Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN DAN PROSES METABOLISME


TERNAK UNGGAS

Oleh:
Kelompok 1
Kelas D

Insy Sabina 200110200032


Mira Alfiana 200110200034
Endang Ervina 200110200035
Hepia Rahmadita 200110200036

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2021
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sistem Pencernaan dan Proses Metabolism Ternak
Unggas”. Makalah ini diselesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah Nutrisi
Ternak Unggas dan Non Ruminansia.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
orangtua, teman-teman dan dosen yang telah mendukung dan membantu penulis
secara langsung ataupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa
penulis juga mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak lain yang membantu
tersusunnya laporan ini.
Makalah yang berjudul “Sistem Pencernaan dan Proses Metabolisme
Ternak Unggas” ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis pun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian demi kesempurnaan
makalah ini.

Jatinangor, 05 September 2021

Kelompok 1
iii

DAFTAR ISI

Bab Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

I . PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Kegunaan .................................................................................................. 2

II. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 3


2.1 Pencernaan ................................................................................................ 4
2.2 Saluran Pencernaan Unggas ..................................................................... 4
2.3 Organ Pencernaan ..................................................................................... 4
2.4 Metabolisme Pada Unggas ....................................................................... 6

III. PEMBAHASAN 9
3.1 Sistem Pencernaan Unggas....................................................................... 9
3.2 Organ Pencernaan Unggas ..................................................................... 10
3.2.1 Mulut ...................................................................................................... 10
3.2.2 Eshopagus .............................................................................................. 11
3.2.3 Proventrikulus ....................................................................................... 11
3.2.4 Gizzard ................................................................................................... 11
3.2.2 Usus Kecil ............................................................................................ 11
3.2.3 Cecum ..................................................................................................... 12
3.2.4 Usus Besar ............................................................................................. 12
3.2.4 Kloaka .................................................................................................... 12
3.2 Mekanisme Pencernaan pada Unggas .................................................... 13
3.2.2 Pencernaan Karbohidrat ...................................................................... 13
3.2.3 Pencernaan Lemak ............................................................................... 13
3.2.3 Pencernaan Protein ............................................................................... 13
3.2.4 Pencernaan Vitamin ............................................................................. 14
3.2.4 Penyerapan dan Asimilasi ................................................................... 14
iv

3.2.4 Pengangkutan Zat-Zat Makanan ........................................................ 15

3.3 Proses Metabolisme Unggas .................................................................. 16


3.2.3 Metabolisme Protein ............................................................................ 16
3.2.4 Metabolisme Karbohidrat .................................................................... 16
3.2.4 Metabolisme Lemak ............................................................................. 17
3.2.4 Metabolisme Mineral ........................................................................... 17

IV. SIMPULAN DAN SARAN 18


4.1 Simpulan ................................................................................................. 18
4.2 Saran ....................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 19


1

I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan
sisa proses tersebut melalui dubur. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan
dalam tubuh dibagi menjadi 2 bagian, yaitu proses pengahancuran makanan yang
terjadi dalam mulut hingga lambung, Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-
sari makanan yang terjadi di dalam usus. Struktur alat pencernaan berbeda-beda
tergantung jenis hewan serta jenis makanannya. Pada dasarnya, semua mahluk
hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan mengkonsumsi makanan.
Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber
energi, sebagai komponen penyusul dan jaringan tubuh dan nutrisi yang
membantu fungsi fisiologis tubuh termasuk unggas.
Metabolisme adalah suatu istilah untuk menunjukan perubahan -
perubahan kimiawi dalam komponen bahan makanan yang terjadi setelah
pencernaan dan penyerapan. Berbagai zat nutrisi selama proses pencernaan telah
diubah ke dalam struktur sedernana sehingga dapat diserap oleh tubuh unggas.
Unggas adalah jenis ternak bersayap dari kelas aves yang telah di
domestikasikan dan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan untuk
memberikan nilai ekonomis dalam bentuk daging dan telur. Sistem pencernaan
pada unggas terdiri dari tractus alimentaris (mulut, esophagus, crop,
proventikulus, ventriculus, usus halus, caecum, usus besar dann kloaka) dan alat
acceoris/glandule accesories (hati, pancreas, dan limpa). Susunan alat-alat
pencernaan berguna untuk pemasukan, penyimpanan, pencernaan makanan dan
pembuangan bahan – bahan yang tidak berguna untuk tubuh.
2

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui mekanisme pencernaan pada unggas
2. Mengetahui fungsi dan bagian – bagian sistem penecrnaan pada unggas
3. Mengetahui metabolisme pada ungags

1.3 Kegunaan
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoretis mengenai sistem pencernaan dan metabolismme pada unggas. Secara
teoretis, makalah ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan,
terutama hal yang berkaitan dengan alat fungsi organ sistem pencernaan serta
metabolisme pada unggas.
3

II
LANDASAN TEORI

2.1 Pencernaan
Pencernaan adalah proses menguraikan bahan makanan menjadi zat
makanan pada saluran pencernaan untuk diserap serta digunakan oleh jaringan-
jaringan tubuh. Pada monogastrik, proses pencernaan terjadi secara mekanik dan
kimiawi. Bagian-bagian penting dari alat pencernaan yaitu mulut, farinks,
esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Makanan yang bergerak dari mulut
sepanjang saluran pencernaan oleh gelombang peristaltik yang disebabkan karena
adanya kontraksi otot di sekeliling saluran (Yulianingsih, 2011).
Proses pencernaan pada ayam dimuali dari makanan masuk ke dalam
paruh kemudian ke esofagus dan ditampung di dalam tembolok. Pada tembolok
terjadi proses mekanik namun sangat kecil. Pencernaan dilanjutkan pada bagian
proventrikulus. Bagian ini disekresikan asam hidrokolik daan pepsin berasal dari
dinding proventrikulus untuk memecah protein menjadi asam amino. Pencernaan
makanan dilanjutkan pada ventriculus. Pada bagian ventrikulus makanan dipecah
menjadi partikel-partikel kecil. Makanan yang sudah halus masuk ke dalam
duodenum (Ariska, 2012).
Kemudian, dalam duodenum makanan dicerna dengan bantuan getah
pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan protease. Pencernaan
secara kimiawi terjadi pada duodenum. Setelah mengalami proses perubahan
bentuk, warna, dan sifat makanan kemudian makanan tersebut masuk ke dalam
usus halus. Pada usus halus terjadi sekresi enzim pemecah karbohidrat dan getah
usus halus yang mengandung erepsin. Erepsin ini berfungsi untuk memecah gula,
menyempurnakan pencernaan protein, dan menghasilkan asam amino
(Yulianingsih, 2011).
4

2.2 Saluran Pencernaan


Saluran pencernaan adalah sebuah sistem yang terdiri dari saluran
pencernaan serta organ-organ pelengkap yang berperan pada proses perombakan
bahan makanan, secara fisik dan secara kimia menjadi zat makanan yang siap
diserap oleh dinding saluran pencernaan. Pada hewan, saluran pencernaan
dianggap sebagai tabung yang dimulai dari mulut sampai anus yang fungsinya
merombak, mengabsorbsi makanan, hingga mengeluarkan ampas makanan
sebagai tinja. Saluran pencernaan unggas terdiri dari mulut, kerongkongan,
tembolok, proventrikulus, usus halus, ceca, large intestine, kloaka, dan anus
(Agung, 2020).
Menurut Rasyaf (1995) Saluran pencernaan pada unggas adalah sebagai
berikut: 1) Pada unggas tidak terjadi proses pengunyahan dalam mulut
dikarenakan ayam tidak mempunyai gigi yang berfungsi untuk menghancurkan
makanan. 2) Lambung menghasilkan HCL serta enzim pepsin dan renin yang
berfungsi untuk tempat pencernaan dan penyimpanan makanan, 3) pada usus
halus terjadi pemecahan zat-zat pakan menjadi bentuk yang sederhana kemudian
hasil pemecahannya disalurkan ke dalam aliran dara melewati gerakan peristaltik.
4) Absorbsi pencernaan terjadi pada usus halus, pada proses penyerapan terdapat
bahan-bahan yang tidak terserap dan tidak tercerna kemudian masuk ke dalam
usus besar

2.3 Organ Pencernaan


Organ pencernaan unggas adalah saluran yang berkembang sesuai evolusi
yang diarahkan untuk terbang. Modifikasi yang terjadi dalam sistem
pencernaannya sangat sederhana serta apabila organ pencernaannya dikeluarkan
dari tubuhnya maka terlihat bahwa organ yang sederhana, dimulai dari mulut dan
berakhir pada kloaka (Ariska, 2012).
Menurut Zainuddin et al., (2014) organ pencernaan terdiri dari saluran
pencernaan serta organ-organ yang mengambil peran dalam proses perombakan
makanan, baik secara fisik maupun kimia. Organ pencernaan unggas terdiri dari
5

mulut, faring, kerongkongan, tembolok, lambung, usus halus, dan usus besar.
Lambung terdiri dari dua bagian yakni lambung kelenjar (proventrikulus) dan
lambung otot (ventrikulus). Proventrikulus adalah tempat terjadinya pencernaan
secara enzimatis. Dinding proventrikulus menghasilkan asam klorida dan enzim.
Laju pencernaan makanan di proventrikulus berjalan sangat cepat dan tetap
sehingga meyebabkan pencernaan makanan secara enzimatis sedikit. Untuk lebih
lengakpnya berikut jenis-jenis organ pencernaan.
1) Proventrikulus
Proventrikulus adalah pembesaran bagian bealakang esophagus serta
tempat terjadinta sekresi enzim-enzim pencernaan pepsinogen, HCL. dan
enzim yang dapat memecah protein dan serat kasar pakan yang diberikan.
Proventrikulus adalah tempat penyimpanan sementara zat-zat makanan
sehingga tidak terjadi proses pencernaan. Yulianingsih (2011) menyatakan
besar kecilnya proventrikulus dipengaruhi pakan ternak, semakin banyak fitat
dalam ransum yang diberikan ke ayam pedaging akan mempengaruhi ukuran
proventrikulus. Adnyana et al., (2020) menyatakan semakin tingginya serat
kasar dan fitat pada pakan yang diberikan kepada ayam pedaging maka akan
mempengaruhi pembesaran dan penipisan organ proventrikulus.
2) Ventrikulus
Gizzard atau ventrikulus memiliki bentuk oval dengan dua lubang
masuk dan keluar dibagian atas dan bawah. Bagian atas lubang berasal dari
proventrikulus dan bagian bawah lubang menjadi duodenum. Besar kecilnya
gizzard dipengaruhi oleh aktifitas ayam tersebut, jika ayam diberi pakan
ransum yang sudah digiling maka gizzard akan mengkerut. Fungsi utama
ventrikulus adalah menggiling dan bagian depan ventrikulus juga
berhubungan dengan perut kelenjar serta bagian lainnya berhubungan dengan
usus halus dan organ pencernaan lainnya (Zainuddin et al., 2014).
3) Usus Halus
Usus halus berfungsi untuk menyerap zat-zat makanan dan tempat
terjadinta pencernaan makanan secara enzimatis. Luas permukaan usus halus
6

meningkat dengan bertambahnya jumlah vili usus halus yang berfungsi untuk
menyerap zat makanan. Usus halus pada unggas menghasilkan enzim-enzim
amilase, lipase, protease, yang fungsinya memecah makanan menjadi zat-zat
yang sederhana agar mudah diserap oleh tubuh. Pada unggas usus halus
berfungsi untuk menggerakkan aliran ransum dalam usus oleh tempat
penyerapan sari makanan, ditunjang dengan adanya selaput lendir yang
dilengkapi dengan jonjot usus yang menonjol dan bertekstur lembut. Maka
dari itu penyerapan zat-zat makanan dapat maksimal. Moran (2005)
4) Usus Buntu (Sekum)
Usus besar terdiri yang tediri dari sekum merupakan suatu kantung buntu
dan kolon yang terdiri dari berbagai bagian yang naik, mendatar, dan turun.
Sekum adalah saluran pencernaan yang berfungsi untuk membantu
penyerapan air mencerna karbohidrat serta protein dengan bantuan bakteri
yang ada dalam sekum. Sebagian serat kasar dapat dicerna pada bagian
sekum unggas karena adanya bakteri fermentasi, tetapi jumlahnya sedikit
dibanding pada spesies mamalia. Asimilasi dan penyerapan kebanyakan
terjadi pada usus halus serta beberapa kali terjadi pada usus besar dan sekum.

2.3 Metabolisme Pada Unggas


Metabolisme adalah reaksi atau perubahan kimia yang terjadi pada
senyawa-senyawa yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Terdapat berbagai
macam senyawa yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup seperti karbohidrat
sebagai sumber energi yang akan dipecah menjadi sumber energy serta senyawa
lainnnya seperti protein dan lemak (Kusmiyati, 2016).
1) Metabolisme Karbohidrat
Sebagian glukosa yang masuk peredaran darah digunakan untuk
menghasilkan energi. Selama proses berlangsung, timbul panas tubuh.
Prosedur tersebut relatif cepat,ada hubungan erat antara konsumsi ransum dan
energi yang dihasilkan. Bagian terbesar glukosa dan sedikit gula-gula
sederhana lainnya, mula-mula diubah menjadi glikogen hati, glikogen
7

disimpan dalam hati juga dalam otot. Apabila terdapat permintaan untuk
tambahan glukosa,glikogen yang disimpan diubah menjadi glukosa,gula
dilepas kedalam aliran darah. Apabila kapasitas glikogen mencapai
maksimum maka glukosa diubah menjadi lemak.

2) Metabolisme Lemak
Lemak dicerna dalam usus halus. Pencernaan membutuhkan adanya
garam-garam empedu yang dihasilkan oleh hati serta disimpan pada kantong
empedu. Empedu dilepas jika kantong empedu dirangsang oleh adanya bahan
makanan didalam usus. Selanjutnya sebagian lemak yang ditelan unggas
dihidrosa dalam usus menjadi monogliserida dan digliserad. Sebagiannya lagi
dihidrolisa menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol menuju ke hati dan
diperlakukan oleh tubuh seperti glukosa. Asam lemak hasil metabolisme
bergabung dengan empedu yang disekresi hati kemudian disimpan dalam
kantong empedu. Lemak empedu tersebut akan bergabung dengan asam
lemak serta akan terbentuk sabun yang diserap melalui sistem limfatik
(Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2014).

3) Metabolisme Protein
Metabolisme protein pada unggas dimulai dengan proses perombakan
protein menjadi asam amino. Dalam sel, asam amino akan dibentuk lagi
menjadi protein menggunakan berbagai tahapan. Tahapan tersebut meliputi
proses pembukaan (inisiasi), perpanjangan (elongasi), serta pengakhiran
(terminasi). Proses sintesis protein melibatkan asam amino, molekul transfer
RNA (tRNA), messanger (mRNA), serta ribosom. Pada sel yang aktif,
terdapat asam amino bebas, tRNA, ribosom, serta prekursor mRNA (yakni
nukleoside trifosfat bebas). Apabil sel memerlukan protein, maka terjadi
rangkaian berikut. Tahap adalan transkripsi mRNA dalam inti sel, lantas
mRNA masuk ke dalam sitoplasma. Tahap kedua adalah pengikatan asam
amino bebas dengan tRNA untuk membentuk asam amino asil tRNA. Tahap
8

yang ketiga adlaah penempelan amino asil tRNA ke mRNA yang cocok di
ribosom serta menyebabkan asam-asam amino berikatan membentuk
polipeptida. Tahap keempat setelah terjadi proses sintesis protein berakhir,
mRNA terurai menjadi ribonukleosidetrifosfat serta ribosom akan kembali
terpisah menjadi unit-unitnya (Mahmud, Verrisi, Mayardelia, Gaghana, &
Ihsan, 2015).
9

III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Pencernaan Unggas

Gambar 1. Saluran Pencernaan Unggas

Menurut Mahmud et al., (2015) pencernaan adalah proses penguraian


pakan kedalam zat-zat makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap
dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. Bagian pada ayam yang bekerja
dalam sistem pencernaan adalah mulut,esophagus, tembolok, proventikulus,
gizzard, usus kecil, cecum, usus besar,kloaka. Ariska (2012) menambahkan
bahwa makanan yang bergerak dari mulut sepanjang saluran pencernaan oleh
gelombang peristaltik yang disebabkan karena adanya kontraksi otot di sekeliling
saluran. Didalam ventrikulus zat-zat makanan mendapat proses pencernaan secara
mekanis,partikel yang besar akan diperkecil agar mempermudah proses
pencernaan enzimatis dalam mulut dan saluran berikutnya.Ransum disiapkan
dalam keadaan yang telah di giling,agar memudahkan dalam proses pencernaan
mekanis maupun enzimatis (Rasyaf, 1995).
Sistem pencernaan unggas berbeda dengan sistem pencernaan pada
mamalia,unggas tidak memiliki gigi untuk memecah makanan atau pakan secara
fisik. Lambung kelenjar pada unggas disebut proventikulus. Antara proventikulus
10

dan mulut terjadi pelebaran kerongkongan atau disebut dengan tembolok.


Makanan akan disimpan beberapa waktu dan dilunakkan sebelum akhirnya masuk
ke empedal. Fungsi empedal yaitu untuk menghancurkan dan menggiling
makanan atau pakan yang bertekstur kasar. Yang nantinya akan dibantu oleh
bebatuan yang ditimbun unggas sejak mulai menetas Berikut fungsi dan bagian-
bagian sistem pencernaan pada unggas (Adnyana et al., 2020).
Bahan makanan bergerak melalui usus halus yang dindingnya
mengeluarkan getah usus yang mengandung erepsin dan enzim yang memecah
gula. Erepsin menyempurnakan pencernaan protein dan menghasilkan asam-asam
amino, enzim yang memecah gula mengubah disakharida kedalam gula-gula
sederhana (monosakharida) yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan
dilaksanakan melalui villi usus halus.
Unggas tidak mengeluarkan urine cair.Urine pada unggas mengalir
kedalam kloaka dan dikeluarkan bersama-sama feses.Warna putih yang terdapat
dalam kotoran ayam sebagian besar adalah asam urat,sedangkan nitrogen urine
mamalia kebanyakan adalah urine.Saluran pencernaan yang relatif pendek pada
unggas digambarkan pada proses pencernaan yang cepat ( kurang lebih 4 jam ).

3.2 Organ Pencernaan Unggas

3.2.1 Mulut ( paruh )


Paruh merupakan mulut bagi unggas yang terdiri dari rahang atas dan
rahang bawah yang menanduk. Paruh berfungsi untuk makan dan minum
unggas,dan paruh pada unggas menghasilkan air liur(Saliva). Setelah makanan
masuk kedalam mulut kemudian makanan akan didorong oleh lidah untuk masuk
ke esophagus,dan lidah juga berperan untuk menelan makanan,dengan adanya
Saliva akan mempermudah dalam proses pendorongan makanan kedalam
esophagus.
11

3.2.2 Esophagus
Esophagus sering disebut dengan kerongkongan, kerongkongan
merupakan tempat yang dilalui makanan melalu sistem pencernaan yang
berikutnya. Dalam esophagus terjadi gerakan peristaltik untuk mendorong
makanan masuk ke pencernaan berikutnya. Permukaan esophagus yang licin
memudahkan makanan untuk masuk kedalam tembolok.

3.2.3 Tembolok
Tembolok merupakan suatu pelebaran kerongkongan yang terdapat
diantara proventikulus (lambung kelenjar)dan mulut.Setelah makanan masuk
kedalam tembolok,makanan akan disimpan sementara dan akan dilunakkan oleh
getah yang dihasilkan oleh tembolok dan bakteri yang menghasilkan asam.

3.2.4 Proventiculus
Pencernaan selanjutnya terjadi di proventiculus atau lambung kelenjar
terletak diantara kerongkongan dengan ampela.Disini terjadi pencernaan secara
enzimatis yang merubah makanan sehingga mudah dicerna.Pencernaan di
proventiculus terjadi dalam jangka waktu yang singkat.

3.2.5 Gizzard
Setelah dicerna di proventiculus makanan akan masuk ke gizzard atau
ampela dan disebut juga perut otot. Ampela berada diantara proventiculus dan
bagian atas usus kecil.Ampela memiliki otot yang kuat dan permukaan yang
tebal,disini terjadi pencernaan secara mekanik,makanan akan di giling dengan
bantuan batu-batu kecil yang sebelumnya dimakan oleh unggas sehingga
makanan berukuran lebih halus lagi.

3.2.6 Usus kecil


Setelah dicerna di ampela makanan masuk kedalam usus kecil ( duodenum
,ileum dan jejenum ),mukosa usus halus berfungsi untuk menggerakkan makanan
12

dan memperluas permukaan untuk menyerap sari-sari makanan oleh vili-vili pada
dinding usus. Pada usus kecil terjadi pencernaan secara enzimatis karena usus
dihuni oleh beberapa jenis bakteri penghasil enzim. Enzim dalam usus kecil akan
merubah protein menjadi asam amino, sedangkan lemak dirubah menjadi asam
lemak dan gliserol. keseimbangan jumlah bakteri dalam usus akan berpengaruh
terhadap efisiensi pakan untuk kebutuhan pokok dan produksi.

3.2.7 Cecum
Unggas memiliki dua saluran usus buntu atau yang disebut cecum,
Pencernaan juga terjadi sedikit pada usus buntu (cecum). Saluran pencernaan ini
(cecum) terjadi pencernaan karbohidrat, protein dan absorbsi air.

3.2.8 Usus besar


Pencernaan selanjutnya terjadi pada usus besar, ukuran usus besar
memiliki diameter dua kali usus halus. Usus besar berfungsi merombak sisa-sisa
pakan yang tidak tercerna menjadi feses. Terjadi absorbsi kembali air yang
banyak pada usus besar yang berguna untuk menambah dan mengatur
kesimbangan kandungan air pada tubuh unggas.

3.2.9 Kloaka
Proses pencernaan terakhir terjadi pada kloaka, kloaka merupakan tempat
pengeluaran sisa-sisa atau ampas dari pencernaan (feses) dan urin. Setelah
makanan selesai dicerna, sisa sisa makanan (feses) akan dikeluarkan melalui
kloaka. Urin akan dikeluarkan bersama feses.
13

3.3 Mekanisme Pencernaan Pada Unggas


3.3.4 Pencernaan Karbohidrat
Setelah makanan yang dihaluskan melalui empedal ke lengkukan duodenal
maka getah pankreatik dikeluarkan dari pankreas ke dalam lekukan duodenal.Pada
waktu yang bersamaan, garam empedu alkalis yang dihasilkan dalam hati dan
disimpan dalam kantong empedu dikeluarkan pula ke dalam lekukan
duodenal.Garam empedu menetralisir keasaman isi usus di daerah tersebut dan
menghasilkan keadaan yang alkalis.Tiga macam enzim pencernaan dikeluarkan ke
dalam getah pankreas.Salah satu diantaranya adalah amilase yang memecah pati
ke dalam disakharida dan gula-gula kompleks.Apabila makanan melalui usus
kecil maka sukrase dan enzim enzim yang memecah gula lainnya yang
dikeluarkan di daerah ini selanjutnya menghidrolisir atau mencerna senyawa-
senyawa gula kedalam gula-gula sederhana,terutama glukosa.Gula sederhana
adalah hasil akhir dari pencernaan karbohidrat.
Pati dan gula mudah dicerna oleh unggas sedangkan pentosa dan serat
kasar sulit dicerna.Saluran pencernaan pada unggas adalah sedemikian pendeknya
dan perjalanan makanan yang melalui saluran tersebut begitu cepatnya sehingga
jasad renik mempunyai waktu sedikit untuk mengerjakan karbohidrat yang
kompleks.

3.3.5 Pencernaan Lemak


Garam-garam empedu pati mengemulsikan lemak dalam lekukan
duodenal.Lemak berbentuk emulsi tersebut kemudian dipecah ke dalam asam
lemak dan gliserol oleh enzim lipase,suatu hasil getah pankreas.Zat-zat tersebut
merupakan hasil akhir pencernaan lemak.

3.3.6 Pencernaan Protein


Pada waktu bahan makanan dihaluskan dan dicampur didalam
empedal,campuran pepsin hidrokholik memecah sebagian protein ke dalam
bagian-bagian yang lebih sederhana seperti proteosa dan pepton.Pada saat lemak
14

dan karbohidrat dicerna dalam lekukan duodenal maka tripsin getah pankreas
memecah sebagian proteosa dan pepton ke dalam hasil-hasil yang lebih
sederhana,yaitu asam asam amino.Erepsin yang dikeluarkan ke dalam usus halus
melengkapi pencernaan hasil pemecahan protein ke dalam asam-asam amino.Zat-
zat tersebut merupakan hasil akhir Pencernaan protein.

3.3.7 Pencernaan Vitamin


Zat-zat mineral dalam saluran pencernaan dilarutkan,bukan
dicerna.Sebagian besar zat mineral tersebut berubah dari bentuk padat ke bentuk
cair didalam empedal.Kulit kerang dan grit misalnya dilarutkan di bagian
tersebut.Pencernaan dan metabolisme vitamin dalam tubuh belum banyak dapat
diketahui.Karoten " prekursor " Vitamin A,diubah kedalam vitamin A dalam
tubuhnya dapat membantu vitamin C dari bagian-bagian makanan yang
ditelan.Kolesterol dalam tubuh di rubah ke dalam vitamin D karena penyinaran
sinar matahari atau sinar ultraviolet.

3.3.8 Penyerapan dan Asimilasi


Zat-zat makanan yang dicerna masuk melalui dinding-dinding usus ke
dalam peredaran darah.Sebagian besar penyerapan sangat dipertinggi dengan
adanya Villi yang tidak terhitung jumlahnya. Zat-zat makanan yang dicerna dalam
bentuk gula sederhana,asam-asam amino dan zat-zat mineral yang larut,masuk
melalui permukaan dinding usus ke dalam kapiler-kapiler darah.Cara bagaimana
zat-zat tersebut masuk melalui dinding usus belum banyak diketahui.
Lemak yang dicerna masuk melalui dinding usus ke dalam cairan yang
menyerupai susu sistema limfatik.Disini zat-zat tersebut membentuk lemak
netral.Lemak dalam limpa lebih banyak merupakan lemak tubuh daripada sebagai
lemak yang diperoleh dari bahan makanan.Lemak bergerak bersama-sama limfa
dan memasuki aliran darah vena dekat jantung.
15

3.3.9 Pengangkutan Zat-Zat makanan


Zat-zat makanan yang telah dicerna setelah masuk ke peredaran darah
melalui kapiler-kapiler dalam dinding usus dikumpulkan di dalam Vena
porta.Vena porta tersebut mengangkat darah dan zat-zat makanan yang telah
diserap ke hati dalam perjalanan ke jantung.
Setelah makanan yang dicerna masuk melalui kapiler-kapiler hati,sebagian
besar glukosa diubah kedalam glikogen untuk disimpan didalam hati dan
otot.Sebagian asam-asam amino dan hasil-hasil zat yang mengandung nitrogen
dan metabolisme jaringan mengalami mengalami deaminasi pada waktu zat-zat
tersebut melalui hati.
Bagian-bagian karbohidrat dapat digunakan untuk panas dan kegunaan-
kegunaan energi dan bagian zat yang mengandung nitrogen diangkut ke ginjal
untuk disingkirkan.Hati memindahkan pula sebagian lemak dan aliran darah untuk
disimpan.Hal tersebut dapat dilihat pada hati yang berwarna pucat kekuning-
kuningan dari ayam yang gemuk dan anak ayam yang baru menetas.Kotoran-
kotoran yang terserap dan saluran pencernaan ke dalam peredaran darah diambil
oleh sel-sel hati pada waktu darah masuk melalui kapiler-kapiler hati.Bila racun
ikut terserap maka konsentrasi racun yang tinggi tersebut biasanya terdapat pada
hati.
Darah yang membawa zat-zat makanan yang telah dicerna meninggalkan
hati dengan perantaraan Vena hepatika menuju ke jantung.Darah tersebut
melanjutkan perjalanannya dari jantung ke paru-paru untuk melepaskan
karbondioksida dan air dan mengambil oksigen.Darah kembali dari paru-paru ke
jantung untuk kemudian dialirkan melalui arteri-arteri ke seluruh jaringan tubuh.
Zat-zat makanan yang telah dicerna mengalir ke kapiler-kapiler ke limfa
yang membasahi sel-sel jaringan.Limfa berguna sebagai medium pertukaran
antara kapiler-kapiler dan sel-sel jaringan.Limfa tersebut membawa makanan
yang telah dicerna ke sel dan mengangkat sisa-sisa makanan dari sel.
16

3.4 Proses Metabolisme Unggas


Metabolisme adalah suatu istilah untuk menunjukkan perubahan-
perubahan kimiawi dalam komponen bahan makanan yang terjadi setelah
pencernaan dan penyerapan. Berbagai zat nutrisi selama proses pencernaan telah
diubah kedalam struktur sederhana sehingga dapat diserap tubuh unggas,akan
tetapi zat-zat nutrisi tersebut harus diubah kembali kedalam bentuk kompleks
sebelum zat-zat nutrisi bermanfaat bagi unggas.

3.4.1 Metabolisme Protein


Asam-asam amino memasuki peredaran darah, zat-zat tersebut dibawa ke
berbagai jaringan tubuh. Dijaringan tubuh tersebut sel-sel menggunakan asam-
asam amino untuk berbagai kebutuhan,misalnya untuk perbaikan struktur
jaringan,jaringan baru, produksi telur serta untuk membangun kembali berbagai
struktur protein kompleks. Akan tetapi semua asam amino yang masuk kedalam
aliran darah tidak harus diperlukan untuk membentuk jenis protein bagi unggas
tertentu pada waktu tertentu. Kelebihan asam amino dapat digunakan untuk energi
melalui proses deaminasi,yang memisahkan nitrogen dari molekulnya, setelah itu
nitrogen dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk asam urat
Beberapa asam amino dapat dibentuk dalam tubuh,akan tetapi apabila produksi
nya rendah,atau zat-zat tersebut tidak dibuat sama sekali,asam amino tersebut
digolongkan kedalam asam amino essensial, kekurangan nya harus ditambah
melalui pakan.

3.4.2 Metabolisme Karbohidrat


Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut dan disempurnakan pada bentuk
lekukan duodenum, getah pankreas dan empedu alkalis disekresukan pada bagian
ini. Pada usus halus juga terjadi pencernaan karbohidrat oleh enzim sukrosa,
maltase, dan laktase. Hidrolisis karbohidrat menjadi monoskarida diabsorpsi oleh
sel-sel yang aktif melakukan proses penyerapan. Hal tersebut dapat dilihat dari
kemampuan sel-sel epitel menyerap secara selektif zat-zat seperti glukosa,
17

glalaktosa, dan fruktosa. Kemudian setelah proses penyerapan melalui dinding


usus halus, sebagian besar monosakarida dibawa oleh aliran darah ke hati. Di
dalam hati, monosakrida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen,
oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa dengan aliran darah
ke bagian tubuh yang membutuhkan (Ariska, 2012).

3.4.3 Metabolisme Lemak


Metabolisme lemak merupakan proses asam-asam lemak yang diubah dan
digunakan untuk energi, produksi telur atau disimpan sebagai lemak tubuh.
Lemak yang disimpan adalah spesies spesifik ,yaitu konsistensinya yang
dinyatakan oleh tekstur,titik cair dan lain-lainnya, bervariasi menurut si unggas
atau hewan.
Lemak tidak di ekskresi dalam bentuk asli atau sebagai hasil ikutan .
Berlebihan lemak hanya dapat disimpan di dalam sel-sel lemak. Apabila
karbohidrat atah lemak yang di konsumsi lebih besar daripada yang diperlukan
unggas, penyimpanan lemak berlanjut,nampaknya tidak terdapat batas. Apabila
bagian energi ransum diturunkan dibawah jumlah yang diperlukan untuk proses-
proses tubuh,lemak yang disimpan akan dimanfaatkan untuk mengatasi perbedaan
tersebut sehingga simpanan lemak berkurang.

3.4.4 Metabolisme Mineral


Zat-zat mineral tidak mengalami metabolisme dalam pengertian tepat, zat-
zat mineral tersebut cukup dimasukkan sebagai bagian protein tertentu atau
molekul-molekul tersebut tidak dapat diambil bagian tanpa mineralnya.
Karenanya kadang kala secara tidak langsung. Dalam beberapa hal sejumlah kecil
mineral mikro adalah sepenuhnya esensial,akan tetapi terlalu banyak akan
menimbulkan masalah, seperti halnya dengan selenium.
18

IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Pencernaan adalah proses penguraian pakan kedalam zat-zat makanan
dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-
jaringan tubuh.Adapun bagian-bagian sistem pencernaan pada unggas yaitu mulut,
esophagus, tembolok, proventiculus, gizzard,usus kecil,cecum,usus besar dan
kloaka.Sedangkan untuk metabolisme pada unggas adalah suatu istilah untuk
menunjukkan perubahan-perubahan kimiawi dalam komponen bahan makanan
yang terjadi setelah pencernaan dan penyerapan. Metabolisme pada unggas terdiri
dari metabolisme protein, metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak dan
metabolism.

4.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan
oleh karena itu untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik yang
membangun dari para pembaca.
19

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I. P. G. ., Mahardika, I. G., dan Sukanata, I. W. 2020. Pengaruh


Penggantian Ransum Komersial dengan Tepung Limbah Kecambah Kacang
Hijau Difermentasi terhadap Sistem Pencernaan Itik Bali Jantan. Jurnal
Peternakan Tropika, 8(2): 216–231.

Agung, M. 2020. Persentase Bobot Organ Pencernaan Ayam Ras Pedaging yang
Diberi Tepung Ampas Tahu Fermentasi Aspergillus Niger. Skripsi. Program
Studi Peternakan Fakultas dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim, Riau.

Ariska, R. D. 2012. Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase


Terfermentasi terhadap Konsumsi Pakan, Konversi Pakan dan Pertambahan
Bobot Badan Ayam Pedaging. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim, Malang.

Kusmiyati, M. 2016. Praktikum Kimia Farmasi (Vol. 148). Jakarta: Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia.

Mahmud, M., Verrisi, N., Mayardelia, A., Gaghana, N. R., dan Ihsan, M. N.
(2015). Sistem Pencernaan pada Unggas.
https://www.scribd.com/document/332009621/Sistem-Pencernaan-Unggas

Rasyaf, M. 1995. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Pedaging. Jakarta: PT


Gramedia.

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. 2014. Peranan Ampas Kecap
Sebagai Pakan Ternak.

Yulianingsih, D. 2011. Pengaruh Suplementasi Teh Hijau (Camellia sinensis)


dalam Ransum terhadap Berat Organ Visceral Ayam Broiler Jantan. Skipsi.
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Zainuddin, Masyitha, D., Fitriani, dan Panjaitan, N. 2014. Struktur Histologi


Proventrikulus Ayam Kampung (Gallus domesticus), Bebek (Anser anser
domesticus) dan Merpati (Columba domesticus). Jurnal Ilmu Peternakan,
2(1), 5–10.

Anda mungkin juga menyukai