Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN SPERMA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


10/LAB/RSIA-H/XII/15 1/3
Ditetapkan oleh
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit
Operasional
16 Desember 2015
dr. Giena Tiara Werdhiant
NRP 201402 2 022
Pengertan Semen adalah cairan putih kental yang keluar dari alat kelamin pria saat
ejakulasi sedangkan sperma adalah mahluk kecil yang berenang-renang
didalam semen. Analisis sperma merupakan salah satu pemeriksaan
tahap pertama untuk menentukan kesuburan pria.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk skrining, menunjang


diagnosis untuk mengukur jumlah sperma, kualitas semen sperma serta
mengetahui persentase sperma matang dan motilitas agar dapat
menetukan penyebab infertil

Kebijakan SK pemimpin BLUD Nomor 800.2389 tentang pelayanan Laboratorium


Patologi Klinik.

1. Dilaksananakan oleh petugas laboratorium/analis yang telah terlatih,


jika perlu dikonfirmasi oleh dokter yang bertugas

2. Pra Analitik
a. Persiapan pasien : penjelasan tata cara penampungan sampel
sperma
b. Persiapan Sampel :
1) Wadah penampung bersih, kering dan bermulut besar
2) Identifikasi sampel : nama, nomor, alamat, umur
Prosedur
c. Alat dan Bahan :
1) Tabung kaca
2) Batang pengaduk
3) Gelas ukur
4) Strip PH
5) Kamar hitung Improved Neubauer
6) Objek glass & deck glass
7) Pipet
8) Pipet Leukosit
9) Aquadest
10) Cat Giemsa atau fuchsin

3. Analitik
Cara Kerja :
a. Makroskopis
1). Liquifactie
Pengamatan berapa lama semua sampel semen mengalami
pencairan dihitung mulai semen tersebut dikeluarkan oleh
pasien. Pada suhu kamar semen akan mencair sempurna 10-
20 menit.
2). Viskositas
Setelah terjadi liquifactie sempurna sentuhkan pipet/batang
pengaduk ke permukaan semen lalu diangkat, maka
terbentuk suatu benang yang panjang 3-5 cm.
3). Volume
Pindahkan semua semen ke dalam gelas ukur, lihat berapa
volumenya, semen yang normal volumenya 2-3 ml.
4). Warna
Amati warna sekaligus pada saat pengukuran volume,
biasanya warnanya putih sampai keabu-abuan.
5). Bau
Bau sperma seprti bunga akasia
6). PH
Lihat PH semen dengan PH strip universal. PH normal 7.2-7.9
b. Mikroskopis
1). Motilitis
 Semen yang telah liquifactie sempurna diteteskan pada
objek glass kemudian ditutup dengan deck glass
 Hitung dalam 5 LP, berapa yang bergerak dan tidak
bergerak
2). Jumlah Spermatozoa
 Isap semen dengan menggunakan pipet leukosit sampai
tanda 0.5
 Isap aquadest sampai tanda 11, kocok dengan
membentuk angka 8 mendatar, buang beberapa tetes
pertama
 Tetes berikutnya isikan pada bilik hitung improved, hitung
4 kotak leukosit

Jumlah sperma = 20 x 10 x å sperma pd kmr htng x 1000


4

Normal : 80-150 juta/ml

c. Morfologi Sperma
1) Buat sediaan hapusan sperma pada objek glass, keringkan
2) Teteskan metanol biarkan selama 5 menit
3) Warnai dengan Giemsa/fuchsin, biarkan selama 10 menit,
cuci dengan air mengalir, keringkan
4) Periksa di bawah mikroskop perbesarn 100x
5) Hitung 100 spermatozoa dalam %
6) Bentuk Sperma :
 Normal : Kepalanya oval
 Piri : Terdapat lekukan di daerah
leher
 Lepto : Bentuk ramping dan agak
panjang
 Terato : Bentuk kepala tidak teratur
 Mikro : Kepala kecil
 Makro : kepala besar
 Imatur : Bentuk kepala normal tanpa ekor

4. Catat hasil pada buku hasil dan melalui formulir LIS


Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai