PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Urin atau air senia atau air kencing adalah cairan sisa yang di eksresikan
oleh ginjal yang dikeluarkan dari dalam tubuh dalam melalui proses uranasi
( ferdiyanti,2019 ).
Urinalisis adalah tes yang di lakukan pada sampel tes pasien untuk tujuan
penyakit seperti diabetes mellitus dan tekanan darah tinggi ( hipertensi ) ,dan
Adapun berbagai jenis sampel urine antara lain urine sewaktu, urine pahit,
urine posprandial, urine 24 jam serta urine 3 gelas dan 2 gelas pada pria
( Hartati, 2020 )
dari suatu obat terhadap seorang pasien dan efek suatu senyawa obat terhadap
senyawa obat yang lain. Hal inilah yang mendasarkan percobaan ini di
laksanakan.
B. Tujuan percobaan
3. untuk mengenal bau amonia dari hasil penguraian urea dalam urine.
C. Maksud percobaan
3. agar Mahasiswa dapat mengenal bau amonia dari hasil penguraian urea
dalam urine.
D. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan ini yaitu pada pemeriksaan bobot jenis urine
pada pemeriksaan bau urine menggunakan tabung reaksi sebagai wadah agar
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinalisasi ( Parwati, dkk ,2022 ).
Kusumah,2021 ).
1. urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan pada suatu waktu yang
2. urine pagi adalah urine yang dikeluarkan paling pagi setelah bangun
tidu.
5. urine 3 gelas dan urine 2 gelas adalah urine yang ditampung sejumlah
3 gelas.urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
3. bau tajam
1. tahap filtrasi
partikel berukuran kecil seperti garam gula dan urea dari darah.partikel
berguna bagi tubuh seperti air, glukosa, asam amino, vitamin dan
ion kalium, kalsium dan amonia juga dibuang pada tahap ini seperti
2023 )
1. leukosit dalam bahasa Inggris with blood call.bentuk warna, serta
jumlah dari sel darah putih lebih banyak dari eritrosit. jenis leukosit ada 5
warna dan sering disebut juga sebagai keping darah titik fungsi utama
mengandung purin. jika pada makanan tidak diubah maka kadar asam urat
urat. bila asam urat tertimbun pada jaringan di luar sendiri maka akan
membentuk topi atau tofus yaitu benjolan bening di bawah kulit yang berisi
kristal urat. kristal urat juga dapat menyebabkan timbulnya batu asam urat.
dan urbilinogen.
penting tentang kesehatan titik tes ini dapat digunakan untuk mendeteksi
masalah kesehatan seperti gangguan pada hati atau ginjal. hasil urine yang
ditangani, informasi dari tes urine dapat membantu dalam diagnosis Dini
infeksi pada saluran kemih penyakit ginjal dan hati ( Natsir, 2023 ).
syarat-syarat dari urine yang akan diperiksa adalah urine baru dan urine
yang diambil pada waktu pagi hari sehabis bangun tidur, urine baru di sini akan
lebih berguna karena belum terjadi perubahan apa-apa titik misalnya keasaman
bakteri, benda keton dan sebagainya. urine pagi lebih baik dipakai karena urine
ada beberapa pengawet urine yang sering digunakan antara lain timol,
permukaan sampel
esterase.
urine > 200 ml/24 jam disebut poleuri, bila jumlah urine 300 - 750 ml/24
jam disebut oliguri dan bila jumlah urine <300 ml/24 jam disebut anuri
malaria Tropika.
bersi kering, anti bocor, terbuat dari bahan transparan dan bertutup ulit,
berbuat dari plastik yang tidak transparan dengan volume ± 3000 ml.
( wiradharma,dkk,2019 ).
bau urine normal didekskripsikan sebagai bau amonia bau ini dapat
menjadi kuat pada yang pekat tetapi tidak menunjukkan infeksi pada
penyakit diabetes berat urin akan tercium bau keton yaitu seperti bau
buah masak yang tercium manis. pada keadaan infeksi bakteri, urine akan
bau urine normal lainnya seperti bau feses. yang disebabkan terdapatnya
jenis yang tinggi berhubungan dengan pol pemekatan ginjal, berat jenis
wiradharma,dkk,2019)
dan spoit. urine yang didapat dari aspirasi Subro publik ini sifatnya steril
dasar yang dapat dilakukan pada bidan adalah pemeriksaan reduksi atau
dan hormone
Bau : Tajam
pH rata-rata :6
d. Bau khas air kemi bila di biarkan telalu lama maka akan berbau
amoniak.
bb)/hari
Anak-anak ( 1 – 12 tahun ) 50 ml
Remaja ( 12 – 18 tahun ) 40 ml
METODOLOGI KERJA
A. Alat
1. Centrifuge
2. Gelas ukur
3. Laptop
4. Mikroskop
5. Piknometer
6. Pipet tetes
7. Pipet volume
8. Plat tetes
9. Senter
12. Thermometer
B. Bahan
1. Deek glass
2. Es batu
3. Kertas lakmus
4. Kertas pH
5. Objek glass
6. Pot urine
7. Urine sewaktu
C. Cara kerja
piknometer
5. Pemeriksaan mikroskop
e. Di homohenkan endapan
A. Tabel pengamatan
3. Tabel mikroskopik
Gambar Keterangan
B. Pembahasan
adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui sifat-sifat urine.
untuk mengetahui ada tidaknya albumin dalam urine dan untuk mengenal bau
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu deek glass, es
batu, kertas lakmus, kertas PH universal, objek Glass,pot urine, dan urine
sewaktu.
Adapun cara kerja pada percobaan ini Yaitu: dimulai pada pengerjaan
yang pertama yaitu; pengukuran bobot jenis, disiapkan alat dan bahan,
hingga tanda batas, didinginkan piknometer yang berisi urine di dalam es batu
piknometer berisi urine dan hitung BJ urine. Setelah itu dilanjutkan pada
pengerjaan warna urine dan bau urine; disiapkan alat dan bahan, dipipit urine
2-3 tetes urine ke plat tetes dicelupkan kertas PH 2-3 menit dan
disiapkan alat dan bahan, di pipet urine ke dalam tabung centrifuge selama 10
bawah mikroskop.
hasil yang didapatkan pada percobaan ini yaitu pada pemeriksaan bobot
jenis urine nilai atau hasil yang didapatkan yaitu 0,99 g/L. Dari jurnal farmasi
hasil yang kami peroleh memiliki nilai yang sangat rendah sehingga tidak
warna kuning pucat menunjukkan urine aman atau tidak dehidrasi (Deden,
hasil yang didapatkan pada pemeriksaan bau urine yaitu berbau amonia.
menyatakan bahwa urine normal berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau
chemistry, nilai rata-rata ph urine normal yaitu 6,0 titik Bila PH < 6,0 yang
2020).
teknologi nuklir nasional vol 9 .no 16. menyatakan bahwa alat centrifuge bisa
mengalami kerusakan akibat kondisi ruangan dan suplai udara tekan yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada pemeriksaan jenis urine hasil akhir yang di dapatkan yaitu 0,99 g/L
2. Bau dan warna urine termasuk dalam dalam kriteria urine normal,berbau
B. Saran
1. Laboratorium
alat dan bahan yang lengkap agar praktikum dapat terlaksana dengan
semestinya.
2. Asisten
Adapun saran untuk asisten yaitu semoga dapat lebih sabar nantinya
“EGC :Jakarta
Chasrum hasani, 2019. “ Sistem mikrobiologi amonia pada eskresi tubuh” seminar
Ferdyanti . A.u, 2019“ Teknik hitung leukosit dan britrosit urine” uwais inspirasi :
ponorogo.
Hartati & tri ,2020 “ pedoman praktikum biokimia” chakra brahmanda lentera :
Kediri
Maryani siti, dkk, 2023. “ Asuhan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana”
getpress Indonesia.
Naiud, dkk, 2014. “pengaruh penundaan waktu terhadap hasil urinalisis sediaan
Porwati, dkk, 2020. “ perbedaan hasil pemeriksaan sedimen urine dengan variasi
Rini puji & pujiana dewi. 2022 “ konsep dan skill laboratorium ilmu biomedik dasar
Rohman father, 2020 “sistem reproduksi keasaman dan warna urine sebagai indikasi
Shafira, dkk, 2019. “ perbedaan pengaruh air alkali dengan air mineral.terhadap status
Supropti erni, 2023 “ buku DIII kebidanan” mahakarya citra utama : Jakarta selatan.
Tandra, 2018 “ dari diabetes mewnuju ginjal penunjuk praktis mencegah dan
menhgalahkan sakit ginjal dengan diet benar dan hidup sehat.” Pt gramrdia :
Jakarta.
Triarjo, dkk, 2016. “ analisis kerusakan centrifuge pada proses pemisahan uranie
Untari, dkk, 2023 “ buku anatomi dan fisiologi” penerbit NEM : jawa tengah
Wiradharma danny, 2019 “ urinalisis teori dan praktikum” segung serto : Jakarta.
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
4. Pemeriksaan pH urine
Di celupkan kertas lakmus biru dan lakmus merah dan amati perubahan
warnahnya
Di homogenkan endapan
Diketahui :
1. Volume urine : 50 ml
Ditanya : BJ urine ?
86 , 1−36 , 6
¿
50
49 , 5
¿ +¿
50
= 0,99 g/l