Kelompok B-1
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan “Laporan Praktikum Fisiologi Kedokteran: Pengaturan Suhu
Tubuh”. Laporan ini kami susun berdasarkan Praktikum yang telah kami lakukan pada bulan
Desember 2015.
Kami ucapkan terima kasih atas bimbingan dosen kami dari Tim Fisiologi dalam
menuntun kegiatan praktikum kami, dan juga semua pihak yang telah membantu proses
praktikum kami.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam laporan ini terdapat
kekurangan dan kesalahan yang kami sengaja maupun tidak kami sengaja. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Penyusun
(Kelompok B-1)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................... 2
Tujuan ........................................................ 4
Pembahasan ........................................................ 6
Simpulan ........................................................ 7
Penutup ........................................................ 7
Tujuan
Mempelajari cara-cara pengukuran suhu tubuh manusia dan binatang poikiloterm serta
beberapa faktor yang memengaruhi.
TATA KERJA
HASIL PENGAMATAN
1. Pengaruh Suhu Tubuh
Nama Probandus : I Kadek Dwi Semadi
5 menit 10 menit
Suhu Oral (oC) 36,5 36,9
Suhu Ketiak (oC) 36,9 37,2
3. Variasi Suhu
PEMBAHASAN
2. Pengaruh pemberian air dingin, air panas, dan air biasa terhadap oral
Air Dingin
Perbandingan suhu yang digunakan dalam pengamatan ini adalah suhu
oral sebelum meminum air dingin, dan setelah meminum air dingin pada
menint ke 5, 10, 15, 20,25, dan 30. Berdasarkan hasil pengamatan kami
mendapatkan suhu tubuh sebelum meminum air dingin lebih rendah
dibandingkan suhu tubuh setelah meminum air dingin. Kemudian untuk
pergerakan suhu pada menit ke 5-30 tidak stabil, awalnya suhu tubuh pada
menit ke 5 hingga menit ke 25 terus naik namun pada menit ke 30 suhu
kembali turun.
Air biasa
Perbandingan suhu untuk air biasa juga dilakuka terhadap suhu oral
dengan metode dan jangka waktu yang sama pada air dingin. Hasil
pengamatan bahwa suhu tubuh sebelum meminum air tidak jauh berbeda
dengan suhu tubuh 5 menit setelah minum air, kemudian pada menit ke 10
hingga menit ke 20 suhu tubuh naik tapi tidak terlalu signifikan dan pada
menit ke 30 suhu tubuh kembali turun. Naik turunnyasuhu tubuh pada
probandus dengan air biasa ini tidak begitu signifikan (selisih suhu masih
terbilang sangat dekat).
Air panas
Metode yang dilakukan untuk air paanas sama seperti metode dan jangka
waktu pada air dingin dan air biasa. Dengan suhu sebelum meminum air
lebih rendah dari setelah minum pada menit ke 5. Dan untuk suhu setelah
minum air pada menit ke 5 sampai menit ke 30, suhu tubuh terus menurun
hingga suhu seperti pada sebelum minum air.
3. Untuk variasi suhu, dilakukan pada 6 siswa dengan mengukur suhu pada bagian
ketiak dengan jangka waktu selama 5 menit pada setiap siswa. Hasil yang didapat
dari pengamatan adalah, bahwa untuk variasi suhu yang dimiliki oleh setiap siswa
berbeda-beda, meski dengan aktivitas yang sama tapi suhu tetap bervariasi.
Walaupun suhu yang bervariasi, namun variaasi dari suhu tersebut masih dalam
batas normal (tidak kurang dari 36,5oC dan tidak lebih dari 37,5oC).
4. Siklus Diurnal (dalam 24 jam)
Untuk pengamatan pada tahap ini, berbeda dengan pengamatan sebelumnya
namun dengan metode yang sama, hanya jangka waktu yang digunakan lebih
panjang, yaitu 24 jam. Pengukuran suhu dilakukan terhadap oral, dan dilakukan
setiap 1 jam sekali selama 5 menit dengan keterangan aktifitas. Hasil yang didapat
dari pengamatan ini adalah