DISUSUN OLEH :
ARDHIKA ADINATA
DOSEN PENGAMPU :
PEKAN BARU
T.A 2023/2024
KEOMPOK 1
1. Anatomi Ginjal
Ginjal adalah suatu organ yang sangat penting untuk mempertahankan keadaan homeostatis pada
cairan tubuh manusia secara fisiologis. Fungsi ginjal selain sebagai penyaring darah, juga berfungsi
dalam hal mengatur keseimbangan osmotik di dalam tubuh, mengatur volume cairan di dalam tubuh,
mengatur asam basa, mengatur metabolisme dan membuang sisa metabolisme, serta mengatur
beberapa sistem hormonal dalam tubuh. Letak ginjal berada pada bagian belakang cavum abdominalis
belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III.
2. Fisiologi Ginjal
Ginjal memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai regulasi, mengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh, mengatur keseimbangan asam basa tubuh. Ginjal melakukan penyaringan darah
sebanyak 120-150 liter darah, dan menghasilkan urin sekitar 1-2 liter.
a) Menghasilkan suatu enzim renin berfungsi untuk menstabilkan tekanan darah agar tidak naik
serta menjaga jumlah garam dalam tubuh tetap normal.
b) Membuat hormon eritropoeitin yang memiliki fungsi sebagai pemacu sumsum tulang agar
menghasilkan sel darah merah.
c) Memproduksi vitamin D dalam bentuk aktif untuk membantu pembentukan kalsium tulang.
Urine merupakan produk hasil pembuangan molekul sisa metabolisme dan air berlebih dalam
tubuh dari proses penyaringan yang dilakukan oleh ginjal. Ginjal berfungsi sebagai pengatur volume
darah, osmolaritas plasma, dan pembuangan limbah tubuh. Pengeluaran urine termasuk salah satu
bagian dari proses pembuangan sisa cairan tubuh. Proses pembentukan urine sangat penting dilakukan
guna membuang sisa zat atau racun dalam tubuh. Urin terbentuk melalui tiga proses yakni
penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), dan pengeluaran (sekresi).
4. Vaskularisasi Ginjal
Ginjal mendapat darah dari arteri renalis merupakan cabang dari aorta abdominalis yang
mempunyai percabangan arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi
arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal
bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi oleh
alat 7 yang disebut dengan simpai bowman, di dalamnya terjadi penyadangan pertama dan kapiler
darah yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava
inferior.
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron Tiaptiap nefron terdiri atas
komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas pembuluh pembuluh darah yaitu
glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler terdapat kapsul
Bowman, serta tubulus - tubulus. yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus
pengumpul dan lengkung Henle yang terdapat pada medula.
a) Nefron Nefron terdiri atas seperangkat glomerulus dan tubulus. Glomerulus mempunyai fungsi
filtrasi, sedangkan tubulus mempunyai fungsi sekresi dan reabsorbsi.
b) Glomerolus Glomerulus adalah Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol
afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi
sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya
c) Tubulus Tubulus ginjal terdiri dari tubulus konvolusi proksimal (PCT), lengkung nefron
(lengkung Henle), dan tubulus konvolusi distal (DCT). Proksimal menunjukkan bagian tubulus
yang melekat pada kapsula glomerulus, dan distal menunjukkan bagian yang lebih jauh.
a. Tubulus proksimal
b. Lengkung/ gelung Henle ( ansa henle)
c. Tubulus distal
KEL 2
SISTEM URINARI
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih)
Sistem urinaria adalah sistem organ yang berfungsi untuk menyaring dan membuang zat limbah
dengan cara menghasilkan urine. Jika fungsi sistem ini terganggu, limbah dan racun bisa menumpuk
di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan Kesehatan.
2. Ginjal
2.1 Bagian-bagian ginjal
Sistem urinaria adalah serangkaian organ tubuh yang berfungsi dan bertanggung jawab terhadap
pembentukan sekresi berupa urine, meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
2.1.1 Ginjal
Ginjal merupakan organ tubuh yang terdiri dari nefron yang dibentuk oleh
badan malphigi, glomerulus, kapsula bowman, tubulus dan lengkung henle.
Sepasang ginjal terletak di kiri dan kanan, sepanjang dinding otot bagian
belakang (otot posterior) rongga perut. Karena rongga perut yang berbentuk
asimetris, ginjal terletak pada ketinggian yang tidak sama persis.Kedua organ
berbentuk kacang sebesar kepalan tangan ini memiliki panjang hingga 10-
12 cm dan lebar 6 cm.
2.1.2 Korteks Rrenal
Korteks renal atau korteks ginjal merupakan bagian anatomi ginjal paling luar.
Bagian ini dilapisi jaringan lemak yang dikenal sebagai kapsula renal atau kapsul
ginjal.
2.1.3 Medula Renal
Dalam susunan antomi ginjal, medula renal merupakan jaringan yang
konsistensinya lembut.
2.1.4 Pelvis Renal
Pelvis renal merupakan bagian anatomi ginjal yang letaknya paling dalam.
Bentuk organ ini menyerupai corong dan berperan sebagai tempat penyimpanan
urine, serta saluran perlintasan air dari ginjal menuju kandung kemih.
2.2 Fungsi Ginjal
Ginjal setiap harinya menyaring sekitar 200 liter darah. 2 liter di antaranya
merupakan zat buangan yang berasal dari makanan, obat-obatan dan zat beracun
dikeluarkan melalui urine. Karena itu, organ ini dilengkapi ureter atau kandung kemih
yang bertugas membawa urine keluar dari tubuh.Selain menyaring darah dan
membuang limbah dalam tubuh, ginjal juga berfungsi menyerap kembali zat-zat yang
dibutuhkan tubuh seperti asam amino, gula, natrium, kalium serta kandungan nutrisi
lainnya.
Ureter merupakan salah satu organ dari sistem urinaria yang ada. Ureter memiliki
panjang ± 25-30 cm dan diameter 3-4 mm. Ureter membentang dari peritoneum, kedepan
psoas, melewati posterior inferior sakral wing, dan berakhir pada kandung kemih.
3. Filtrasi Glomerulus
Filtrasi glomerulus adalah proses di mana sekitar 20% plasma masuk ke kapiler
glomerulus menembus kapiler untuk masuk ke ruang interstisium, masuk kedalam kapsula
bowman.
3.1 Laju filtrasi glomerulus (GFR= Glomerulus Filtration Rate)
Dapat diukur dengan menggunakan zat-zat yang dapat difiltrasi glomerulus, akan
tetapi tidak disekresi maupun direabsorpsi oleh tubulus.
4. Reabsorbsi Tubulus
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses ini adalah penyerapan kembali
zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh.
Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya
zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi
antara lain adalah : glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan
HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.
5. Sekresi Urinari
Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahan-bahan dari kapiler
peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini adalah rute kedua bagi masuknya bahan ke
dalam tubulus ginjal dari darah, dengan yang pertama adalah melalui filtrasi glomerulus.
7. Kreatinin
Kreatinin merupakan limbah sisa produk yang dihasilkan oleh proses metabolisme otot.
Kreatinin dalam darah akan disaring oleh ginjal dan dibuang dalam bentuk urine.
7.1 Metabolisme Kreatinin
Pembentukan kreatinin berawal diginjal dan diselesaikan dihati. Langkah pertama
pembentukan kreatinin yang terjadi diginjal, glisin bergabung dengan arginine untuk
membentuk guanidinoasetat. Dalam reaksi ini, gugus guanidium pada arginine (gugus
yang membentuk urea) dipindahkan ke glisin dan molekul arginine sisanya disebabkan
ornitin guanidinoasetat kemudian mengalami metilasi dihati oleh S-adenosilmetionin
(SAM) untuk membentuk kreatin.
7.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Kreatinin
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar kreatinin dalam darah,
diantaranya adalah gagal ginjal, perubahan masa otot, nutrisi, aktifitas fisik, proses
inflamasi.
7.3 Pemeriksaan Kreatinin
Penentuan kadar kreatinin dalam urin dan serum dapat dilakukan dengan
menggunakan enzim kreatinin deiminase untuk mengkonversi kreatinin menjadi ammonia
dan 1-methylhydantoin.
Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat
pada dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untukmerangsang
berkemih (proses miksi).
KELOMPOK 3
Ginjal adalah dua buah organ berbentuk menyerupai kacang merah yang berada di kedua
sisi tubuh bagian belakang atas, tepatnya dibawah tulang rusuk manusia. Ginjal sering disebut
bawah pinggang. Bentuknya seperti kacang dan letaknya di sebelah belakang rongga perut,
kanan kiri dari tulang punggung. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna
merah keunguan.
2. Fisiologi Ginjal
Mekanisme utama nefron adalah untuk membersihkan atau menjernihkan plasma darah
dari zat-zat yang tidak dikehendaki tubuh melalui penyaringan/difiltrasi di glomerulus dan
zat-zat yang dikehendaki tubuh direabsropsi di tubulus.
Ginjal bekerja mengontrol tekanan darah, memproduksi hormone pembentuk sel darah
merah (eritropoietin), membersihkan darah, serta mengeluarkan produk limbah dan kelebihan
air dalam tubuh. Tanpa ginjal, darah akan terlalu banyak mengandung limbah dan air. Tanpa
jantung, ginjal tidak akan memiliki oksigen yang dibutuhkan darah untuk melakukan banyak
pekerjaan pentingnya.
hubungan antara ginjal dan kulit sebagai organ tubuh yang mengeluarkan cairan yakni
apabila udara panas, maka ginjal mengeluarkan sedikit urine dan kulit mengelurkan banyak
keringat. Sedangkan saat udara dingin, ginjal mengeluarkan banyak urin dan kulit
mengelurkan sedikit keringat.
5. Integrasi Ginjal Dengan Jantung
Jantung dan ginjal saling bekerja sama dalam mengatur metabolisme tubuh. Jantung
bertugas memompa darah kaya oksigen menuju ke seluruh bagian tubuh, memastikan bahwa
setiap organ dan sel serta jaringan tubuh tetap bisa berfungsi dengan normal.
Di sinilah peran ginjal tampak berperan penting dalam menjaga massa dan struktur tulang
yang sehat dengan menyeimbangkan kadar fosfat dan kalsium dalam darah. Ginjal sehat akan
mengaktifkan bentuk vitamin D yang berasal dari asupan makanan harian dan sinar matahari,
lalu mengubahnya menjadi vitamin D aktif yang di sebut kalsitriol.
7. Keseimbangan Elektrolit
Terdapat dua jenis bahan yang terkandung di dalam cairan tubuh, yaitu elektrolit dan non-
elektrolit.
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu:
1. Fase I: Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi
dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
2. Fase II: Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel.
3. Fase III: Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial
masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan
membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen
dalam cairan tubuh ikut berpindah
Lapisan ini disebut juga stratum basale. Sel keratinosit yang berbentuk kuboid
atau silindris rendah bersusun disokong oleh membrana basalis tepat di atas dermis.
Sel tersebut merupakan Keratinosit sangat aktif bermitosis. Di antara dominasi
keratinosit terdapat sel Merkel dan melanosit.
2) Stratum Spinosum
3) Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri atas keratinosit yang sudah memulai program apoptosis
(kematian sel).
4) Stratum Korneum
Lapisan ini terdiri atas keratinosit mati tanpa nukleus maupun organel sel lain.
Tumpukan sel mati ini mengalami meninggalkan filamen keratin yang bersatu
menjadi lapisan tanduk dan lama-kelamaan dapat terkelupas.
b. Dermis
Dermis adalah jaringan ikat kulit yang letaknya di bawah epidermis. Jaringan ini
memengaruhi kekenyalan kulit. Disini terdapat 2 lapisan jaringan ikat, yaitu lapisan
papilar dan lapisan retikular.
1) Lapisan Papilar
Lapisan ini merupakan lapisan permukaan dermis yang tipis, yang berhubungan
langsung dengan membrana basalis epidermis.
2) Lapisan Retikuler
Lapisan ini adalah lapisan dermis yang paling dominan yang terletak di bawah
lapisan papilar dermis yang juga kaya akan pembuluh darah.
c. Hipodermis
Di bawah kulit terdapat lapisan yang dinamakan lapisan hipodermis yang merupakan
bagian dari fasia superfisialis. Artinya bukan merupakan jaringan kulit. Jaringan ini
dibentuk oleh jaringan ikat longgar yang banyak mengandung lemak.
Kulit tipis menutupi sebagian besar area permukaan tubuh dan memiliki banyak
variasi. Misalnya kulit di bawah mata berbeda karakterisitiknya dengan kulit di daerah
adhi dan sebagainya. Sedangkan kulit tebal menutupi area telapak tangan dan kaki yang
tidak memiliki folikel rambut namun banyak mengandung kelenjar keringat.
Struktur aksesori kulit meliputi rambut, kuku, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaceous.
a. Kelenjar Keringat
Pada kulit terdapat 2 jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
Kelenjar keringat ekrin tersebar pada seluruh permukaan kulit, menghasilkan sekret yang
encer. Saluran (duktus) kelenjar keringat ini keluar langsung pada permukaan kulit
sedangkan duktus kelenjar keringat apokrin bermuara pada folikel rambut.
b. Folikel Rambut
Sebagian besar permukaan tubuh manusia ditumbuhi oleh rambut halus yang
dinamakan rambut vellus (pada wajah dijuluki dengan istilah peach fuzz). Rambut ini
halus, pendek dan memiliki sedikit pigmen.
c. Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea mensekresikan minyak yang dikenal dengan nama sebum. Sebum
berfungsi mempertahankan kelembaban kulit, menjerat benda asing dan menghambat
perkembangan bakteri.
3. Fisiologi Kulit
Kulit manusia termasuk organ yang kompleks dan serba guna, yang sering dikaitkan
dengan keindahan dan estetika. Sebenarnya peran kulit jauh melampaui daya tarik visualnya.
Adanya sifat fisiologis dari kulit menyebabkan kulit memiliki banyak fungsi. Peran utama
kulit adalah sebagai perisai yang melindungi tubuh dari ancaman eksternal seperti patogen,
bahan kimia, suhu, sinar ultraviolet dan trauma fisik.
Stres mekanis dapat timbul dari aktivitas sehari-hari seperti akibat tubuh bergerak,
kulit tertekan akibat menahan beban atau menekan dan atau bergesekan dengan sesuatu.
Ketika mengalami stres mekanik, kanal ion mekanosensitif pada keratinosit di epidermis
menjadi teraktivasi.
c. Sintesis Vitamin D
Kulit berfungsi sebagai lokasi utama terjadinya sintesis vitamin D. Setelah terpapar
radiasi UVB (panjang gelombang 280-315 nm), molekul prekursor vitamin D3 yang
terdapat di kulit, yaitu 7-dehydrocholesterol, mengalami reaksi fotokimia sehingga
berubah menjadi previtamin D3.
Salah satu fungsi kulit yang luar biasa adalah bertindak sebagai penghalang/barier
proses evaporasi/penguapan.
f. Termuregulator
Termoregulasi adalah proses fisiologis dalam memelihara suhu tubuh internal agar
selalu stabil bagi semua organisme hidup.
g. Reseptor Sensasi
Kulit berfungsi sebagai organ sensorik yang canggih, yang menyampaikan berbagai
sensasi taktil, suhu dan nyeri yang memungkinkan kita menghindari atau mengetahui
adanya bahaya.
h. Alat Identifikasi
Alur kulit (friction ridge skin), seperti pada telapak tangan dan kaki, memiliki pola
yang unik bagi tiap individu. Bangunan ini dipakai sebagai alat identifikasi manusia, yang
biasa ditempel setelah dilumuri tinta untuk cap jari.
KELOMPOK 5
1) Pernafasan
2) Penciuman
3) Pembau
Saat menghirup udara untuk bernafas, bau sekitar juga ikut ke dalam hidung.
Di dalam rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Setelah itu rangsangan bau
tersebut akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke pusat
penciuman dan saraf pembau. Setelah itu otaklah yang memproses ingatan akan bau
tersebut sehingga manusia mengetahui dan dapat membau aroma tersebut.
1) Angiofibroma Juvenil
2) Papiloma Juvenil
3) Rhinitis Allergica
4) Sinusitis
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara dan juga
banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.
a. Bagian-bagian telinga
Telinga luar meliputi daun telinga (pinna), liang telinga (meatus auditorius
eksternus), dan saluran telinga luar.
2) Telinga Tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara
agar seimbang.
3) Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan
labirin membran.
Dimulai dari adanya getaran suara (F 16 – 2000 Hz), ditangkap oleh daun
telinga l.telinga luar menggetarkan membran tympani getaran diteruskan melalui
tulang-tulang pendengaran di lubang tengah tulang stapes cairan endolinpe di dalam
labirin ditangkap oleh organ corti. Getaran bunyi yang masuk disebut getaran mekanis
diubah getaran elektris oleh nervus cocklearis disalurkan ke pusat-pusat di otak lobus
temporalis sehingga terjadi kesadaran bunyi. Vestibularis Syaraf pendengaran
Koklearis Keluar dari otak kecil melalui nervus vertibularis yang terletak pada titik
pertemuan antara pons dan membaran oblongato kemudian bergabung dengan nervus
coklearis menuju telinga. Di dalam telinga ia berpisah. Vestibularis organ
keseimbangan N. Cocklearis koklea (rumah siput) N. Cocklearis dan serabut-serabut
sarafnya berasal dari lobus temporalis. Kemudian keluar menuju nukleus khusus yang
berada tepat di belakang thalamus menuju ke telinga. Saraf ini bergabung dengan
Nervus Vestibularis.
1) Tuli
2) Congek
3) Otitis Eksterna
4) Perikondritis
5) Eksim
6) Cidera
7) Tumor
8) Kanker
4. Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan,
panas, dingin, sakit, dan tekanan.
a. Bagian-bagian kulit
Kulit mendapatkan rangsangan dari luar berupa tekanan, sentuhan, dan suhu.
Rangsangan itu kemudian ditangkap oleh ujung saraf reseptor yang kemudian
informsi itu dihantarkan ke otak. Kita kemudian meperseprikan rangsangan itu
seperti rasa panas saat tangan kita mneyntuh air mendidih, atau rasa dingin saat
tubuh kita menyentuh salju.
Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan,
dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel
reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh
otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang.
Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.
1) Jerawat
2) Panu
3) Kadas
4) Skabies
5) Eksim
6) Biang keringat
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.
a. Bagian-bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus,
tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis
otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang
kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua
sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor,
sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:
1) Permukaan anterior itu juga terdiri dari beberapa bagian yaitu puncak ujung lidah
sampai ke bagian tubuh lidah.
2) Akar Lidah terletak di antara tulang hyoid dan juga bagian ragang bawah lidah,
3) Tubuh Lidah Dua pertiga dari lidah merupakan tubuh lidah yang memiliki bagian
kasar dinamakan papilla lingual dan dikelilingi oleh gogo lateral dan permukaan
anterior.
4) Lingual tonsil merupakan bagian dari sistem limfatik, fungsi utama tonsil adalah
sebagai salah satu pertahanan tubuh dalam memerangi infeksi.
5) Adenoid adalah bagian yang dari lidah yang mempunyai fungsi untuk memerangi
infeksi sehingga apabila ada kuman serta bakteri yang dicap oleh lidah makan
adenoid inilah yang memiliki tugas untuk memerangi bakteri atau kuman tersebut.
6) Kuncup lidah adalah struktur yang terdapat pada bagian permukaan lidah dan
memiliki tugas sebagai pencipta resep untuk rasa karena di dalam kuncup lidah
terdapat kurang lebih 300 selera terutama pada lidah orang dewasa, kuncup lidah
bisa mengecap rasa manis, asam, pahit dan juga asin.
7) Frenulum merupakan bagian lidah yang memiliki bentuk lapisan tipis jaringan
yang memiliki fungsi sebagai penghubung di antara lidah dengan dasar mulut.
8) Otot lidah merupakan bagian yang tak kalah penting dari lidah karena tanpa
adanya otot lidah ini maka lidah tak akan bisa bergerak, karena lidah merupakan
massa yang terdiri dari beberapa otot dan otot satu dengan otot lainnya yang ada
di dalam lidah ini daling terhubung satu sama lain.
KELOMPOK 6
ANATOMI FISIOLOGI MUSKULOSKELETAL
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
a. Definisi Sistem Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus
pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan
jaringan ikat yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun
kurang lebih 50%
b. Fungsi Sistem Muskuloskeletal
Fungsi umum skeletal:
Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh (formasi kerangka)
Sebagai alat gerak pasif,
Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik,
Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone
marrow),
Fungsi imunologi, yakni membentuk limfosit B dan makrofag
Fungsi khusus:
Pembentuk nada suara (sinus paranalis),
Email gigi pada pencernaan mekanis,
Mengatur frekuansi gelombang pendengaran (tulang kecil telinga),
Mempermudah proses kelahiran pada panggul wanita.
c. Klasifikasi Tulang
1) Tulang Panjang
Tulang panjang bekerja bersama otot rangka untuk menghasilkan gerakan
tubuh. Adapun yang termasuk tulang panjang meliputi, humerus, radius dan
ulna, metacarpal dan phalanges tangan, femur, tibia dan fibula kaki, dan
metatarsal dan phalanges kaki.
2) Tulang pendek
Tulang-tulang yang termasuk tulang seperti, tulang karpal (pergelangan tangan)
dan tarsal (pergelangan kaki). Mereka memiliki gerak yang terbatas dan hanya
meluncur di satu sama lain, memungkinkan pergelangan kaki dan pergelangan
tangan menekuk ke berbagai arah.
3) Tulang pipih
Tulang pipih berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh dan memberikan
permukaan yang luas untuk melekatnya otot. Seperti, tulang tengkorak dan
tulang rusuk, sternum (tulang dada), scapula, dan tulang coxae (tulang pinggul)
4) Tulang tidak teratur
Tulang ini memiliki bentuk rumit yang tidak cocok dengan salah satu kategori
sebelumnya. Tulang yang termasuk tulang tidak teratur ialah tulang belakang
dan beberapa bagian tulang tengkorak, seperti sphenoid dan ethmoid
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya, yaitu :
1) Tulang rawan(kartilago)
Ada 3 macam tulang rawan, yaitu:
Tulang Rawan Hyalin: kuat dan elastis terdapat pada ujung tulang pipa.
Tulang Rawan Fibrosa: memperdalam rongga dari cawan- cawan (tl.
Panggul) dan rongga glenoid dari skapula.
Tulang Rawan Elastik: terdapat dalam daun telinga, epiglotis dan faring.
2) Tulang sejati (Osteon)
Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.
Permukaan luar tulang dilapisiselubung fibrosa (periosteum).
Lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke
dalam kanalikuli tulang kompak.
b. Sendi
Sendi merupakan titik fisik penghubung antar dua tulang. Terdapat tiga jenis
hubungan antar tulang, yaitu:
1) sinartosis (suture) disebut juga sendi mati.
2) Amfiartosis disebut juga sendi kaku
3) Diartosis disebut juga sendi hidup.
c. Low back region
Low back region berfungsi untuk menegakkan/menopang postur struktur
tulang belakang manusia. Postur tegak juga meningkatkan gaya mekanik struktur
tulang belakang lumbrosakral. Antar tulang belakang diikat oleh intervertebal, serta
oleh ligamen dan otot. Ikatan antar tulang yang lunak membuat tulang punggung
menjadi fleksibel.
d. Intervertebral disc
Merupakan struktur di antara dua ruas tulang belakang yang tersusun dari
fibrokartilago. Pada manusia memiliki ruas tulang belakang terdapat sebuah struktur
yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra (vertebral body).
e. Tulang leher
Leher (tulang cervical) adalah anggota tubuh bagian atas yang memiliki fungsi
sangat banyak. Leher memiliki fungsi sebagai penopang kepala, pelindung sumsum
tulang belakang dan bagian dari batang tubuh atau tulang belakang.
f. Siku
Elbow/Siku adalah suatu titik yang sangat komplek di mana terdapat tiga
tulang yaitu humerus, radius dan ulna. Ketiga tulang tersebut bekerja secara bersama-
sama dalam suatu gerakan flexi, extensi dan rotasi.
g. Bahu
Tulang-tulang pada bahu terdiri dari:
1) Clavicula (tulang selangka), merupakan tulang berbentuk lengkung yang
menghubungkan lengan atas dengan batang tubuh.
2) Scapula (tulang belikat), merupakan tulang yang berbentuk segitiga.