FAKULTAS FARMASI
LAPORAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN KE 4
OLEH:
NAMA : AHMAD ADI MUHTAROM
STANBUK : 15020210116
KELAS/KLS : C11/2 (DUA)
PJ MATERI : IRMAWAN
BAB 1. PENDAHULUAN
5. Nitrit
Infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan oleh bakteri yang
membuat enzim yang mengubah nitrat menjadi nitrit.
Ditandai dengan molekul nitrit dalam urin
6. Leukosit dan esterase
Enzim leukosit dan esterase yang ditemukan dalam sel
darah putih. Adanya leukosit esterase dalam urin
merupakan tanda perandangan yang disebabkan oleh
infeksi saluran kencing (Rahmi et al., 2022).
Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI) menganjurkan
pemeriksaan urine dilakukan paling lambat 2 jam dari waktu urine di
tampung. Penundaan pemeriksaan urine selama 2 jam tanpa disimpan
pada suhu 2-8 oC dan tanpa penambahan zat pengawet dapat
menurunkan kualitas hasil pemeriksaan terutama jumlah eritrosit pada
urine. Hal tersebut terjadi karena eritrosit cepat hancur dalam urine
encer dan sifat urine yang hipotonis sehingga eritrosit pada sedimen
urine membengkak dan lisis menyebabkan jumlah (Parwati et al.,
2022).
4.1 Hasil
A. Pemeriksaan warna, bau dan pH urine
No Penilaian Hasil
NO Penilaian Hasil
1. Eritrosit Ada
2. Leukosit Ada
3. Leukosit Tidak ada
4. Gambar Eritrosit = jika ada Urin 1 (10x) dalam 40x)
Urin 2 (10/40) Urin 3 (40)
5. Gambar leukosit = jika ada Urin 2 (40x)
6. Gambar kristal asam urat= Urin 4 (40x) epiel
jika ada
1. Volume 50 mL
pinometer
2. Berat 31, 64 gram
piknometer
kosong
3. Berat 80,88 gram
pinometer
+ urin
4. Berat urin 49,24 gram
5. Rumus 𝐵. 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 𝑢𝑟𝑖𝑛 − 𝐵. 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
perhitunga
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
n BJ urin
6. Hasil BJ 0,984 g/mL
urin
7. Nilai 1, 015-1,025
normal BJ
urin
8. Kesimpulan Tidak memenuhi persyaratan
4.2 Pembahasan
Dan hasil yang didapat adalah positif (3+) dengan glukosa 2-3,5 gr%.
Urin normal akan memiliki kadar glukosa yang sedikit pada orang
dewasa hanya 2-20 mh/100mL urin. Kadar glukosa yang ada didalam
urin tergantung dari kadar glukosa dalam darah. Memiliki tujuan
untuk memeriksa dengan cara kuantitatif jika ada glukosa dalam
urin.
Untuk percobaan protein urin, hasil yang didapat tidak ada
endapan yang terbentuk. Jadi hasilnya adalah urin tersebut normal
karena negatif(-) dengan tidak adanya kekeruhan. Bila dalam
keadaan normal terdapat protein diuri. Jika peningkatan kadar protein
didalam urin adanya penyakit ginjal dalam tubuh. Memliki tujuan yang
sama untuk memeriksa dengan cara kualitatif jika memiliki protein
dalam urin.
5.1 Kesimpulan
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui saluran kemih didalam proses urinasi. Dilakukan
pemeriksaan fisika urin yang dilakukan dengan pemeriksaan warna urin, bau urin,
pH urin, bobot jenis (BJ), dan pemeriksaan sedimen urin (mikroskopik).
Sedangkan dalam pemeriksaan zat organik dalam urin dilakukan pemeriksaan
glukosa urin dan pemeriksaan protein urin . Dan pada saat praktikum didapatkan
hasil bahwa pada pemeriksaan warna dan pH urin termasuk memenuhi
persyaratan dan pemeriksaan bau urin tidak memenuhi. Hasil pemeriksaan
sedimen urin terdapat urin yang tidak normal dan urin yang tidak memenuhi pada
pemeriksaan bobot jenis (BJ). Adapun hasil dari pemeriksaan zat organik dalam
urin untuk pemeriksaan glukosa dalam urin memilki hasil positif (3+) dan untuk
pemriksaan protein dalam urin hasilnya negatig (-).
5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan analisis biokimia urin yang meliputi
pemeriksaan fisika urin dan pemeriksaan zat organik pada urin harus
memperhatikan, belajar, dan mengerti bagaimana prosedur kerjanya dan indikator
urin normal
DAFTAR PUSTAKA\
Lampiran LK