Disusun oleh :
Kelompok 8
Kelas E
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
I
PENDAHULUAN
Ilmu faal (fisiologi) merupakan ilmu yang mempelajari fungsi atau cara kerja
organ-organ tubuh serta perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh dari dalam
ataupun luar lingkungan, yang terjadi pada manusia maupun hewan. Pemeriksaan faali
dapat meliputi pemeriksaan suhu tubuh, frekuensi denyut jantung, frekuensi denyut nadi
dan poikiloterm akan berbeda. Hewan yang termasuk homeoterm memiliki sistem
pengaturan suhu tubuh dimana dia akan mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal
terhadap pengaruh dari luar, yang dapat dilakukan melalui proses homeostasis dengan
perbanyakan frekuensi respirasi dan denyut jantung yang berperan dalam pengeluaran
panas tubuh. Makhluk hidup yang termasuk homeoterm akan selalu berusaha untuk
mempertahankan suhu tubuh agar tidak meningkat terlalu tinggi. Sedangkan hewan
poikiloterm seperti katak suhu tubuhnya akan selalu berubah seiring dengan berubahnya
suhu lingkungan.
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan satus faali pada manusia yang
meliputi pemriksaan suhu tubuh, frekuensi denyut jantung, frekuensi denyut nadi dan
frekuensi pernapasan pada keadaan norma dan pemeriksaan pada saat telah diberikan
aktivitas fisik. Dan juga dilakukan pmeriksaan termoregulasi dan sirkulasi darah pada
katak.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana status faali pada manusia dalam keadaan normal dan setelah melakukan
aktivitas?
1. Mengetahui status faali pada manusia dalam keadaan normal dan setelah melakukan
aktivitas.
2.1 Alat
1. Manusia
2. Katak
2.2 Bahan
1. Stetoscope
2. Termometer
a. Pada Manusia
Langkah I
Ukur suhu tubuh dalam keadaan tenang dengan memasukkan termometer ke dalam mulut
Ukur frekuensi pernafasan dengan mengamati gerakan perut pada waktu inspirasi dan
Hitung frekuensi denyut jantung dengan menempelkan alat stetoscope di daerah Costal 4-
Hitung frekuensi nadi pada arteri yang terletak di pergelangan tangan objek dengan
menggunakan jari tangan anda selam 1 menit sebanyak 3 kali. Catat hasil di herm yang
tersedia !
Langkah II
Objek disuruh kerja fisik : lari – lari di tempat selam 10 menit , kemudian tidur terlentang
, langsung diukur suhu tubuh dengan termometer di mulut dan ketiak selama 5 menit.
denyut jantung , dan nadinya selama 1 menit sebanyak 3 kali kemudian dirata – ratakan.
a. Pada Manusia
Objek percobaan bernafas melalui mulut selama 2 menit. Segera termometer dimasukkan
lagi ke dalam mulut. Baca 5 menit pertama, kemudian dimasukkan lagi baca 5 menit
kedua.
Catat dalam laporan saudara suhu yang diperoleh, dan juga catat nama, umur, jenis
b. Pada Katak
Siapkan seekor katak yang segar, masukkan ke dalam gelas beaker agar terbebas dari
pengaruh suhu tubuh praktikan, ukurlah suhu tubuh hewan tersebut dengan memasukkan
Selanjutnya katak tersebt diistirahatkan selama 5 menit, setelah itu direndam dalam air
hangat (400) selama 5 menit, termometer tetap dalam oesophagus. Catat suhunya !
III
HASIL PENGAMATAN
SUHU ˚C
PENGUKURAN
Awal Akhir
SUHU ˚C
PENGUKURAN
5 menit pertama 5 menit kedua
3.2 Tabel Status Faali Manusia Dalam Keadaan Tenang, Beraktifitas, dan Setelah Beraktivitas
PENGAMATAN
1. 23 1. 63 1. 64
Tenang (awal) 2. 23 2. 60 2. 61
1
3. 24 3. 59 3. 59
2 Setelah kerja
3 5' Kedua 25 84 83
5' Ketiga 24 63 64
SUHU ˚C
PENGUKURAN KATAK
Awal Akhir
Keadaan Normal 30 ˚C 30 ˚C
PEMBAHASAN
Manusia mempunyai kemampuan mempertahankan suhu tubuh tentu saja proses ini rumit
namun teratur yang mencakup metabolisme anabolisme dan katabolisme yang kompleks. Secara
teknis praktikum faali manusia hampir sama dengan praktikum faali domba, namun terdapat
perbedaan yaitu pada praktikum kali ini objek diberi minuman dingin. Pemberian ini tentu saja
untuk mengetahui respon fisiolgis suhu tubuh terhadap lingkungan. Pengukuran suhu tubuh
menggunakan termometer klinis dengan cara dimasukkan ke dalam mulut dan diapit diketiak.
Pengaturan suhu tubuh erat kaitannya dengan cairan tubuh dan metabolisme yang terdiri
senyawa vital dalam rangka mempertahankan kehidupan organisme dan katabolisme merupakan
proses penguraian atau pengadaan energi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam rangka
melakukan aktifitas sehari dan tentu saja untuk mempertahankan suhu tu u agar tetap konstan
berkisar antara 36°C – 37 ˚C. Fungsi cairan tubuh adalah menjaga kondisi cairan tubuh agar
dalam keadaan konstan dan wajar hal ini disebut dengan homeostatis.(Isnaeni, 2006)
Pengamatan faali pada praktikum ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu dalam
keadaan normal, keadaan setelah melakukan aktifitas, dan pengamtan homeostatis setelah
pemberian minuman hangat dan dingin. Berdasarkan data pengamatan pada saat melakukan
aktifitas menunjukkan nilai yang meningkat dari pada keadaan normal ini disebabkan
dilakukannya aktifitas berlebih (lari) yang dapat meningkatkan suhu tubuh, detak jantung dan
pernafasan. Bukan hanya itu pengaruh dari lingkungan, rangsangan tertentu ikut berperan dalam
pernafasan. Saat melakukan aktifitas tubuh melakukan metabolisme untuk memenuhi energi
bukan hanya itu cairan tubuh yang terdiri dari cairan internal dan eksternal ikut berperan dalam
menyeimbangkan suhu tubuh. Sementara itu pemberian minuman hangat dan dingin
menyebabkan lingkungan dalam mulut berubah. Namun pada waktu tertentu suhu menjadi
normal kembali.
Katak merupakan hewan amfibi yang memiliki suhu tubuh poikiloterm. Poikiloterm
merupakan keadaan dimana hewan atau mahluk hidup tersebut mampu beradaptasi atau
mengikuti suhu lingkungannya karena tidak bisa mempertahankan suhu tubuhnya. Suhu tubuh
mahluk hidup tersebut tergantung dengan lingkungan yang sedang mahluk hidup itu tempati.
Sehingga mahluk hidup tersebut mampu hidup dalam suhu apapun. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Muhammad A’tourrohman yaitu hewan yang tidak mampu mempertahankan suhu
Untuk membuktikan bahwa katak hewan poikiloterm maka pada praktikum ini dilakukan
penelitian termologi pada katak dengan mengukur suhu tubuh dan sirkulasi darah. Praktikum ini
dilakukan dengan tiga perlakuan, yang pertama mengukur keadaan normal katak dengan katak
diletakkan di dalam gelas kimia dan termometer dimasukan kedalam mulut katak sampai suhu
konstan dan didapatlah suhu normal katak yaitu 30°C. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Lillywhite, 1970 yaitu Suhu harian katak benggala untuk aktivitas normal berkisar antara 26,0°C
Perlakuan yang kedua, katak direndam dalam air es yang bersuhu 20°C. Hal ini dilakukan
untuk membuktikan bahwa katak mampu bertahan dalam suhu rendah atau suhu yang dingin.
Katak direndam dalam air es selama 5 menit, agar katak mampu beradaptasi terlebih dahulu
dengan suhu lingkungannya atau suhu air es tersebut. Setelah sekitar 5 menit, mengukur suhu
tubuh katak dengan memasukkan termometer kedalam mulut katak sampai suhu termometer
konstan, ehingga didapatlah hasil bahwa suhu katak setelah direndam air es yaitu 20,25°C. Suhu
yang di dapat tidah jauh berbeda, sehingga hal ini membuktikan bahwa pada suhu dingin pun
katak tetap hidup karena dapat mengikuti suhu lingkungannya. Perlakuan ketiga, katak direndam
dengan air hangat bersuhu 39°C. Layaknya direndam air es, saat dilakukan perendaman dengan
air hangat pun katak harus direndam dengan air hnangat itu dalam waktu 5 menit agar katak
mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan suhu lingkungannya. Dari perlakuan yang
ketiga didapatlah hasil bahwa pada suhu air 39°C suhu tubuh katak berubah menjadi 39°C. Suhu
tubuh katak tidak jauh berbeda dengan suhu lingkungan atau air hangat yang berada di gelas
kimia tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arie, 1999 yaitu walaupun bullfrog (Katak)
termasuk hewan berdarah dingin, suhu tubuhnya mampu mengikuti perubahan suhu lingkungan,
tetapi untuk pertumbuhan yang optimum diperlukan suhu antara 26-30°C. Selain itu, bullfrog
termasuk hewan yang tidak tahan terhadap sinar matahari langsung . (Marsela, dkk. 2018)
VI
PENUTUP
Kesimpulan
a. Denyut jantung, denyut nadi, dan respirasi saling berkaitan satu sama lain.
Antus Marsela R., dkk. 2018. ECOLOGICAL ANALYSIS, MORPHOLOGY AND NUTRITIONAL
Teknik Undana.
catesbeiana Shaw) HASIL PEMIJAHAN DARI STOK BALI, KLATEN, DAN SLEMAN.
Ikan Mas (Cyprinus carpio). Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan