Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi
melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat mudah digerakkan
karena kulit di sini paling tipis diantara kulit di bagian tubuh lain.(1)

Palpebra mempunyai beberapa fungsional yang berbeda. Yang paling penting


palpebra memberikan proteksi mekanikal terhadap bola mata. Palpebra juga
memberikan unsur kimia terhadap lapisan air mata prekornea, dan membantu
mendistribusi lapisan ini ke seluruh permukaan bola mata. Ketika berkedip palpebra
mendorong air mata menuju kantus medialis dimana air mata akan masuk ke
punctum dari sistem drainase lakrimalis. Bulu mata sepanjang margo palpebra
membersihkan partikel-partikel dari permukaan bola mata, secara sadar dan refleks
gerakkan dari palpebra melindungi kornea dari kerusakan dan cahaya yang
menyilaukan. Palpebra mempunyai fungsi yang kompleks seperti anatominya.
Kerumitan dari anatomi palpebra berasal dari perkembangan embriologinya. (1,2,3)

Palpebra dibungkus oleh muskulus jaringan lunak yang terletak di depan bola
mata dan melindungi bola mata dari kerusakan. Bentuknya menyerupai bola mata
yang akan menutupi dengan sempurna bila menutup mata. Stimulus mekanik yang
kuat, optik dan akustik (seperti benda asing, cahaya yang silau atau suara keras yang
tiba-tiba) secara otomatis merangsang refleks menutup mata. Kornea juga dilindungi
oleh pergerakan bola mata ke atas (Bell’s Phenomenon). Berkedip secara teratur (20
– 30 kali/menit) membantu secara keseluruhan dirtribusi sekresi glandula dan air

mata ke seluruh Konjungtiva dan kornea,.(4)

1
Pada remaja fissura intrapalpebranya ukurannya 10 – 11 mm secara vertikal.
Pada orang dewasa menurun menjadi sekitar 8 – 10 mm dan pada orang tua
fissuranya tinggal sekitar 6 – 8 mm atau kurang. Panjang horizontal dari fissura 30 –
33 mm. Palpebra superior, lebih mudah bergerak dibandingkan palpebra inferior,
dapat dinaikkan sampai 15 mm oleh muskulus levator. Apabila muskulus frontalis
dari alis digunakan, fissura palpebralis menjadi lebih lebar 2 mm. Palpebra superior
dan inferior bertemu pada sudut kira-kira 60 derajat di medial dan lateral. Pada posisi
primer melihat, pada anak-anak margo palpebra superior terletak pada limbus
superior kornea dan 1,5 – 2 mm di bawah limbus superior kornea pada orang dewasa.
Margo palpebra inferior terletak pada limbus inferior kornea atau sedikit di atas
limbus inferior kornea.(2,4,5)

Margo dari setiap palpebra mempunyai ketebalan sekitar 2 mm. Di bagian


posterior margo, permukaan tarsal dilindungi oleh epithel konjungtiva, diantaranya
terdapat glandula meiboms. Bagian anterior margo dilindungi oleh epidermis
kutaneus setelah bulu mata. Garis abu-abu adalah garis yang tidak jelas membagi
kedua daerah tersebut. Antara kulit dan konjungtiva pada jarak 5 mm setelah
tarsus, lapisan dari depan ke belakang, muskulus orbikularis, septum orbita,
kantung preaponeurotik lemak, aponeurosis levator dan muskulus supratarsal
Muller’s.(2)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2
2.2 Embriologi Palpebra

Mata berkembang dari tiga lapis embrional primitif: ektoderm


permukaan, ektoderm neural dan mesoderm. Mesenkim adalah istilah untuk jaringan
ikat embrional. Palpebra superior dan inferior berkembang dari hubungan yang
kompleks antara permukaan ektoderm dan mesoderm. Kondensasi mesenkim
terletak inferior dan superior terhadap optik cup, berkembang ke arah frontonasal

dan maxillaris membentuk palpebra superior dan inferior.(1,3)

Gambar 2.2 Embriologi Palpebra

Palpebra berkembang dari mesenkim kecuali epidermis kulit dan epitel


konjugtiva, yang merupakan turunan ektoderm permukaan. Kuncup palpebra pertama
kali muncul pada tahap 16 mm (6 minggu), bertumbuh di depan mata, tempat ia
bertemu dan menyatu pada tahap 37 mm (8 minggu). Mereka memisah selama bulan
kelima. Bulu mata dan glandula meibom dan kelenjar palpebra lainnya berkembang
berupa penumbuhan ke bawah dari epidermis.(1)

Perkembangan dari palpebra terdiri dari tiga tahap:(6)

1. Perkembangan awal (Initial development)

3
Pada bulan pertama dari perkembangan embrio, vesikel optik ditutupi oleh
lapisan tipis dari ektoderm permukaan. Pada bulan kedua, proliferasi seluler
yang aktif dari sekitar mesoderm membentuk lipatan sirkuler dari lapisan
mesoderm pada kedua sisi ektoderm. Lipatan ini membentu palpebra yang
rudimenter, yang secara bertahap memanjang menutupi mata. Bagian
mesodermal dari palpebra superior berkembang dari arah prosessus
frontonasal, sedangkan palpebra inferior berasal dari prosessus maxillaris.
Lapisan luar dari ektoderm menjadi kulit pada bagian luar dan konjungtiva
pada bagian dalam. Tarsal, jaringan penyambung dan jaringan
muskular dari palpebra berasal dari inti mesodermal.

Gambar 2.3 Initial Development

2. Penggabungan (Fussion)
Penggabungan dari palpebra oleh epitel dimulai dari kedua ujung pada
minggu kedelapan dan ketika sempurna segera menutupi epitel kornea.
Pelekatan satu sama lain dari palpebra berlangsung hingga akhir bulan
kelima sampai bulan ketujuh.

4
Gambar 2.4 Fussion

3. Pemisahan (Final Reopening)


Pemisahan (Final Reopening) Pemisahan dimulai dari sisi nasal dan
umumnya selesai pada bulan keenam atau ketujuh dari masa
perkembangannya. Ketidaksempurnaan proses ini sangat jarang ditemukan
pada bayi cukup bulan

Gambar 2.5 Final Reopening


Struktur khusus palpebra berkembang antara delapan minggu dan
tujuh bulan, dan pada saat cukup bulan palpebra telah terbentuk sempurna
dengan otot-otot penggerak, bulu mata, dan kelenjar meibom.
Duktus nasolakrimalis merupakan derivat dari jaringan ektoderm pada
celah nasolakrimalis antara nasal bagian lateral dan prosessus maxillaris.
Jaringan ini dikenal sebagai pita ektoderm nasolakrimalis. Jaringan
mesenkim dari prosessus maksilaris membungkus jaringan ektoderm
medial, sebelum terbentuk saluran. Sel-sel inti dari pita ektoderm
berdegenerasi sampai terdapat membran superior yang terdiri dari kanalikulus
dan epithel konjungtiva, dan juga membran inferior yang terdiri dari
nasolakrimalis dan epithel nasal. Membran superior dan inferior ini selesai
biasanya pada saat kelahiran. Kelenjar lakrimalis berasal dari lipatan
konjungtiva yang bermodifikasi seperti kelenjar saliva.(7)

5
Jaringan mesoderm melebar sampai menutupi seluruh kepala dan
leher melalui proses myoblast. Muskulus embrionik superfisial ini akan
menjadi muskulus skletal superfisial dari palpebra. Muskulus orbikularis
okuli, corrugator supersilii dan procerus berkembang dari lamina infraorbital
di bawah lingkaran orbita, dimana muskulus frontalis berkembang dari
lamina lamina temporal. Jaringan aponeurosis dari pembungkus galea
membentuk muskulus frontalis dan terbagi menjadi lapisan profunda dan
superfisial. Lapisan superfisial galea berlanjut menjadi pembungkus anterior
muskulus frontalis dan orbicularis, sedangkan lapisan profunda galea
membungkus lemak di bawah alis dan berlanjut ke palpebra sebagai lapisan
posterior orbicularis.(7)

2.2 Anatomi Palpebra


Anatomi dari palpebra secara sederhana dibagi atas 4 lapisan :
1. Kulit, dibentuk oleh lapisan epidermis dan dermis
2. Muskulus yang beralur, dibentuk oleh orbikularis okuli
3. Tarsus yang terdiri dari glandula meibom
4. Mukosa konjungtiva

a. Kulit dan jaringan subkutaneus

Kulit palpebra terdiri dari lapisan tipis dermis dan tidak mempunyai
lapisan lemak subkutaneus. Kulit palpebra sangat elastis dan merupakan kulit
tertipis di badan. Kulit palpebra melekat secara longgar di atas muskulus
orbikularis okuli. Kulit dari palpebra superior lebih tipis dari palpera inferior.
Jaringan pretarsal biasanya melekat erat pada jaringan di bawahnya dari
palpebra superior dan inferior, sedangkan jaringan preseptal yang melekat
secara longgar membentuk ruang potensial untuk akumulasi cairan.(7,9)

6
Garis pada kulit palpebra dibagi atas sulkus palpebra dan lipatan
palpebra. Sulkus palpebra transversus terdapat di superior dan inferior
palpebra, berukuran 8 sampai 10 mm di atas margo palpebra superior dan 4
sampai 5 mm di bawah margo palpebra inferior. Sulkus palpebra superior
dibentuk oleh insersi serabut kutaneus dari aponeurosis levator ke
dalam preseptal orbikularis okuli, yang merupakan tempat lipatan palpebra.
Daerah ini terletak dekat dengan batas superior dari tarsus. Lipatan palpebra
superior terjadi akibat terlipatnya kulit di atas sulkus palpebra dan
merupakan kulit preseptal yang longgar dan jaringan subkutaneus.(7,9)

Palpebra inferior mempunyai tiga sulkus. Sulkus palpebra inferior


merupakan tanda batas inferior dari tarsus dan insersi muskulus refraktor
palpebra inferior. Dua sulkus lainnya kurang dijelaskan dan sulkus nasojugal
terletak di inferomedial dan sulkus malar inferior terletak di kantus lateralis,
yang merupakan tempat pertemuan muskulus orbikularis dan bantalan
lemak malar.(7)

Gambar 2.6 Sulkus Palpebra

b. Margo Palpebra

Margo palpebra superior dan inferior terdiri dari beberapa struktur. Barisan
bulu mata merupakan barisan terdepan margo palpebra. Terdapat 100 sampai 150

7
silia pada palpebra superior, dan 50 sampai 75 silia pada palpebra inferior.
Bulumata berasal dari folikel rambut pada permukaan anterior tarsus dan menonjol
keluar, di depan margo palpebra. Setiap folikel rambut terdiri dari dua glandula
Zeis. Kelenjar keringat, atau glandula Moll, terdapat di dekat silia dan bermuara
dekat folikel. Glandula Moll dan Zeis menghasilkan lipid yang akan
dikonstribusikan ke lapisan superfisial dari air mata dan memperlambat penguapan.
Posterior ke barisan bulu mata dan anterior ke tarsus terdapat Grey Line. Grey line
merupakan gambaran dari muskulus riolan dan muskulus pretarsalor bicularis dan
juga memisahkan lamella anterior dari lamella posterior.

Glandula meibom tersusun secara vertikdi al dalam tarsus dengan


orifisiumnya pada permukaan margo. Mucocutaneous junction terletak di posterior
dari orifisium glandula meibom. Punktume lakrimale terlihat di dekat sudut kantus
medial. Punktum superior tersembunyi oleh sedikit rotasi kedalam, terletak lebih ke
medial. Punktum inferior dapat terlihat tanpa melakukan eversi.

8
Gambar 2.7 Margo Palpebra

c. Muskulus Orbikularis Okuli

M. orbikularis okuli merupakan lapisan otot yang tipis dari serabut otot yang
tersusun secara konsentris yang menutupi palpebra dan daerah periorbital.
Muskulus ini merupakan muskulus protraktor yang utama dengan fungsi utama
untuk membatasi fissura palpebra dan penutupan palpebra. Muskulus ini juga
mempunyai peranan dalam sistem pompa lakrimal. M. orbikularis okuli dipersarafi
oleh nervus fasialis. Walaupun muskulus ini merupakan muskulus skeletal, namun
muskulus ini juga dapat bekerja secara refleks.(7)

M. orbikularis okuli dibagi menjadi tiga bagian anatomi, pretarsal, preseptal


dan orbital. Pretarsal dan preseptal merupakan bagian palpebra, bergerak secara
refleks, seperti berkedip dan berfungsi sebagai pompa lakrimal. Bagain pretarsal

9
palpebra superior dan inferior, bagian profunda berorigo pada krista lakrimalis
posterior dan bagian superfisial berorigo pada permukaan anterior tendo
kantus medial. Dekat kanalikuli kaput profunda bagian pretarsal bersatu
membentuk sekumpulan serabut yang dikenal sebagai m. Horner’s (torsi
Horner’s tensor). Di bagian posterior M. Horner’s berlanjut sampai krista
lakrimalis posterior. Pada bagian lateral bagian pretarsal bersatu menjadi tendo
kantus lateralis.(7,9)

Bagian preseptal berasal dari batas atas dan bawah tendo kantus medial.
M.preseptal inferior berasal dari kaput tendon. Pada palpebra superior, M.
Preseptal mempunyai kaput anterior dari tendon sedangkan kaput posterior
berasal dari cabang superior dan posterior tendon. Pada bagian lateral, M. Preseptal
membentuk membentuk Raphe lateral palpebra.(9)

Bagian orbital dari muskulus orbikularis okuli merupakan bagian terluar dan
terbesar. Bagian ini berfungsi untuk menutup mata dengan keras dan berkedip
secara sadar. Bagian orbital berasal dari permukaan anterior tendo kantus medialis,
processus orbitalis dari os. frontalis, dan prosessus frontalis dari os. Maxillaris di
bagian depan krista lakrimalis. Muskulus ini berjalan mengelilingi orbital sampai
berinsersi kembali ke kantus medial inferior dimana muskulus ini melekat ke
periosteum krista lakrimalis posterior, faskia lakrimalis dan tendo muskulus
medialis. Di superior, bagian orbital meluas sampai alis dan bergabung
dengan M. frontalis dan M. Corrugator supercilii. Di medial, perlekatan meluas
dari supraorbita sampai os. Nasalis. Di inferior, bagian orbital berasal dari
permukaan anterior tendo kantus medial dengan sekitar periosteum dan meluas
sampai foramen intraorbita yang akan berlanjut sepanjang margo infraorbita. Di
lateral, bagian ini melewati zygomaticum, pipi dan menutupi fascia temporalis.(7,9)

d. Septum Orbita

10
Septum orbita merupakan lembaran-lembaran fibrous yang tipis secara
anatomi di mulai pada arkus marginalis sampai superior dan inferior rima orbita
yang berasal dari periosteum. Pada palpebra superior, distal fibrous septum orbita
bersatu dengan permukaan anterior aponeurosis levator. Septum orbita biasanya
berinsersi 3 – 5 mm di atas tepi tarsal superior dan sekitar 10 mm di atas bulu
mata. Pada palpebra inferior, septum berjalan ke depan sampai bertemu M.
Retraktor 4 – 5 mm di bawah tarsus inferior dan bersatu dengan kapsulopalpebral.
(2,7,9)

Septum berjalan ke arah medial bersama M. Orbikularis pretarsal dan


melekat pada krista lakrimalis postrior bersama beberapa jaringan fibrous meluas
sampai krista lakrimalis anterior. Pada bagian lateral, septum melekat pada tendo
kantus lateral dan berinsersi pada bagian atas tuberkel orbita lateral. Tepat
dibelakang septum terdapat kantung kuning lemak tepat di depan aponeurosis
levator palpebra superior dan fascia kapsulopalpebral pada palpebra inferior.(2,7,9)

e. Orbita Lemak

Lemak orbita memberikan perlindungan yang lunak pada bola mata dan
mempermudah pergerakan bola mata. Terdapat tiga kantung lemak di bawah mata
dan dua di atas; terletak di posterior septum orbita dan di anterior aponeurosis
Levator (palpebra superior) atau di anterior fascia kapsulopalpebral (palpebra
inferior). Pada palpebra superior, terdapat dua kantung lemak, daerah nasal dan
sentral (preaponeurotik). Pada palpebra inferior, terdapat tiga kantung lemak; nasal,
sentral dan temporal. Kantung-kantung lemak ini dibungkus oleh lapisan tipis
fibrous. (2,7,9,10)

f. Muskulus Retraktor

11
Refraktor pada palpebra superior adalah muskulus levator palpebra dan
aponeurosisnya dan muskulus tarsal superior (M.Muller’s) yang dipersarafi oleh
simpati. Pada palpebra inferior sebagai retraktor adalah fascia kapsulopalpebral dan
muskulus tarsal inferior.

1. Muskulus Levator Palpebra

M. levator palpebra berorigo pada apeks orbita yaitu pada


periorbita tulang spenoidal tepat di atas Annulus Zinni. Komponen otot
berukuran 40 mm, sedangkan aponeurosisnya 14–20 mm. Ligamentum
tarsal superior (ligamentum Whitnall) adalah kondensasi serabut elastis
selubung M. Levator bagian anterior yang berlokasi pada area transisi
muskulus levator dengan aponeurosis Levator.

Ligamentum Whitnall fungsi utamanya sebagai penunjang palpebra


superior dan jaringan orbita superior. Di medial melekat di sekitar
troklea dan tendon M. Obliqus superior. Di lateral membentuk septum
yang berisi stroma kelenjar lakrimalis, kemudian ke atas melekat
pada bagian dalam dinding lateral orbita kira-kira 10 mm diatas tuberkel
orbita. Aponeurosis levator selanjutnya terbagi menjdi bagian anterior
yang berinsersi pada septum antara serat-serat muskulus preseptal
orbikularis dan posterior berinsersi pada permukaan anterior
seperdua bagian bawah tarsus. Kornu lateral dari levator palpebra
membagi kelenjar lakrimal menjadi lobus orbital dan lobus palpebral.
Kornu medial melekat pada bagian posterior tendo medial dan posterior
krista lakrimal.(9)

12
Gambar 2.8 Muskulus Levator Palpebra

2. Muskulus Muller

M. Muller disebut juga M. Tarsalis Superior. M. Muller berorigo


pada permukaan bawah aponeurosis levator pada level ligamentum
Whitnall kira-kira 12 – 14 mm di atas tepi tarsal superior, dipersarafi
oleh saraf simpatis dan berinsersi pada tepi tarsus superior. Muskulus ini
melekat erat pada batas posterior konjungtiva.(5,9)

3. Fascia Kapsulopalpebral

Fascia kapsulopalpebral inferior analog dengan aponeurosis levator


palpebra superior, berasal dari ujung serat-serat M. Rektus Inferior.
Fascia kapsulopalpebral selanjutnya menyatu dengan pembungkus M.

13
Obliqus Inferior. Di antara M. Obliqus inferior, dua fascia
inimembentuk ligamentum suspensori Lockwood’s. Ligamentum ini
berinsersi pada tepi tarsus inferior dan tepat berada di bawah tarsus
selanjutnya bergabung dengan fascia septum orbita.

4. Muskulus Tarsalis Inferior

M. tarsalis inferior pada palpebra inferior analog dengan M. Muller’s,


terletak di posterior dari fascia kapsulopalpebral dan berasal dari
perluasan fascia kapsulopalpebral pembungkungkus dari M. Rektus
Inferior. M. Tarsalis inferior melekat di atas permukaan fascia
kapsulopalpebral dan melekat di bawah konjungtiva. Pembungkus fascia
kapsulopalpebral dan M. Tarsalis Inferior terbagi dan mengelilingi M.
Obliqus Inferior dan bertemu kembali sebelum berinsersi di anterior
tarsus inferior. Serabut dari fascia kapsulopalpebral dan M. Tarsalis
Inferior bersatu dengan septum orbita 4 – 5 mm di bawah tarsus inferior
dan berinsersi di tepi bawah tarsus inferior.(7,9)

g. Tarsus Palpebra

Tarsus merupakan lamella posterior dan merupakan struktur penyokong


utama dari palpebra yang terdiri dari jaringan fibrous yang padat dan tidak
mengandung kartilago. Tarsus melebar sepanjang palpebra superior dan inferior
berukuran kira-kira 25 mm dan tebalnya 1mm. Tarsus palpebra superior lebarnya
kira-kira 9-10 mm dan tarsus palpebra inferior 4-5 mm. Lempengan tarsus melekat
kaku pada bagian medial dan lateral periosteum. Di dalam tarsus terdapat glandula
meibom. Pada palpebra superior tarsus mempunyai sekitar 30 glandula sedangkan
pada palpebra inferior terdapat sekitar 20 glandula.

14
Gambar 2.9 Tarsus

h. Konjungtiva

Konjungtiva adalah suatu membran mukosa tipis yang transparan ditutupi


oleh berlapis- lapis epithel squamous non keratin membentuk lapisan posterior
palpebra. Konjungtiva membatasi kantung mata mulai dari margo palpebra sampai
limbus kornea. Konjungtiva bulbi melekat secara longgar pada bola mata, sedangkan
konjungtiva palpebra melekat erat dengant palpebra. Konjungtiva berisi sel-sel goblet
dan kelenjar asesorius Krause dan Wolfring dimana secara histologi identik dengan
kelenjar lakrimal utama. Kelenjar ini terletak terutama jaringan subkonjungtival di
palpebra superior di antara batas tarsus superior dan forniks. Beberapa kelenjar
ditemukan pada palpebra inferior yaitu pada forniks inferior. Sel-sel
goblet menghasilkan musin yang disebarkan keseluruh konjungtiva dan ada yang
terkumpul di kripte Henle tepat di atas tepi tarsus. Musin merupakan komponen

15
utama dari lapisan air mata. Pada bagian medial, konjungtiva membentuk lipatan
semilunaris.(5,7,9)

Gambar 2.10 Konjungtiva

i. Vaskularisasi dan Sistem Limfatik

Vaskularisasi palpebra bersumber dari dua arteri, yaitu: (1) arteri karotis
interna yang mempercabangkan arteri oftalmika yang selanjutnya bercabang
menjadi arteri supraorbital, arteri supra trochlear dan arteri dorsonasal di sebelah
medial serta arteri lakrimal di sebelah lateral dan (2) arteri karotis eksterna
bercabang menjadi arteri angular dan temporal pada wajah. Sirkulasi kedua sistem
ini sangat luas beranastomose melalui palpebra superior dan inferior membentuk
arkade marginal dan perifer. Arteri karotis interna mensuplai bagian intraorbital
termasuk arteri oftalmika yang cabang terminalnya mensuplai palpebra
superior. Arteri karotis eksterna mensuplai arteri superfisial yaitu arteri fasialis
dan angular yang mensuplai palpebra inferior. Arteri fasial mempercabangkan arteri

16
angular yang melalui regio kantus medialis dan beranastomose dengan arteri
dorsonasal. Arteri temporalis superfisial beranastomose melalui cabang fasial
transversa dan cabang zygomatikum.(7,9,11)

Aliran darah vena palpebra dibagi atas dua bagian yaitu bagian pretarsal atau
superfisial dan bagian postarsal atau bagian profunda. Bagian pretarsal mengalir ke
vena jugularis eksterna dan interna. Bagian posttarsal mengalirkan darah vena ke
dalam vena oftalmika dan berakhir di sinus kavernosus.(5,7)

Gambar 2.11 Tampak lateral dari sistem arteri karotis eksterna dan interna dari

orbita

Drainase limfatik dari palpebra sesuai dengan perjalanan aliran vena.


Terdapat dua kelompok limfatik pada palpebra, yaitu kelompok medial yang
mengalir ke dalam limfonodus submandibular dan kelompok lateral yang mengalir
ke dalam limfonodus preaurikuler. Pembuluh limfe yang melayani bagian medial
palpebra mengalir ke dalam kelenjar limfe submandibular. (5,7,9)

17
Gambar 2.12 Drainase imfatik dari palpebra

j. Inervasi Palpebra

Nervus motorik dari muskulus orbikularis okuli berasal dari nervus fasialis
(N. VII) melalui cabang temporal dan zygomatikus. Nervus fasialis dibagi menjadi
dua cabang, yaitu cabang temporofasial superior dan cabang servikofasial inferior.
Temporofasial superior dibagi lagi menjadi dua subdivisi, yaitu cabang temporal
dan zygomatikus yang menginnervasi M. Frontalis dan M. Orbikularis okuli.
Servikofasial inferior memberi cabang pada bukal, mandibula dan servikal yang
menginnervasi muskulus pada wajah bagian bawah dan leher.(7,9,11)

Nervus sensorik dari palpebra berasal dari cabang oftalmikus dan maxillaris
yang berasal dari nervus trigeminus. Rangsangan sensori dari palpebra superior
berjalan ke cabang oftalmikus melalui cabang terminal utama, yaitu nervus
supraorbital, supratrokhlear dan lakrimalis. Cabang dari nervus maxillaris (V2)
menginervasi palpebra inferior, pipi dan daerah inferial lateral. Kulit palpebra
bagian medial, kantus medial, sakkus lakrimalis dan kurunkel diinnervasi oleh
nervus infratrokhlearis yang merupakan cabang dari nervus nasosiliaris (cabang V 1).

18
Nervus zygomaticotemporal (cabang nervus lakrimalis) menginnervasi bagian
lateral dari palpebra dan pelipis. Cabang ini juga menginnervasi daerah sekitar alis,
dahi dan hidung.(2,9)

Gambar 2.13 Inervasi sensorik orbita. Nervus sensorik

2.3 Fisiologi Palpebra

Palpebra merupakan salah satu unsur yang paling penting yang berbentuk

dalam sistem proteksi pada mata. Fungsi ini dilaksanakan oleh tiga unsur pada

palpebra :

1. Fungsi sensasi dan penyaringan dari silia

2. Sekresi kelenjar-kelenjar palpebra

3. Gerakan-gerakan palpebra

19
A. Silia dan Alis Mata

Fungsi proteksi palpebra yang pertama adalah silia dan alis mata
pada folikel silia dikelilingi pleksus saraf yang sangat rendah ambang
rangsangannya, sehingga bila silia tersentuh akan timbul refleks
berkedip.

Alis berfungsi sebagai penghalang objek yang mendekati mata dari


alis. Alis mata dapat dielevasi tanpa gerakan bola mata ke atas, namun
bila bola mata menatap ke atas alis mata dapat ikut terelevasi. Alis mata
dielevasi oleh m.frontalis dan didepresi oleh m.orbicularis oculi saat
menutup palpebra.(3)

B. Sekresi Palpebra

Fungsi proteksi yang kedua dilakukan oleh sekresi kelenjar


palpebra oleh kelenjar Meibom yang terdapat pada lempeng tarsal,
yang jumlahnya kira-kira 30 pada tiap tarsus. Lapisan minyak yang
terbentuk merupakan lapisan superfisial dari tear film prekorneal dan
berfungsi mencegah evaporasi dan tumpahnya air mata dari palpebra.
Palpebra juga mengandung kelenjar lakrimal aksesorius yaitu Krause dan
Wolfring (3,10)

C. Pergerakan Normal Palpebra

20
Muskulus levator Palpebra, m.orbicularis oculi dan m.Muller’s
pada palpebra superior dan inferior mempunyai peranan dalam fungsi
pergerakan bola mata. Gerakan palpebra menutup dan terbuka dapat
secara volunter (disadari) maupun secara refleks (3,10)

D. Elevasi

Pada saat mata dibuka, palpebra superior terangkat kira-kira 10


mm melawan gravitasi dan terlipat di bawah tepi orbita pada lipatan
palpebra. Gerakan ini terutama diakibatkan oleh kontrasi dari m. Levator
palpebra yang diinervasi oleh sistem simpatis.

Gerakan ini selalu berhubungan dengan kontraksi m.Rectus superior.


Walaupun palpebra superior mengikuti bola mata saat menatap ke atas,
pada refleks berkedip bola mata dan palpebra superior bergerak ke arah
yag berlawanan, bola mata bergerak ke atas sedangkan palpebra
superior ke bawah dan menutup.(3,10)

E. Menutup Mata

Gerakan menutup palpebra dilakukan oleh m.Orbicularis oculi yang


diinervsi oleh nervus faciais (N.VII). Bagian palpebra yang melapisi
tarsus dan septum orbita berperan pada pergerakan berkedip dan
menutup mata, dan bagian orbital berperan pada saat palpebra menutup
mata dengan keras. Ada tiga jenis gerakan menutup mata yang
dihasilkan oleh kombinasi- kombinasi yang berbeda dari serabut

21
muskulus orbicularis oculi dan muskulus yang menggerakkan alis mata
yaitu berkedip, menutup mata dengan sadar dan blefarospasme.(3,10)

Gerakan menutup mata secara sadar (voluntary Winking) adalah


gerakan satu mata. Gerakan ini dihasilan oleh konstraksi M. Orbicularis
Oculi bagian palpebra dan orbital secara simultan. Sedangkan pada

blefarospasme, dihasilkan oleh kontraksi M. Orbicularis oculi pars


palpebra dan otot-otot pada alis mata.(10)

Gambar 2.14 Fisiologi dari mekanisme air mata

F. Berkedip

Air mata tidak hanya tergantung pada komposisinya, tapi juga


tergantung pada kemampuan palpebra untuk berkedip. Dengan berkedip
terjadi pendistribusian kembali air mata dan meransang sekresi air mata
dari kelenjar lakrimal aksesorius dan memompakan ke dalam sakkus

22
lakrimal. Sebagian besar orang berkedip kira-kira 20-30 kali permenit.
(4,10)

Berkedip dapat diinduksi oleh rasa nyeri atau sentuhan pada


permukaan okuler dan dihantarkan melalui N.V atau oleh stimulus
cahaya melalui N.Optik. Stimulus dihantarkan ke nukleus sensorik
N.Trigemunus dan diproses pada regio supranuklear. Stimulus efferent
untuk mengedip dibawa ke muskulus orbicularis oculi pretarsal oleh
cabang Zygomaticus dari N. VII. Abnormal dari N. V dapat dilihat dari
infeksi Herpes Simpleks atau Varicella Zoster yang dapat mencegah
konduksi stimulus sensoris ke batang otak dan menurunkan angka
frekuensi mengedip atau menyebabkan kedipan yang tidak sempurna.
(3,9,10)

23
BAB III
KESIMPULAN

Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang
berfungsi melindungi struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra
mempunyai fungsi yang kompleks seperti anatominya. Anatomi dari palpebra
secara sederhana dibagi atas 4 lapisan: Kulit, dibentuk oleh lapisan epidermis
dan dermis; muskulus yang beralur, dibentuk oleh orbikularis okuli;
tarsus yang terdiri dari glandula Meibom dan mukosa konjungtiva. Palpebra
mempunyai fungsi untuk melindungi bola mata melalui fungsi sensasi dan
penyaringan dari silia; sekresi kelenjar-kelanjar palpebra dan gerakan-gerakan
palpebra.

24

Anda mungkin juga menyukai