NIM : 30902100286
SEMARANG
2021
A. PENDAHULUAN
Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisma
makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin,
bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal
dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk
disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.
Sistem perkemihan terdiri atas: kedua ginjal (ren, kidney), ureter, kandung kemih (vesika
urinaria/urinary bladder/ nier) dan uretra.
Sistem perkemihan atau europetika adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan
darah sehingga darah bebasa dari zat - zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat -
zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air
dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan
uretra.
B. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang
fisiologi dan anatomi sistem perkemihan.
C. METODE PEMERIKSAAN
Alat :
Bahan :
D. PEMBAHASAN
1. Pengertian
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih) (Speakman, 2008)
Susunan sistem perkemihan terdiri dari:
Ginjal terletak pada dinding posterior di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra
torakalis ke-12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit
lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dextra yang besar.
2. Fungsi ginjal
3. Fascia renalis
Fascia renalis terdiri dari: a) fascia (fascia renalis), b) jaringan lemak perirenal, dan c) kapsula
yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan luar ginjal.
4. Stuktur ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat korteks
renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, medulla renalis di bagian dalam yang berwarna
cokelat lebih terang dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut piramides
renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil yang disebut
papilla renalis (Panahi, 2010).
6. Pendarahan
7. Persarafan ginjal.
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk
mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh
darah yang masuk ke ginjal (Barry, 2011).
8. Ureter
10. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air
kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. sphincter uretra terletak di sebelah atas
vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi (Panahi, 2010).
11. Urin.
1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor
lainnya.
2. Warna bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
3. Warna kuning tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya.
4. Bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat jenis 1,015-1,020.
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung daripada diet (sayur menyebabkan
reaksi alkalis dan protein member reaksi asam).
12. Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi
melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
Kandung kemih terisi secara progesif hingga tegangan pada dindingnya meningkat
melampaui nilai ambang batas, keadaan ini akan mencetuskan tahap ke-2.
Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang). Sebagian besar
pengosongan diluar kendali tetapi pengontrolan dapat dipelajari “latih”. Sistem saraf
simpatis : impuls menghambat vesika urinaria dan gerak spinchter interna,
sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis :
impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi
mikturisi (Roehrborn, 2009).
Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
Warnanya bening tanpa ada endapan.
Baunya tajam.
Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6 (Velho, 2013).
E. KESIMPULAN
Sistem perkemihan atau sering disebut system urinary adalah salah satu system yang berhubungan
dengan eliminasi. Sistem perkemihan adalah suatu system dimana terjadinya suatu proses
penyaringan darah, sehingga darah bebas dari zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat
yang tidak diprgunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin. System urinary
memiliki beberapa organ yang memiliki peran dalam mengekskreikan urin yaitu:
Renal
Ureter
Vesica Urinaria
Uretra
Proses pembentukan urin yakni dengan cara filtrasi, absorbs, reabsorbsi, sekresi, dan komposisi dari
urine adalah kira-kira 95 % air. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolism protein, asam urea,
amoniak dan kreatinin. Kemudian dari cairan elektrolit, natriun, kalsium, NH3, bikarbonat, sulfat,
dan fospat, pagman (bilirubin dan urolubin), toksin, dan hormon.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin. 2002. Struktur & Komponen Tubuh Manusia. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. EGC: Jakarta.
Sutarmo Setiaji. 1990. Buku kuliah anatomi fisiologi. Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.
Brown, Dale.2008.Human Anatomy and Physiology.Illinois State University
Pearce, C, Evelyn, 1999, Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.