Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BIOFARMASI FARMAKOLOGI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN
“SISTEM PERKEMIHAN “

DISUSUN OLEH :
NAMA : AHMAD ADI MUHTAROM

STAMBUK :15020210116
KELAS : C11

KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : AQILA ALVIOLA BANI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
1.Sebutkan komponen sistem perkemihan serta fungsinya!
Jawab:
Organ sistem perkemihan terdiri atas ginjal, kandung kemih, dan uretra. Sistem
perkemihan mempunyai dua ginjal untuk menjaga fungsi ekskresi. Organ ini memproduksi
urin yang berisikan air, ion-ion, dan senyawa-senyawa solute yang kecil Urin
meninggalkan kedua ginjal dan mele wati sepasang ureter menuju danditampung sementara
pada kandung kemih, selanjutnya terjadi proses ekskresi urin yang dinamakan miksi, terjadi
ketika adanya kontraksi dari otot-otot kandung kemih menekan urin untuk keluar melewati
uretra dan keluar dari tubuh (Muttaqin& Sari, 2014).
Dan adapun fungsi-fungsi organ tersebut:
• Ginjal, mempunyai fungsi yang sebagian besar membantu mempertahankan stabilitas
lingkungan cairan internal antara lain: pengaturan keseimbangan air dan elektrolit di
tubuhn, pengaturan keseimbangan asam basa tubuh, pengaturan volume plasma,
mengeluarkan (mengekskresikan) produk-produk akhir (sisa) metabolism tubuh,
mengeluarkan banyak senyawa asing, meghasilkan eritropoietin dan rennin
(Sherwood,2009).
• Kandung kemih, berfungsi menampung urin dari ureter dan kemudian
mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih), Kandung
kemih mempunyai kapasitas maksimal dalam menampung urin, dimana pada orang
dewasa besarnya adalah + 300-450 ml. Kadung kemih pada saat kosong terletak di
belakang simfisis pubis dan pada saat penuh berada di atas sim/isis sehingga dapat di
palpasi dan diperkusi (Muttaqin & Sari, 2014).
• Uretra, Panjang uretra pada pria dewasa antara 23-25 cm yang berfungsi sebagai
saluran eproduksi sedangkan panjang uretra pada wanita antara 3-5 cm Perbedaan
panjang inilah yang memyebabkan keluhan hambatan penpeluaran urin lebih senng
terjadi pada pria (Purnomo, 2014).

2. Jelaskan tentang Proses pembentukan urin pada manusia!


Jawab:
Proses pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah bear cairan yang bebas protein dari
kapiler glomerolus ke kapsula Bowman. Glomerolus ber fungsi sebagai ultrafiltrasi pada
simpai Bowman untuk menampung hail filtrasi dari glomerolus. Hasil filtrasi dari glomerolus
selanjutnya melewati proses penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring dan sisa cairan
(hasil filtrasi) akan diteruskan ke piala ginjal Proses penyerapan in akan terjadi dalam tubulus
ginjal. Urin yang berasal dari darah di bawa oleh arteri rènalis masuk ke dalam ginjal Langkah
pertama proses pembentukan urin adalah ultrafiltrasi darah atau plasma dalam kapiler
glomerolus berupa air dan kristalo id, selanjutnya di dalam tubuli ginjal disempurnakan
dengan proses reabsorpsi zat-zat yang esensial dari cairan filtrasi untuk dikembalikan ke
dalam darah, selanjutnya melakukan proses sekresi, dimana pada proses sekresi tubulus ginjal
dapat menyekresi atau menambah zat-zat ke dalam cairan filtrasi selama metabolisme sel-sel
membentuk asam dalam jumah besar (Syaifuddin, 2009).

3. Jelaskan defenisi dari :


a.Nefron
b.Fitrat
c.Laju filtrasi glomerulus
Jawab:
a. Nefron merupakan unit fungsional terkecil ginjal, Nefron terdiri atas glomerulus,
tubulus kontortus (TC) proksimalis, Loop of Henle, tubulus kontortus (TC) distalis,
dan duktus kolegentes.
b.Filtrat adalah hasil penyaringan yang di hasilkan dari filtrasi.
c.Laju filtrasi glomerulus (LFG) adalah kecepatan filtrasi volume plasma melalui
ginjal per unit waktu per luas permukaan tubuh (LPB) dan merupakan salah satu
indikator utama untuk pemantauan fungsi ginjal.

4. Jelaskan komponen dari nefron beserta fungsinya masing-masing!


Jawab:
• Glomelorus, bola kapiler dari arteriol a-fferent yg bersatu menuju arteriol e-fferent,
berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dalam darah.
• Kapsula Bowman, bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus berfungsi untuk
mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
• Tubulus adalah tempat penyerapan kembali urin primer
(proses reabsorbsi). Tubulus terbagi 3 beseta fungsinya yaitu:
PROXIMAL :Reabsobsi cairan dari tubuli dan mensekresi kedalam cairan tubuh.
Ansa henle (letter U): Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari
cairan tubulus dan sekresi bahanbahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu,
berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan dilusi urin.
Distal: reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu Duktus Colectifu
• Duktus Colectifus, 1 Duktus pengumpul menerima cairan dari delapan nefron yang
berlainan. Dan adapun fungsinya sebagai tempat pengumpul terbenam ke dalam
medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal (Anatomi
FKIK UMY,2019).

5. Jelaskan efek sistem saraf simpatis terhadap organ perkemihan!


Jawab: Pada umumnya sebagian besar struktur entodermal,seperti hati, kandung empedu,
ureter, kandung kemih, dan bronkus dihambat oleh perangsangan simpatis namun
dirangsang oleh perangsangan parasimpatis. Perangsangan simpatis juga mempunyai
pengaruh metabolik, yakni menyebabkan pelepasan glukosa dari hati, meningkatkan
konsentrasi gula darah, meningkatkan proses glikogenolisis dalam hati ndan otot,
meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan kecepatan metabolisme basal, dan
meningkatkan aktivitas mental. Akhirnya, perangsangan simpatis dan parasimpatis juga
terlibat dalam tindakan seksual antara pria dan wanita (Iwan Dwi Cahyono,2009).
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono ID, Sasongko H, Primatika AD. Neurotransmitter Dalam Fisiologi Saraf


Otonom. JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) [Online]. 2009 Mar;1(1):42-55

Muttaqin, A. & Sari, K., 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan.
Jakarta: Salemba Medika.

Purnomo, B.B., 2014. Dasar-dasar Urologi. Edisi 3, Jakarta: CV Sagung Seto

Sherwood, L., 2009. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi VI, Jakarta: EGC.

Sistem Perkemihan 2019 IDK 1- PSIK FKIK UMY Al afik

Syaifuddin, H., 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa keperawatan. Edisi II,
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai