Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

I. PELAKSANA
1.1 Staf Teknis (ATLM)

II. TUJUAN
Urinalysis reagen strips (urine) merupakan strip plastic yang terdiri atas beberapa bagian
reagen yang areanya saling terpisah. Test ini mendeteksi satu atau banyak zat analit yang
terdapat didalam urine, seperti : Darah, Glukosa, Bilirubin, Keton (Acetoacetic acid), Berat
jenis, EritrosiL pH, Urobilinogen, Nitrit dan Leukosit.

III. PRINSIP
a. Darah
Test berdasarkan peroksidase aktifitas dari haemoglobin, yang mana katalisasi reaksi
organic hydroperoxide dan kromogen. Hasil range warna yang terbentuk kuning, hijau dan Siru
tua. Dcngan adanya bercak hijau y‹ing bereaksi dengan reagen mengindikasifiai adanya eritrosit
dalam urin

b. Bilirubin
Test ini berdasarkan pasangan bilirubin dengan diazotized dichloraniline dalam medium
asam kuat. Wanna yang terbentuk dari warna pink sampai violet

c. Urobilinogen
Test ini berdasarkan reaksi ehrlich dengan dimethylaminobenzaldehyde dan urobilinogen.
Wanna yang terbentuk pink muda sampai pink tua

d. Keton
Test ini‹berdasarkan range perubahan warna dari buff-pink untuk hasil negative, dan
maroon ketika acetoacetic acid bereaksi menjadi nitroprusside

e. Protein
Test ini berdasarkan indicator perubahan warna biru tetrabromphenol dengan adanya
protein dalam urin. Reaksi positif akan terjadi perubahan warna kuning/hijau

f. Nitrit
Area reagen yang berpH asam, nitrit dalam urine bereaksi dengan p-arsanilic acid menjadi
senyawa diazonium
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

g. Glukosa
Berdasarkan urutan reaksi ganda, satu enzyme,g1ukosa oksida*si, katalisasi gluconic acid dan
hydrogen peroxide dari oksidasi glukosa. Enzim kedua, peroxidase, dikatalisis dengan bereaksi
hydrogen peroxide dengan iodide potassium kromogen yang dioksidase Dari warna biru, hijau dan
coklat,
h. Ph
Test ini berdasarkan prinsip indicator yeng memberikan range warna meliputi semua range
pH urin. Warna yang terbentuk orange, kuning, hijau sampai biru.
i. Berat jenis
Test ini berdasarkan perubahan pKa resin penukar ion polimikolitik yang belum diolah
dengan konsentrasi onik. Indikator , perubahan warna dari biru kehijauan dalam konsentrasi ionic
pada urine rendah, menjadi hijau dan kuning kehijauan ada peningkatan konsentrasi ionic pada
urin
j. Leukosit
Test ini berdasarkan peningkatan range warna dari beige untuk hasil negative dan pink
ketika esterase dari Naphol AS-D chloroacetate yang terhubung dengan link ester dengan
hydrolytic action esterase dan pasangan diazonium salt dari komplek azo berwarna
k. Ascorbic acid
Komposisi terdiri dari senyawa teroksidasi tertentu yang dalam keadaan teroksidasi,
membentuk warna, tetapi menjadi tidak berwama bila direduksi oleh asam askorbat.

IV. METODE
Carik celup

V. SAMPLE
1. Jenis : Urine
2. Volume : Minimal 15 ml (sebaiknya 30 ml)
3. Stabilitas : Pada suhu 20 — 26 0C selama 1 jam. Pada suhu 2 — 80C hingga dilakukan
pemeriksaan
4. Penanganan sampel :
- Spesimen urine harus ditampung pada tempat yang bersih dan kering dan harus dilakukan
pemeriksaan sesegera mungkin.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

- Urine tidak dicentrifuge


- Jika pemeriksaan urine tidak dapat dilakukan dalam waktu 1 jam setelah penampungan
specimen dimasukkan kedalam lemari es dengan segera dan biarkan kembali hingga
mencapai suhu ruang sebelum pemeriksaan

Catatan : Penyimpanan urine dalam jangka waktu yang lama dalam suhu ruang, dapat menyebabkan
pertumbuhan bakteri dengan perubahan pH. pH basa dapat menyebabkan hasil positif pada area tes
protein. Urine yang mengandung glukosa dapat menyebabkan penurunan pH akibat metabolisme
glukosa oleh mikroorganisme.
Kontaminasi specimen urine oleh pembersih kulit yang mengandung chlorhexidine dapat
berpengaruh pada hasil tes protein, berat jenis dan bilirubin.

VI. REAGEN
1. Jenis : Uriscan urine strip
2. Stabilitas : Disimpan pada wadah strip dalam keadaan tertutup rapat sampai dengan tanggal
kadaluarsa
3. Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup pada suhu ruang atau refrigerator (2 — 300C).
Hindarkan dari cahaya matahari langsung. TIDAK BOLEH DIBEKUKAN. Pemakaian :
Mengambil dalam jumlah seperlunya, tabung di tutup rapat kembali. Catatan : Pita carik celup
tidak boleh teTsentuh oleh jari.

VII. ALAT DAN BAHAN


Visualisasi

VIII. PROSEDUR
1. Kontrol
a. Jenis : Liquicheck Urinalysis Control Level 1 (Normal) atau Level 2 (Patologis) dari Biorad
Penanganan :
- Siap pakai, biarkan pada suhu kamar sebelum digunakan dan homogenkan dengan baik
sebelum digunakan
- Kontrol tidak boleh dibekukan
- Penggunaan kontrol (khususnya kontrol level 1 atau normal dan level 2 atau patologis)
menggunakan tabung centrifuge urine (yang bertutup)
- Penggunaan tabung centrifuge urine (yang bertutup) dilakukan apabila membuka
kontrol/vial baru
- Simpan larutan kontrol yang belum digunakan sesuai penyimpanan dan stabilitas
- Untuk pemeriksaan kontrol, sedimen tidak dikerjakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

- Lakukan seperti sampel pasien, dengan melakukan pemeriksaan uji carik celup dari bahan
kontrol

b. Stabilitas
- Pada suhu 2 — 8’C stabil sampai tanggal kadaluarsa
- Setelah dibuka dapat disimpan pada suhu 2 — 80C stabil selama 30 hari atau 2 — 250C
stabil selama 30 hari

c.
Interval Kontrol : Dilakukan setiap ada pasien sebanyak 2 level (kontrol level 1 atau normal
dan level 2 atau patologis)
1) Proses pemeriksaan (kontrol/sampel)
- Keluarkan reagen strip secukupnya dari wadah yang tertutup dan gunakan SEGERA.
Sesegera mungkin tutup kembali wadah strip setelah mengeluarkan strip yang akan
digunakan. Pastikan seluruh area test dalam strip dalam keadan lengkap dan baik.
- Lakukan homogenisasi spesimen urine hingga rata.
- Celupkan strip carik celup kedalam tempat spesimen urin 1 detik (Kontrol strip sudah
siap digunakan)
- Mengangkat dinding tabung lalu keringkan dan di tiriskan
- Letakan carik celuk dengan kertas saring atau tisue pada posisi horizontal
- Hasil dibaca secara visual ditempat yang terang
- Baca strip secara visualisasi dalam waktu 60 detik
- Warna yang terbentuk dibandingkan dengan standar warna pada tabung carik celup.
CATATAN :
1. Pembacaan strip dilakukan dari bawah ke atas
2. Pembacaan paling singkat : glukosa 30 detik.
3. Pembacaan paling lama : leukosit esletase 2 menit.
4. Bila ada pemeriksaan protein, glukosa, dan bilirubin positif harus dikonfirmasi dengan
pemeriksaan manual
5. Untuk validasi nitrit positif:
- Hasil nitrit positif harus diikuti dengan adanya bakteri dalam urin
- Beberapa bakteri dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit. (namun tidak semua bakteri dapat
mereduksi nitrat). Bakteri yang dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit adalah : E.coli,
EnterobacteT, CitrobacteT, Klebsiella, Proteus sp
- Syarat lainnya agar bakteri dapat mereduksi nitrat menjadi nitrtit adalah : urin harus
berada pada kandung kemih minimal 4 jam, sehingga spesimen terbaik adalah urin pagi
hari
- Positif palsu : konsumsi obat phenazopyridine, penyimpanan kurang baik sehingga terjadi
proliferasi bakteri
- Negatif palsu : asam askorbat > 25 mg/d1 dan nitriti sudah diubah menjadi nitrogen oleh
bakteri (urin tidak segar)
6. Untuk validasi bilirubin :
- Hasil bilirubin urin positif harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan bilirubin urin
(percobaan harrison) dengan reagen Fouchet
- Hasil positif palsu : obat seperti phenazophyridine, rifampisin
- Hasil negatif palsu : nitrit konsentrasi tinggi, terekspos cahaya akan mengoksidasi bilirubin
menjadi biliverdi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

IX. KINERJA REAGEN

Sensitivity Specificity

Blood (Eritrosit) 5 RBC/pI atau 3 — 5 RBC/hpf Intact RBC


(0.015 mg/dL hemoglobin) Hemoglobin Myoglobin

Bilirubin 0.5 mg/dL Bilirubin Bilirubin

Urobilinogen Trace-lEU/Dl Urobilinogen

Keton 5 mg/dL Acetoacetic Acid, 70 Acetoacetic Acid


mg/dL Acetone

Protein 10 mg/dL Albumin Albumin

Nitrit 0.05 mg/dL Nitrite ion (10’ Nitrit ion


bacteria/mL)

Glukosa 50 mg/dL Glukosa Glukosa

Leukosit 10 WBC/p1 atau 3 — 5 Intact dan lysed


WBC/hpf WBCs histosit
Asam askorbat 10 mg/dL Asam askorbat Asam askorbat
(Vitamin C)

X. PERINGATAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN


1. Hanya digunakan untuk diagnostic invitro
2. Jangan digunakan apabila sudah melewati tanggal kadaluarsa
3. Strip harus selalu ditempatkan dalam wadah temitup
4. Jangan menyentuh area reagen pada strip
5. Semua specimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius
6. Strip yang sudah digunakan harus dibuang sesuai dengan peraturan pengelolaan limbah yang
berlaku

XI. FAKTOR KRITIS


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

1. Wadah yang digunakan untuk menampung urine harus bersih, kering dan tidak mengandung
zat-zat pengganggu seperti detergent (wadah urine yang digunakan harus disposable)
2. Proses homogenisasi urine harus dilakukan dengan benar hingga urine dipastikan telah
homogen
3. Urine tidak dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari 1 jam
4. Wadah strip urine selalu dalam keadaan tertutup rapat
5. Pencelupan strip kedalam urine tidak melampaui batas waktu pencelupan
6. Penyerapan kelebihan urine dalam strip yang sudah dicelupkan kedalam urine dilakukan
sesegera mungkin

XII. INTERPREFENSI
1. Blood (Eritrosit)
Microbial peroxidase dengan infeksi urinaria dapat menyebabkan hasil positif palsu.
Asam askorbat tinggi > 50 mg/dL dapat menyebabkan hasil negative palsu
2. Bilirubin
Metabolit obat seperti Pyridium dan serenium, akan memberikan warna pada pH rendah akan
menyebabkan positif palsu. Asam askorbat > 25 mg/dL dapat menyebabkan hasil negative
palsu
3. Urobilinogen
Keberadaan urobilinogen dalam specimen tidak bias diukur
4. Keton
Pigmen tinggi dengan jumlah yang banyak untuk metabolit levodopa yang terkandung dalam
urin dapat menyebabkan hasil positif lemah.
5. Protein
Alkalin urin yang tinggi pH > 9 dapat menyebabkan hasil positif palsu
6. Nitrit
Asam askorbat > 25 mg/dLdapat menyebabkan hasil negative palsu dengan mengandung level
nitrit yang rendah < 0.03 mg urin
7. Glukosa
BJ tinggi (> 1.020 dan pH urin yang tinggi dan asam askorbat > 50 mg/dL dapat menyebabkan
hasil negative palsu
8. pH
Jika urine yang berlebihan masih ada pada strip karena prosedur yang tidak tepat, kemungkinan
buffer pada protein keluar dan menyebabkan naiknya Ph
9. BJ
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

Alkalin buffer yang tinggi dapat menyebabkan hasil berkurang, sedangkan urin asam yang
tinggi dapat menyebabkan hasil meningkat
10. Leukosit
Eksresi protein urin yang tinggi > 500 mg/dL dapat menyebabkan hasil negative palsu
11. Asam askorbat
Alkalin urine pH 8 — 9 dapat mengurangi reaksi

XIII. NILAI RUJUKAN


1. Kualitatif
- Asam askorbat : -
- Glukosa : Normal
- Bilirubin : Negatif
- Keton : Negatif
- Berat Jenis : -
- Eritrosit : Negatif
- pH : -
- Protein : Negatif
- Urobilinogen : Normal
- Nitrit : Negatif
- Leukosit : Negatif
2. kuantitatif

Parameter Sampel Seks dan usia Konvensional SI Units

Asam askorbat
Glukosa Urin sewaktu Urin L/P < 15 mg/dL < 0.84 mmol/L
pagi 0 — 20 mg/dL 0 — 1.1 mmo1/L

Keton
Berat jenis Urin sewaktu Dewasa 1.015 — 1.025 1.015 — 1.025
Neonatus 1.002 — 1.006 1.002 — 1.006

Eritrosit Urin sewaktu L/P < 5 sel/}iL < 5 ppt/L


pH Urin sewaktu L/P 4.8 — 7.4 4.8 — 7.4
Protein Urin sewaktu Urin L/P < 10 mg/dL < 0.1 g/L
pagi 2.7 — 6.7 mg/g 0.31 — 7.56 g/mol
creatinin creatinin
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

Urobilinogen Urin sewaktu L/P < 1 mg/dL < 16.90 Mmol/L


Nitrit Urin sewaktu -
Leukosit Urin sewaktu L/P < 10 sel/pL < 10 Mpt/L
Pemeriksaan Kimia Nilai Rujukan Contoh Test Diagnosis
Abnormal antara lain:

Kejernihan Jernih Keruh : Mungkin pyuri


Berawan Mungkin porfirin
Gelap mukus

Ban Tak Berbau Busuk atau Sesuai dengan


amoniakal pemeriksaan
kimia urin
Lainnya dengan
hasil sedimen

Warna Kuning muda Kuning tua Test faal hati


Coklat Test ginjal
Merah Mungkin oleh
Coklot karena
rimfapisin

pH 4.5 — 8.0 < diet pH darah kalua


protein, perlu biakan
asidosis kuman
> diet sayur,
alkalosis,
infeksi
Berat jenis 1.003 — 1.035 Pekat, Glukosa darah
diabetes
mellitus
Encer,
diabetes
insipidius

Glukosa Negatif(Normal) (+) Diabetes Glukosa


Mellitus darah/tes
(> 15 mg/dl) tolerensi glukosa

Berat Keton Negatif (+) puasa, Glukosa darah


diet lemak
ketoasidosis

Albumin Negatif (-) Protein > Test faal ginjal


0.5 g/hari Test
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

(+) albumin : darah/sumsum


penyakit tulang
ginjal,
globulin
myeloma
multipel

Bilirubin Negatif (+) pada Test faal hati


obstruksi
Bilier
(-) pada
icterus
Hemolitik

Urobilinogen Normal < 1 (+) pada Test faal hati


mg/d1 gangguan
hati
(-) pada
obstruksi
bilier

Nitrit Negatif (+) infeksi Sedimen urin


saluran Biakan kuman
Kemih

Leukosit Negatif (+) Sedimen urine


Inflamasi,
infeksi

Eritosit Negatif (+) penyakit Test faal ginjal


ginjal dan
saluran
kemih,
Missal :
nephritis

Catatan : Contoh warna kejernihan urine


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

XIV. DAFTAR PUSTAKA


Kit Insert Uriscan Urine Strip

XV. PENGESAHAN

Dibuat Disetujui

XVI. CATATAN PERUBAHAN

NO. REVISI CATATAN TANGGAL

00 Penerbitan baru 01/01/2021


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL : PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No.Dokumen Tanggal : Revisi : Halaman :


01-01-2021 00

Anda mungkin juga menyukai