Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN URINALISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


11/LAB/RSIA-H/XII/15 1/3
Ditetapkan oleh
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit
Operasional
16 Desember 2015
dr. Giena Tiara Werdhiant
NRP 201402 2 022
Pengertan Pemeriksaan Urinalisis adalah tes laboratorium terhadap specimen urin
yg dapat memberikan informasi keadaan ginjal dan saluran kemih, baik
prenal renal maupun post renal. Urinalisi terdiri dari tes mikroskopik, dan
kimia.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk skrining, menunjang


diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas pengobatan dan
kompliksi penyakit.

Kebijakan SK pemimpin BLUD Nomor 800.2389 tentang pelayanan Laboratorium


Patologi Klinik.

1. Dilaksananakan oleh petugas laboratorium/analis yang telah terlatih,


jika perlu dikonfirmasi oleh dokter yang bertugas
2. Pra Analitik
a. Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus, kecuali untuk tes
urin post prandial, pasien berkemih setelah makan 1½ - 3 jam
b. Persiapan Sampel :
1) Wadah penampung bersih dan kering
2) Identifikasi sampel : nama, nomor, alamat, umur
3) Urin diperiksa dalam waktu ≤ 2 jam setelah dikemihkan
Prosedur c. Alat dan Bahan :
1) Wadah penampung urin bersih dan kering atau steril untuk
tes mikrobiologi
2) Gelas volume / gelas takar
3) Tabung reaksi
4) Pipet tets
5) Mikroskop
6) Kaca obyek dan kaca penutup
7) Sentrifuge
8) Alat uriscan dan reagen strip
3. Analitik
Cara Kerja :
a. Tes Makroskopik
1) Perhatikan warna/kejernihan dan bau
2) Ukur volume urin menggunakan gelas takar
b. Tes Kimia
1) Celupkan 1 lembar reagen strip kedalam urin sampai urin
mengenai area reaksi
2) Letakkan pada alat Uriscan, jalankan sesui prosedur
3) Hasil keluar dalam bentuk lembar print out dan melaui sitem
LIS berupa : berat jenis (BJ), pH, Leukosit, Eritrosit, Nitrit,
Protein, Glukosa, Keton, Urobilinogen, Bilirubin.
c. Tes Mikroskopoik/Sedimen
1) Masukkan 10-15ml urin kedalam tabung reaksi, sentrifuge
selama 5menit pada 1500-2000 rpm
2) Buang cairan dibagian atas tabung, sehingga volume cairan
dan sedimen tingga 0,5-1ml
3) Kocok tabung untuk meresuspensikan sedimen
4) Letakkan 2 tetes suspense tersebut diatas obyek lalu tutup
dengan kaca penutup
5) Periksa sedimen dibawah mikroskop dengan lensa obyektif
10x untuk Lapangan Pandang Kecil (LPK)untuk melaporkan
jumlah rata-rata sedimen, serta lensa obyektif 40x untuk
Lapangan Pandang Besar (LPB) untuk melaporkan jumlah
rata-rata Eritrosit dan leukosit.
6) Tulis hasil yang diperoleh berupa : Elemen organik yaitu
jumlah sel eritrosit, leukosit, epitel, silinder, bakteri, jamurn
dan elemen anorganik berupa : Kristal, zat lemak
4. Pasca Analitik
a. Nilai Rujukan
Tes Makroskopik dan Tes Kimia :
 Berat Jenis (BJ) : 1.003-1.300
 Ketone : Negatif(-)
 pH : 4,8-8,7
 Nitrit : Negtif(-)
 Leukosit : Negtif(-)
 Eritrosit : Negtif(-)
 Warna : Kuning
 Kejernihan : Jernih
 Protein : Negtif(-)
 Glukosa : Negtif(-)
 Urobilinogen : Negtif(-)
 Bilirubin : Negtif(-)
Sediment :
 Sel Epitel : Sedikit
 Leukosit : 0-1/ LPB
 Eritrosit : 0-1/ LPB
 Silinder : Negatif
 Kristal : Negatif
 Bakteri : Negatif
 Jamur : Negatif

5. Catat hasil pada buku hasil dan melalui formulir LIS


Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai