Dosen Pengampu :
apt. Novia Sinata, M.Si
-Kelompok 2-
Anggota Kelompok
1. Asih Wulandari ( 2301054)
2. Farid Muhammad Rifqi (2301060
3. Iva Wilma Petrina (2301062)
4. Nani Lasari (2301074)
5. Selvina Juliani (2301091)
6. Wafa Alyva (2301094)
7. Yelli Septia Yendra (2301096)
8. Yola julianti Fitri (2301097)
Sistem Renal
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut
Urinary System adalah suatu sistem di mana
terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-
zat yang masih dipergunakan oleh tubuh .
zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin
(air kemih).
Fungsi Sistem Renal / Sistem Perkemihan
Fungsi utama sistem perkemihan pada tubuh adalah melakukan
ekskresi dan eliminasi sisa-sisa metabolisme tubuh. Selain itu terdapat
beberapa fungsi tambahan, antara lain:
2. Glomerulus: bagian ini berfungsi sebagai tempat penyaringan darah yang menyaring air, garam, asam amino,
glukosa dan juga urea. Setelah itu glomerulus akan menghasilkan urin primer yang
akan dilanjutkan ke bagian selanjutnya.
3. Kapsula Bowman: bagian-bagian ginjal dan fungsinya selanjutnya adalah kapsula bowman, sebuah kantong
atau kapsul yang menyelimuti glomerulus.
4. Tubulus kontortus Proksimal: seperti yang sudah dibahas tadi, bagian ini berfungsi untuk reabsorbsi urin
primer untuk menghasilkan urin sekunder.
5. Lengkung henle: sedangkan bagian ini adalah penghubung antar tubulus kontortus proksimal dan tubulus
kontortus distal.
6. Tubulus kontortus distal: setelah menjadi urine sekunder, zat-zat yang tidak berguna dilepaskan oleh
tubulus kontortus distal dan menghasilkan urin sesungguhnya.
1.3 Vaskularisasi Ginjal
Vaskularisasi ginjal adalah penyediaan darah ke ginjal melalui arteri renalis yang berasal dari aorta
abdominalis. Ginjal menerima darah dari arteri renalis, yang kemudian bercabang menjadi arteri-
arteri yang semakin kecil untuk memasok darah ke jaringan ginjal. Proses vaskularisasi ini penting
karena ginjal adalah organ yang membutuhkan pasokan darah yang baik untuk menjalankan fungsi-
fungsinya, seperti menyaring darah dan memproduksi urin.
2. Ureter
Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder
atau pipa yang menghubungkan ginjal dengan kandung
kemih. Ureter merupakan lanjutan dari pelvis renalis
yang berjalan dari hillus ginjal menuju distal dan
kemudian bermuara pada kandung kemih. Ureter terdiri
dari 2 saluran pipa di sebelah kanan dan kiri yang
menghubungkan ginjal kanan dan kiri dengan kandung
kemih. Ureter memiliki panjang sekitar 20 - 30 cm
dengan diameter rata - rata sekitar 0,5 cm dan diameter
maksimal sekitar 1,7 cm yang berada di dekat kandung
kemih.
2. Reabsorpsi
Reabsorpsi yaitu penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna bagi tubuh, terjadi di *tubulus
kontortus proksimal* sampai di *lengkung henle.* Zat-zat yang diabsorpsi antara lain air, glukosa, asam
amino ion-ion Na+, K+, Ca2 + Cl-, HCO3, dan hbo4²– dan sebagian urea. Hasil reabsorpsi berupa *urine
sekunder* yang komposisinya terdiri dari air garam urea dan pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urine.
3. Augmentasi
Augmentasi yaitu proses pengeluaran zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh dalam bentuk urine.
Pada proses ini, urine sekunder dari *tubulus distal* menuju *tubulus kolektivus*. Selanjutnya pada
tubulus ini, masih terjadi penyerapan ion Na+ Cl‐ dan urea. Urine ini akan dibawa menuju *pelvis
renalis* . Dari persis renalis, urine dialirkan melalui ureter sampai pada vesika urinaria
Tahapan Produksi Urin
Faktor yang memepengaruhi urin
1.Volume
Faktor internal
3. BAU
Bau urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah
menguap. Bau yang berlainan dapat disebabkan oleh makanan
obat-obatan, bau buah-buahan seperti pada ketonuria. Bau
amoniak disebabkan perombakan ureum oleh bakteri dan
biasanya terjadi pada urin yang dibiarkan tanpa pengawet.
4. PH
Ph urin berkisar antara 4,8–7,5, urin akan menjadi lebih asam
jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih
basa jika mengkonsumsi banyak sayuran.Penyebab
berubahnya keasaman urin antaralain mikroorganisme.
Gangguan/penyakit pada sistem renal
1.gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak mampu lagi menyaring darah dan membuang
cairan serta racun dari tubuh. Kerusakan ginjal ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari
dehidrasi berat, penggunaan obat-obatan tertentu, hipertensi, dan diabetes yang tidak
mendapatkan penanganan dengan tepat. Cara pengobatan gagal ginjal adalah dengan merubah
pola hidup (berhenti merokok,teratur olahraga,minum air putih yang cukup) .selain itu juga ada
pemberian obat-obatan seperti obat kortikosteroid,calcitriol (vitamin D yang sudah aktif) karna pd
penderuta gagal ginjal tubuh akan sulit untuk mengaktifkan vitamin D dari makanan atau suplemen
dan pengobatan yang terkahir jika terjadi gagal ginjal akut atau sudah stadium 5 adalah terapi
pengganti ginjal.
Infeksi Saluran Kemih (ISK)adalah infeksi yang terjadi di bagian mana pun dari sistem urinaria, mulai
dari ginjal hingga saluran kemih. Infeksi saluran kemih umumnya bisa ditangani dengan pemberian
obat-obatan, misalnya obat anyang-anyangan dan antibiotik seperti nitrofurantoin dan cefixime
Gangguan/penyakit pada sistem renal
3. Batu Saluran Kemih
Batu saluran kemih terbentuk dari endapan mineral pada urine yang mengkristal pada sistem urinaria,
contohnya seperti batu ureter, batu ginjal, atau batu kandung kemih. Pengobatan awal untuk batu ginjal
adalah konsumsi air putih 2-3 liter sehari untuk membersihkan sistem perkemihan,obat pereda nyeri
seperti acitaminopen dan yang terkahir terapi medis yang akan diberikan obat Alpha blocker untuk
mengendurkan otot" saluran kemih dan mengeluarkan baju ginjal.
4. Uretritis
Uretritis adalah kondisi ketika uretra mengalami peradangan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh
infeksi bakteri yang berkembang di saluran kemih.Metode utama untuk mengobati uretritis adalah
dengan pemberian antibiotik, antara lain,Azithromycin
,Ceftriaxone,Cefixime dan ofloxacin .
5. Inkontinensia Urine
Inkontinensia urine merupakan kondisi yang banyak dialami oleh lansia. Kondisi ini terjadi
ketika fungsi saraf atau otot kandung kemih dan saluran kemih mengalami gangguan, sehingga
proses buang air kecil tidak terkontrol dan sering menyebabkan penderitanya mengompol.
-Referensi-
-Malinti Evelin, EM.( 2021). Gangguan pada Sistem Perkemihan [ Online ]. Jakarta :Rosnancy
Renolita Sinaga Publisher. Available from : klik here [ book agustus 2021
- Adinda Putri Adani. ( 2022 ). Proses Pembentukan Urine dan Sistem Saluran Kemih. Artikel Dokter
Sehat. Available from : klik here[ 7 Februari 2022 ]
- Terima Kasih -