PENDAHULUAN
calculi (batu ginjal) pada ureter atau pada daerah ginjal. Ureterolithiasis terjadi
bila batu ada di dalam saluran perkemihan. Batu itu sendiri disebut calculi.
sepanjang saluran perkemihan yang tumbuh sebagai pencetus larutan urin. Calculi
bervariasi dalam ukuran dan dari fokus mikroskopik sampai beberapa centimeter
dalam diameter cukup besar untuk masuk dalam pelvis ginjal. Gejala rasa sakit
Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter.
Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar
bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian
berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih). Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua
ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
2
1. Ginjal
peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III melekat langsung pada
dinding abdomen.
abdomen.Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati
dan limpa.Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga
3
vertebra T12 hingga L3.Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan
duabelas.Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan
(terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam
disebut nefrologi.
a. Lapisan ginjal
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam
berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia
4
dewasa.Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut
tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan
urin.
saluran-saluran (tubulus).
5
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang
dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan
6
tubulus penghubung
masuk ke ginjal.
2. Ureter
7
Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan
m.psoas major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis.
batu/kalkulus.
3. Vesika Urinaria
Vesika urinaria atau kandung kemih adalah satu kantung berotot yang
mempunyai tiga muara, yaitu dua muara ureter dan satu muara
uretra.Sebagian besar dinding kandung kemih tersusun dari otot polos yang di
8
Gambar 2.4 Vesika Urinaria
4. Uretra
pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga
sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria
memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari
m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars
m.sphincter externa (distal inferior dari kandun kemih dan bersifat volunter).
9
Gambar 2.5 Uretra pria
Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika,
simpatis.
10
Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang,
bagian luarnya.
uretra eksterna yang terdiri dari otot bergaris.Tonus otot sfingter uretra
tetap berada di dalam buli pada saat perasaan ingin miksi.Miksi terjadi jika
11
B. Fisiologi Sistem Perkemihan
ekstrasel dalam batas batas normal.Komposisi dan volume cairan ekstra sel ini
dikontrol oleh filtrasi glomerolus, reabsorpsi dan sekresi tubulus. Untuk lebih
jelasnya fungsi dasar ginjal dapat dibagi menjadi dua fungsi, yaitu :
Fungsi Eksresi
rentang normal.
12
1. Pembentukan Urine
a. Filtrasi glomerulus
urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk
b. Reabsorpsi
13
Dinamakan reabsorpsi obligat, dimana 80% air diserap kembali di
dengan kebutuhan.
c. Sekresi
sekresi beberapa zat dari darah dikapiler ke filtrat berupa ion K+,
reabsorpsi air dan ion Na+ dipengaruhi oleh ADH & aldesteron
C. Nefrolitiasis
1. Pengertian
ureter pada umumnya adalah batu yang terbentuk di dalam sistem kalik
14
yang biasanya menjadi tempat berhentinya batu yang turun dari kalik yaitu
kolik.
kencing pada umumnya yaitu sebagian besar terdiri dari garam kalsium,
sebagian kecil terdiri dari batu asam urat, batu struvit dan batu sistin.
15
Gambar 2.7 Nefrolitiasis
2. Etiologi
a. Faktor endogen :
Ph urin
b. Faktor eksogen :
Air minum
16
Suhu
Makanan
terbentuknya batu
Dehidrasi
3. Patofisiologi
seperti pus darah, jaringan yang tidak vital dan tumor. Komposisi dari batu
ginjal bervariasi, kira-kira tiga perempat dari batu adalah kalsium, fosfat,
17
Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor
a. Teori supersaturasi
b. Teori matriks
Pada kondisi normal kalsium dan fosfat hadir dalam jumlah yang
d. Teori epistaxi
salauh satu batu merupakan inti dari batu yang merupakan pembentuk
18
e. Teori kombinasi
residif.
a. Batu Kalsium
Batu jenis ini paling banyak di jumpai, yaitu kurang lebih 70 - 80%
dari seluruh batu saluran kemih.Kandungan batu jenis ini terdiri atas
kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua unsur itu.
19
o Hiperurikosuria: Kadar asam urat urine melebihi 850 mg/24
jam. Asam urat dalam urine dapat bertindak sebagai inti batu
bayam.
20
dalam urine magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadi
ddengan oksalat.
b. Batu Struvit
batu ini disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab
infeksi ini adalah kuman golongan pemecah urea atau urea splitter yang
batu triple phosphate, batu fosfat, batu infeksi, atau batu urease, walaupun
dapat pula terbentuk dari campuran antara kalsium oksalat dan kalsium
fosfat.
kemih. Di antaranya 75-80% batu asam urat terdiri atas asam murni dan
21
yang mendapatkan terapi antikanker, dan yang banyak mempergunakan
peluang yang lebih besar untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor yang
mempengaruhi terbentuknya batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH
d. Batu sistin
e. Batu xantin
f. Batu indinavir
ini.
luar biasa, akut, kolik, yang menyebar kepaha dan genitalia.Pasien merasa
selalu ingin berkemih, namun hanya sedikit urin yang keluar dan biasanya
22
kemih biasanya menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan dengan
a. Hematuria
b. Piuria
c. Polakisuria/fregnancy
d. Urgency
lahan.
6. Komplikasi
a. Gagal ginjal
darah yang disebut kompresi batu pada membrane ginjal oleh karena
23
suplai oksigen terhambat. Hal in menyebabkan iskemis ginjal dan jika
b. Infeksi
Dalam aliran urin yang statis merupakan tempat yang baik untuk
c. Hidronefrosis
penumpukan urin
d. Avaskuler ischemia
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Urin
Biakan urin
b. Pemeriksaan darah
Hb turun
Leukositosis
24
Urium krestinin
dijumpai diantara batu jenis lain. Sedangkan batu asam urat bersifat
ataupun batu non opak yang tidak dapat terlihat oleh foto polos
batu ureter.
g. Ultrasonografi (USG)
yang menurun, dan pada wanita yang sedang hamil. Adakalanya USG
25
dapat mendeteksi batu pada ureterovesival junction yang tidak terlihat
mendeteksi batu ureter, akan tetapi MRI merupakan pilihan yang tepat
8. Penatalaksanaan
disebutkan sebelumnya, batu ureter < 5 mm bisa keluar spontan. Karena itu
2. - blocker
3. NSAID
syarat lain untuk observasi adalah berat ringannya keluhan pasien, ada
tidaknya infeksi dan obstruksi. Adanya kolik berulang atau ISK menyebabkan
dan penurunan fungsi ginjal ) tidak ada toleransi terhadap obstruksi. Pasien
26
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
yang paling sering digunakan dalam tatalaksana aktif batu ureter. ESWL
saat melewati sebuah batu.Tujuan dari metode ini adalah untuk memecah
Ureterorenoskopi (URS)
pneumatik agar memberikan hasil lebih baik. Pengangkatan batu juga dapat
menghasilkan alat baru yaitu ureteroskop semirigid yang lebih kecil. (6,9 sampai
8,5 F). Penemuan miniskop semirigid dan ureteroskop fleksibel membuat kita
dapat mencapai ureter atas dan sistem pengumpul intrarenal secara lebih aman.
Namun, keterbatasan dari alat semirigid dan fleksibel ini adalah sempitnya
27
saluran untuk bekerja.Saat ini, pilihan alat tergantung dari lokasi batu, komposisi
Prosedur ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu akses perkutan dan pengangkatan
batu. Untuk mencapai akses perkutan, urolog atau radiolog memasang kabel
pinggang pasien ke dalam ginjal lalu turun ke ureter. Jika akses sudah diperoleh,
Dengan tuntunan fluoroskopi dan endokamera, batu diangkat secara utuh atau
keuntungan sebagai berikut : (1) Jika batu dapat dilihat, hampir dipastikan batu
tersebut dapat dihancurkan. (2) Dengan alat fleksibel, ureter dapat dilihat secara
langsung sehingga fragmen kecil dapat diidentifikasi dan diangkat. (3) Proses
cepat, dengan hasil yang dapat diketahui saat itu juga. Perawatan di rumah sakit
setelah 1 sampai 2 minggu. Angka transfusi PNL sekitar 2-6%. Angka perawatan
mengangkat batu yang tersisa bervariasi dari 10% sampai 40-50%. Angka bebas
batu adalah 75-90%. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi perdarahan, infeksi,
Pembedahan Terbuka
28
Berbagai variasi operasi spesifik dapat dilakukan untuk mengangkat batu
29
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTIFIKASI PASIEN
No. RM : 09.91.67
Nama : Tn. A
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan :-
II. ANAMNESIS
24 November 2017.
Keluhan utama
Nyeri pinggang kanan yang semakin memberat sejak 3 hari yang lalu.
30
Keluhan tambahan
Nyeri ulu hati, Mual (+), muntah (+) frekuensi 7x, BAK tidak lancar.
keruh, nyeri saat kencing, buang air kecil tiba-tiba berhenti dan
yang lalu. Os juga merasa nyeri ulu hati, mual (+), muntah (+) 7x,
BAK tidak lancar, BAB (+), demam (-), dan badan terasa lemas (+).
lanjut.
31
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Pengobatan
Disangkal
32
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
S : 35,8 C
N : 79x / menit
P : 20x / menit
Aspek Kejiawaan
Status Generalisata
Kulit
Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit
33
Kepala
Leher
Torax
34
Paru
Depan Belakang
Kanan
Inspeksi Simetris dalam statis dan dinamis
Kiri
Kanan
Palpasi Kiri Vocal fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi Sonor
Kiri Sonor
Jantung
sinistra
dextra
35
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 tungga normal,
Abdomen
kanan/kiri.
Ekstremitas
Akral hangat
Akral hangat
36
Status urologis
URINE
Warna Kuning Kuning N
Kejernihan Jernih Jernih N
Berat jenis 1.020 1.005-1.030 N
pH 5 5-8 N
Leukosit Negatif Negatif (<10) leuko/ul N
Nitrit Negatif Negatif N
Protein 30 Negatif (<30) mg/dL
Glukosa 50 Negatif (<30) mg/dL
Keton Negatif Negatif (<50) mg/dL N
Urobilinogen Negatif Negatif (<1) mg/dL N
Bilirubin Negatif Negatif (<2) mg/dL N
Darah samar 10 Negatif (<10) ery/dl
Sedimen Leukosit 3-5 10 /LBP N
Sedimen Eritrosit 17-20 5 /LBP
Sedimen Epitel Beberapa
37
Sedimen Bakteri Negatif
Sedimen Kristal Negatif
Sedimen Silinder Negatif
kanan dan kiri tampak membesar, gambaran udara dalam usus halus,
38
distribusi udara dalam kolon normal dengan fecal material di dalamnya,
V. DIAGNOSIS KERJA
Ureterolithiasis bilateral.
Kolik abdomen
Hidronefrosis bilateral
VII. TATALAKSANA
IVFD RL xx tpm
Mucogard 3x1C
39
VIII. PROGNOSIS
40
BAB IV
ANALISIS KASUS
41