Anda di halaman 1dari 23

Pencernaan dan

Metabolisme Protein
dan Lemak pada
Ruminansia
MIRA ALFIANA
200110200034

FAIZ FAISAL AZHAR


Anggota 200110200056
Kelompok
5 Kelas D MUHAMMAD HAFIZH
DWIPUTRANTO
200110200203
ANDITA PRAMANA
SURYAWAN
200110200329
Latar Belakang
Sumber energi merupakan salah satu kandungan
dalam pakan yang paling penting. Salah satu sumber
energi yang menghasilkan energi paling tinggi saat
metabolisme jika dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat adalah lemak atau asam lemak.
Ternak ruminansia mencerna hijauan pakan sebagai
sumber serat. Sumber serat yang di proses oleh
pencernaan fermentatif di dalam rumen sehingga
menghasilkan asam lemak terbang yang dapat
digunakan sebagai sumber energi.
Di dalam rumen asam lemak mempunyai peranan
yang sangat penting, yaitu sebagai regulator yang
digunakan dalam sintesis lemak pada susu.
Pencernaan
Protein
Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani
yaitu kata “Protos” yang berarti paling
utama adalah senyawa organic
kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptide.
Degradasi Protein dalam Rumen
Protein pakan untuk ruminansia digolongkan
menjadi protein yang dapat dicerna di dalam rumen
disebut dengan Digestible Intake Protein (DIP) dan
protein pakan yang lolos degradasi rumen disebut
dengan Undigestible Intake Protein (UIP/By-pass
protein). Ruminansia memperoleh dua sumber
protein untuk kebutuhan hidupnya, yaitu dari
UIP/By-pass protein dan dari mikroorganisme
rumen.
Kandungan protein pakan
yang optimal:
• Dapat memenuhi kebutuhan nitrogen
mikroorganisme rumen untuk Linn et al.(2002) mengatakan, maksimal
mensintesa protein tubuhnya secara
mikroorganisme di dalam rumen dapat
maksimal
• Mengandung by-pass protein/UIP
mensistesis protein tubuhnya sampai 4,5
untuk dapat dihidrolisa di usus halus pounds per hari. Sisanya dipenuhi dari by-
dalam rangka memenuhi kebutuhan pass protein.
asam amino ternak ruminansia
Degradasi protein suatu bahan pakan akan Protein yang masuk ke dalam
usus halus berasal dari :
sangat mempengaruhi suplai asam amino bagi
hewan inang. Proses proteolisis menentukan • Protein pakan lolos
ketersediaan amonia, asam amino, ikatan- degradasi rumen/by-pass
protein
ikatan peptida dan asam-asam lemak rantai
• Bacterial protein
cabang yang mana semuanya ini akan
• Endogenus protein
berdampak pada kecepatan pertumbuhan
mikroba rumen.
Protein Lolos Degradasi Rumen/By-pass
Protein adalah protein pakan yang lolos
degradasi rumen dan tersedia untuk dicerna di
usus halus.
TUJUAN :
• Melengkapi produksi protein mikroba rumen,
sehingga kebutuhan asam amino hewan inang Beberapa metoda yang
terpenuhi biasa diterapkan untuk
• Protein yang bernilai hayati tinggi terhindar dari
membuat by-pass protein:
degradasi rumen • Panas
• Mencegah degradasi asam amino essensial (casein,
• Formaldehide/aldehide
cystin, methionine) oleh mikroba rumen.
• Encapsulasi asam amino
dengan lemak
• Tannin
Faktor-faktor yang mempengaruhi sintesa
protein mikroorganisme yang optimal:
NUTRIENT PH RUMEN RUMEN OUTFLOW
PREQURSOR RATE/LAJU ALIR
Semua nutrient preqursor harus pH rumen yang rendah dapat
DIGESTA/RATE OF
tersedia dalam konsentrasi yang mengganggu pertumbuhan mikroba
PASSAGE
optimum di dalam rumen. rumen, sehingga produksi protein
Semakin cepat laju alir digesta,
Nutrien tersebut adalah : mikroba menjadi berkurang.
maka sintesa protein mikroba juga
• Energi dalam bentuk ATP Rumen pH optimum untuk sintesa
semakin meningkat. Semakin cepat
• Pasokan senyawa Nitrogen protein maksimal adalah 6,5 – 7,2,
laju alir digesta berarti semakin
• Branched Chain Fatty Acids suasana rumen anaerobik dan suhu
tinggi dry matter intakenya (DMI).
• Mineral rumen konstant 37,5 – 38,5 oC.
Pencernaan Lemak
LEMAK
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok
besar molekulmolekul alam yang terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi
asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, fosfolipid, glikolipid,
terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid)
dan lain-lain.
Jenis-Jenis Lemak
Berdasarkan komposisi kimianya, lemak
terbagi menjadi 3 yaitu :

LEMAK SEDERHANA / LEMAK CAMPURAN LEMAK ASLI


NETRAL (GLIKOPIDA) (DERIVAT LEMAK)
(TRIGLISERIDA)

Lemak sederhana tersusun oleh Gabungan antara lemak Senyawa yang dihasilkan
trigliserida, yang terdiri dari satu dengan senyawa bukan dari proses hidrolisis lipid,
gliserol dan tiga asam lemak lemak. misalnya kolesterol dan
(Hardinsyah, 2014) asam lemak.
Faktor penentu
sifat Lokasi dan
orientasi dari ikatan
Panjangnya rantai
karbon penyusun
asam lemak rangkap ini, konjugasi
dan non-konjugasi
asam lemak
serta orientasi "cis"
atau "trans"

Ada atau tidaknya


ikatan rangkap dan
jumlah ikatan rangkap
Metabolisme
dan Absorpsi
Lemak pada Ketika lemak (tirgliserida, glikolipida, fosfolipida)
dikonsumsi ternak, kemudiandicerna oleh organ
Ruminansia pencernaan ruminansia, maka tejadi dua proses di
dalam rumen. Dua proses di dalam rumen,
diantaranya yaitu proses hidrolisis ikatan ester dalam
lemak yang asalnya dari pakan yang dilakukan
proses biohidrogenasi asam lemak tidak jenuh yang
terjadi setelah lemak dihidrolisis menjadi asam
lemak bebas. Di dalam rumen dan pasca rumen
ternak ruminansia
terjadi proses metabolisme.
Proses pencernaan
lemak pada ruminansia

Lemak yang masuk ke dalam rumen akan mengalami


proses hidrolisis oleh bakteri rumen seperti Anaerovibrio
lipolytica dan Butyrivibrio fibrisolvens yang akan
mengeluarkan enzim lipase, galactosidase
dan phospholipase
Manfaat Lemak untuk Ruminansia

NILAI JENIS PERFORMANS KUALITAS


TERNAK KARKAS
RUMINANSIA

REPRODUKSI PRODUKSI DAN


KUALITAS
SUSU
Kesimpulan
Protein merupakan salah satu nutrient yang dibutuhkan
oleh ternak untuk memelihara jaringan tubuh dan
pertumbuhan. Degradasi protein suatu bahan pakan akan
sangat mempengaruhi suplai asam amino bagi hewan
inang. Protein yang masuk ke dalam usus halus yang
dimanfaatkan ternak ruminansia berasal dari: Protein
pakan lolos degradasi rumen/by-pass protein, Bacterial
protein, Endogenus protein.
Lemak terdiri dari beberapa senyawa kimia dan ada tiga faktor yang
menentukan sifat lemak. Bila dikonsumsi ternak dan masuk ke dalam
rumen, lemak akan mengalami proses hidrolisis dan hidrogenasi.
Asam lemak bebas yang tidak jenuh akan meracuni mikroba rumen
sehingga secara alami, bakteri di dalam rumen akan menghidrogenasi
asam lemak tidak jenuh menjadi asam lemak jenuh. Proses
penyerapan asam lemak akan terjadi di dalam usus. Pemanfaatan
lemak dalam pakan ternak ruminansia harus diperhatikan karena bila
terlalu tinggi (>5%) dalam pakan, lemak akan mengganggu proses
pencernaan di dalam rumen.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai