Anda di halaman 1dari 13

ANTIHISTAMIN DAN

KORTIKOSTEROID
A. ANTIHISTAMIN

• Merupakan zat yang dapat mengurangi atau


menghalangi efek histamin terhadap tubuh
dengan jalan memblokir reseptor histamin.
• Histamin terdapat pada kulit, mata, hidung,
usus, paru-paru dan leukosit basofil darah.
• Zat – zat kimia yang dapat membebaskan
hisatamin adalah bisa ular, tawon, obat
(Morfin dan Kodein).
• Fungsi histamin berperan pada proses inflamasi
pada sistem daya tangkis.
• Dalam keadaan normal kadar histamin dalam
darah 50mcg/L, sehingga tidak menimbulkan
efek. Bila mast-cells dirusak membrannya oleh
sesuatu hal maka dibebaskan histamin dalam
jumlah besar, sehingga terjadi efek yang nyata.
• Kelebihan histamin diuraikan oleh enzim
histaminase yang terdapat dalam jaringan.
Kerja antihistamin melalui 3 jenis
reseptor, yaitu :
1. Histamin 1 (H1) : Diblok oleh antihistamin.
Obat : Cetrizin, Loratadin, Astemizol dll.
2. Histamin 2 (H2) : Penghambatan asam lambung
(H2 Blocker).
Obat : Simetidin, Famotidin, Ranitidin,
Roxatidin dll.
3. Histamin 3 (H3) : berperan pada regulasi tonus
saraf simpatik.
Obat : Salbutamol, Efedrin, Tacrin, dll.
Aktivitas penting dari histamin
adalah :

1. Kontraksi otot polos bronchi, usus dan rahim.


2. Vasodilatasi semua pembuluh denhan
penurunan tekanan darah.
3. Memperbesar permeabilitas kapiler untuk cairan
dan protein dengan udema.
4. Hipersekresi ingus, air mata, ludah, dahak dan
asam lambung.
5. Stimulsi ujung saraf dengan eritema dan gatal-
gatal.
ALERGI

• Merupakan kepekaan terhadap suatu


antigen eksogen atas dasar proses
imunologik.

• Zat yang dilepaskan pada saat alergi


adalah: histamin, bradikinin, serotonin dan
leukotrin.
Macam-macam alergi :
1. Makanan: udang, kepiting, kerang, susu sapi, putih telur, dll.
Disebabkan oleh protein yang terdapat pada makanan dan
berlangsung melalui Imunoglobulin E (IgE) dan pelepasan mediator.
2. Dermatitis atropis
Reaksi ini berdasarkan IgE, biasanya terjadi pada balita dan dengan
bertambahnya umur > 5 tahun akan hilang dengan sendirinya.
3. Asma bronchitis / asma / bengek
Pernafasan dipersempit oleh penyempitan bronchia akibat reaksi
antigen IgE dan terlepasnya mediator dengan efek vasokonstriksi
disertai obstruksi bronchia akibat peradangan kronis dan
pembengkakan mukosa, banyaknya dahak dapat menyebabkan
sesak.
Antihistamin dibagi 2, yaitu :
1. Antihistamin Non Sedatif
a. Astemizol ( Hismanal, Hispral )
b. Setrizin ( Incidal OD, Ryzen )
c. Loratadin ( Alloris, Claritin, Lergia ).
2. Antihistamin Sedatif
a. Klorfeniramina Maleat ( Alleron, Chlorfenon,
Pehaclor )
b. Siproheptadin Hcl ( Alphahist, Heptasan,
Pronicy )
B. KORTIKOSTEROIDA
Merupakan kelompok obat yang memiliki
aktivitas Glukokortikoid dan mineralokortikoid,
sehingga menimbulkan efek yang beragam,
yaitu terhadap karbohidrat, protein, dan lemak,
efek terhadap keseimbangan air dan elektrolit
dan efek terhadap fungsi berbagai sistem di
dalam tubuh.
• Kerjanya sangat rumit tergantung pada
hormonal individu.
Khasiat Farmakologi :
• Antiinflamasi
• Antialergi
• Peningkatan Glukogeneogenesis
• Efek ketabol
• Retensi Natrium dan air
Glukokortikoid telah terbukti pada :

• Asma akut dan kronis


• Radang usus akut
• Penyakit autoimun (mengobati semua
penyakit)
• Setelah transplantasi organ
• kanker
Efek samping kortikosteroid :

Efek samping kortikosteroid :


• Gejala Cushing (retensi cairan pada
jaringan dan lemak)
• Atrofia (kelemahan otot)
• Osteoporosis
• Merintangi pertumbuhan pada anak-anak
• Diabetogen
Contoh obat Kortikosterid :

• Hidrokortison
• Prednisolon
• Prednison
• Betametason
• Deksametason

Anda mungkin juga menyukai