Anda di halaman 1dari 2

1.

Poliferasi sel
Pengertian poliferasi sel berbeda dengan pembelahan sel. Poliferasi sel merupakan salah satu
aktivitas dasar sel setelah sel berhasil menjalankan metabolisme untuk menyediakan energy dan
molekul yang diperlukan sel untuk tumbuh, kemudian dilanjutkan dengan pembelahan sel.
Dengan kata lain, poliferasi sel adalah rangkaian proses pertambahan massa atau volume sel
yang dilanjutkan dengan pembelahan sel. Sementara itu, pembelahan sel adalah proses
menghasilkan sel anak dari sel induk. Jadi, poliferasi sel membahas mulai dari fase G1. S, G2, dan
M, sedangkan yang dimaksud pembelahan sel adalah proses yang terjadi pada fase M saja.
Dengan demikian, pengertian poliferasi sel lebih luas (karena melibatkan seluruh fase pada
siklus sel) daripada pengertian pembelahan sel (hanya melibatkan fase M).
Pada jaringan sehat, poliferasi sel bertujuan untuk menggantikan sel yang mati karena inflamasi
atau paparan toksik, atau sel mati karena life span terbatas. Hampir semua jaringan mempunyai
sel punca yang berfungsi untuk menggantikan sel-sel yang mati atau fungsi regenerasi. Sel punca
merupakan sel yang mempunyai kemampuan self-renewing. Setiap sel punca yang membelah
selalu dihasilkan dua macam sel, yaitu sel punca baru dan sel progenitor. Selanjutnya, sel
progenitor berdiferensiasi menjadi sel yang terspesialisasi dengan fungsi tertentu atau
dinamakan terminal differentiation yang tidak punya kemampuan membelah. Hampir semua
jaringan tersusun dari sel yang tidak mempunyai kemampuan membelah. Jadi, poliferasi hanya
terjadi pada sel tertentu pada suatu jaringan.
Homeostatis jumlah sel pada suatu jaringan ditentukan oleh pertambahan dan pengurangan
jumlah sel. Pertambahan jumlah sel ditentukan oleh kematian sel. Pertambahan jumlah sel
sitentukan oleh polferasi, sedangkan pengurangan jumlah sel ditentukan oleh kematian sel yang
terprogram (apoptosis) maupun yang tidak terprogram (nekrosis). Kematian sel yang terutama
berperan dalam homeostatis jaringan adalah apoptosis.
Siklus Sel
Siklus sel merupakan bagian dari proliferasi sel yang berfungsi mempertahankan populasi sel
oada organisme dewasa. Terdapat empat fase yang berurutan dalam siklus sel yaitu fase
pertumbuhan prasintesis 1 atau G1, fase sintesis DNA atau S, fase pramitosis 2 atau G2, dan fase
mitosis atau M. Fase G1 (gap 1) yaitu fase persiapan replikasi DNA yang terletak di antara
mitosis dan fase S. Fase S (sintesis) yaitu fase sintesis atau replikasi DNA inti. Fase G2 (gap 2)
juga merupakan fase penyusunan komponen sel yang terletak di antara fase S dan mitosis. Fase
M (mitosis) yaitu pembelahan sel yang disertai pembagian kromosom ke sel anak.
Siklus sel bertujuan untuk menjamin bahwa replikasi DNA hanya terjadi sekali selama fase S dan
kromosom yang dihasilkan masing0masing dapat disegregasikan ke sel anak pada fase M.
Selama fase S dan fase M, pada kondisi normal sel tidak akan merespon sinyal ekstraseluler.
Tetapi pada fase G1, sinyal ekstraseluler akan emnentukan perjalanan siklus sel apakah akan
memasuki fase G0, yaitu fase dimana sel tidak lagi mempunyai kemampuan membelah. Masa
penentuan ini terletak pada fase G1 akhir yang dinamakan restriction point yang dapat dipakai
menjelaskan bagaimana dan mengapa sel kanker terus menerus melakukan proliferasi.

Sumber:
Sumitro, Sutiman B., Widyarti, Sri, Permana, Sofy. 2017. Biologi Sel: Sebuah Perspektif
Memahami Sistem Kehidupan. Malang: UB Press.
Robbins. 2004. Buku Ajar Patologi Robbins, Ed. 7, Vol. 1. Jakarta: EGC.
2. Mekanisme regenerasi jaringan

Anda mungkin juga menyukai