Anda di halaman 1dari 4

URINALISIS

Annisa Anugrah Damaiyanti, 2022


Kelompok 6, Pendidikan Biologi B
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar
Email: AnnisaAnugrah58@gmail.com

Abstract
The urinealysis unit practicum was held on Monday, April 25, 2022. Located at the Zoology Laboratory,
with the aim of determining the nature of urinee and conducting tests on several possible abnormalities in
the urine, such as glucose content and protein content. This practicum uses a trial method by using samples
of fasting urinee and non-fasting urinee. Where fasting urine is obtained by fasting and sleeping for 5 hours,
then the sample taken is the first urinee upon waking. Non-fasting samples were taken with urinee conditions
durineg normal times and activities, especially eating and drinking. The results obtained were fasting urinee
was normal urinee, while fasting urinee increased melamine cells. And both urinee samples did not contain
glucose and protein because the urogenital system was functioning properly.

Keywords: Glucose, Normal, Protein, Sample, Urinee.

1. PENDAHULUAN penyebabnya yaitu terdapat darah pada saluran


1.1 Latar Belakang kantung kemih, apabila urin berwarna perak atau
Praktikum ini menggunakan metode uji coba berwarna putih susu maka penyebabnya yaitu
dengan menggunakan sampel urine berpuasa dan terdapat nanah, bakteri atau sel epitel yang terikut,
urine tidak berpuasa, yang dimana urine berpuasa apabila berwarna kuning pekat berbuih maka
didapatkan dengan berpuasa dan tidur selama 5 penyebabnya yaitu naiknya pigmen melamin yang
jam, kemudian sampel yang diambil yaitu urine menyebabkan perubahan warna pada urin, dan ada
pertama pada saat bangun tidur. Sampel tidak juga urin berwarna hitam yang biasa diderita oleh
berpuasa diambil dengan kondisi urine pada saat seseorang berpenyakit diabetes.
normal dan beraktivitas khususnya makan dan Kegiatan analisis kimia untuk mengetahui
minum. adanya kandungan glukosa dilakukan dengan
Makhluk hidup khususnya manusia dan hewan menggunakan larutan benedict dikarenakan
pasti pernah merasakan yang namanya buang air larutan benedict ini memiliki kepekaan terhadap
kecil atau pipis. Buang air kecil merupakan senyawa karbohidrat, dan mudah berubah warna
kondisi dimana cairan urin di dalam kantung apabila terkena senyawa glukosa. Konsentrasi
kemih sudah penuh sehingga otot kantung kemih fosfat yang tinggi di dalam urine akan
akan tertekan dan akan mengantarkan informasi menghasilkan endapan putih, sedangkan endapan
ke otak untuk mendesak agar segera dikeluarkan, kuprooksida dalam uji benedict positif merah.
hal inilah yang menyebabkan terasa sangat pipis. Kegiatan analisis kimia untuk mengetahui adanya
Cairan Urin harus selalu dikeluarkan apabila kandungan protein ini dilakukan dengan
sudah saatnya dikeluarkan, dikarenakan urin ini menggunakan larutan sulfosalisilat dikarenakan
merupakan zat sisa dari metabolisme yang sudah apabila cairan urin bertemu dengan larutan
tidak daat dipergunakan oleh tubuh makhluk sulfosalisilat, apabila terdapat kandungan protein
hidup. Urin ini dapat bersifat racun apabila selalu didalamnya maka akan membentuk satu endapan
tertumpuk di dalam kantung kemih, dan nantinya keruh yang nampak pada perbatasan antara kedua
akan memicu perkembangbiakan bakteri yang cairan.
menyebabkan infeksi saluran kantung kemih. 1.2 Tujuan Praktikum
Seseorang yang mempunyai kebiasaan buruk Tujuan dari dilaksanakannya praktikum unit
yaitu selalu menahan pipis bisa membuat ia urinealisis ini adalah untuk menentukan beberapa
kehilangan kontrolnya untuk mengatur keadaan sifat urine dan melakukan uji coba atas beberapa
kapan dirinya siap untuk pipis. Ada kemungkinan kemungkinan adanya abnormalitas di dalam urine,
ketika ia pipis deluan sebelum sampai ke toilet, seperti kandungan glukosa dan protein.
serta tubuh akan punya resiko mengalami 1.3 Manfaat Praktikum
ketidakseimbangan metabolisme dan elektrolit. Manfaat dari dilaksanakannya praktikum unit
Cairan dari urin ini memiliki berbagai macam urinealisis ini adalah agar mahasiswa mampu
sifat fisik. Urin dikatakan normal apabila menentukan beberapa sifat urine dan melakukan
berwarna kuning gading, apabila urin tidak uji coba atas beberapa kemungkinan dari adanya
berwarna maka penyebabnya yaitu konsentrasi kondisi abnormalitas di dalam urine, seperti
terseuksi, apabila urin berwarna coklat maka kandungan.glukosa dan protein.
2. KAJIAN PUSTAKA dehidrasi, penyakit liver, kerusakan otot atau
Urine merupakan suatu hasil metabolisme dari eritrosit dalam tubuh, serta gangguan ginjal dan
tubuh makhluk hidup yang dikeluarkan melalui gangguan saluran kencing (Andrizal, 2018).
ginjal dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli Salah satu penanda dari adanya kerusakan pada
permenit akan terbentuk filtrat 120 ml permenit. ginjal adalah ditemukan peningkatan kandungan
Filtrat tersebut akan mengalami reabsorbsi, difusi protein dalam urine atau dikenal dengan nama
dan eksresi oleh tubuh ginjal yang akhirnya proteinuria. Urine normal biasanya sangat sedikit
terbentuk 1 ml urine permenit. Pemeriksaan urine mengandung protein, peningkatan kandungan
selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan protein pada urine yang lebih dari 150 mg/24 jam
salurannya juga bertujuan untuk mengetahui (10-20 mg/dL) menandakan adanya peningkatan
kelainan diberbagai organ tubuh seperti hati, kerja dari filtrasi glomerulus akibat kerusakan dari
empedu dan pankreas (Fitriani, 2021). glomerular. Salah satu cara untuk mendeteksi
Proses pembentukan urine pada sistem eksresi protein dalam urine ialah dengan urinealisis.
manusia terbagi menjadi tiga tahapan yaitu Urinealisis adalah analisis karakteristik fisik,
filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi. Filtrasi atau kimia dan mikroskopik pada urine. Urinealisis
penyaringan merupakan proses menyaring cairan telah dilakukan sejak 6000 tahun yang lalu dan
dalam darah, sebelum kembali ke paru-paru dan merupakan pemeriksaan yang penting dalam
jantung. Glomerulus merupakan bagian ginjal menegakkan berbagai kondisi diagnosis klinis.
yang bertugas untuk menyaring cairan, seperti air, Pemeriksaan ini masih tetap digunakan sampai
glukosa, urea, dan ion anorganik. Sedangkan sekarang karena murah, mudah dan cepat
protein dan darah tidak bisa menembus dilakukan sehingga direkomendasikan sebagai
glomerolus, sehingga akan tetap berada di pemeriksaan awal dan rutin semua pasien sesuai
pembuluh darah, semua zat sisa metabolisme indikasi (Tangkin, 2016).
tersebut kemudian disimpan di kapsul bowman. Tingginya kadar gula dalam urine dapat
Cairan ini dinamakan urine primer. Penyeran menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang salah
kembali atau Reabsorbsi merupakan proses dalam cara tubuh mengelola glukosa. Monitoring
penyerapan kembali, terjadi di bagian tubulus pH air seni penting dilakukan untuk mengetahui
kontortus proksimal, berfungsi untuk menyerap tinggi rendahnya kadar gula dalam air seni. Air
kembali zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. seni dengan pH yang cenderung asam dapat
Cairan ini dinamakan urine sekunder. Augmentasi memungkinkan bahwa orang tersebut menderita
merupakan proses pengumpulan, disini terjadi diabetes. Diabetes merupakan penyakit yang
pengumpulan cairan dari tahapan sebelumnya. disebabkan oleh kadar gula darah tinggi. Diabetes
Proses pengumpulan cairan terjadi dibagian juga dapat dianggap sebagai penyakit yang
tubulus kontortus distal. Pada tahap ini masih disebabkan oleh kelainan reaksi kimia dalam hal
terjadi penyerapan cairan berupa klor, urea dan penggunaan yang tepat dari karbohidrat, lemak,
ion natrium. Cairan tersebut akan dibawa ke dan protein dari makanan karena kekurangan
rongga ginjal. Kemudian urine tersebut dibuang pengeluaran atau kekurangan insulin. Kadar gula
ke luar tubuh melalui ureter, uretra dan kantung darah normal cenderung meningkat sedikit tapi
kemih. Cairan yang dihasilkan melalui tahap semakin lama setelah berusia 50 tahun, terutama
augmentasi ini telah berbentuk zat urine yang pada orang yang tidak aktif (Hidayat, 2020).
sebenarnya (Rinawati, 2021).
Metode mengamati warna urine sudah 3. METODE PRAKTIKUM
dilakukan sejak lama untuk melengkapi diagnosa 3.1 Waktu dan Tempat
penyakit yang tengah diderita seorang pasien. Praktikum unit urinealisis dilaksanakan pada
Pengamatan dengan panca indra manusia Senin, 25 April 2022, Pukul 13.00 – 14.40 WITA.
dilakukan untuk meneliti dan menganalisa warna Bertempat di Laboratorim Zoologi Lantai 3
urine seseorang dan menghubungkannya dengan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
penyakit yang diderita pasien tersebut. Dalam Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
bidang medis, pemeriksaan urine sebagai 3.2 Alat dan Bahan
diagnosis dibidang kesehatan telah lama Alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan
dikerjakan. Penggunaan panca indra digunakan I, untuk menganalisisis fisik yaitu urine berpuasa,
untuk mengamati ciri-ciri suatu penyakit melalui urine tidak berpuasa dan kertas lakmus. Alat dan
warna urine. Kidney atau ginjal merupakan organ bahan yang digunakan pada kegiatan II, untuk
yang cukup penting dalam pembuangan sampah melakukan uji coba kandungan glukosa yaitu
sisa metabolisme yang terjadi pada tubuh tabung reaksi, rak tabung reaksi spiritus, kaki tiga,
manusia. Kelainan pada warna urine dapat gelas kimia, spoit, urine berpuasa, urime tidak
mengindikasikan kemungkinan adanya infeksi, berpuasa dan larutan benedict.
Alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan sulfosalisilat 20% menggunakan spoit yang ditetes
III, untuk melakukan uji coba kandungan protein dengan hati-hati. Selanjutnya amati perubahan
yaitu tabung falcon, centrifuge, pipet tetes, spoit, yang terjadi, apabila ada protein maka satu
gelas pengukur, kertas lakmus, urine berpuasa, endapan keruh akan nampak pada perbatasan
urine tidak berpuasa, asam asetat 10%, dan asam antara cairan urine dan cairan sulfosalisilat.
sulfosalisilat 20%. Kemudian catat hasilnya dan ulangi percobaan
3.3 Prosedur Kerja dengan menggunakan sampel urine tidak berpuasa
Kegiatan I untuk menganalisis fisik urine, menggunakan langkah-langkah yang persis sama.
langkah pertama yang harus dilakukan yaitu
menyiapkan urine yang akan diamati, urine disini 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu sampel urine berpuasa dan sampel urine 4.1 Hasil Pengamatan
tidak berpuasa. Selanjutnya lakukan pengamatan Tabel 4.1.1 Analisis Fisik
secara langsung dengan melihat kondisi fisik No Nama Warna pH Keterangan
berupa warna urine secara langsung, lalu catat 1 Berpuasa Kuning 6 Pigmen
hasilnya beserta kemungkinan penyebabnya. gading normal
Selain warna urine, lakukan juga pengamatan 2 Tidak Kuning 7 Naiknya
terhadap pH urine dengan menggunakan kertas berpuasa pekat Melamin
lakmus yang dicelupkan pada sampel urine
berpuasa, dan sampel urine tidak berpuasa. Tabel 4.1.2 Hasil Kandungan Glukosa
Kegiatan II untuk menganalisis kandungan No Nama Warna Hasil
glukosa di dalam urine, langkah pertama yang 1 Berpuasa Biru -
harus dilakukan yaitu siapkan 2 buah tabung 2 Tidak berpuasa Biru -
reaksi bersih dan beri nomor atau nama sebagai
pembeda antara kedua tabung reaksi, selanjutnya
Tabel 4.1.3 Hasil Kandungan Protein
letakkan kedua tabung pada pada rak tabung
No Nama Warna Hasil Keterangan
reaksi, setelah itu masukkan 8 tetes urine berpuasa
menggunakan pipet tetes ke dalam tabung 1 dan 8 1 Berpuasa Kuning - Tidak ada
tetes urine tidak berpuasa menggunakan pipet tets gading endapan
ke dalam tabung 2, selanjutnya tambahkan 5 ml 2 Tidak Kuning - Tidak ada
larutan atau reagent benedict menggunakan spoit berpuasa gading endapan
ke dalam masing-masing tabung reaksi yang
sebelumnya telah dimasukkan kedua sampel 4.2 Pembahasan
urine. Bersamaan dengan itu panaskan air Praktikum unit urinealisis yang dilaksanakan
secukupnya di dalam gelas kimia menggunakan pada hari Senin, 25 April 2022. Bertempat di
spiritus sampai air mendidih. Setelah itu, letakkan Laboratorium Zoologi, dengan tujuan untuk
kedua tabung reaksi yang berisi urine dan larutan menentukan sifat urine dan melakukan uji coba
benedict tersebut ke dalam air mendidih yang atas beberapa kemungkinan adanya abnormalitas
telah disediakan selama 5 menit. Selanjutnya di dalam urine.
pindahkan atau angkat kedua sampel urine dari Praktikum ini menggunakan metode uji coba
pemanas dan baca hasilnya sesuai dengan daftar dengan menggunakan sampel urine berpuasa dan
yang ada pada buku penuntun. urine tidak berpuasa, yang dimana urine berpuasa
Kegiatan III untuk menganalisis kandungan didapatkan dengan berpuasa dan tidur selama 5
protein pada urine, langkah pertama yang harus jam, kemudian sampel yang diambil yaitu urine
dilakukan yaitu menyiapkan kedua sampel urine pertama pada saat bangun tidur. Sampel tidak
berpuasa dan urine tidak berpuasa. Masukkan berpuasa diambil dengan kondisi urine pada saat
sampel urine berpuasa secukupnya ke dalam normal dan beraktivitas khususnya makan dan
tabung falcon, lalu masukkan tabung falcon yang minum.
berisi urine berpuasa ke dalam centrifuge, lalukan Kegiatan pertama yaitu Analisis fisik sampel
pemusingan selama 15 menit. Setelah pemusingan urine yang memiliki tujuan untuk mengetahui
selesai, ambil 3 ml dari larutan supernatan urine warna dan bau pada sampel serta kemungkinan
berpuasa dan masukkan ke dalam tabung reaksi. penyebabnya. Didapatkan hasil bahwa pada
Kemudian lakukan uji pH dengan menggunakan pengujian pertama sampel urine yang berpuasa
kertas lakmus. Bila pH nya alkalin (basa), maka berwarna kuning gading dan samar berbau
tambahkan asam asetat 10% menggunakan pipet amoniak dengan kemungkinan penyebabnya yaitu
tetes sedikit demi sedikit sampai menjadi asam. pigmen urine normal, adapun pada sampel kedua
Apabila urine sudah menjadi asam, langkah yaitu urine yang tidak berpuasa berwarna kuning
selanjutnya yaitu menambahkan 3 ml larutan asam pekat dan berbau amoniak dengan kemungkinan
penyebabnya itu naiknya pigmen melamin yang 5. KESIMPULAN
memberikan warna pada urine akibat telah Praktikum unit urinealisis yang dilaksanakan
beraktivitas serta bau amoniak dikarenakan pada hari Senin, 25 April 2022. Bertempat di
sebelumnya telah makan, dan minum obat. Laboratorium Zoologi, dengan tujuan untuk
Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan menentukan sifat urine dan melakukan uji coba
bahwa urine normal akan berwarna kuning gading atas beberapa kemungkinan adanya abnormalitas
serta samar tercium bau amoniak. Sedangkan di dalam urine.
urine akan berwarna kuning pekat apabila terjadi Berdasarkan data hasil pengamatan yang
kenaikan pigmen melamin, urine akan berbau diperoleh dari kegiatan pertama, diketahui bahwa
amoniak dikarenakan pberkaitan dengan aktivitas sampel urine berpuasa berwarna kuning gading
dan gaya hidup, termasuk asupan makanan, dan samar bau amoniak, dikarenakan kondisi
minuman, obat dan suplemen. pigmen urine normal. Sedangkan sampel urine
Kegiatan kedua yaitu analisis kimia untuk tidak berpuasa berwarna kuning pekat dan berbau
mengetahui kandungan glukosa di dalam urine amoniak, dikarenakan naiknya pigmen melamin
dengan menggunakan larutan atau reagent serta faktor aktivitas khususnya makan dan
benedict. Didapatkan hasil bahwa pada pengujian minum obat.
pertama sampel urine berpuasa berwarna biru Berdasarkan data hasil pengamatan yang
yang menandakan bahwa hasilnya negatif dan diperoleh dari kegiatan kedua pengujian glukosa,
tidak mengandung glukosa. Begitu pula dengan diketahui bahwa kedua sampel urine yaitu urine
pengujian sampel urine tidak berpuasa berwarna berpuasa dan urine tidak berpuasa, tidak
biru yang menandakan bahwa hasilnya negatif dan mengandung glukosa karena sistem urogenital
tidak mengandung glukosa. berjalan dengan baik sehingga tidak terjadi
Kondisi dimana terdapat glukosa di dalam kebocoran glukosa pada urine
urine dinamakan glikosuria. Glikosuria yaitu suatu Berdasarkan data hasil pengamatan yang
kondisi yang dimana urine mengandung lebih diperoleh dari kegiatan ketiga pengujian protein,
banyak gula atau glukosa dari jumlah normal. diketahui bahwa kedua sampel urine yaitu urine
Glikosuria umum terjadi akibat kadar gula darah berpuasa dan urine tidak berpuasa, tidak
tinggi atau hiperglikemia. Meski demikian, mengandung protein karena sistem urogenital
penyebab urine mengandung glukosa bisa saja berjalan dengan baik sehingga tidak terjadi
terjadi ketika seseorang mengalami kerusakan kebocoran protein pada urine.
pada ginjal.
Kegiatan ketiga yaitu analisis kimia untuk 6. REFERENSI
mengetahui kandungan protein di dalam urine Andrizal, A., Hidayat, A., Angraini, T., Yefriadi,
dengan menggunakan larutan sulfosalisilat. Y., Rusfandi, R., & Chadry, R. 2018.
Didapatkan hasil bahwa pengujian pertama Pembuatan Histogram Dan Pola Data
sampel urine berpuasa apabila diberi larutan Warna Urine Berdasarkan Urinealisis
sulfosalisilat maka tidak ada perubahan warna Menggunakan Mini PC. Jurnal RESTI
yang terjadi dan juga tidak terdapat endapan, hal (Rekayasa Sistem dan Teknologi
ini menandakan bahwa hasilnya negatif atau urine Informasi). Vol. 2(3); 722-727.
tidak memiliki kandungan protein. Begitu pula Tangkin, C. P., Mongan, A. E., & Wowor, M. F.
dengan pengujian sampel urine tidak berpuasa 2016. Gambaran protein urine pada pasien
apabila diberi larutan sulfosalisilat maka tidak ada tuberkulosis paru dewasa di RSUP Prof. Dr.
perubahan warna yang terjadi dan juga tidak RD Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik
terdapat endapan, hal ini menandakan bahwa (ebm). Vol. 4(2).
hasilnya negatif atau urine tidak memiliki Hidayat, A. D. O., Oyama, S., & Riyadi, A. 2020.
kandungan protein. Pengamatan pH Air Seni Berbasis IoT
Kondisi dimana terdapat protein di dalam urine Menggunakan Arduino Uno untuk
dinamkan albuminuria. albuminuria terjadi ketika Mendeteksi Penyakit Diabetes. Jurnal
urine mengandung protein dalam jumlah yang Seminar Nasional Dinamika Informatika
terlalu banyak. Bocornya protein ke dalam urine Vol. 4(1); 43-45.
biasanya disebabkan oleh rusaknya pembuluh Rinawati. 2021. Buku IPA Terpadu: Ilmu
darah kecil (glomeruli) pada ginjal, sehingga tidak Pengetahuan Alam Kurikulum 2013. Jawa
dapat menyaring darah dengan baik. Tengah: Pustaka Rumah Cinta.
Fitriani, L., Firawati., & Raechan. 2021. Buku
Ajar Kehamilan. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai