PENDAHULUAN
Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi
melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat mudah digerakkan
karena kulit di sini paling tipis diantara kulit di bagian tubuh lain.(1)
Palpebra dibungkus oleh muskulus jaringan lunak yang terletak di depan bola
mata dan melindungi bola mata dari kerusakan. Bentuknya menyerupai bola mata
yang akan menutupi dengan sempurna bila menutup mata. Stimulus mekanik yang
kuat, optik dan akustik (seperti benda asing, cahaya yang silau atau suara keras yang
tiba-tiba) secara otomatis merangsang refleks menutup mata. Kornea juga dilindungi
oleh pergerakan bola mata ke atas (Bell’s Phenomenon). Berkedip secara teratur (20
– 30 kali/menit) membantu secara keseluruhan dirtribusi sekresi glandula dan air
1
Pada remaja fissura intrapalpebranya ukurannya 10 – 11 mm secara vertikal.
Pada orang dewasa menurun menjadi sekitar 8 – 10 mm dan pada orang tua
fissuranya tinggal sekitar 6 – 8 mm atau kurang. Panjang horizontal dari fissura 30 –
33 mm. Palpebra superior, lebih mudah bergerak dibandingkan palpebra inferior,
dapat dinaikkan sampai 15 mm oleh muskulus levator. Apabila muskulus frontalis
dari alis digunakan, fissura palpebralis menjadi lebih lebar 2 mm. Palpebra superior
dan inferior bertemu pada sudut kira-kira 60 derajat di medial dan lateral. Pada posisi
primer melihat, pada anak-anak margo palpebra superior terletak pada limbus
superior kornea dan 1,5 – 2 mm di bawah limbus superior kornea pada orang dewasa.
Margo palpebra inferior terletak pada limbus inferior kornea atau sedikit di atas
limbus inferior kornea.(2,4,5)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.2 Embriologi Palpebra
3
Pada bulan pertama dari perkembangan embrio, vesikel optik ditutupi oleh
lapisan tipis dari ektoderm permukaan. Pada bulan kedua, proliferasi seluler
yang aktif dari sekitar mesoderm membentuk lipatan sirkuler dari lapisan
mesoderm pada kedua sisi ektoderm. Lipatan ini membentu palpebra yang
rudimenter, yang secara bertahap memanjang menutupi mata. Bagian
mesodermal dari palpebra superior berkembang dari arah prosessus
frontonasal, sedangkan palpebra inferior berasal dari prosessus maxillaris.
Lapisan luar dari ektoderm menjadi kulit pada bagian luar dan konjungtiva
pada bagian dalam. Tarsal, jaringan penyambung dan jaringan
muskular dari palpebra berasal dari inti mesodermal.
2. Penggabungan (Fussion)
Penggabungan dari palpebra oleh epitel dimulai dari kedua ujung pada
minggu kedelapan dan ketika sempurna segera menutupi epitel kornea.
Pelekatan satu sama lain dari palpebra berlangsung hingga akhir bulan
kelima sampai bulan ketujuh.
4
Gambar 2.4 Fussion
5
Jaringan mesoderm melebar sampai menutupi seluruh kepala dan
leher melalui proses myoblast. Muskulus embrionik superfisial ini akan
menjadi muskulus skletal superfisial dari palpebra. Muskulus orbikularis
okuli, corrugator supersilii dan procerus berkembang dari lamina infraorbital
di bawah lingkaran orbita, dimana muskulus frontalis berkembang dari
lamina lamina temporal. Jaringan aponeurosis dari pembungkus galea
membentuk muskulus frontalis dan terbagi menjadi lapisan profunda dan
superfisial. Lapisan superfisial galea berlanjut menjadi pembungkus anterior
muskulus frontalis dan orbicularis, sedangkan lapisan profunda galea
membungkus lemak di bawah alis dan berlanjut ke palpebra sebagai lapisan
posterior orbicularis.(7)
Kulit palpebra terdiri dari lapisan tipis dermis dan tidak mempunyai
lapisan lemak subkutaneus. Kulit palpebra sangat elastis dan merupakan kulit
tertipis di badan. Kulit palpebra melekat secara longgar di atas muskulus
orbikularis okuli. Kulit dari palpebra superior lebih tipis dari palpera inferior.
Jaringan pretarsal biasanya melekat erat pada jaringan di bawahnya dari
palpebra superior dan inferior, sedangkan jaringan preseptal yang melekat
secara longgar membentuk ruang potensial untuk akumulasi cairan.(7,9)
6
Garis pada kulit palpebra dibagi atas sulkus palpebra dan lipatan
palpebra. Sulkus palpebra transversus terdapat di superior dan inferior
palpebra, berukuran 8 sampai 10 mm di atas margo palpebra superior dan 4
sampai 5 mm di bawah margo palpebra inferior. Sulkus palpebra superior
dibentuk oleh insersi serabut kutaneus dari aponeurosis levator ke
dalam preseptal orbikularis okuli, yang merupakan tempat lipatan palpebra.
Daerah ini terletak dekat dengan batas superior dari tarsus. Lipatan palpebra
superior terjadi akibat terlipatnya kulit di atas sulkus palpebra dan
merupakan kulit preseptal yang longgar dan jaringan subkutaneus.(7,9)
b. Margo Palpebra
Margo palpebra superior dan inferior terdiri dari beberapa struktur. Barisan
bulu mata merupakan barisan terdepan margo palpebra. Terdapat 100 sampai 150
7
silia pada palpebra superior, dan 50 sampai 75 silia pada palpebra inferior.
Bulumata berasal dari folikel rambut pada permukaan anterior tarsus dan menonjol
keluar, di depan margo palpebra. Setiap folikel rambut terdiri dari dua glandula
Zeis. Kelenjar keringat, atau glandula Moll, terdapat di dekat silia dan bermuara
dekat folikel. Glandula Moll dan Zeis menghasilkan lipid yang akan
dikonstribusikan ke lapisan superfisial dari air mata dan memperlambat penguapan.
Posterior ke barisan bulu mata dan anterior ke tarsus terdapat Grey Line. Grey line
merupakan gambaran dari muskulus riolan dan muskulus pretarsalor bicularis dan
juga memisahkan lamella anterior dari lamella posterior.
8
Gambar 2.7 Margo Palpebra
M. orbikularis okuli merupakan lapisan otot yang tipis dari serabut otot yang
tersusun secara konsentris yang menutupi palpebra dan daerah periorbital.
Muskulus ini merupakan muskulus protraktor yang utama dengan fungsi utama
untuk membatasi fissura palpebra dan penutupan palpebra. Muskulus ini juga
mempunyai peranan dalam sistem pompa lakrimal. M. orbikularis okuli dipersarafi
oleh nervus fasialis. Walaupun muskulus ini merupakan muskulus skeletal, namun
muskulus ini juga dapat bekerja secara refleks.(7)
9
palpebra superior dan inferior, bagian profunda berorigo pada krista lakrimalis
posterior dan bagian superfisial berorigo pada permukaan anterior tendo
kantus medial. Dekat kanalikuli kaput profunda bagian pretarsal bersatu
membentuk sekumpulan serabut yang dikenal sebagai m. Horner’s (torsi
Horner’s tensor). Di bagian posterior M. Horner’s berlanjut sampai krista
lakrimalis posterior. Pada bagian lateral bagian pretarsal bersatu menjadi tendo
kantus lateralis.(7,9)
Bagian preseptal berasal dari batas atas dan bawah tendo kantus medial.
M.preseptal inferior berasal dari kaput tendon. Pada palpebra superior, M.
Preseptal mempunyai kaput anterior dari tendon sedangkan kaput posterior
berasal dari cabang superior dan posterior tendon. Pada bagian lateral, M. Preseptal
membentuk membentuk Raphe lateral palpebra.(9)
Bagian orbital dari muskulus orbikularis okuli merupakan bagian terluar dan
terbesar. Bagian ini berfungsi untuk menutup mata dengan keras dan berkedip
secara sadar. Bagian orbital berasal dari permukaan anterior tendo kantus medialis,
processus orbitalis dari os. frontalis, dan prosessus frontalis dari os. Maxillaris di
bagian depan krista lakrimalis. Muskulus ini berjalan mengelilingi orbital sampai
berinsersi kembali ke kantus medial inferior dimana muskulus ini melekat ke
periosteum krista lakrimalis posterior, faskia lakrimalis dan tendo muskulus
medialis. Di superior, bagian orbital meluas sampai alis dan bergabung
dengan M. frontalis dan M. Corrugator supercilii. Di medial, perlekatan meluas
dari supraorbita sampai os. Nasalis. Di inferior, bagian orbital berasal dari
permukaan anterior tendo kantus medial dengan sekitar periosteum dan meluas
sampai foramen intraorbita yang akan berlanjut sepanjang margo infraorbita. Di
lateral, bagian ini melewati zygomaticum, pipi dan menutupi fascia temporalis.(7,9)
d. Septum Orbita
10
Septum orbita merupakan lembaran-lembaran fibrous yang tipis secara
anatomi di mulai pada arkus marginalis sampai superior dan inferior rima orbita
yang berasal dari periosteum. Pada palpebra superior, distal fibrous septum orbita
bersatu dengan permukaan anterior aponeurosis levator. Septum orbita biasanya
berinsersi 3 – 5 mm di atas tepi tarsal superior dan sekitar 10 mm di atas bulu
mata. Pada palpebra inferior, septum berjalan ke depan sampai bertemu M.
Retraktor 4 – 5 mm di bawah tarsus inferior dan bersatu dengan kapsulopalpebral.
(2,7,9)
e. Orbita Lemak
Lemak orbita memberikan perlindungan yang lunak pada bola mata dan
mempermudah pergerakan bola mata. Terdapat tiga kantung lemak di bawah mata
dan dua di atas; terletak di posterior septum orbita dan di anterior aponeurosis
Levator (palpebra superior) atau di anterior fascia kapsulopalpebral (palpebra
inferior). Pada palpebra superior, terdapat dua kantung lemak, daerah nasal dan
sentral (preaponeurotik). Pada palpebra inferior, terdapat tiga kantung lemak; nasal,
sentral dan temporal. Kantung-kantung lemak ini dibungkus oleh lapisan tipis
fibrous. (2,7,9,10)
f. Muskulus Retraktor
11
Refraktor pada palpebra superior adalah muskulus levator palpebra dan
aponeurosisnya dan muskulus tarsal superior (M.Muller’s) yang dipersarafi oleh
simpati. Pada palpebra inferior sebagai retraktor adalah fascia kapsulopalpebral dan
muskulus tarsal inferior.
12
Gambar 2.8 Muskulus Levator Palpebra
2. Muskulus Muller
3. Fascia Kapsulopalpebral
13
Obliqus Inferior. Di antara M. Obliqus inferior, dua fascia
inimembentuk ligamentum suspensori Lockwood’s. Ligamentum ini
berinsersi pada tepi tarsus inferior dan tepat berada di bawah tarsus
selanjutnya bergabung dengan fascia septum orbita.
g. Tarsus Palpebra
14
Gambar 2.9 Tarsus
h. Konjungtiva
15
utama dari lapisan air mata. Pada bagian medial, konjungtiva membentuk lipatan
semilunaris.(5,7,9)
Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri, yaitu: (1) arteri karotis
interna yang mempercabangkan arteri oftalmika yang selanjutnya bercabang
menjadi arteri supraorbital, arteri supra trochlear dan arteri dorsonasal di sebelah
medial serta arteri lakrimal di sebelah lateral dan (2) arteri karotis eksterna
bercabang menjadi arteri angular dan temporal pada wajah. Sirkulasi kedua sistem
ini sangat luas beranastomose melalui palpebra superior dan inferior membentuk
arkade marginal dan perifer. Arteri karotis interna mensuplai bagian intraorbital
termasuk arteri oftalmika yang cabang terminalnya mensuplai palpebra
superior. Arteri karotis eksterna mensuplai arteri superfisial yaitu arteri fasialis
dan angular yang mensuplai palpebra inferior. Arteri fasial mempercabangkan arteri
16
angular yang melalui regio kantus medialis dan beranastomose dengan arteri
dorsonasal. Arteri temporalis superfisial beranastomose melalui cabang fasial
transversa dan cabang zygomatikum.(7,9,11)
Aliran darah vena palpebra dibagi atas dua bagian yaitu bagian pretarsal atau
superfisial dan bagian postarsal atau bagian profunda. Bagian pretarsal mengalir ke
vena jugularis eksterna dan interna. Bagian posttarsal mengalirkan darah vena ke
dalam vena oftalmika dan berakhir di sinus kavernosus.(5,7)
Gambar 2.11 Tampak lateral dari sistem arteri karotis eksterna dan interna dari
orbita
17
Gambar 2.12 Drainase imfatik dari palpebra
j. Inervasi Palpebra
Nervus motorik dari muskulus orbikularis okuli berasal dari nervus fasialis
(N. VII) melalui cabang temporal dan zygomatikus. Nervus fasialis dibagi menjadi
dua cabang, yaitu cabang temporofasial superior dan cabang servikofasial inferior.
Temporofasial superior dibagi lagi menjadi dua subdivisi, yaitu cabang temporal
dan zygomatikus yang menginnervasi M. Frontalis dan M. Orbikularis okuli.
Servikofasial inferior memberi cabang pada bukal, mandibula dan servikal yang
menginnervasi muskulus pada wajah bagian bawah dan leher.(7,9,11)
Nervus sensorik dari palpebra berasal dari cabang oftalmikus dan maxillaris
yang berasal dari nervus trigeminus. Rangsangan sensori dari palpebra superior
berjalan ke cabang oftalmikus melalui cabang terminal utama, yaitu nervus
supraorbital, supratrokhlear dan lakrimalis. Cabang dari nervus maxillaris (V2)
menginervasi palpebra inferior, pipi dan daerah inferial lateral. Kulit palpebra
bagian medial, kantus medial, sakkus lakrimalis dan kurunkel diinnervasi oleh
nervus infratrokhlearis yang merupakan cabang dari nervus nasosiliaris (cabang V 1).
18
Nervus zygomaticotemporal (cabang nervus lakrimalis) menginnervasi bagian
lateral dari palpebra dan pelipis. Cabang ini juga menginnervasi daerah sekitar alis,
dahi dan hidung.(2,9)
Palpebra merupakan salah satu unsur yang paling penting yang berbentuk
dalam sistem proteksi pada mata. Fungsi ini dilaksanakan oleh tiga unsur pada
palpebra :
3. Gerakan-gerakan palpebra
19
A. Silia dan Alis Mata
Fungsi proteksi palpebra yang pertama adalah silia dan alis mata
pada folikel silia dikelilingi pleksus saraf yang sangat rendah ambang
rangsangannya, sehingga bila silia tersentuh akan timbul refleks
berkedip.
B. Sekresi Palpebra
20
Muskulus levator Palpebra, m.orbicularis oculi dan m.Muller’s
pada palpebra superior dan inferior mempunyai peranan dalam fungsi
pergerakan bola mata. Gerakan palpebra menutup dan terbuka dapat
secara volunter (disadari) maupun secara refleks (3,10)
D. Elevasi
E. Menutup Mata
21
muskulus orbicularis oculi dan muskulus yang menggerakkan alis mata
yaitu berkedip, menutup mata dengan sadar dan blefarospasme.(3,10)
F. Berkedip
22
lakrimal. Sebagian besar orang berkedip kira-kira 20-30 kali permenit.
(4,10)
23
BAB III
KESIMPULAN
Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang
berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra
mempunyai fungsi yang kompleks seperti anatominya. Anatomi dari palpebra
secara sederhana dibagi atas 4 lapisan: Kulit, dibentuk oleh lapisan epidermis
dan dermis; muskulus yang beralur, dibentuk oleh orbikularis okuli;
tarsus yang terdiri dari glandula Meibom dan mukosa konjungtiva. Palpebra
mempunyai fungsi untuk melindungi bola mata melalui fungsi sensasi dan
penyaringan dari silia; sekresi kelenjar-kelanjar palpebra dan gerakan-gerakan
palpebra.
24