A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran discovery learning diharapkan peserta didik mampu menganalisis hubungan
antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia serta Menyajikan hasil
analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ yang meyebabkan
gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi dalam menanamkan karakter
jujur, disiplin, tanggung jawab, berpikir kritis dan komunikatif
B. KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dalam
kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi
manusia
4.8 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang meyebabkan gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi
C. MATERI PEMBELAJARAN
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA: GINJAL (Urinaria)
Ekskresi adalah proses pengolahan dan pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak
terpakai lagi dan akan membahayakan tubuh jika tidak dibuang. Sistem ekskresi pada
manusia terdiri dari 4 organ dasar, yaitu: Ginjal, Hati, Paru-paru, dan Kulit. Pembahasan kali
ini akan berfokus pada sistem urinaria atau sistem ekskresi yang menghasilkan urin (air seni)
dengan organ utamanya berupa ginjal.
STRUKTUR GINJAL
Sistem urinaria merupakan sistem eksresi utama. Sistem ini dijalankan oleh organ yang
disebut ginjal. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, dengan ukuran sekepalan tangan,
berjumlah sepasang (kanan dan kiri), terletak di pinggang bagian belakang. Dalam
menjalankan fungsinya, ginjal tidak bekerja sendiri, ginjal hanya berfungsi untuk
memproduksi urin, sedangkan pengeluarannya melalui saluran keluar ginjal yang terdiri dari
ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal dibagi dalam 3 bagian, korteks (kulit), medula
(sumsum), dan pelvis.
Gambar 2. Ginjal Manusia, sumber: biology 9th edition (Campbell, et. al.)
Korteks ginjal adalah lapisan terluar ginjal. Lapisan ini dipenuhi oleh pembuluh darah dan saluran-
saluran halus yang disebut dengan Nefron. Pada bagian ini terdapat gulungan pembuluh darah kapiler
yang disebut dengan Glomerulus. Glomerulus dibungkus oleh pangkal Nefron yang disebut Simpai
Bowman, struktur ini disebut Badan Malphigi. Selain Badan Malphigi, saluran Nefron yang berada
di wilayah korteks meliputi Tubulus Proksimal dan Tubulus Distal. Korteks berperan penting dalam
penyaringan darah dan penyerapan zat berguna dari dalam urin.
Medula merupakan lapisan ginjal yang berada di tengah-tengah. Medula mengisi sebagian besar
ginjal, dan merupakan wilayah yang penting bagi proses pemekatan urin. Medula berbentuk segitiga
tumpul, dan berisi kelanjutan saluran-saluran Nefron dari korteks. Namun tidak semua saluran
Nefron masuk ke Medula. Nefron yang menembus Medula disebut dengan Nefron Jukstamedulari,
sedangkan Nefron yang hanya ada pada Korteks disebut dengan Nefron Kortikal. Saluran Nefron
Jukstamedulari yang berada pada bagian medula hanya ada 2, yaitu Lengkung Henle dan Duktus
Pengumpul.
Pelvis Renalis
Pelvis renalis merupakan muara dari berbagai duktus pengumpul dari seluruh medula
ginjal.Fungsinya adalah menghubungkan ginjal dengan saluran keluar ginjal. Pelvis Renalis
menyambung dengan ureter.
Gambar 3. Korteks dan Medula Ginjal, sumber: biology 9th edition (Campbell, et. al.)
Ureter
Ureter merupakan saluran berbentuk pipa yang merupakan kelanjutan dari pelvis renalis. Ureter
berjumlah sepasang dan bermuara di sebuah kandung kemih.
Kandung Kemih (Vesika Urinaria)
Kandung kemih merupakan sebuah kantung penampungan sementara yang terkahir bagi urin sejati
sebelum dikeluarkan ke lingkungan melalui uretra. Kandung kemih memiliki dua saluran masuk
(ureter) dan satu saluran keluar (uretra).
Uretra
Uretra merupakan saluran keluar terakhir urin sejati. Uretra berupa saluran dengan dinding cukup
elastis untuk mengembang dan menyusut ketika dilewati urin. Hal ini dikarenakan uretra dilapisi
epitel kubus berlapis transisional. Pada laki-laki, uretra juga berfungsi sebagai saluran reproduksi.
Fungsi pembentukan urin dilakukan oleh unit fungsional ginjal yang disebut dengan Nefron. Nefron
merupakan saluran-saluran halus yang berpangkal pada gulungan pembuluh darah di bagian korteks
ginjal, dan bermuara pada pelvis renalis.
Gambar 4. Nefron dan Bagiannya, sumber: biology 9th edition (Campbell, et. al.)
Nefron memiliki beberapa bagian dimana setiap bagiannya memiliki fungsi masing-masing. Kelima
bagian tersebut dan fungsinya adalah sebagai berikut:
Glomerulus, seperti penjelasan awal, merupakan gulungan pembuluh darah yang dibungkus oleh
simpai Bowman. Glomerulus memiliki fungsi untuk menyaring darah (filtrasi) dengan mencegah
molekul besar seperti protein, lemak, dan polisakarida masuk ke dalam urin dan meloloskan molekul
kecil seperti asam amino, glukosa, dan garam mineral. Dengan adanya fungsi ini, maka sangat
mustahil, secara normal, ditemukan adanya darah dalam urin. Cairan hasil filtrasi glomerulus yang
masuk ke dalam saluran nefron disebut urin primer.
Urin primer hasil filtrasi glomerulus selanjutnya memasuki saluran yang disebut dengan Tubulus
Proksimal (TKP). Urin primer yang masih mengandung molekul kecil yang, mungkin, masih
diperlukan tubuh harus dijernihkan dengan menyerap kembali molekul-molekul tersebut
(Reabsorbsi). Molekul yang diserap kembali itu adalah Asam bikarbonat, Air, NaCl, Nutrients
(glukosa, asam amino, vitamin, dll), dan ion K. Setelah semua molekul itu diserap, maka urin berada
dalam keadaan paling jernihnya, urin ini disebut urin sekunder.
Gambar 5. Nefron dan Proses yang Terjadi, sumber: biologi 9th edition (Campbell, et. al.)
Lengkung Henle merupakan saluran Nefron yang memiliki saluran turun dan saluran naik dengan
lengkungan di bagian dasarnya. Lengkung Henle memiliki fungsi mengatur kepekatan urin. Urin
skunder dari Tubulus Proksimal memiliki kejernihan yang tinggi, sehingga sangat encer. Ketika
memasuki saluran menurun lengkung Henle, urin sekunder dipekatkan dengan menyerap air yang
tersisa, sehingga kondisi kepekatan maksimal pada dasar lengkung Henle. Kemudian, saat urin
sekunder memasuki saluran naik lengkung Henle, urin sekunder akan kembali diencerkan dengan
menyerap kembali NaCl yang masih tersisa. Pada bagian ini juga terjadi penambahan urea (sisa
metabolisme asam amino di hati), yang menyebabkan urin berbau khas (pesing). Sampai diujung
lengkung Henle, urin sekunder berada pada kondisi yang paling encer.
Urin sekunder dari lengkung Henle akan memasuki Tubulus Distal. Pada tubulus ini, urin sekunder
mengalami augmentasi, yaitu diserap darinya air, NaCl, dan Asam bikarbonat. Secara khusus, proses
ini disebut penyerapan air. Mekanisme ini adalah salah satu upaya, terakhir, bagi tubuh untuk
mencegah kehilangan air berlebih. Namun, jika kondisi air dalam tubuh melimpah, maka melalui
proses ini juga air akan dibuang ke urin. Hasil dari augmentasi adalah urin sejati.
Gambar 6. Pemekatan Urin, sumber: biology 9th edition (Campbell, et. al.)
Disebut Duktus Pengumpul bukan karena fungsinya menampung urin, melainkan karena menjadi
saluran temu (kumpul) beberapa saluran nefron lainya. tidak banyak proses yang terjadi di sepanjang
Duktus Pengumpul, melainkan hanya penyerapan air dan NaCl yang menyebabkan urin semakin
pekat tepat sesaat sebelum dimasukkan ke pelvis renalis untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh
melalui saluran keluar ginjal.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA: Hati, Paru, dan Kulit
Ekskresi adalah proses dasar tubuh untuk menyelamatkan diri dari keracunan internal akibat sisa
metabolisme yang datang setiap saat. Ginjal dalam menjalankan fungsi ekskresi tidak bersendirian,
karena jika demikian ginjal pasti kualahan menghadapi banyaknya sisa metabolisme yang harus
dikeluarkan. Nah, dalam menjalankan fungsi ekskresi, ginjal ditemani oleh organ ekskresi lainnya,
yaitu Hati, Paru, dan Kulit.
HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Bobot hati dapat mencapai 2,5% bobot
tubuh manusia. Terletak di bawah diafragma, di bagian rongga perut sebelah atas dan melebar hingga
setengah rongga perut. Hati memiliki bentuk segitiga siku-siku yang tumpul, yang terbagi dalam dua
lobus, lobus kanan yang besar dan lobus kiri yang kecil. Hati berwarna merah kehitam-hitaman.
Hati memiliki peranan penting dalam menetralkan racun, khususnya Hidrogen Peroksida (H2O2),
merombak sel darah merah, dan merombak asam amino. Hati juga berperan dalam pencernaan
makanan di usus halus, yaitu dengan menghasilkan garam dan warna empedu untuk pencernaan
lemak. Dalam menjalankan fungsi ekskresi, hati berperan dalam mengeluarkan urea sisa perombakan
asam amino dan urobilin (bilirubin dan biliverdin) yang merupakan zat warna empedu sisa dari
perombakan sel darah merah. Hati tidak memiliki saluran keluar (ekskresi) sendiri, sehingga
sebagian besar ekskret (sisa metabolisme) dari hati dilanjutkan ke saluran pencernaan dan
dikeluarkan melalui defekasi, dan sebagian lagi dikeluarkan melalui urin. Karena itulah ekskret hati
bercampur dengan feses dan urin menyebabkan feses dan urin berwarna kekuning-kuningan. Urea,
secara khusus, memberikan bau khas pada urin manusia.
Paru-paru sejatinya adalah organ pernapasan. Namun, dalam menjalankan pernapasan, paru-paru
juga bertindak sebagai organ ekskresi. Paru-paru terletak di rongga dada, berada di dalam naungan
tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang. Paru-paru berbentuk kantung besar elastis yang dapat
mengembang dan mengempis. Paru-paru terdiri dari dua kantung besar, yaitu paru-paru kanan
dengan tiga ruang dan paru-paru kiri dengan dua ruang. Unit fungsional paru-paru adalah alveolus
yang menjadi tempat pertukaran udara pernapasan, termasuk juga pintu pembuangan sisa
metabolisme pernapasan (respirasi).
Gambar 4. Struktur Paru-Paru, sumber: biology 8th edition (Campbell, et. al.)
Ekskresi yang terjadi di paru-paru adalah proses yang bersamaan dengan pernapasan. Sisa
metabolisme pernapasan yang dimaksud adalah hasil samping pembentukan energi, yaitu
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Oksigen yang digunakan untuk pembakaran glukosa akan
dikembalikan dalam bentuk air (H2O) dan Karbon dari glukosa tersebut akan dikeluarkan dlaam
bentuk karbondioksida (CO2). Lebih ringkasnya digambarkan dalam bagan reaksi respirasi berikut
ini:
CO2 dan H2O berbentuk gas, dan harus dibuang karena bersifat racun, dapat membuat kembung
(begah) dan dapat menyumbat aliran darah. Pembuangan sisa metabolisme dalam bentuk gas seperti
ini dilakukan oleh paru-paru.
KULIT
Kulit adalah organ terluar tubuh, yang melapisi tubuh manusia sehingga terlihat cantik dan bagus.
Kulit selain sebagai keindahan tubuh, berperan utama sebagai proteksi dan menjalankan fungsi
fisiologis penting sebagai penjaga suhu tubuh. Struktur kulit dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 5. Struktur Kulit, sumber: biology 8th edition (Campbell, et. al.)
Ada sebuah keberatan, bagi penulis, untuk mengkategorikan kulit sebagai organ ekskresi, yang
terakhir. Sebab kulit tidak secara aktif mengeluarkan ekskret, atau bisa dibilang tidak berorientasi
untuk ekskresi. Kulit lebih berperan dalam proteksi, resepsi (penanggapan rangsang), dan
thermoregulasi (pengaturan suhu). Namun, mengapa kulit disebut organ ekskresi? Untuk
menjawabnya, perhatikan bagan pengeluaran keringat berikut ini:
Gambar 6. Skema Pengeluaran Keringat
Berdasarkan bagan tersbut, ternyata kulit "tidak sengaja" berekskresi selagi menjalankan fungsinya
sebagai pengatur suhu. Keringat yang dikeluarkan bukanlah ekskret murni, melainkan sebuah upaya
untuk membuang panas tubuh yang berlebihan akibat rangsangan lingkungan. Namun, jika yang
dimaksud sisa metabolisme adalah juga "panas", maka tepat jika kulit dinobatkan sebagai organ
ekskresi. Mungkin, karena mekanisme yang demikian itu mengapa keringat menjadi sedikit asin dan
berbau khas, rupanya mengandung garam dan urea.
Ada beberapa penyakit yang disebabkan karena terganggunya fungsi ginjal. Infeksi
yang paling umum terjadi disebabkan oleh peradangan pada ginjal, gangguan aliran urin, atau
kurangnya jumlah darah yang mengalir menuju ginjal.
Beberapa gangguan dan kelaian pada ginjal yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain,
serangan bakteri, tumor, abnormalitas bentukginjal, atau bembentukan batu ginjal. Hal yang
paling sering diderita oleh beberapa orang yang berada di sekitar kita yaitu diabetes. Diabetes
merupakan penyakit yang dialami oleh sistem ekskresi. Selain diabetes, terdapat beberapa
gangguan yang dialami oleh sistem ekskresi manusia, antara lain:
Salah satu proses metabolisme tubuh adalah melakukan proses pengeluaran yaitu sistem ekskresi.
Analisislah struktur dan fungsi organ ekskresi tersebut serta jelaskan hubungannya dalam
kehidupan sehari-hari kalian!
Jawabanmu:
1.GINJAL: Dalam menjalankan fungsinya, ginjal tidak bekerja sendiri, ginjal hanya berfungsi untuk
memproduksi urin, sedangkan pengeluarannya melalui saluran keluar ginjal yang terdiri dari ureter, kandung
kemih, dan uretra. Ginjal dibagi dalam 3 bagian, korteks (kulit), medula (sumsum), dan pelvis.
STRUKTUR GINJAL:
-Korteks (kulit ginjal) Korteks merupakan lapisan ginjal bagian luar. Di mana berfungsi untuk melindungi dari
kerusakan.
-Medula (sumsum ginjal) Medula adalah lapisan dalam pada ginjal. Medula memili fungsi mengangkut cairan
masuk ke dalam ginjal dan urine agar masuk ke luar ginjal.
- Pelvis renalis Pelvis renalis adalah bagian paling dalam pada ginjal. Pelvis berfungsi sebagai jalur cairan
berpindah dari ginjal menuju kandung kemih.
2.KULIT:Fungsi kulit sebagai organ sistem ekskresi adalah untuk mengeluarkan kotoran, racun, dan senyawa
mineral berlebih melalui keringat, agar kita terhindar dari zat-zat yg dapat meracuni tubuh. Keringat biasanya
keluar ketika kita melakukan aktivitas, seperti berolahraga atau berjemur di bawah sinar matahari.
STRUKTUR KULIT:
-Lapisan epidermis
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis merupakan bagian yang memberikan warna
pada kulit.
Dalam lapisan ini terdapat melanin yang memproduksi warna kulit manusia.
Melanin diproduksi oleh melanosit. Melanosit juga berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Sel-sel kulit mati terbentuk setiap harinya di lapisan epidermis. Melansir dari Medical News Today, manusia
memproduksi setidaknya 500 juta sel kulit mati setiap harinya.
-Lapisan dermis
Lapisan dermis berada di bawah lapisan epidermis. Ada sekat diantara dua lapisan ini yang disebut membran
basal.
Fungsi dari lapisan ini adalah memproduksi minyak dan keringat, tempat pembuluh darah serta akar rambut.
Dalam lapisan dermis, terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, saraf, serta pembuluh darah.
Lapisan dermis terbentuk dari jaringan ikat dimana lapisan ini melindungi tubuh dari tekanan.
Dokumen Pembelajaran Biologi SMA Al Kautsar Lampung
Jaringan ini memberikan elastisitas pada kulit. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan: Dermis papilla dan retikular.
-Lapisan hipodermis
Lapisan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak dan mengontrol suhu tubuh.
Lapisan hipodermis terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan elastin. Vitamin D terbentuk dalam lapisan ini
dengan bantuan sinar matahari.
3.PARU-PARU: Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan
Uap air (H2O).
STRUKTUR PARU PARU:
Bronkus
Bronkus bercabang batang yang menghubungkan paru-paru kiri, paru-paru kanan, dan trakea. Bronkial terdiri
dari tulang rawan, lapisan mukosa dan otot polos. Cartilage berfungsi sebagai kerangka bronkial lapisan mukosa
menghasilkan lendir untuk menjebak partikel asing memasuki paru-paru, dan otot polos memungkinkan kita
untuk bernapas secara otomatis tanpa disadari.
Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang bronkus yang bermuara di alveoli. Struktur bronkus tidak memiliki tulang rawan,
silia, dan akhirnya terdiri dari bersilia berbentuk kubus jaringan epitel.
Alveolus
Alveoli yang mana pertukaran oksigen dan karbon dioksida difusi. Struktur alveolar terdiri dari membran tipis
dan ada banyak kapiler darah. Dalam alveolar rilis darah karbon dioksida ke udara dan mengambil oksigen dari
udara.
Pleura
Pleura adalah selaput yang melapisi paru-paru. Struktur kantong-seperti juga halus dan licin. Fungsi pleura
adalah untuk mengurangi gesekan ketika paru-paru mengembang atau mengempis. Pleura terdiri dari dua
lapisan, pleura parietalis dan pleura visceral. Ada cairan sedikit mengandung glikosaminoglikan antara kedua
daerah.
Diafragma
Diafragma adalah serat otot yang membentuk perbatasan antara rongga dada dan rongga perut. Diafragma juga
memainkan peran penting dalam proses pernapasan perut. Diafragma terdiri dari otot, pembuluh darah, dan
saraf yang disebut saraf frenikus.
Trakea (Tenggorokan)
Trakea adalah tabung dengan panjang sekitar 5 inci yang menghubungkan laring ke bronkus. Trakea terdiri dari
tulang rawan hialin berbentuk seperti huruf C dan dilapisi oleh epitel bersilia. Fungsi trakea adalah sebagai
saluran pernapasan. Silia ditemukan dalam sel-sel epitel berfungsi untuk menangkap partikel asing dan
membawanya ke faring sehingga dapat memasuki sistem pencernaan.
4.HATI: Menghasilkan getah empedu, Menghasilkan urea dan amonia, Merombak sel–sel darah merah yang
sudah tua, Mensintesis beberapa zat
STRUKTUR HATI:
-Lobus kanan Lobus kanan merupakan bagian terbesar di hati. Di mana memiliki ukuran 5 hingga 6 kali lebih
besar daripada lobus kiri.
-Lobus kiri Lobuh kiri merupakan bagian hati yang memiliki bentuk lebih runcing dan kecil daripada lobus
kanan. Pada lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh fissura yang terbentuk dari gabungan beberapa ligamen.
-Vena hepatika Vena hepatika merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengangkut darah yang
terdeoksigenasi dan darah yang telah disaring oleh hati. Darah tersebut berasal dari lambung, usus kecil, usus
besar, pankreas.
-Vena sentralis Pada bagian tengah setiap lobulus, vena akan bersatu menjadi vena yang besar yaitu vena
hepatika dan mengarah ke dalam vena kava interior
-Lakuna
Lakuna adalah ruangan yang memisahkan antara satu lobulus dengan lobulus lain.
3.Gejolak emosi
Orang yang sedang mengalami gejolak emosi sering mengeluarkan keringat yang banyak. Misalnya saat
mengalami perasaan gembira yang berlebihan (euforia). Kegembiraan berlebihan ini akan memacu
kelenjer keringat untuk memproduksi keringat yang banyak.
4.Hipotalamus
Hipotalamus terdapat di bagian otak untuk mengendalikan kelenjer keringat. Aktivitas hipotalamus akan
menentukan banyak sedikitnya pengeluaran keringat. Hipotalamus sebagai pengendali fungsi tubuh
sangat peka terhadap suhu sehingga dapat merangsang pembentukan keringat pada kelenjar keringat.
Berkeringat dalam batas wajar tentulah sangat baik namun keringat keluar terlalu berlebihan akan
berdampak buruk bagi tubuh. Orang akan cepat merasa haus karena banyak kehilangan garam dalam darah.
Analisislah proses pembentukan urin pada manusia berdasarkan gambar tersebut serta hubungkan
dengan kebiasan kalian dalam melakukan pola hidup sehat dalam memelihara ginjal!
Jawabanmu:
4. Salah satu fungsi ginjal adalah menyaring darah. Jelaskan mengapa darah perlu disaring? Urinitu
asalnya dari mana? Dan apa yang menyebabkan urin berwarna kuning gading?
Jawabanmu:
-Mengapa darah perlu disaring? Menyaring Darah
Agar bisa bertahan hidup, kita harus makan dan minum. Makanan dan minuman yang kita konsumsi
akan dicerna dan disebarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Sebelum disebarkan ke seluruh tubuh, darah
akan disaring terlebih dahulu oleh ginjal. Jadi, zat yang dibawa oleh darah hanya zat yang bermanfaat.
-Darimana hasil urine? Urine merupakan hasil penyaringan darah oleh ginjal dan dikeluarkan tubuh
melalui saluran kemih, yaitu salah satu bagian dari sistem urinaria. Urine dikeluarkan dari tubuh untuk
membuang sisa-sisa metabolisme (misalnya urea) dan racun dari dalam tubuh kita.
-apa yang menyebabkan urine berwarna kuning gading?
Urine berwarna kuning pekat adalah tanda tubuh mengalami dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan,
jumlah zat urobilin di dalam air kencing akan meningkat. Kekurangan air dapat membuat tubuh
kesulitan untuk melarutkan senyawa urobilin. Akibatnya, urine berwarna kuning pekat akan muncul saat
buang air kecil.
5. Latihan Soal
2. Siswa kelas XI melakukan uji kandungan urine. Ketika urine tersebut diberi larutan biuret maka urine
tersebut berubah menjadi warna ungu. Berdasarkan pengamatan dapat disimpulkan bahwa urine
tersebut mengandung senyawa protein dalam jumlah yang tidak normal. Hal tersebut diakibatkan
karena terjadi gangguan pada proses…
A. Filtrasi di glomerulus
B. Filtrasi di tubulus proximal
C. Reabsobsi di tubulus proximal
D. Reabsorbsi di tubulus distal
E. Augmentasi di tubulus kolektivus
3. Seseorang merasakan hal yang tidak nyaman pada tubuhnya, yaitu sering merasakan sakit pada
punggungnya. Setelah diuji laboratorium menggunakan reagen biuret. ternyata urin orang tersebut
berubah menjadi keunguan. Orang tersebut diduga mengidap penyakit …
A. diabetes mellitus
B. diabetes insipidus
C. albuminaria
D. nefritis
E. urinaria
5. Ibu Ayu melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyakit yang dialami. Ibu ayu sering
mengalami Nyeri punggung, samping, atau pangkal paha, sering buang air kecil dan ada darah pada
urine dan dokter menyarankan untuk terapi ginjal. Berdasarkan diagnosis tersebut teknologi yang
tepat untuk mengatasi gangguan pada sistem ekskresi yang dialami ibu ayu adalah…
A. Hemodialisis
B. Cuci Darah
C. Transplantasi ginjal
D. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
E. Skin grafting (cangkok kulit)