PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH

MALARIA
No. Dokumen : 077/SOP/UKP/2016
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit : 14 April 2016
Halaman : 1/3

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS :

BENTENG
dr. Frengki Wijaya
NIP. 197909262006041023

PENGERTIAN Tes malaria adalah tes laboratorium yang dapat memberikan informasi tentang
parasit khususnya genus plasmodium sebagai penyebab

TUJUAN Untuk menunjang diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas

pengobatan dan penyakit malaria

KEBIJAKAN Keputusan Kepala UPTD puskesmas Benteng nomor: 055.A/SK/ PKM-

BTG/IV/2016 tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium puskesmas Benteng

PROSEDUR 1. Pra Analitik

 Persiapan pasien : Pengambilan sampel dilakukan sebelum pasien

menggunakan obat anti malaria
 Persiapan sampel : Darah dapat berupa darah kapiler dan vena
 Alat
Blood lancet
1) Kapas alkohol 70%
2) Kaca objek yang bersih, tak berlemak dan tak bergores
3) Metanol
4) Giemsa
5) Aquades
6) Pipet tetes
7) Beaker glass
8) Rak pengecatan
9) Botol bilas
10) Timer
11) Mikroskop
12) Oil emersi
.
2. Analitik
Pembuatan sediaan
a. Bersihkan ujung jari atau cuping telinga dengan kapas alcohol 70%
b. Tusuk kulit dengan jarun blood lancet kemudian tetesan darah pertama lap
dengan kapas kering
c. Buat sediaaan darah tebal dengan cara meneteskan sebanyak 3 tetes darah
pada daerah ujung objek glass. Dengan ujung objrk glass yang lain
campurkan tetesan darah tersebut dengan membulat sehingga diameternya
sekitar 1 cm. Ketebalannya sedemikian rupa sehingga masih busa membaca
koran yang diletakkan dibelakang sediaan tersebut
d. Buat sediaan darah tipis dengan 1 tetes darah dengan cara mendorong
tetesan dengan objek glass lain sampai membentuk lida
e. Sediaan diletakkan diatas rak agar terhindar dari serangga
Pewarnaan Sediaan

a. Sediaan tipis yang sudah kering difiksasi dengan methanol. Jangan sampai
terkena sediaan darah tebal.
b. Letakkan pada rak pewarnaan dengan posisi darah berada diatas.
c. Siapkan 3% dan 10% larutan giemsa dengan mencampurkan untuk 3% =
3cc giemsa stock dan 97cc larutan buffer dan untuk 10% campurkan 1cc
giemsa stock dan 90cc larutan buffer.
d. Tuankan larutan giemsa 3% atau 10% dari tepi hingga menutupi seluruh
permukaan object glass untuk 3% biarkan selama 45 – 60 menit dan untuk
10% biarkan selama 15 – 20 menit.
e. Tuangkan air bersih secara berlahan-lahan dari tepi object glass sampai
larutan giemsa yang terbuang menjadi jernih. Angkat dan keringkan
sediaan. Setelah kering sediaan siap diperiksa.
Pembacaan sediaan
a. Sediaan yang telah diwarnai diperiksa di bawah mikroskop, cari lebih dulu
lapang pandang dengan obyektif 10x.
b. Teteskan minyak emersi di atas apusan, periksa dengan menggunakan lensa
okuler 10x dan obyektif 100x
c. Periksa paling sedikit 100 lapang pandang atau dalam waktu kurang lebih
10 menit, dengan cara menggeserkan sediaan menurut arah seperti gambar.
d. Jika sediaan didapatkan plasmodium maka dilanjutkan menghitung jumlah
parasit berdasarkan jumlah leukosit pada sediaan darah tebal (standar =
8000/µl ) dihitung dengan menggunakan dua tally counter satu untuk
parasit dan satu untuk leukosit. Bila pada 200 leukosit ditemukan 100
parasit atau lebih catat hasilnya per200 leukosit. Bila pada 200 leukosit
ditemukan 99 parasit atau kurang dari 100 parasit lanjutkan pemeriksaan
 sampai menjadi 500 leukosit catat hasilnya per500 leukosit. Hitung jumlah
julah parasit X 8000
parasit dalam 1/µl darah =
jumlah leokosit
e. Sediaan yang telah diperiksa dan diletakkan di atas tissu kering lalu
disimpan dalam kotak sediaan.
Nilai rujukan: tidak ditemukan plasmodium Sp dalam sediaan darah.

3. Pasca Analitik
- Pemeriksaan dinyatakan negatif apabila tidak ditemukan parasit plas
modium Sp dalam 100 Lp.
- Pemeriksaan dinyatakan positif apabila ditemukan salah satu atau lebih
jenis plasmodium Sp dalam sediaan 100 Lp. Jenis plasmodium yang biasa
ditemukan terdiri dari:
a. Plasmodium falsifarum.
b. Plasmodium vivas.
c. Plasmodium ovale.
d. Plasmodium malariae.

UNIT - Internal Laboratorium.

TERKAIT - Unit Pelayanan Poli klinik, Perawatan RB
- Sistem Rujukan