WINDA ADRIANI
AK917080
PENDAHULUAN
mendeteksi adannya kelainan pada hati dan ginjal. Pemeriksaan urine terdiri
(Benedict, fehling) dan carik celup. Metode carik celup sering di pakai
karena relatif lebih cepat dan memerlukan sampel urine yang sedikit, tapi
pemeriksaan glukosa urine dengan metode Benedict, fehling dan carik celup
(Iswari, 2018)
dengan memakai metode dipstik memang spesifik untuk glukosa dan tes
hanya memerlukan waktu singkat, hasil negatif palsu terjadi apabila urin
mengandung zat-zat mereduksi seperti vitamin C, keton-keton dan asam
sering dilakukan. Akibat gejala tidak spesifik yang berkaitan dengan awitan
yang sekarang ada untuk pemeriksaan glukosa baik darah maupun urine
dengan kekurangan secara absolute dan relatif dari kerja dan atau sekresi
kesemutan (Fatimah,2015).
menurut jenis kelamin dan umur dari Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru
yaitu pasien laki-laki Diabetes Melitus berjumlah 333 orang sedangkan pada
wanita berjumlah sebanyak 547 orang pada tahun 2018 pada kasus baru, dan
pada kasus lama (kunjungan ke-2 atau lebih, pasien laki-laki berjumlah
(Dinkes,2018)
Urin yang mengalami penundaan lebih dari 2 jam akan terjadi
dikumpulkan tidak ditampung diwadah yang bersih dan steril. Urin harus
pemeriksaan yang akurat sesuai dengan keadaan sampel. Jika urine terpaksa
Asam sulfat pekat dan Natrium Karbonat. Pengawet yang paling sering
urin oleh kuman dengan merusak sintesa dinding sel oleh bahan kimia yang
bertahan selama 2 jam pada suhu ruangan. Urin yang baru diambil harus
menggunakan pengawet urin. Ketika hal itu tidak dilakukan dan urin
dibiarkan lebih dari 2 jam, maka bakteri atau flora normal yang ada didalam
urin akan menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi, dan hal itu tentu
akan mempengaruhi hasil akhir dari pemeriksaan dan diduga akan terjadi
Hasi Pemeriksaan Dipstik Urine Segera dan ditunda selama 2 jam pada hasil
glukosa urine.
yang sampel (urin) di periksa segera dengan urin yang ditunda selama 2 jam
jam.
Banjarbaru.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
yang tebal, dibelakang peritoneum, dank arena itu diluar rongga peritoneum.
lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah
kanan. Setiap ginjal panjangnya 6sampai 7,5cm, dan tebal 1,5 sampai
2,5cm. pada orang dewasa beratnya kira kira seperti biji kacang dan
beratnya sekitar 140gram. Bentuk ginjal seperti biji kacang dan sekitar sisi
kanan lebih pendek dan lebih tebal dari yang kiri (Pearce,2008)
plasma, khususnya elektrolit dan air dengan cara menyerap kembali zat
yang masih dibutuhkan tubuh dan membuang sisa metabolik yang tidak
dibutuhkan lagi oleh tubuh melalui pengeluaran urin. Selain fungsi yang
diatas ginjal memiliki fungsi yang spesifik yaitu (1) mengatur keseimbangan
volume plasma yang tepat, (5) mengatur keseimbangan asam dan basa
untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan
terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus dan
dengan proses reabsorpsi zat-zat yang esensial dari cairan filtrasi untuk
1. Urin sewaktu adalah urin yang dapat dikemihkan kapan saja dan
2. Urin pagi adalah urin yang pertama kali dikeluarkan di pagi hari yang
setelah urin pagi dan setelah puasa. Urin puasa digunakan untuk
pemeriksaan klirens.
yaiutu gelas urin 1 untuk melihat sel dari pars anterior dan pars prostatica
uretra, gelas urin 2 melihat kandung kencing dan gelas urin 3 khusus
1. Urin kateter adalah urin steril yang diambil dengan bantuan kateter yang
2. Urin pancaran tengah adalah pengambilan urin yang paling mudah dan
karena urin yang diambil dengan prosedur ini adalah urin steril
ginjal dan saluran urin, tetapi juga mengenai faal organ dalam tubuh, seperti
tidak setiap urin segar dapat dilakukan pemeriksaan seketika. Namun ada
diberi pengawet.
Ada berbagai macam jenis pengawet urine antara lain sebagai berikut :
1. Toluena
Toluena, namun, karena sifat toluena yng berbahaya dan mahal, Toluena,
merusak sintesa dinding sel oleh bahan kimia yang bercampur dengan
sel.
2. Thymol
3. Formaldehid
Fungsi: untuk menjaga agar pH urin tidak kurang dari 4,5. 5. Natrium
pandangan yang dianut dalam sesuatu rumah sakit. Pemeriksaan urin rutin
urin yang biasa dilakukan , antara lain metoda dipstick atau carik celup.
Pemeriksaan urinalisis yang biasa dilakukan dengan carik celup antara lain
berat jenis, pH, glukosa, protein, keton, darah, bilirubin, urobilinogen, nitrit,
1. Reagen pita harus disimpan dalam botol asalnya, tidak boleh dipindah-
dapat diperiksa dari sampel urin adalah, berat jenis, lekosit, nitrit, pH,
Strip reagen terdiri dari atas pad penyerap celupan kimia yang melekat
pada stip plastik. Reaksi kimia yang menghasilkan warna berlangsung saat
waktu yang dibutuhkan denan peta warna yang disediakan oleh pabrik
pembuat. Beberapa warna atau intensitas satu warna untuk tiap zat yang
pada peta tersebut dan strip, nilai semikuantitatif jejak, 1+, 2+, 3+, atau 4+
1. Berat Jenis
dan sebagai indikator status hidrasi. Partikel besar seperti protein dan
2. pH
3. Proteinuria
Ekskresi protein dalam urin 150 mg/hari, berasal dari plasma dan traktus
urinarius dan terdiri dari albumin (1/3), protein plasma yaitu alfa, beta
4. Glukosuria
5. Nitrit
karena sering adanya bakteri dalam urin tanpa ada gejala dan mengingat
kalau tidak diobati menimbulkan kerusakan pada ginjal. Selain itu ada
6. Keton
kondisi normal, jumlah keton yang dapat diukur tidak tampak di dalam
7. Darah
Darah dapat ditemukan dalam urine baik dalam bentuk sel darah merah
8. Bilirubin
9. Urobilinogen
tidak adekuat atau fungsi insulin terganggu (resistensi insulin) atau justru
untuk glukosa, dan glukosa pun ditemukan dalam urine. Kadar darah ketika
reabsorpsi tubulus berhenti (ambang batas ginjal) untuk glukosa sekitar 160-
ginjal stadium akhir, sistinosis, dan sindrom fanconi. Glikosuria yang tidak
Melitus (DM) yaitu suatu kelainan yang terjadi akibat tubuh kekurangan
hormon insulin, akibatnya glukosa tetap beredar di dalam aliran darah dan
sukar menembus dinding sel. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh stress,
infeksi, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Hiperglikemia ditandai dengan
yang dapat menaikan kadar glukosa antara lain adalah hormon steroid,
(Aziz,2016).
secara tidak langsung dengan nilai normal 180mg/dl. Pemeriksaan ini tidak
celup (Aziz,2016).
Interpretasi hasil :
Interpretasi hasil :
celup. Penilaian semi kuantitatif itu tidak selalu paralel dan sederajat
Interpretasi hasil :
agak keruh
- Positif (+) : Hijau kekuning-kuningan dan keruh (sesuai
1. Pengaruh Obat-Obatan
2. Alkohol
4. Aktifitas fisik
mengurangi validitas hasil. Analisis harus dilakukan tidak lebih dari empat
jam dan sebaiknya dilakukan selama dua jam setelah pengambilan sampel.
Bakteri yang terdapat di dalam urine atau terkontaminasi dengan botol yang
ditemukan di dalam fraksi ekstramitokondria sel yang ersifat larut air, yaitu
KERANGKA KONSEP
Pemeriksaan Dipstik
Urine
Toluene Tanpa
pengawet
Hasil pemeriksaan
glukosa urine
pengawet urine yaitu pengawet Toluena dan tanpa pengawet urine untuk
melihat adakah perbedaan hasil pemeriksaan dipstik urine pada glukosa
METODE PENELITIAN
glukosa urine pada sampel urine yang diperiksa segera dan ditunda 2 jam
berikut:
X(2) 02(b)
Keterangan :
urine (pretest)
pengawet toluena
02 = Pengukuran kedua yang ditunda 2 jam pada sampel urine
(Notoatmodjo, 2012)
Bahan dari penelitian ini adalah sampel urine dari pasien Diabetes
(t-1) (r-1) ≥ 15
(3-1) (r-1) ≥ 15
2(r-1) ≥ 15
2r ≥ 15+2
2r ≥ 17
r ≥ 17/2
r ≥ 8,5
r ≥8
Keterangan :
pengawet Toluena.
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Idaman Banjarbaru.
a. Data Primer
dikerjakan.
a. Persiapan
c. Prosedur penelitian
urin.
a. Tabulasi
b. Entry Data
memasukkan data