PERCOBAAN VI
PEMERIKSAAN KADAR KREATININ
Praktikan:
Kelompok A/1
1. Alya Fauziah Zahra (10060320001)
2. Thias Saidah Najminuri (10060320002)
3. Puri Salsabila Arsyi (10060320003)
4. Salma Sadilla (10060320004)
5. Nadilla Ayu Lestari (10060320005)
I. Tujuan Percobaan
1.1. Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal dengan mengukur kadar kreatinin
dalam serum
1.2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh
3.2. Ginjal
- Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain: urea, asam
urat, amoniak, kreatinin, garam anorganik, bakteri dan juga obat-obatan.
Jika zat-zat ini tidak diekskresikan oleh ginjal, maka tubuh akan diracuni
oleh kotoran yang dihasilkan oleh tubuhnya sendiri. Bagian ginjal yang
berfungsi untuk menyaring adalah nefron.
- Mengekskresikan kelebihan gula dalam darah.
- Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan
osmotik ekstraseluler.
- Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asambasa
darah.
- Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui
pertukaran ion hidtronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan
dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya sama sekali tidak mampu bekerja dalam
hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan
dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi
urin. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin
buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana
fungsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis gagal ginjal yaitu
ginjal akut dan ginjal kronis (Price dan Wilson, 2012).
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan
etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif
dan irreversibel serta umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Penderita gagal
ginjal memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).
Reaksi jaffe akan efektif jika terjadi pada pH 10,0 – 11,7 (Rustini
,2015). Reaksi : Kreatinin + asam pirkat kreatinin pikrat kompleks.
Keuntungan dari reaksi jaffe adalah sederhana dan penggunaannya mendapat
dukungan klinisi secara luas selama bertahun tahun.kerugian dari reaksi jaffe
adalah gangguan yang signifikan dari senyawa- senyawa selain kreatinin.
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu, kolorimeter dengan
panjang gelombang 520 nm (500-546), pipet otomatik 0,2Ml, pipet/dispenser
0,5 – 5,0 ml, sentrifugasi dan tabung reaksi.
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu, asam pikrat,
larutan standar, NaOH 0,5N, serum atau plasma heparin dan urin 24jam yang
diencerkan 50x.
V. Prosedur
5.1. Pengambilan Sampel
6.2. Perhitungan
➢ Nilai Δ Absorbansi Larutan Standar
= 0,032 − 0,032
= 0,001
= 0,020 − 0,018
= 0,002
➢ Kadar Kreatinin
𝚫 𝑨𝒃𝒔𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒔𝒊 𝑼𝒋𝒊
➢ Kadar Kreatinin = 𝚫 𝑨𝒃𝒔𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒔𝒊 𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 × 𝑲𝒂𝒅𝒂𝒓 𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓
➢ Diketahui kadar kreatinin standar = 2 mg/dL
0,001
- Kadar Kreatinin1 = x 2 𝑚𝑔/𝑑𝐿
0,016
= 0,125
- Kadar Kreatinin2 = 1 mg/dL
- Kadar Kreatinin3 = 0,7 mg/dL
- Kadar Kreatinin4 = 9 mg/dL
- Kadar Kreatinin5 = 1,091 mg/dL
- Kadar Kreatinin6 = 18 mg/dL
➢ Nilai Standar Deviasi (SD) dan Nilai Standar Deviasi Relatif (SDR)
√∑(𝑿𝒏−𝑿)2
- Nilai SD =
𝒏−𝟏
=
√(0,125−4,986)2+(1− 4,986)2+( 0,7− 4,986)2+(9− 4,986)2+( 1,091−4,986)2+(18−4,986)2
6−1
= √51,7068
= 7,191
𝑺𝑫
- Nilai RSD = 𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒌𝒓𝒆𝒂𝒕𝒊𝒏𝒊𝒏 x 100 %
7,191
= x 100 %
4,986
= 144,224 %
VII. Pembahasan
Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme kreatin otot dan kreatin
fosfat, disintesis dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan diekskresikan
dalam urine (Andryani, 2018). Pembentukan kreatinin dimulai dengan
transamidinasi dari arginin menjadi glisin membentuk asam guanidoasetat
(GAA). Reaksi tersebut terjadi terutama di ginjal, GAA diangkut ke hati dan
dimetilasi oleh S-adenosil metionin untuk membentuk kreatin. Kreatin
memasuki sirkulasi dan 90% digunakan dan disimpan oleh jaringan otot. Dalam
reaksi yang dikatalisis oleh kreatin fosfokinase sebagian besar kreatin otot
mentransfer ikatan fosfat energi tinggi dari ATP menjadi kreatin fosfat. (Hosten,
1990).
Pada praktikum ini didapatkan hasil kadar kreatinin dalam sampel uji
sebanyak 0,125 mg/dl hal ini menunjukkan bahwa kadar kreatinin dalam
keadaan abnormal. Nilai normal kreatinin serum pada pria adalah 0,7 - 1,3
mg/dL, sedangkan pada wanita 0,6 - 1,1 mg/dL (PENEPRI, 2015). Kemudian
penentuan nilai standar deviasi (SD) dan nilai standar deviasi relative (SDR).
Penentuan nilai SD dan SDR dilakukan dengan mengumpulkan data dari setiap
kelompok, Fungsi perhitungan persen SDR adalah untuk melihat seberapa
presisi metode yang digunakan untuk menganalisis kadar kreatinin seseorang.
Presisi nilai SDR adalah tingkat kesesuaian antara hasil pengujian individual
dengan hasil rata-rata pengujian berulang pada sampel yang homogen dengan
kondisi pengujian yang sama. Dari data praktikum ini didapatkan hasil nilai SD
sebanyak 7,191 dan SDR sebanyak 144,224%. Berdasarkan presentase SDR
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil kurang sesuai dengan literature
atau tidak memenuhi persyaratan karena hasilnya melebihi rentang, dimana
nilai SDR yang baik adalah < 2%. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor
kesalahan.
- Pengambilan Sampel
- Penanganan Sampel