FAKULTAS FARMASI
PRAKTIKUM BIOKIMIA
LAPORAN PEMERIKSAAN FISIKA URIN
OLEH :
BAB 1 PENDAHULUAN
dibuang melalui urin atau air kemih. Selain itu sistem urinaria
mempunyai fungsi menjaga keseimbangan dalam tubuh dan
membuang produksi sisa-sisa didalam tubuh.
Proses metabolisme tubuh manusia seperti respirasi,
pencernaan dan sebagainya tentunya akan menghasilkan limbah, jika
tidak dikeluarkan maka akan dapat menyebabkan penyakit. Ada dua
komponen metabolism dalam tubuh manusia. Pertama adalah
komponen yang dapat digunakan kembali yang kemudian diserap
oleh tubuh melalui tubulus ginjal. Komponen kedua adalah komponen
yang tidak dibutuhkan tubuh dan akan dikeluarkan dalam bentuk urin.
Proses pengeluaran sisa metabolism yang tidak lagi dibutuhkan tubuh
diseut ekskresi.
Urin merupakan salah satu zat yang dikeluarkan oleh ginjal
kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui buang air kecil. Urin sangat
penting dalam proses menjaga homeostatis dalam tubuh, karena
sebagian besar pengeluaran cairan tubuh adalah melalui urin. Normal
atau tidaknya urin seseorang tergantung dari kandungan urin itu
sendiri. Urin sebenarnya bisa dijadikan sebagai indicator kondisi
tubuh seseorang.
Cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin
terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti
urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi
pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Urin dapat
menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi
akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi
akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.
Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika
molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih,
tidak
berwarna, bau khas dan menyebabkan
rasa terbakar pada lidah, mudah me-
nguap walaupun pada suhu rendah
dan mendidih pada suhu 78°, mudah
terbakar
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis ber
campur dengan semua pelarut organic
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kemasan
wadah non reaktif yang dirancang
untuk mencegah masuknya mikroba
4.1 Hasil
A. Pengumpulan data dan informasi
1. Pemeriksaan Warna, Bau dan pH Urin
No Penilaian Hasil
1. Warna normal urin Kuning muda – kuning tua
Hasil warna urin Urin pagi : kuning
Urin sewaktu : kuning muda
2. Bau urin normal Urin normal yang segar
memiliki bau yang khas
Hasil bau urin Urin pagi : bau khas
Urin sewaktu : bau khas
3. pH urin normal 4,8 - 7,4
Hasil pH urin Urin pagi : pH 6
Urin sewaktu : pH 6
4. *kesimpulan
a. Warna urin Memenuhi/tidak memenuhi
b. Bau urin Memenuhi/tidak memenuhi
c. pH urin Memenuhi/tidak memenuhi
2. Pemeriksaan Sedimen Urin
No. Penilaian Hasil A Hasil B
1. Eritrosit Ada Ada
2. Leukosit Tidak ada Tidak ada
3. Kristal asam urat Ada Ada
1. Volume piknometer 50 mL
= 0,9926 g/mL
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑑𝑎𝑛 𝑢𝑟𝑖𝑛−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
BJ urin sewaktu = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑢𝑟𝑖𝑛
81,98 𝑔𝑟𝑎𝑚−32,13 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 50 𝑚𝐿
49,85 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 50 𝑚𝐿
= 0,997 g/mL
4.2 Pembahasan
Urin merupakan salah satu zat yang dikeluarkan oleh ginjal
kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui buang air kecil. Urin sangat
penting dalam proses menjaga homeostatis dalam tubuh, karena
sebagian besar pengeluaran cairan tubuh adalah melalui urin. Normal
tidaknya urine seseorang tergantung dari kandungan didalam urine itu
sendiri. Karena itu urine dapat dijadikan sebagai indikator kondisi
tubuh seseorang, seperti dalam mendeteksi apakah seseorang
menderita dehidrasi ataupun untuk mendeteksi Kesehatan penyakit
diabetes melitus.
Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa pemeriksaan
terhadap sampel urin pagi dan sampel urin sewaktu, yaitu
pemeriksaan secara fisik yang meliputi (warna, bau, dan pH urin),
pemeriksaan bobot jenis urin, dan pemeriksaan sedimen urin.
Pada pemeriksaan warna pada sampel urin dilakukan dengan
memperhatikan warna urin melalui cahaya tembus dimana bertujuan
untuk melihat apakah warna urin yang dianalisis tersebut normal atau
abnormal. Setelah dilakukan pengamatan warna pada urin pagi hasil
diperoleh yaitu berwarna kuning. Sedangkan pada urin sewaktu hasil
yang diperoleh yaitu berwarna kuning muda dimana pada warna urin
tersebut memenuhi persyaratan warna urin normal yang berkisar
antara kuning muda sampai kuning tua. Sehingga dari pemeriksaan
warna urin dapat disimpulkan bahwa warna urin yang diperoleh
sesuai dengan teori yang ada mengenai warna urin normal.
Pada pemeriksaan bau pada sampel urin, dimana prinsipnya
itu mengamati bau urin secara langsung menggunakan indera
penciuman dengan cara mengkibas-kibaskan telapak tangan diatas
tabung reaksi yang berisi sampel. Adapun hasil yang diperoleh dari
bau urin pagi dan urin sewaktu yang tercium yaitu bau khas atau bau
pesing dimana memenuhi persyataran bau urin normal.
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini yaitu pada penguian
warna urin yaitu didapatkan hasil positif berwarna kuning muda-
kuning. Pada pengujian bau pada urin diperoleh hasil yaitu bau khas
atau bau pesing dimana memenuhi persyataran bau urin normal.
Pada pengujian pH pada urin pagi dan sewaktu diperoleh hasil yaitu
pH 6 yang dimana nilai pH urin tersebut termasuk pH golongan asam
yang berarti memenuhi persyaratan. Pada pengujian bobot jenis
didapatkan hasil urin pagi dan urin sewaktu yaitu dibawah bobot jenis
normal yaitu 0,9926 g/mL dan 0,997 g/mL, yang dimana bobot jenis
normal berkisar antara 1,015 g/mL - 1,025 g/mL sehingga disimpulkan
bahwa bobot jenis urin tersebut tidak memenuhi syarat. Pada
pemeriksaan sedimen hasil yang didapatkan setelah disentrifuge
adalah terbentuk endapan/sedimen yang akan dilihat dibawah
mikroskop dan pada perbesaran 10× terdapat kristal asam urat
kemudian pada perbesaran 40× terdapat eritrosit tetapi tidak terdapat
leukosit sehingga urin tersebut dapat dikatakan tidak normal.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini yaitu, diharapkan kepada
praktikkan agar melakukan praktikum secara hati-hati agar sampel
yang digunakan tidak tumpah dan mengotori tempat disekeliling meja
agar kita dapat melakukan praktikum secara lancar dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti, Eka, dkk. 2021. Teori Anatomi Tubuh Manusia. Aceh : Yayasan
Penerbit Muhammad Zaini.
Nugraha, Jusak, dkk. 2019. Analisis Cairan Tubuh dan Urine. Surabaya :
Airlangga University Press.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1) Pemeriksaan Warna Urin
3) Pemeriksaan pH Urin
LEMBAR KERJA