Disusun Oleh:
Kelompok 5
Yeni Amalia (2010810037)
Putriyah (2010810038)
Laili Noor Izzah (2010810056)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan
homeostasis, yangberarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerja sama
untuk mengatur suhu tubuh,keasaman darah, ketersediaan oksigen dan variabel lainnya.
Mengingat bahwa organisme hidupharus mengambil nutrisi dan air, satu fungsi
homeostatis penting adalah eliminasi, atau kemampuanuntuk mengeluarkan bahan
kimia dan cairan, sehingga dapat menjaga keseimbangan internal.Sistem kemih
memainkan peran ekskretoris dan homeostatik penting. Kelangsungan hidup dan
berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan kosentrasigaram, asam, dan elektrolit
lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hiduop sel jugabergantung pada pengeluaran secara
terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan dihasilkanoleh sel pada saat melakukan
berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian system urinaria manusia?
2. Apa saja organ yang berperan dalam sistem urinaria manusia?
3. Bagaimana proses pembentukan urine?
4. Factor apa saja yang mempengaruhi produksi urine?
5. Apa saja gangguan pada sistem urinaria manusia?
6. Bagaimana Penecegahan terhadap masalah gangguan sistem urine ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian sistem urinaria manusia.
2. Untuk mengetahui organ yang berperan dalam sistem urinaria manusia.
3. Untuk menegetahui bagaimana proses pembentukan urine
4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi produksi urine
5. Untuk mengetahui gangguan pada sistem urinaria manusia.
6. Untuk mengetahui Penecegahan terhadap masalah gangguan sistem urine
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem Urinaria Manusia
Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-
sisa metabolisma makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen
seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini
dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun
melewati ureter menuju kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya
secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.
Lokasi ginjal berada dibagian belakang dari kavum abdominalis. area retroperitoneal bagian
atas pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya
seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah yang terletak pada bagian kiri dan
kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Pada orang dewasa berat ginjal 200 gram. Pada
umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. a. Struktur Makroskopis Ginjal Secara
anatomis ginjal terbagi menjadi bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan
bagian rongga ginjal (pelvis renalis).
Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion hidrogen ini dilakukan ginjal melalui tiga
mekanisme dasar, yaitu :
1. Sekresi ion-ion hydrogen
Sel-sel tubulus proksimal, distal, dan duktus koligens dapat mengekskresikan ion
hidrogenkedalam lumen tubulus. Proses sekresi mulai dengan penggabungan CO2 dengan
molekul H2Omenjadi H2CO3 dengan pengaruh enzim anhidrase karbonat. H2CO3 berdisosiasi
menjadi ion bikarbonat dan ion hidrogen.
Ion hirogen disekresi secara transpor aktif melalui membran seltubulus ke dalam
lumen.Didalam lumen tubulus, sekresi ion hidrogen dapat terjadi sampai pH cairan tubulus
mencapai4,5 yang merupakan batas kemampuan epitel tubulus melakukan sekresi ion hidrogen.
Bila tidakterdapat sistem dapar yang mengikat ion hidrogen, maka limit pH ini akan cepat
tercapai dansekresi ion hidrogen akan berhenti
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di
belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang
dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius. Dinding
kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika
muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Bagian vesika
urinaria terdiri dari
a. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari
rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika
seminalis dan prostate.
b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
c. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.
4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra bewrjalan berkelok-kelok melalui tengah-
tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia
penis panjangnya ± 20 cm. Uretra pada laki-laki terdiri dari: Uretra Prostatica, Uretra
membranosa dan Uretra kavernosa. Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa
(lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang
simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya ± 3 - 4 cm. Lapisan uretra pada
wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus
dari vena - vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Muara uretra pada wanita
terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai
saluran ekskresi
1Struktur Uretra Pria dan Wanita
1. Penyaringan (filtrasi)
Pembentukan urin dari proses filtrasi berlangsung di dalam glomerulus. Filtrasi
adalah proses perpindahan plasma darah (kecuali sel-sel darah dan protein bermolekul besa
r) dariglomerulus menuju ruang kapsula bowman dengan menembus membran filtrasi.
Membranfiltrasi tersusun atas 3 lapisan yaitu lapisan sel endotelium glomerulus, membran
kapiler, danepitel kapsula bowman.Filtrasi terjadi karena adanya tekanan filtarsi yang
merupakan selisih tekanan darahkapiler glomerulus dengan tekanan osmotik koloid darah
dan tekanan hidrostastik cairan dalamkapsula bowman. Disamping karena adanya tekanan
filtrasi, filtrasi terjadi juga karena beberapa faktor antara lain:
a. Permukaan filtarsi yang cukup luas (kapiler glomerulus cukup banyak).
b. Penampang arteriol eferen lebih kecil dibandingkan penampang arteriol aferen
(memberikantahanan darah pada glomerulus).
c. Membran filtrasi yang cukup tipis dan berpori banyak serta longgar (kapiler sinusoid).
Pada manusia secara normal kecepatan filtrasi glomerular mencapai 120 ml
permenit,ultrafiltrate yang terbentuk 200 L setap harinya, sedangkan urin yang
dikeluarkan hanya sekitar1,5– 2 L perhari. Oleh karena itu harus ada mekanisme untuk
mengubah filtrat menjadi urin.Jadi harus ada meakanisme untuk menarik 198,5 L
cairan kembali ke sirkulasi darah
Jumlah urin yang dihasilkan setiap orang berbeda-beda dan tidak merata sepanjang hari. Hal ini disebakan
oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut.
1. Jumlah air yang diminum, banyaknya air minum yang masuk ke dalam tubuh manusia akan
menurunkan kadar protein dalam darah yang berdampak pada penurunan tekanan koloid protein
sehingga tekanan filtrasi menjadi kurang efektif, akibatnya banyak air yang terbuang melalui
urine.
2. Suhu lingkungan, suhu lingkungan yang rendah akan mempengaruhi saraf renalis sehingga
memacu penyempitan arteriol aferen, tekanan darah, dan aliran darah menuju ke glomerulus
sehingga menyebabkan filtrasi kurang efektif, akibatnya urine banyak mengandung air dan
cepat memenuhi kantong kemih sehingga kita sering buang air kecil.
3. Kadar garam di dalam darah, kadar garam di dalam darah yang tinggi dapat menyebabkan
tekanan osmotiknya menjadi tinggi. Pengeluaran kadar garam yang berlebihan dari dalam darah
akan diikuti pengeluaran air yang menyebabkan fitrasi menjadi kurang efektif sehingga urine
banyak mengandung air.
4. Hormon antidiuretik (ADH), hormon ADH berpengaruh terhadap proses reabsorbsi air di
dalam tubulus, di mana bila konsentrasi hormon ADH yang disekresikan oleh hipofisis dalam
darah tinggi maka reabsorbsi air dalam tubulus meningkat sehingga jumlah urine menurun. Dan
apabila konsentrasi hormon ADH menurun di dalam darah akan menstimulasi penurunan
reabsorbsi air dalam tubulus sehingga urinenya menjadi banyak. Seseorang yang kekurangan
hormon ADH dapat menyebabkan urine menjadi banyak dan sering buang air kecil (beser) atau
disebut dengab diabetes insipidus.
5. Hormon insulin, kekurangan hormon insulin pada seseorang akan menyebabkan Diabetes
melitus. Penderita Diabetes melitus mempunyai kandungan glukosa dalam darah yang tinggi
sehingga pada proses fitrasi banyak glukosa yang tidak tersaring, Akibatnya, banyak glukosa
yang ikut keluar bersama urine. Pengeluaran glukosa juga diikuti dengan pengeluaran urine
sehingga volume urine meningkat, akibatnya kadang-kadang terkesan beser.
6. Alkohol dan kafein, kedua zat tersebut dapat menghambat pembentukan hormon ADH
sehingga dapat meningkatkan produksi urin.
7. Stress, seseorang yang mengalami stress pada umumnya tekanan darahnya meningkat sehingga
menyebabkan banyak darah yang menuju ginjal. Di samping itu, ketika seseorang berada dalam
kondisi emosi, maka kandung kemih akan mudah berkontraksi yang dapat menyebabkan hasrat
ingin buang air kecil.
Ada 6 jenis gangguan sistem urinaria. Keenam gangguan tersebut adalah albuminuria,
batu ginjal, diabetes mellitus, diabetes insipidus, uremia, dan nefritis. Berikut
penjelasannya :
1. Albuninuria
Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan
penyaringan protein (albumin). Protein (albumin) yang tidak dapat disaring tersebut
akan keluar bersama urin. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
2. Batu ginjal
Batu ginjal atau kencing batu adalah penyakit karena adanya pengendapan pada
rongga ginjal atau kandung kemih. Endapan bisa berupa senyawa kalsium dan
penumpukan asam urat, kelainan metabolisme. Selain itu, ketika kamu sering
menahan buang air kecil dan kurang minum, batu ginjal juga bisa terbentuk.
2Batu ginjal
d. Kurang minum
3. Diabetes mellitus
Uremia adalah keadaan toksik dalam darah karena mengandung banyak urea.
Hal ini terjadi karena adanya kegagalan fungsi ginjal dalam proses pembuangan urea
keluar tubuh.
Gagal Ginjal
6. Nefritis
Nefritis adalah radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri Streptococcus. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan dan
peredaran darah hingga ginjal. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan
autoimun, hingga kelainan genetik.
Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti buang air kecil
berdarah, demam, sakit perut, serta pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti
mata, kaki, dan lengan akibat penumpukan cairan.
Infeksi ginjal atau pyelonephritis biasanya terjadi akibat bakteri yang berpindah dari
kandung kemih atau saluran kemih. Perpindahan bakteri ini bisa terjadi akibat infeksi
saluran kemih (ISK) yang tidak segera diobati atau adanya sumbatan pada saluran
kemih, sehingga aliran urine terhambat.
7. Tumor Ginjal
6Tumor Ginjal
1. Rutin Berolahraga
Cara mencegah diabetes melalui rutin berolahraga dapat meningkatkan
produksi insulin dan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin. Dengan begitu, kadar
gula dalam darah akan terkontrol dengan baik, sehingga Anda bisa terhindar dari
penyakit diabetes. Selain itu, olahraga juga membantu pembakaran kalori untuk
menghasilkan energi serta menyimpan kelebihan glukosa menjadi cadangan energi
dalam bentuk protein otot sebagai cadangan agar tidak menumpuk dalam
darah. Lakukan olahraga setidaknya 150 menit setiap minggu, terbagi menjadi 5 sesi
atau hari, 30 menit per sesi.
2. Menjaga Berat Badan tetap Ideal
Obesitas merupakan salah satu penyebab utama dari diabetes. Hal ini karena
obesitas mengganggu kerja metabolisme sehingga sel tubuh tidak mampu merespon
insulin secara optimal. Maka dari itu, tips mencegah diabetes secara alami
selanjutnya adalah dengan menjaga berat badan tetap ideal. Perhatikan juga asupan
karbohidrat dan gula yang masuk dalam tubuh untuk menghindari obesitas.
3. Menerapkan Pola Makan Sehat
Cara mencegah diabetes sejak dini juga harus disertai dengan penerapan pola
makan yang sehat. Cobalah untuk mengurangi makanan cepat saji, bergula tinggi dan
berlemak. Mulailah memilih makanan dengan kandungan nutrisi tinggi, seperti
protein, serat dan vitamin.Selain itu, perhatikan juga porsi makanan untuk
mengurangi asupan kalori pada tubuh. Di mana kalori ini dapat menyebabkan
kenaikan berat badan, dan apabila berlebihan maka risiko diabetes semakin
tinggi.Diluar memperhatikan porsi makan, jangan pula mengabaikan jadwal makan.
Pola makan yang sehat didukung dengan makan secara teratur dengan porsi
secukupnya.
4. Melakukan Pengecekan Gula Darah Secara Berkala
Pemeriksaan gula darah secara berkala diperlukan untuk melihat nilai kadar
gula darah dalam tubuh. Dengan melakukan pengecekan rutin, Anda dapat
memonitor kondisi kadar gula dan mendeteksi penyakit diabetes lebih dini.
Tips mencegah diabetes ini bisa dilakukan satu tahun sekali apabila Anda dalam
keadaan sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes. Namun, jika Anda memiliki
riwayat diabetes serta risiko tinggi terkena, maka dianjurkan melakukan pemeriksaan
lebih sering.
5. Mengelola Stres
Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang dapat
meningkatkan kadar gula dalam darah. Karena itu, salah satu cara mencegah diabetes
salah satunya dengan mengelola stres secara baik. Tak hanya itu, stres dapat
berpengaruh pada pola makan yang kurang baik. Anda akan cenderung sering lapar
sehingga akan ada kalori dalam porsi besar masuk dalam tubuh. Oleh karenanya,
Anda perlu latihan mengelola stres untuk menunjang kesehatan tubuh.
Sri Handayani. 2021. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Media Sains Indonesia.
Hapipah, DKK. 2022. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan.
Media Sains Indonesia.
Nian Afrian Nuari dan Dhina Widayati. 2017. "Gangguan Pada Sistem Perkemihan &
Penatalaksanaan Keperawatan. Deepublish
Raimundus Chalik, Anatomi Fisiologi Manusia, (Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan, 2016),
h.184.
Simamora, Roymond S. 2009. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
Tim Masmedia Buana Pustaka, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Siduarjo : PT. Masmedia
Buana Pustaka, 2014. H.140.
M. Badruttamam.2019. 7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin. Gresik. Generasi
Biologi Indonesia