BAB 1 PENDAHULUAN
4.2 Pembahasan
Urin merupakan hasil filtrasi ginjal, berupa larutan yang kompleks
dan mengandung bermacam-macam bahan organik dan anorganik.
Yang susunannya tergantung dari bahan-bahan yang dimakan,
keadaan metabolisme tubuh, dan kemampuan ginjal untuk
mengadakan seleksi.
Urin dapat menjadi parameter yang digunakan untuk
mendiagnosa adanya gangguan fisiologi pada sistem ekskresi.
Sehingga dapat dilakukan beberapa prosedur tertentu dalam pengujian
pada urin
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu untuk menentukan
kepekatan urine dengan mengukur bobot jenisnya, pemeriksaan
warna dan bau urin, pemeriksaan derajat keasaman urin, pemeriksaan
sedimen urin dan pemeriksaan zat organik urin.
Pada pemeriksaan bobot jenis, dilakukan pengukuran bobot
jenis urin dengan menggunakan piknometer pada suhu kamar 25 oC.
Alasannya adalah karena pada suhu yang tinggi, massa larutan (urin)
akan berkurang karena terdapat kemungkinan penguapan.
Sebaliknya, pada suhu rendah, massa larutan (urin) akan bertambah
karena terdapat kemungkinan pembekuan. Oleh karena itu,
pengukuran bobot jenis akan lebih baik jika dihitung pada kondisi suhu
kamar yaitu sekitar 25oC.
Pengukuran bobot jenis bertujuan untuk mengetahui tingkat
kepekatan urin. Semakin kecil bobot jenis urin, semakin besar
diuresis. Dimana bobot jenis normal pada urin adalah 1,005-1,026. BJ
yang rendah dapat dimiliki pada penderita penyakit ginjal seperti
glomerulonefritis, pielonefritis, defisiensi ADH, gangguan metabolit
seperti diuretic osmotic pada DM, atau hidrasi berat berkepanjangan.
leukosit, tetapi ditemukan asam urat dan sel epitel, sedangkan pada
urin sewaktu tidak ditemukan eritrosit, leukosit, sel epitel. Dari hasil
praktikum, diperoleh hasil bahwa kedua sampel urin mengandung
komponen Kristal asam urat dan satu sampel memiliki sel epitel,
namun jumlahnya dalam batas yang normal.
Pada pemeriksaan zat organik, dilakukan pemeriksaan secara
kualitatif adanya glukosa dalam urin. Pemeriksaan dilakukan
berdasarkan reaksi reduksi urin terhadap reagen Benedict.
Alasan digunakan reagen benedict adalah karena glukosa
dapat mereduksi ion kupri dalam larutan alkalis menjadi ion kupri dan
mengendap dalam bentuk CuO dan Cu2O berwarna kuning hingga
merah bata. Terjadinya perubahan tersebut setelah urin diteteskan
pada reagen benedict menunjukkan bahwa urin mengandung glukosa,
yang mengindikasikan bahwa fungsi ginjal yang tidak normal. Dari
hasil praktikum, diperoleh hasil kedua sampel urin berwarna jernih dan
kehijau-hijauan agak keruh tanpa endapan yang menandakan bahwa
urin tidak mengandung glukosa karena tidak terjadi perubahan pada
reagen Benedict.
Dari hasil setiap pemeriksaan, dapat diinterpretasikan bahwa
urin yang dianalisis masih dalam keadaan yang normal dan
menunjukkan bahwa fisiologis ginjal dari kedua probandus masih
normal.
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dari
data klinis pemeriksaan fisika dan zat organic urin menunjukkan urin
yang dianalisis masih dalam keadaan yang normal. Dimana probandus
dengan urin pagi dan sewaktu memiliki berat jenis 1,012869 dan
0,9955364, pH urin berturut-turut 6 dan 7, memiliki warna urin kuning
dan bening, bau urin berupa bau amoniak/pesing, dan terdapat Kristal
asam urat pada kedua urin tersebut yang masih dalam range
berdasarkan literature sehingga menunjukkan bahwa fisiologis ginjal
dari probandus masih normal.
5.2 Saran
Disarankan kepada pihak laboratorium untuk melengkapi alat
dan bahan laboratorium agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Bijanti Retno,dkk., 2010, Buku Ajar Patologi Klinik Veteriner edisi I, Pusat
Penerbitan dan Percetakan Unair, Surabaya.
Ferdhyanti Ulfa, 2019., Teknik Hitung Leukosit dan Eritrosit Urine, Uwais
Inspirasi Indonesia, Sidoarjo.
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
a. Pemeriksaan Bobot jenis urin
b. Pemeriksaan pH Urin
2. Perhitungan :
Bobot Jenis
1. Urin pagi
Diketahui :
Pikno kosong = 29,8414 gram
Pikno + urin = 80,4849 gram
Volume urin = 50 mL
Dit : Bobot jenis urin ……?
Penyelesaian :
BJ = (berat pikno kosong + urine) – ( pikno kosong)
Volume piknometer
=80,4849 gram – 29,8414 gram
50 mL
= 1,012869 g/mL
2. Urin sewaktu
Dik : Pikno kosong = 32,3002 gram
Pikno + urin = 82,0771 gram
Volume urin = 50 mL
Dit : Bobot jenis urin ……?
Penyelesaian :
BJ = (berat pikno kosong + urine) – ( pikno kosong)
Volume piknometer
= 82,0771 gram – 32,3002 gram
50 mL
= 0,9955364 g/mL
3. Gambar
1. Pemeriksaan pH Urin
b) Urin Sewaktu