 100,000/ul, mortalitas< 1%
Hitung parasit < 500.000/ul, mortalitas >50%
Catatan: - baik untuk parasitemia rendah
- kurang baik bila parasit padat
Secara kasar pada pemeriksaan tetes darah tebal sering dilaporkan
dengan kode plus 1 (+) satu sampai dengan kode plus 4 (++++), yang
artinya ialah:
+ : 1-10 parasit per 100 lapang pandang
++ : 11-100 parasit per 100 lapang pandang
+++ : 1-10 parasit satu lapang pandang
++++ : lebih dari 10 parasit per satu lapang pandang

6. Unit Terkait a. Laboratorium


b. Unit Poli Umum
c. Unit Poli KIA/KB
d. Unit Poli Gigi
e. UGD
f. Bagian Pendaftaran
a. Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium
7. Dokumen Terkait b. Register laboratorium
c. Hasil laboratorium
8. Rekam Historis
Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai