MAKALAH
MANAJEMEN KANDANG PADA SAPI PERAH
Oleh:
Kelompok 8
Kelas A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini. Makalah ini
kami buat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Ternak
Perah.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung membantu kami dalam
menyelesaikan Makalah ini. Secara garis besar, pokok pembahasan Makalah ini
yaitu tentang Manajemen Kandang pada Sapi Perah.
Besar harapan kami, Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik
Makalah ini. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran dari semua pihak
terhadap Makalah kami ini agar menjadi perbaikan dalam penyusunan Makalah di
Penyusun
3
DAFTAR ISI
I
PENDAHULUAN
yang datang dari luar dan tentu saja merugikan seperti hujan, angin, terik
sudah ada. Misalnya bekas dapur atau bangunan lain yang sudah tidak lagi
digunakan. Hal ini tentu saja dengan kondisi seadanya sehingga baik lokasi, arah
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari
jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan
pada satu baris atau satu jajaran. Sedangkan kandang yang bertipe ganda,
penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling
bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk
jalan.
Kandang di daerah tropik tidak perlu dibatasi dengan dinding yang rapat.
Dengan demikian, ventilasi berjalan baik, temperatur tidak panas dan sinar
matahari dapat masuk kedalam kandang. Yang perlu diperhatikan hanyalah tiupan
angin keras yang langsung masuk ke kandang. Letak kandang perlu diatur atau
5
diberi pelindung angin. Atap sebaiknya dibuat tinggi. Jika perlu, kandang diberi
Indonesia
(2) Bagaimana Tata letak dan Kelengkapan bangunan Perusahaan sapi perah di
Indonesia
1.3 Tujuan
Indonesia
(2) Mengetahui Tata letak dan Kelengkapan bangunan Perusahaan sapi perah di
Indonesia
6
II
PEMBAHASAN
Indonesia
dengan populasi 1-10 ekor dengan perlengkapan kandang yang kurang memadai
dan bentuknya yang tunggal atau ganda. Bentuk kandang tipe tunggal biasanya
penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran sedangkan tipe
kandang ganda yaitu penempatan sapi dilakukan dua baris dengan tippe head to
head atau tail to tail. Pada kandang tradisional bangunan kandang sederhana, atap
dari rumbia, genteng dan lantai dari tanah sedangkan peralatanya berupa tempat
makan dan minum dari ember plastik. Hijauan disebarkan ke lantai bercampur
Menurut Ambo Ako (2012) jenis kandang sapi perah yang dikenal di
2) Kandang pedet
Kandang pedet ada 2 macam yaitu individual dan kelompok. Untuk kandang
individual sekat kandang sebaiknya tidak terbuat dari tembok supaya sirkulasi
udara lancar, tinggi sekat + 1 m. Ukuran kandang untuk 0 – 4 minggu 0,75 x 1,5
m dan untuk 4 – 8 minggu 1 x 1,8 m. Pada kandang kelompok adalah untuk anak
sapi yang telah berumur 4 – 8 minggu dengan ukuran 1 m2/ekor dan pada umur 8
sebaiknya tidak dari 4 ekor. Tiap individu harus dilengkapi tempat makan dan
3) Kandang pejantan
besar dari pada kandang induk dan konstruksinya lebih kuat. Bentuk yang paling
baik untuk kandang pejantan adalah kandang yang berhalaman atau Loose Box.
halaman 4 x 6 m. Tinggi atap hendaknya tidak dijangkau sapi yaitu 2,5 m, tinggi
dinding kandang dan pagar halaman 180 cm atau paling rendah 160 cm. Lebar
terbuat dari tembok setinggi 1 m, di atasnya dipasang besi pipa dengan diameter 7
cm, disusun dengan jarak 20 cm. Lantai kandang dibuat miring ke arah pintu,
perbedaan tinggi paling tidak 5 cm. Lantai halaman lebih baik dari beton.
8
Perlengkapan lain yang diperlukan sama seperti pada kandang yang lain.
keamanan.
4) Kandang kawin
Tempat kawin dibuat pada bagian yang berhubungan dengan pagar halaman
berlangsung dengan mudah dan cepat. Ukuran kandang kawin; panjang 110 cm,
lebar bagian depan 55 cm, lebar bagian belakang 75 cm, tinggi bagian depan 140
cm dan tinggi bagian belakang 35 cm. Bahan kandang kawin sebaiknya digunakan
yang semakin besar, produksi per sapi yang meningkat, serta mekanisasi dan
otomatisasi dalam cara pemberian pakan dan pemerahan susu. Pemerahan bisa
berlangsung lebih praktis dan cepat dan di ruang terbuka, tidak seperti dalam
petak kandang (stall). Salah satu faktor kunci dalam peternakan modern ialah
efisiensi kerja. Ini menuntut tipe perkandangan yang kompak dan terancang
masing-masing keadaan sapi perah, seperti kandang pedet berbeda ukuran dan
dengan ukuran kandang sapi jantan dan sebagainya. Enam model kandang sapi
dengan halaman 4 x 6meter atau sering disebut dengan model kandang sapi
Loose Box. Model kandang ini dibangun supaya sapi bisa leluasa bergerak
kontruksi bangunan yang lebih kuat. Ketinggian kandang kurang lebih 2,5
menggunakan materi atau bahan dari beton pada lantainy dan pagar setinggi
Kandang ini diperuntukan untuk sapi laktasi dan dara bisa juga dipakai
untuk api dara atau sapi dara yang siap kawin. Hampir sama seperti kandang
cm dan 50 x 40 cm.
3) Kandang Kawin
Kandang ini ditanam di dalam tanah sekitar 50-60 cm supaya kokoh dengan
4) Kandang Pedet
Kandang pedet terbagi menjadi dua yaitu kandang pedet individual dan
individual dan tak perlu diikat. Panjang dan lebar kandang masing-masing 2
m dan 1,2 m. Tinggi dinding dari samping kiri, depan dan belakang adalah 1
minggu 1 x 1,8 m. Tiap individu harus dilengkapi dengan tempat makan dan
minum. Pada kandang kelompok adalah untuk anak sapi yang telah berumur
dari 4 ekor.
Kandang ini memiliki ukuran 150 x 55 x 150 cm, kandang ini digunakan
untuk mengisolasi atau memisahkan sapi yang sakit dengan sapi yang sehat.
beri perawatan khusus didalam kadang ini, kondisi sapi bakal bertambah
kurang baik dan akan mwnularkan ke sapi lainnya jika tidak dipisahkan.
6) Kandang Melahirkan
Selain dari model kandang modern berbeda setiap keadaan sapi, pada
kandang modern juga terdapat beberapa sistem pemerahan modern antara lain:
satu tempat ke tempat lainnya. Sistem pemerahan ini cocok untuk dipakan pada
Susu hasil pemerahan dari sistem ini ditampung di ember atau milkcan yang
terdapat di setiap mesin. Kemudian hasil susu hasil pemerahan ditakar kemudian
ditampung ke tangki atau ruang pendingin susu. Prinsip dari sistem ember ini
bekerja atas dasar perbedaan tekanan udara yang dibangkitkan oleh motor
putting. Pada saat udara masuk kedalam tabung perah, yaitu diantara tabung perah
dan karet inflasi karet inflasi mengempis. Peristiwa ini disebut fase istirahal.
Oleh karena itu di dalam tabung dan karet inflasi kompa (tidak ada tekanan)
Peristiwa ini disebut fase perah, Demikian seterusnya, fase perah dan fase istirahat
datang silih berganti. Agar fase perah dan fase instirahat dapat berlangsung secara
mengatur tekanan udara antara keadaan bertekanan dan hampa udara. Dengan kala
lain, pulsator mengatur fase istirahat dan fase perah. Bila kiep atau tombol vakum
ditutup maka udara dari luar masuk dan berhentilah kegiatan pemeraban dan karet
b. pipa vakum,
d. pulsator,
f. pengatur pulsasi,
12
g. tabung perah (teat cup} yang terbuat dari logam tahan karat dan karet inflasi
Pada sistem ini pemerah langsung juga berada di dalam kandang dimana
sapi yang diperah tetap terikat ditempatnya. Mesin perah dipindah dari sapi satu
untuk pemerahan. Di bangsal ini ditempatkan beberapa mesin perah. Setiap satu
mesin melayani seekor sapi. Sasu hasil pemerahan langsung ditampung ditangki
pendingin (cooling unit) sesudah melalui tabung pengukur produksi yang terdapat
pada setiap mesin. Sapi yang akan diperah digiring ke bangsal pemerah melalui
suatu ternpat (holding area) yang luasnya terbatas dan sapi berdesakan. Di
holding area sapi dibersihkan dengan sprayer dari segala arah, selanjutnya sapi
antara lain:
parlor)
milking parlor}
Gambar . Bangsal Perah Berbentuk Wajik Beserta Kandang Lepas Free Stall
Modern.
15
beberapa pertimbangan antara lain ketersediaan sumber air, lokasi dekat dengan
mungkin sehingga mampu menahan beban dan benturan serta dorongan dari
Peternakan sapi perah rakyat pada tata ruang campuran dengan permukiman
menunjukkan spesifikasi yang tetap berupa kandang, lokasi kebun hijauan pakan,
rumah peternak dan tempat penampungan susu sebagai prasarana pokok, menjadi
karena adanya faktor kekerabatan, amanah orang tua, kebersamaan atau gotong
Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya.
Lantai kandang dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan
demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat
Jarak Kandang
dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina dari
Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan lainnya terletak
di samping atau belakang rumah peternak berjarak minimal 30 m. Lahan antara rumah
dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada
daerah layan. Bangunan lain dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh
17
dari kandang utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi
kerja di petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah.
Tata letak sapi perah rakyat pada Kabupatan Karo Sumatra Utara ( skala kecil),
Lokasi kandang sapi perah yang berada tersendiri > 10 m dari rumah sebanyak 33.33%.
Kandang tersebut berada dilokasi sekitar perkebunan milik peternak. Tujuan peternak
mendirikan kandang di areal perkebunan agar mudah dikontrol ketika mereka melakukan
aktivitas pertanian. Tata letak kandang tidak memenuhi nilai harapan (66.66%) berada
tersendiri 5-9 m dari rumah. Lahan sempit disekitar rumah membuat peternak mendirikan
kandang dengan jarak kurang dari 10 m dari rumah. Letak kandang terlalu dekat dengan
rumah mengakibatkan aroma bau kotoran sapi tercium ketika berada didalam rumah.
type/stanchion barn dimana kandang diberi penyekat diantara sapi sehingga ternak
tidak bisa bergerak dengan bebas, (2) Loose housing dimana ternak dilepas di
kandang yang luas dan dapat bergerak bebas kemana-mana, (3) sistem kandang
freestall pada prinsip nya sama dengan kandang loose housing. Pada kandang
freestall diberikan tempat untuk istirahat sapi yang disekat – sekat untuk tiap satu
2011). Kontruksi kandang terbuat dari kayu, beratap seng, berlantai semen dan
menghadap arah matahari terbit sebesar 27.77%. Kontruksi kandang kurang baik
disebakan oleh bahan terbuat dari bambu dan beratap alang alang sudah mulai
keropos sehingga perlu untuk direnovasi.
18
Tinggi atap kandang hanya 2 m. Posisi kandang tidak searah dengan matahari
memperhatikan ruang bebas ternak bisa bergerak. Kandang tidak sesuai ukuran
ternak berpontesi memiliki efek cedera dan gangguan terhadap kesehatan kaki
sapi perah.
Tabel 2.1 nilai GFDP sapi perah rakyat pada Kabupatan Karo Sumatra Utara
Tata letak untuk peternakan sapi perah dalam skala menengah atau
peternakan sapi dengan populsi berkisar 101 – 300 ekor banyak pertimbangan
dalam pembuatan kandang sapi, seperti pengaturan tata letak di dalam maupun di
bagian luar kandang serta luas ruangan harus disesuaikan dengan kebutuhan sapi.
membuang kotoran dan mudah dalam pemberian pakan serta air minum. Peralatan
yang digunakan untuk peternakan skala menengah sudah menggunakan alat – alat
yang lebih modern, sehingga luas kandang harus lebih diperhatikan, agar alat –
19
alat yang digunakan dapat berkeja secara maksimal. Selain itu beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan, seperti iklim dan biaya yang akan dikeluarkan
(Makin, 2011).
Peternakan sapi perah dalam skala menengan memiliki jumlah sapi yang
peternakan dengan populasi yang cukup banyak, penggunaan kandang bebas lebih
tetapi memiliki masa penggunaan yang lama, sehingga lebih ekonomis. Kandang
skala menengah memiliki fasilitas atau kelengkapan bangunan yang lebih lengkap
dari peternakan sapi perah skala kecil. Peternakan sapi perah skala menengah
memiliki gudang ransum, gudang alat, ruang perah, kamar susu, dan bak
penampung kotoran. Peralatan kandang yang digunakan juga ada, seperti petak
penampung, petak pemaksa, petak pemisah, dan petak kerja. Petak pemaksa
dibuat selebar tubuh sapi agar sapi tidak dapat berbalik badan. Lereng pemuat
adalah alat yang dibangun untuk menurunkan atau menaikan sapi ke dalam truk
Tata Letak
1) Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan
sekitarnya. Dengan demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain
itu, pasokan air juga sangat diutamakan. Kandang dibangun di dekat sarana
jalan raya.
2) Jarak Kandang
dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina
arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan
Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu
daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang utama. Letak bangunan
diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di petenakan sapi perah.
b) Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah sapi perah
yang dipelihara.
c) Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas
tidur jerami.
d) Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar kandang
g) Kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman. Hindarkan gangguan yang
Kelengkapan Kandang
kandang dan kerja. Misalnya lebar got diatur sesuai dengan sekop.
dan perhatian. Alat-alat yang digunakan sebaiknya tidak mahal. Penggunaan alat
Ada sinar matahari masuk untuk pagi hari, tersedia rak untuk menyimpan
alat-alat susu, agar cepat kering dan tidak berbau tengik. Alat yang baru
digunakan segera dicuci bersikan dna segera ditiriskan dirak alat susu.
Ruang ini disediakan untuk menyimpan alat kandang seperti: sekop, sikat
lantai, temapat duduk pemerahan, tampar tali sapi, sikat lantai, nomor sapi.
c) Ruang konsentrat
mingggu, disediakan alas bambu/ kayu agar tidak lembab untuk menyimpan
konsentrat
Ruang menyimpan data produksi, pakan, reproduksi dan yang lainnya untuk
Ruang yang disediakan untuk menangani sapi bila sapi sakit, melahirkan,
panjang 110 cm. Lebar 55 cm, tinggi tiang belakang 55 cm, Palang kayu
setinggi 80 cm.
g) Gudang
Gudang yang diperlukan gudang pakan ternak baik pakan berserat atau
konsentrat.
III
KESIMPULAN
(1) Kandang tradisional sapi perah biasanya terdapat pada peternakan individu
memadai dan bentuknya yang tunggal atau ganda. Kandang modern sapi
ternak yang semakin besar jumlahnya, produksi per sapi yang meningkat,
pemerahan susu.
(2) Kebutuhan kandang sapi perah di negara iklim tropis lebih sederhana bila
malam hari, panas terik sinar matahari, dan hujan lebat juga mempermudah
pemeliharaan.
antara lain ketersediaan sumber air, lokasi dekat dengan sumber pakan,
mungkin sehingga mampu menahan beban dan benturan serta dorongan dari
DAFTAR PUSTAKA
Djadja, Willyan. 2017. Sukses Beternak Sapi Perah. CV. Armico. Bandung