OLEH :
ASISTEN : A. NIRMALA
Latar Belakang
kemudian dibesarkan.
hari. Sistem pemeliharaan semi intensif, ternak dikandangkan pada malam hari
dan dilepas di tempat penggembalaan pada pagi atau siang hari. Sistem
Hasil yang diperoleh dari sistem pemeliharaan tersebut tentu berbeda. Hal
tentang sistem pemeliharaan intensif. Padahal usaha ternak sapi potong dapat
intensuf dapat dimulai dari calon sarjana peternakan yang harus mempelajari hal-
pakan dan sanitasi terhadap ternak dan kandangnya. Hal inilah yang
melatarbelakangi dilakukannya praktikum Manajemen Ternak Potong mengenai
kebutuhan pakan ternak sapi potong, sistem perkandangan serta sanitasi kandang
pada malam hari dan pada siang hari ternak digembalakan. Pola pemeliharaan sapi
secara intensif banyak dilakukan petani-peternak di Jawa, Madura, dan Bali. Pada
pertanian menetap atau di hutan. Pola tersebut banyak dilakukan peternak di Nusa
tersebut, sebagian besar merupakan usaha rakyat dengan ciri skala usaha rumah
bersifat padat karya, dan ber-basis azas organisasi kekeluargaan (Suryana, 2009).
dilakukan dengan menempatkan sapi dalam kandang secara terus menerus selama
beberapa bulan. Pemberian pakan dan minum dilakukan dalam kandang, tidak
yang diberikan pada sistem ini terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan
karena jumlah dan komposisi pakan dapat dilakukan dengan baik, kesehatan dan
keamanan ternak lebih terjamin, bahaya penyakit karena virus dan sejenisnya bisa
diketahui sejak dini. Namun cara ini memerlukan biaya, waktu, tenaga serta
perhatian yang cukup, misalnya kebersihan kandang dan ternak harus senantiasa
kandang 2x dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Pemeliharaan sapi potong
sering terjadi kelumpuhan akibat sapi kurang bergerak atau exercise (Wiyatna
dkk, 2012).
terdiri dari hijauan dan konsentrat yang berkualitas di dalam kandang. Pemberian
kereman (dry lot faatening) dan kombinasi cara pertama dan kedua :
daerah yang mempunyai tempat cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-
diberikan kepada sapi di dalam kandang. Jadi, pakan harus disediakan sesuai
Sistem kombinasi cara pertama dan kedua adalah sistem ternak tersebut
hijauan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu hijauan segar, hijauan kering, dan
(leguminosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi
adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi, daun lamtoro.
sampai sapi dara, periode bunting, periode kering dan laktasi. Pada anak sapi
pemberian konsentrat lebih tinggi daripada rumput. Pakan berupa rumput bagi
sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan
tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi)
pembuangan limbah, tersedia air bersih yang cukup dan lantai kandang
dibuat agak miring agar lebih mudah membersihkan kotoran. Selain itu sistem
pemeliharaan juga penting agar mendapat hasil yang maksimal. Pemeliharaan
pada saat ini sapi potong dimandikan agar lebih sehat dan menghilangkan bibit
penyakit yang menempel pada sapi potong. Sapi potong juga dijemur pada
bermanfaat terhadap struktur tulang dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sinar
matahari juga bisa membunuh virus dan jamur yang bersarang. Berbeda
dengan sistem pemeliharaan terdahulu jarang sekali bahkan tidak pernah sapi
potong dimandikan ataupun dijemur dan hanya sekedar memberi pakan saja
1. Kandang Individu
kandang, dimana pada bagian depan terdapat palungan dan bagian belakang
diikat dengan tali yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perebutan makanan
2. Kandang Kelompok
ekor ternak, secara bebas tanpa diikat, berfungsi sebagai tempat perkawinan dan
namun akibat cara pemeliharaan sapi potong yang kurang baik seperti sanitasi
kandang sapi buruk, tidak ada ventilasi udara yang baik pada kandang,
menumpuknya kotoran sapi dengan urine di dalam kandang dan tercecernya sisa-
sisa pakan sapi di dalam kandang, akan menyebabkan kandang tidak nyaman bagi
kebersihan. Oleh karena itu, frekuensi sanitasi kandang yang semakin sering
dalam sehari semakin baik. Selain itu, untuk menjaga kesehatan, sapi juga perlu
untuk dimandikan agar kotoran yang menempel pada tubuh hilang. Sanitasi
Lingkungan yang kotor dan tidak terurus merupakan media yang baik bagi
berbagai jenis serangga penyebar penyakit. Kutu dan caplak penghisap darah
utama dalam melakukan sanitasi. Kandang harus dibersihkan setiap hari dan sapi-
sapi harus dimandikan setiap hari atau minimal satu minggu sekali. Pembersihan
kandang dan dilanjutkan dengan pemandian sapi ini bertujuan untuk menjaga
kebersihan kandang dan menjaga kesehatan sapi agar sapi tidak mudah terjangkit
Rabu dan Minggu, tanggal 9 - 11 dan 15 September 2019 pukul 06.00 WITA
sampai selesai kemudian dilanjutkan pukul 16.00 WITA sampai selesai, bertempat
Materi Praktikum
motor tiga roda, ember, selang, sikat, parang, gerobak dorong, sapu lidi, sekop,
dan keranjang.
Prosedur Kerja
pembersihan feses dan pembersihan tempat pakan. Setelah itu ternak terlebih
dahulu diberikan konsentrat berupa dedak yang dicampur dengan air dan garam
kasar, setelah konsentrat habis, kemudian diberikan hijauan berupa rumput gajah
yang telah di layukan. Setelah diberi pakan, kandang kemudian dibersihkan dari
kandang dari sisa pakan sebelumnya dan feses sapi yang ada dikandang. Setelah
kembali dibersihkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
sapi di fakultas peternakan ialah, populasi sapi bali yang dipelihara adalah
sebanyak 14 ekor dimana sapi tersebut dipelihara di dalam dua kandang kelompok
dengan model kandang saling berhadapan dan tersedia tempat pakan dan tempat
minum yang disediakan untuk ternak., yang tiap kandangnya dibagi dua menjadi 7
ekor tiap kelompok. Pemeliharaan sapi yang dilakukan yaitu dengan cara kereman
atau dikandangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Budiraharjo (2011) yang
mengatakan bahwa sistem penggemukan sapi potong yang biasa dilakukan oleh
peternak adalah sistem kereman. Sistem ini merupakan sistem penggemukan yang
dilakukan dengan menempatkan sapi dalam kandang secara terus menerus selama
beberapa bulan. Pemberian pakan dan minum dilakukan dalam kandang, tidak
yang diberikan pada sistem ini terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan
dilakukan pada pagi dan sore hari dengan jenis pakan yang diberikan adalah
hijauan dan kosentrat hal ini sesuai dengan pendapat Wiyata dkk, (2012) yang
beberapa ekor ternak, secara bebas tanpa diikat atau biasa disebut dengan kandang
kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafi (2016) bahwa kandang koloni
bebas tanpa diikat, berfungsi sebagai tempat perkawinan dan pembesaran anak
universitas hasanuddin yaitu sanitasi kandang berupa pembersihan sisa pakan dan
kotoran ternak sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari dan
dilakukan pula sanitasi ternak berupa memandikan sapi dari kotorsn yang
menempel pada tubuhnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharyati dan Hartono
kesehatan ternak sapi melalui kebersihan. Oleh karena itu, frekuensi sanitasi
kandang yang semakin sering dalam sehari semakin baik. Selain itu, untuk
menjaga kesehatan, sapi juga perlu untuk dimandikan agar kotoran yang
Kesimpulan
universitas hasanuddin telah sesuai dengan teori yang ada yaitu pakan yang
kandang koloni serta sistem sanitasi kandang dan ternak telah dilakukan dengan
baik.
Saran
Sebaiknya dalam pemberiaan pakan, disediakan silase atau hay agar saat
ketersediaan rumput yang sangat minim di musim kemarau dapat teratasi sehingga
Hanafi, H. 2016. Peran kandang sistem komunal ternak sapi potong terintegrasi
limbah pertanian dalam mendukung kedaulatan pangan di Yogyakarta.
Agros. Vol. 18 (2). Hal: 126-133.
Suharyati Sri dan Hartono Madi. 2015. Pengaruh manajemen peternak terhadap
efesiensi reproduksi sapi bali di kabupaten pringsewu Provinsi lampung.
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, Vol. 16(1): 61- 67.